Dosen Pengampu:
Oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
bola yang meliputi Menentukan Persamaan Bola, Bidang Singgung Bola, Bidang
Kutub Pada Bola, Dan Dua Bola Berpotongan dengan baik meskipun jauh dari kata
sempurna. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Mohammad Ridho’i,
M.Pd. Selaku Dosen mata kuliah Geometri Analitik Ruang.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari
bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa
hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam pembuatan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, saya telah
berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat
selesai dengan baik dan oleh karenanya, saya dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima masukan, kritik dan saran guna penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER ........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................. 14
B. Saran ....................................................................................... 15
iii
BAB I
PENDALUAN
A. Latar Belakang
Bicara tentang bola, ada baiknya jika kita tahu terlebih dahulu apa itu
bola. Dalam matematika bola adalah objek geometri dalam ruang tiga
dimensi yang merupakan permukaan dari bola, analog dengan obejk
melingkar dalam dua dimensi yaitu “lingkaran” adalah batas dari “cakram”.
Seperti lingkaran dalam ruang dua dimensi, bola secara matematis
didefinisikan sebagai himpunan titik yang berjarak sama r dari titik tertentu
dalam ruang tiga dimensi. Jarak r adalah radis bola, yang terbentuk dari
semua titik dengan jarak kurang dari atau, untuk bola tertutup, kurang dari
atau sama dengan r dari titik tertentu, yang merupakan pusat matematika
bola.
Didalam Makalah ini Kami akan membahas tentang Bola yang
meliputi Menentukan Persamaan Bola, Bidang Singgung Bola, Bidang
Kutub Pada Bola, Dan Dua Bola Berpotongan yang mudah mudahan dapat
memberikan tambahan pengetahuan serta wawasan pembaca dalam
memahami materi tersebut.
4
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana menentukan persamaan bola?
2. Bagaimana menentukan persamaan bidang singgung bola?
3. Bagaimana menentukan persamaan bidang kutub pada bola?
4. Bagaimana menentukan persamaan, jika dua bola berpotongan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui persamaan bola.
2. Untuk mengetahui persamaan bidang singgung bola.
3. Untuk mengetahui persamaan bidang kutub pada bola.
4. Untuk mengetahui persamaan dua bola berpotongan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Persamaan Bola
Persamaan bola merupakan suatu bola (tepatnya kulit bola) yang didefinisikan
sebagai kumpulan titik-titik dalam ruang tiga dimensi yang berjarak sama terhadap
suatu titik tetap (pusat bola), dapat dinyatakan dengan menggunakan suatu
persamaan.
Misalkan bola dengan pusat M (titik asal) dan berjari-jari r, persamaannya diperoleh
dengan cara mengambil sebarang titik P (x, y, z) pada bola, sehingga panjang vektor
MP adalah |MP|.
Karena P(x, y, z) sebarang titik pada bola, maka setiap titik (x, y, z) pada pola
berlaku
Oleh karena itu, persamaan bola dengan pusat M dan berjari-jari r adalah
6
Selanjutnya mencari persamaan bola dengan jari-jari r dan titik pusat M (a, b, c).
kemudian ambil sebarang titik P (x, y, z) pada bola sehingga vektor MP adalah
|MP|.
Setelah sudah mendapatkan rumus persamaan bola diatas, kita dapat menuliskan
rumus tersebut sebagai berikut:
x² + y² + z² + Ax + By + Cz + D = 0
Untuk memudahkan kita menyelesaikan soal, maka gunakan rumus titik pusat dan
jari-jari lingkaran sebagai berikut:
Catatan :
7
Secara determinan persamaan bola melalui empat titik :
P1(x1, y1, z1); P2(x2, y2, z2); P3(x3, y3, z3); P4(x4, y4, z4), adalah :
x2 y2 z2 x y z 1
x12 y12 z12 x1 y1 z1 1
x 22 y 22 z 22 x2 y2 z2 1 =0
x32 y32 z 32 x3 y3 z3 1
x 42 y 42 z 42 x4 y4 z4 1
x2 + y2 + z2 +Ax+ By+ Cz + D = 0
1 1 1
A, B, C
2 2 2
dan jari-jari bola itu ke titik (x1, y1, z1) mempunyai bilangan-bilangan arah :
1 1 1
[x1 + A, y1 + B, z1 + C]
2 2 2
Bidang singgung di (x1, y1, z1) berdiri tegak lurus pada jari-jari ini dan
persamaannya adalah :
A(x-x1)+B(y-y1)+C(z-z1)=0
1 1 1
(x1 + A) (x – x1) + (y1 + B) (y – y1) + (z1 + C) (z – z1) = 0
2 2 2
8
1 1 1
atau : x1x + y1y + z1z + A(x + x1) + B(y +y1) + C(z + z1) + D = 0, di mana Jika
2 2 2
bola ditentukan dengan persamaan :
x2 + y2 + z2 = r2
Persamaan bidang singgung di titik (x1, y1, z1) dapat kita tuliskan dengan
melaksanakan kaidah “membagi adil”.
1 1 1
x menjadi (x + x1), y menjadi (y + y1), z menjadi (z + z1),
2 2 2
1
xy menjadi (x1y + xy1)
2
contoh:
Penyelesaian :
Titik (0,0,0) pada bola, jadi dapat dipakai kaidah membagi adil :
x1x + y1y + z1z + (x + x1) + 2(y + y1) + 2(z + z1) = 0, di mana (x1, y1, z1)
(0,0,0), berarti x + 2y + 2z = 0 adalah bidang singgung yang ditanyakan.
Pandang bola B = 0 dan titik G(x1, y1, z1), tarik garis g melalui G yang memotong
bola di P dan Q. Titik R(x0, y0, z0) pada garis g sedemikian sehingga P, Q sekawan
harmonis dengan G, R. Maka TK dari titik R apabila g bergerak merupakan suatu
9
bidang datar yang disebut bidang kutub (bidang polar) dari bola B = 0 dengan kutub
(titik kutub) titik G
B=0
Q
R
P
G
x0 x1 y 0 y1 z 0 z1
, ,
1 1 1
2 2 2
x0 x1 y 0 y1 z 0 z1
- r2 = 0
1 1 1
atau :
1 = 2 atau 1 + 2 = 0 sehingga dari (i), dengan sifat akar : x1x0 + y1y0 + z1z0 = r2
dan dengan menjalankan titik (x0, y0, z0) diperoleh persamaan bidang kutub :
10
Catatan :
Persamaan bidang kutub mengikuti kaidah membagi adil, di mana (x1, y1, z1)
menunjukkan titik kutubnya. Kalau titik kutub di luar bola, maka bidang kutub
merupakan bidang yang memuat lingkaran perpotongan bola dengan kerucut
selubung bola yang puncaknya titik tersebut.
Contoh 1.
Penyelesaian :
M1 M2
a. Gambar 21.a
r1 d r2
B1 = 0 B2 = 0
11
b. d
b.
Gambar 21.b
r1 r2
B1 = 0 B2 = 0
r1 r2
c.
M1 M2
Gambar 21.c
B1 = 0 B2 = 0
B2 = 0
M1 r2 B2 = 0 M1 r2
d. M2 e. M2
r1 r1
B1 = 0
B1 = 0
12
P
r1 r2
A
B M1 M2
B1 = 0
B2 = 0
Gambar 22
Sifat-sifat :
r1
r2
B2 = 0
M1 M2
Sifat-sifat : B1 = 0
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Karena P(x, y, z) sebarang titik pada bola, maka setiap titik (x, y, z) pada pola
berlaku
Oleh karena itu, persamaan bola dengan pusat M dan berjari-jari r adalah
x2 + y2 + z2 +Ax+ By+ Cz + D = 0
1 1 1
A, B, C
2 2 2
dan jari-jari bola itu ke titik (x1, y1, z1) mempunyai bilangan-bilangan arah :
14
1 1 1
[x1 + A, y1 + B, z1 + C]
2 2 2
Pandang bola B = 0 dan titik G(x1, y1, z1), tarik garis g melalui G
B=0
yang memotong bola di P dan Q. Titik R(x0, y0, z0) pada garis g Q
sedemikian sehingga P, Q sekawan harmonis dengan G, R. Maka
TK dari titik R apabila g bergerak merupakan suatu bidang datar R
P
yang disebut bidang kutub (bidang polar) dari bola B = 0 dengan
G
kutub (titik kutub) titik G
Sudut perpotongan dua bola adalah sudut antara bidang-bidang singgung pada salah
satu titik persekutuan kedua bola, atau sudut antara jari-jari mengarah ke titik
tersebut.
B. Saran
penulis tentunya masih menyadari jika makalah diatas masih mempunyai
banyak kesalahan dan jauh dari kata kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut dengan berpedoman pada berbagai sumber serta kritik yang
membangun dari pada pembaca.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://catatancagur08.blogspot.com/p/makalah-geometri.html
https://www.academia.edu/35490018/Geometri_Analitik_Ruang_Bola_pdf
16