Anda di halaman 1dari 10

 PEMA4317/MODUL 7 7.

25

5) Vektor yang tegak lurus pada vektor-vektor a = 2 i - j + 4k   dan


 b = -3i + 2j - 2k  adalah ....
A. <4, 3, -1>
B. <8, -6, 1>
C. <6, 8, -1>
D. <3, 4, 1 >

6) Nilai kosinus sudut yang dibentuk oleh vektor-vektor a = <4, -5, 3> dan
 b = <-1, -2, 2> adalah ....
3
A. 2
4
B. 3 2
3
C. 2
10
3
D. 2
5

7) Vektor satuan yang tegak lurus dengan bidang yang memuat titik-titik
(0, -1, 5) , (1, 1, 1) dan (-3,-4, 1) adalah ....
1
A.
70

3 i + 6j + 5k  
1
B.
42
 5 i - 4j - k 

1
C.
3
 2 i - 2j + k 

1
D.
665
 20 i - 16 j - 3k 

8) Luas segitiga yang titik sudutnya (-1, 2, 1) , (0, 3, 0) dan (4, 5, 6)


adalah ....
A. 2 42
B. 3 27
C. 4 6
D. 4 14
 PEMA4317/MODUL 7 7.27

Kegiatan Belajar 2

Persamaan Bidang Datar

P
erhatikan Gambar 7.14. Pada Gambar tersebut diketahui bahwa bidang
α   adalah bidang yang sejajar bidang XZ dan melalui titik A (0, a, 0).
Selanjutnya, apakah yang Anda ketahui tentang koordinat-koordinat titik
 pada bidang α , misalnya titik B dan titik C?

Titik-titik pada bidang α   selalu


 berjarak a satuan dari bidang XZ, atau
dengan kata lain titik-titik pada bidang
α  selalu berordinat a. Dikatakan pula
 bahwa bidang α   adalah himpunan
semua titik yang berordinat a atau
ditulis
α  = {(x, y, z) | y = a }
Gambar 7.14.
Selanjutnya dapat dikatakan bahwa y = a merupakan persamaan bidang
yang melalui titik A(0, a, 0) dan sejajar bidang XZ.
Dari pengertian ini kita dapat menyimpulkan posisi bidang dengan
 persamaan-persamaan berikut.
y = 0 adalah persamaan bidang XZ.
x = a adalah persamaan bidang yang melalui titik (a, 0, 0) dan sejajar
 bidang YZ.
x = 0 adalah persamaan bidang YZ.
z = a adalah persamaan bidang yang melalui titik (0, 0, a) dan sejajar
 bidang XY.
z = 0 adalah persamaan bidang XY.

Perhatikan Gambar 7.15. Dari Gambar ini dapat ditentukan bahwa vektor
a = <a1, a2, 0> adalah vektor posisi titik A (a 1, a2, 0). Bidang β  adalah bidang
yang melalui titik A dan sejajar dengan sumbu Z. Dalam kondisi ini, kita
akan menentukan persamaan bidang β , yaitu sebagai berikut.
iv

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ……………………………….   2.46


GLOSARIUM …………………………………………………………   2.48
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………   2.49

Modul 3: ELIPS, HIPERBOLA, DAN PARABOLA ……………..   3.1

Kegiatan Belajar 1:
Elips …………………………………………………………………...   3.4
Latihan ………………………………………………………………...   3.22
Rangkuman ……………………………………………………………   3.26
Tes Formatif 1………………………………………………………….
1 ………………………………………………………….   3.28

Kegiatan Belajar 2:
Hiperbola ………………………………………………………………   3.32
Latihan ………………………………………………………………...   3.46
Rangkuman ……………………………………………………………   3.48
Tes Formatif 2………………………………………………………….   3.51

Kegiatan Belajar 3:
Parabola ………………………………………………………………..   3.55
Latihan ………………………………………………………………...   3.64
Rangkuman ……………………………………………………………   3.66
Tes Formatif 3………………………………………………………….   3.68

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ……………………………….   3.72


DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………   3.74

Modul 4: TRANSFORMASI SUSUNAN SUMBU ………………   4.1

Kegiatan Belajar 1:
Translasi Sumbu ……………………………………………………….   4.4
Latihan ………………………………………………………………...   4.10
Rangkuman ……………………………………………………………   4.13
Tes Formatif 1………………………………………………………….   4.14
7.36 Geometri Analit Bidang dan Ruang 

 Petunjuk Jawaban Latihan

1) Jika V (x, y, z) sebarang titik pada bidang, maka vektor




PV = <x  1, y  2, z + 3>.   Sehingga persamaan bidang yang dicari


adalah


n . PV = 0
2  x  1  4  y  2  + 3  z + 3  0
2x  4y  3z 15  0
2) a) z=2
 b) Bidang yang sejajar dengan bidang 2x  3y    4z = 0 adalah
2x  3y   4z = D. Bidang ini melalui titik P (  4,  1, 2) maka
2(-4)   3(  1)   4(2) = D atau D =  13. Jadi persamaan bidang
yang dicari adalah 2x –  3y –  4z =  13.
c) Dengan cara yang mirip dengan (b) diperoleh persamaan bidang
yang dicari adalah 2x + 4y –  z =  14.
3) Bidang yang dicari adalah bidang yang melalui titik pertengahan ruas


garis PT dan tegak lurus pada vektor PT .


4) Ambil sebuah titik pada salah satu bidang, misalnya titik P(2, 1, 1) pada
 bidang 5x   3y   2z = 5. Selanjutnya jarak dua bidang yang sejajar itu
sama dengan jarak titik P (2, 1, 1) ke bidang  5x + 3y + 2z = 7.
5) Persamaan bidang yang melalui tiga titik itu adalah
x y z 1
2 5 6 1
0
1 -1 2 1
4 0 6 1
5 6 1 2 6 1 2 5 1 2 5 6
-1 2 1 x- 1 2 1 y+ 1 -1 1 z- 1 -1 2 =0
0 6 1 4 6 1 4 0 1 4 0 6
20x - 8y + 17z = 22

i j k 
6) uxv= 4 3 -1 = 13 i - 26 j - 26k  
2 5 6
vi

Kegiatan Belajar 2:
Vektor pada Bidang …………………………………………………...   6.22
Latihan ………………………………………………………………...   6.39
Rangkuman ……………………………………………………………   6.42
Tes Formatif 2………………………………………………………….   6.43

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ………………………………. 


……………………………….   6.46
GLOSARIUM …………………………………………………………   6.48
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………   6.49

Modul 7: KOORDINAT KARTESIUS, VEKTOR, DAN


PERSAMAAN BIDANG DALAM RUANG DIMENSI
TIGA …………………………………………………….   7.1

Kegiatan Belajar 1:
Koordinat Kartesius dan Vektor dalam Ruang Dimensi Tiga ………... 
………...   7.4
Latihan ………………………………………………………………...   7.19
Rangkuman ……………………………………………………………   7.21
Tes Formatif 1………………………………………………………….   7.24

Kegiatan Belajar 2:
Persamaan Bidang Datar ………………………………………………   7.27
Latihan
Latihan ………………………………………………………………...   7.35
Rangkuman ……………………………………………………………   7.37
Tes Formatif 2………………………………………………………….   7.39

KUNCI JAWABAN TES FORMATIF ……………………………….   7.42


GLOSARIUM …………………………………………………………   7.44
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………   7.45

Modul 8: PERSAMAAN GARIS LURUS DAN BOLA ………….   8.1

Kegiatan Belajar 1:
Persamaan Garis Lurus ………………………………………………..   8.4
Latihan ………………………………………………………………...   8.16
Rangkuman ……………………………………………………………   8.19
7.38 Geometri Analit Bidang dan Ruang 

A  x - x1  + B  y - y1  + C  z - z1   0.

Jika diketahui dua bidang, yaitu A1x + B1y + C1z = D1  dan


A2 x + B2 y + C2 z = D2 ,  maka
1. Jika θ  adalah sudut antara dua bidang ini, maka
A1A 2 + B1B2 + C1C2
cos θ =
2 2 2 2 2 2
A1 + B1 + C1 A2 + B2 + C 2

2. Dua bidang tersebut saling tegak lurus, apabila


A1A2 + B1B2 + C1C2  0

3. Dua bidang tersebut sejajar, apabila


A1 B C D
 = 1 = 1  1
A2 B2 C2 D 2

4. Dua bidang tersebut berhimpitan, apabila


A1 B C D
 = 1 = 1  1
A2 B2 C 2 D2

Jika d adalah jarak titik P  x1 , y1 , z1   ke bidang Ax + By + Cz = D,


maka
Ax1 + By1 + Cz1  D
d=
2 2 2
A +B +C

Persamaan bidang yang melalui tiga titik  x1 , y1 , z1  ,  x 2 , y2 , z2 


x y z 1
x1 y1 z1 1
dan  x3 , y3 , z3   adalah  0.
x2 y2 z2 1
x3 y3 z3 1
ix

Tinjauan Mata Kuliah

eometri Analitik merupakan suatu bidang studi dari hasil perkawinan


G antara Geometri dan Aljabar. Kita telah mengetahui bahwa himpunan
semua titik pada suatu garis lurus berkorespondensi 1 - 1 dengan himpunan
semua bilangan real. Demikian pula himpunan semua titik pada bidang datar
 berkorespondensi 1 - 1 dengan himpunan semua pasangan bilangan-bilangan
real (x, y). Dan himpunan semua titik pada ruang berkorespondensi 1 - 1
dengan himpunan semua tripel bilangan-bilangan real (x, y, z). Oleh karena
itu, gambar/kurva pada bidang maupun luasan dalam ruang, yang biasa
dipelajari dalam geometri, dapat dinyatakan sebagai himpunan
 pasangan/tripel dari bilangan-bilangan real, yang biasa dipelajari dalam
Aljabar. Misalnya, lingkaran pada bidang dapat dipandang sebagai (x, y) 

2 2 2
R  | x  + y  = 9). Untuk mempermudah dalam mempelajarinya, seperti dalam
geometri dipilahkan menjadi Geometri Datar dan Geometri Ruang, maka
dalam Geometri Analitik dibedakan pula menjadi Geometri Analitik Bidang
dan Geometri Analitik Ruang. Dalam buku ini, enam modul pertama
membicarakan geometri analitik bidang, sedangkan tiga modul terakhir
 berkenaan dengan
dengan Geometri Analitik Ruang.
Dalam Geometri Analitik Bidang disajikan posisi titik pada bidang
koordinat, jarak dua titik, persamaan garis lurus dan hubungan letak dua garis
lurus, persamaan kurva-kurva istimewa seperti lingkaran, elips, hiperbola dan
 parabola. Untuk mengenali macam/jenis kurva dari suatu persamaan, maka
dipelajari transformasi sumbu-sumbu koordinat untuk mengubah suatu
 persamaan yang rumit menjadi persamaan dalam bentuk sederhana. Di
samping Sistem Koordinat Kartesius dipelajari pula Sistem Koordinat Kutub.
Dalam sistem koordinat terakhir ini banyak gambar/kurva yang rumit, tetapi
dapat dinyatakan dalam persamaan yang sederhana, yang mengakibatkan
 perhitungannya juga menjadi lebih mudah.
mudah.
Geometri Analitik Ruang dimulai dalam Modul 7 dengan disajikannya
sistem koordinat tiga dimensi, persamaan bidang datar, persamaan garis
lurus, bola, bangun-bangun hasil dari perputaran suatu kurva, dan Luasan
Berderajat Dua, yaitu Ellipsoida, Hiperboloida dan Paraboloida. Baik dalam
Geometri Analitik Bidang maupun Geometri Analitik Ruang dipelajari
 PEMA4317/MODUL 7 7.43

3.2  1.1  2  1


7) A Gunakan rumus, cos θ = .
9+1+4 4+1+1
8) D Gunakan rumus jarak suatu titik ke suatu bidang.
9) C Bidang yang melalui titik pertengahannya, yaitu (3, 1, -1) dan tegak
lurus vektor hubung dua titik yang diketahui.
10) B
x y z 1
x y z
1 3 2 1
 1 3 2 0
3 1 -2 1
3 1 -2
0 0 0 1
xi

Agar Anda berhasil dengan baik dalam mempelajari mata kuliah ini,
ikutilah petunjuk belajar berikut ini.
1. Bacalah dengan saksama isi dari pendahuluan yang ada di awal modul,
agar Anda memperoleh gambaran isi materi kuliah secara global,
kompetensi yang harus dicapai, relevansi materi yang akan dipelajari dan
 petunjuk cara belajarnya.

2. Bacalah dengan saksama uraian materi dan contoh-contohnya serta


 berilah tanda-tanda pada kalimat/kata kunci yang Anda anggap penting
atau kalimat/kata/konsep yang sulit Anda memahaminya. Dalam uraian
 banyak penjabaran untuk mendapatkan suatu rumus tidak dituliskan,
tetapi hanya dituliskan persamaan-persamaan asal/awal dan terus
langsung dituliskan rumus yang diperolehnya. Hal ini dimaksudkan
memberi kesempatan kepada Anda untuk berlatih dalam penjabaran
 persamaan-persamaan yang menuju pada suatu rumus yang telah
tertentu. Akan sangat baik, jika Anda dapat membuat contoh lain yang
 berbeda dengan contoh yang ada dalam modul. Hal ini merupakan suatu
 pertanda bahwa Anda telah menguasai konsep tersebut.

3. Kerjakanlah soal-soal latihan dengan tidak melihat lebih dulu petunjuk


 jawabannya. Jika Anda belum menemukan cara menjawabnya, lihat
kembali uraian materi atau rangkuman yang diperkirakan sesuai untuk
menjawab soal tersebut. Dan jika tetap menemui kebuntuan, baru melihat
 petunjuk jawabannya. Tetapi, jika Anda tidak menemui kesulitan dalam
menjawabnya, langsung cocokkanlah dengan kunci yang berada dalam
 petunjuk jawaban soal latihan. Akan sangat baik, jika Anda merasa tidak
 puas dengan jawaban tersebut dan berusaha mencari cara pemecahan
lain. Hal ini sangat penting dalam belajar matematika, karena jantung
dari pembelajaran matematika adalah pemecahan masalah/soal.

4. Kerjakanlah tes formatif dengan tidak melihat kuncinya lebih dulu,


apabila menemui kesulitan, lihat kembali rangkuman, latihan soal dan
 jawabannya, atau uraian materi yang diperkirakan sesuai untuk
menjawab soal tes tersebut. Setelah selesai menyelesaikan semua nomor
dari tes formatif tersebut, baru mencocokkan hasil pekerjaan itu dengan
kunci jawaban tes yang ada di bagian akhir modul.

Anda mungkin juga menyukai