Anda di halaman 1dari 16

Makalah

Menentukan Persamaan Bola, Bidang Singgung Bola,

Bidang Kutub Pada Bola, Dan Dua Bola Berpotongan

Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Geometri Analitik Ruang

Dosen Pengampu:

Mohammad Ridho’i, S.Pd., M.Pd

Oleh :

1. ANDREAN FAUZI (191003673)


2. KHOIFATHUR ROHMAN SHOLEH (191003696)
3. MUHAMMAD FAHD ZEINAL ABIDIEN FAHDI (191003704)

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

(STKIP PGRI LUMAJANG)

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
bola yang meliputi Menentukan Persamaan Bola, Bidang Singgung Bola, Bidang
Kutub Pada Bola, Dan Dua Bola Berpotongan dengan baik meskipun jauh dari kata
sempurna. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Mohammad Ridho’i,
M.Pd. Selaku Dosen mata kuliah Geometri Analitik Ruang.

Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini.

Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karenanya, saya dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan, kritik dan saran guna penyempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat


dalam belajar untuk meraih prestasi yang gemilang.

Lumajang, 21 Maret 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................

KATA PENGANTAR ................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .......................................................................... 4


B. Rumusan Masalah ..................................................................... 5
C. Tujuan ....................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN

A. Persamaan Bola ......................................................................... 6


B. Bidang Singgung Bola .............................................................. 8
C. Bidang Kutub pada Bola ............................................................ 9
D. Dua Bola Berpotongan ............................................................ 11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 14
B. Saran ....................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

iii
BAB I

PENDALUAN

A. Latar Belakang
Bicara tentang bola, ada baiknya jika kita tahu terlebih dahulu apa itu
bola. Dalam matematika bola adalah objek geometri dalam ruang tiga
dimensi yang merupakan permukaan dari bola, analog dengan obejk
melingkar dalam dua dimensi yaitu “lingkaran” adalah batas dari “cakram”.
Seperti lingkaran dalam ruang dua dimensi, bola secara matematis
didefinisikan sebagai himpunan titik yang berjarak sama r dari titik tertentu
dalam ruang tiga dimensi. Jarak r adalah radis bola, yang terbentuk dari
semua titik dengan jarak kurang dari atau, untuk bola tertutup, kurang dari
atau sama dengan r dari titik tertentu, yang merupakan pusat matematika
bola.
Didalam Makalah ini Kami akan membahas tentang Bola yang
meliputi Menentukan Persamaan Bola, Bidang Singgung Bola, Bidang
Kutub Pada Bola, Dan Dua Bola Berpotongan yang mudah mudahan dapat
memberikan tambahan pengetahuan serta wawasan pembaca dalam
memahami materi tersebut.

4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menentukan persamaan bola?
2. Bagaimana menentukan persamaan bidang singgung bola?
3. Bagaimana menentukan persamaan bidang kutub pada bola?
4. Bagaimana menentukan persamaan, jika dua bola berpotongan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui persamaan bola.
2. Untuk mengetahui persamaan bidang singgung bola.
3. Untuk mengetahui persamaan bidang kutub pada bola.
4. Untuk mengetahui persamaan dua bola berpotongan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Persamaan Bola

Persamaan bola merupakan suatu bola (tepatnya kulit bola) yang didefinisikan
sebagai kumpulan titik-titik dalam ruang tiga dimensi yang berjarak sama terhadap
suatu titik tetap (pusat bola), dapat dinyatakan dengan menggunakan suatu
persamaan.

Misalkan bola dengan pusat M (titik asal) dan berjari-jari r, persamaannya diperoleh
dengan cara mengambil sebarang titik P (x, y, z) pada bola, sehingga panjang vektor
MP adalah |MP|.

Karena P(x, y, z) sebarang titik pada bola, maka setiap titik (x, y, z) pada pola
berlaku

Oleh karena itu, persamaan bola dengan pusat M dan berjari-jari r adalah

6
Selanjutnya mencari persamaan bola dengan jari-jari r dan titik pusat M (a, b, c).
kemudian ambil sebarang titik P (x, y, z) pada bola sehingga vektor MP adalah
|MP|.

Setelah sudah mendapatkan rumus persamaan bola diatas, kita dapat menuliskan
rumus tersebut sebagai berikut:

x2 + y2 + z2 -2ax -2by – 2cz + a2 + b2 + c2 – r2 = 0

Dari persamaan di atas apabila:

-2a = A, -2b = B, -2c = C dan a² + b² + c² – r² = D, maka persamaan dapat ditulis


sebagai berikut:

x² + y² + z² + Ax + By + Cz + D = 0

Untuk memudahkan kita menyelesaikan soal, maka gunakan rumus titik pusat dan
jari-jari lingkaran sebagai berikut:

Catatan :

Pada persamaan x2 + y2 + z2 + Ax + By + Cz + D = 0 terdapat tiga kemungkinan


1 2 1 2 1 2
terhadap A  B  C  D , yaitu :
4 4 4

bila > 0 : bola disebut bola sejati

bila = 0 : bola berjari-jari nol (titik)

bila < 0 : bola merupakan bola khayal

7
Secara determinan persamaan bola melalui empat titik :

P1(x1, y1, z1); P2(x2, y2, z2); P3(x3, y3, z3); P4(x4, y4, z4), adalah :

x2  y2  z2 x y z 1
x12  y12  z12 x1 y1 z1 1
x 22  y 22  z 22 x2 y2 z2 1 =0
x32  y32  z 32 x3 y3 z3 1
x 42  y 42  z 42 x4 y4 z4 1

B. Bidang Singgung Bola

Jika (x1, y1, z1) adalah sebuah titik dari bola :

x2 + y2 + z2 +Ax+ By+ Cz + D = 0

Maka koordinat-koordinat x1, y1, z1 memenuhi


pada persamaan itu dan dengan demikian :

x12  y12  z12  Ax1  By1  Cz1  D = 0

Titik pusat bola itu adalah titik :

 1 1 1 
  A,  B,  C 
 2 2 2 

dan jari-jari bola itu ke titik (x1, y1, z1) mempunyai bilangan-bilangan arah :

1 1 1
[x1 + A, y1 + B, z1 + C]
2 2 2

Bidang singgung di (x1, y1, z1) berdiri tegak lurus pada jari-jari ini dan
persamaannya adalah :

A(x-x1)+B(y-y1)+C(z-z1)=0

1 1 1
(x1 + A) (x – x1) + (y1 + B) (y – y1) + (z1 + C) (z – z1) = 0
2 2 2

8
1 1 1
atau : x1x + y1y + z1z + A(x + x1) + B(y +y1) + C(z + z1) + D = 0, di mana Jika
2 2 2
bola ditentukan dengan persamaan :

x2 + y2 + z2 = r2

Maka persamaan bidang singgungnya di titik (x1, y1, z1) adalah :

x1x + y1y + z1z = r2

Persamaan bidang singgung di titik (x1, y1, z1) dapat kita tuliskan dengan
melaksanakan kaidah “membagi adil”.

Yaitu : x2 menjadi x1x, y2 menjadi y1y, z2 menjadi z1 z

1 1 1
x menjadi (x + x1), y menjadi (y + y1), z menjadi (z + z1),
2 2 2

1
xy menjadi (x1y + xy1)
2

contoh:

Tentukan persamaan bidang singgung pada bola x2 + y2 + z2 + 2x + 4y + 4z = 0


di titik (0,0,0).

Penyelesaian :

Titik (0,0,0) pada bola, jadi dapat dipakai kaidah membagi adil :

x1x + y1y + z1z + (x + x1) + 2(y + y1) + 2(z + z1) = 0, di mana (x1, y1, z1)
 (0,0,0), berarti x + 2y + 2z = 0 adalah bidang singgung yang ditanyakan.

C. Bidang Kutub Pada Bola

Pandang bola B = 0 dan titik G(x1, y1, z1), tarik garis g melalui G yang memotong
bola di P dan Q. Titik R(x0, y0, z0) pada garis g sedemikian sehingga P, Q sekawan
harmonis dengan G, R. Maka TK dari titik R apabila g bergerak merupakan suatu

9
bidang datar yang disebut bidang kutub (bidang polar) dari bola B = 0 dengan kutub
(titik kutub) titik G

B=0
Q

R
P
G

Andaikan ditentukan bola B : x2 + y2 + z2 = r2 dengan kutub G(x1, y1, z1).


Ambil R(x0, y0, z0) pada garis sebarang melalui G. Titik yang membagi GR atas
perbandingan  : 1 berkoordinat :

  x0  x1  y 0  y1  z 0  z1 
 , , 
  1  1   1 

Agar titik di atas terletak pada bola haruslah :

2 2 2
  x0  x1    y 0  y1    z 0  z1 
        - r2 = 0
   1     1     1 

atau :

2 ( x02  y 02  z 02  r 2 ) + 2  (x1x0 + y1y0 + z1z0 – r2) +

( x12  y12  z12  r 2 ) = 0 (i)

Dengan akar-akar persamaan 1 dan 2 menunjukkan perbandingan di mana titik P


dan Q membagi GR. Agar pembagian tersebut sekawan harmonis berarti

1 = 2 atau 1 + 2 = 0 sehingga dari (i), dengan sifat akar : x1x0 + y1y0 + z1z0 = r2
dan dengan menjalankan titik (x0, y0, z0) diperoleh persamaan bidang kutub :

x1x + y1y + z1z = r2

10
Catatan :

Persamaan bidang kutub mengikuti kaidah membagi adil, di mana (x1, y1, z1)
menunjukkan titik kutubnya. Kalau titik kutub di luar bola, maka bidang kutub
merupakan bidang yang memuat lingkaran perpotongan bola dengan kerucut
selubung bola yang puncaknya titik tersebut.

Contoh 1.

Tentukan bidang kutub bola B : x2 + y2 + z2 – 6x + 2y + 4z – 16 = 0 dengan titik


kutub P(6,4,8).

Penyelesaian :

Dengan kaidah membagi adil, bidang kutub :

x1x + y1y + z1z – 3 (x + x1) + (y + y1) + 2 (z + z1) – 16 = 0,

di mana (x1, y1, z1)  (6, 4, 8), diperoleh : 3x + 5y – 6z – 46 = 0.

D. Dua Bola Berpotongan


1. Jika ditentukan :

Bola B1 = 0, pusat M1, jari-jari r1

B2 = 0, pusat M2, jari-jari r2

d = jarak pusat M1M2 (sentral)

a) a. Tidak berpotongan, bila d > r1 + r2 (lihat gambar 21.a)


b) b. Bersinggungan luar, bila d = r1 + r2 (lihat gambar 21.b)
c) c. Berpotongan, bila | r1 – r2 | < d < r1 + r2 (lihat gambar 21.c)
d) d. Bersinggungan dalam, bila d = | r1 – r2 | (lihat gambar 21.d)
e) e. Bola yang satu di dalam yang lain, bila d < | r1 – r2 | (lihat gambar 21.e)

M1 M2
a. Gambar 21.a
r1 d r2

B1 = 0 B2 = 0
11
b. d

b.

Gambar 21.b
r1 r2

B1 = 0 B2 = 0

r1 r2
c.
M1 M2
Gambar 21.c
B1 = 0 B2 = 0

B2 = 0

M1 r2 B2 = 0 M1 r2
d. M2 e. M2

r1 r1

B1 = 0
B1 = 0

Gambar 21.d Gambar 21.e

2. Beberapa pengertian yang perlu diketahui antara lain :

a. Sudut perpotongan dua bola adalah sudut antara bidang-bidang singgung


pada salah satu titik persekutuan kedua bola, atau sudut antara jari-jari
mengarah ke titik tersebut.
b. Dua bola berpotongan tegak lurus apabila sudut perpotongannya 900 (lihat
gambar 22).

12
P
r1 r2
A
B M1 M2

B1 = 0

B2 = 0
Gambar 22

Sifat-sifat :

1) (M1M2)2 = r12  r22

2) Kuasa M1 terhadap B2 = 0 besarnya = r12

3) Kuasa M2 terhadap B1 = 0 besarnya = r22

B1 = 0 dan B2 = 0 berpotongan, dengan lingkaran perpotongan merupakan lingkaran


besar (lingkaran yang pusat dan jari-jarinya sama dengan pusat dan jari-jari bola)
bola B2, maka dikatakan B1 membagi dua B2 sama besar (lihat gambar 23).

r1
r2
B2 = 0
M1 M2

Sifat-sifat : B1 = 0

1) (M1M2)2 = r12  r22

2) Kuasa M2 terhadap B1 besarnya =  r22

(karena M2 terletak di dalam B1)

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Misalkan bola dengan pusat M (titik asal) dan berjari-


jari r, persamaannya diperoleh dengan cara mengambil
sebarang titik P (x, y, z) pada bola, sehingga panjang
vektor MP adalah |MP|.

Karena P(x, y, z) sebarang titik pada bola, maka setiap titik (x, y, z) pada pola
berlaku

Oleh karena itu, persamaan bola dengan pusat M dan berjari-jari r adalah

Jika (x1, y1, z1) adalah sebuah titik dari bola :

x2 + y2 + z2 +Ax+ By+ Cz + D = 0

Maka koordinat-koordinat x1, y1, z1 memenuhi pada persamaan itu dan


dengan demikian :

x12  y12  z12  Ax1  By1  Cz1  D = 0

Titik pusat bola itu adalah titik :

 1 1 1 
  A,  B,  C 
 2 2 2 

dan jari-jari bola itu ke titik (x1, y1, z1) mempunyai bilangan-bilangan arah :

14
1 1 1
[x1 + A, y1 + B, z1 + C]
2 2 2

Pandang bola B = 0 dan titik G(x1, y1, z1), tarik garis g melalui G
B=0
yang memotong bola di P dan Q. Titik R(x0, y0, z0) pada garis g Q
sedemikian sehingga P, Q sekawan harmonis dengan G, R. Maka
TK dari titik R apabila g bergerak merupakan suatu bidang datar R
P
yang disebut bidang kutub (bidang polar) dari bola B = 0 dengan
G
kutub (titik kutub) titik G

Sudut perpotongan dua bola adalah sudut antara bidang-bidang singgung pada salah
satu titik persekutuan kedua bola, atau sudut antara jari-jari mengarah ke titik
tersebut.

Dua bola berpotongan tegak lurus apabila sudut perpotongannya 900

B. Saran
penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih mempunyai
banyak kesalahan dan jauh dari kata kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada berbagai sumber serta kritik yang
membangun dari pada pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

http://catatancagur08.blogspot.com/p/makalah-geometri.html

https://www.academia.edu/35490018/Geometri_Analitik_Ruang_Bola_pdf

16

Anda mungkin juga menyukai