OLEH:
KELOMPOK 3
UNIVERSITAS MATARAM
2021
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................................ 2
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 16
B. Saran ............................................................................................................................ 17
2
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu ilmu yang luas cakupannya dan bukan hanya sekedar
bisa berhitung tetapi mencakup beberapa kompetensi yang menjadikan mahasiswa tersebut
dapat memahami dan mengerti tentang konsep dasar matematika. Salah satu mata kuliah
dalam pendidikan matematika adalah “geometri analitik bidang”. Geometri adalah ilmu yang
membahas tentang hubungan antara titik, garis, sudut, bidang dan bangun-bangun ruang.
Geometri terutama terdir dari serangkaian pernyataan tentang titik-titik, garis-garis, dan
bidang-bidang, dan juga planar (proyeksi bidang) dan benda-benda padat. Geometri dimulai
dari istilah-istilah yang tidak terdefenisikan, defenisi-defenisi, aksioma-aksioma, postulat-
postulat dan selanjutnya teorema-teorema. Geometri analitik adalah suatu cabang ilmu
matematika yang merupakan kombinas anatar aljabar dan geometri. Dengan membuat
korespondensi antara persamaan matematika secara aljabar dengan tempat kedudukan secara
geometri diperoleh suatu metode pemecahan masalah geometri yang lebih sistematik dan
lebih tegas. Masalahmasalah geometri akan diselesaikan secara aljabar (atau secara analitik).
Sebaliknya gambar geometri sering memberikan pemahaman yang lebih jelas pada
pengertian hasil secara aljabar. Dalam hal ini juga memungkinkan menyelesaikan masalah
aljabar secara geometri, tetapi model bentuk geometri jauh lebih penting daripada sekedar
penyelesaian, khususnya jika bilangan dikaitkan dengan konsep pokok geometri. Sebagai
contoh, panjang suatu segmen garis atau sudut antar dua garis. Jika garis dan titik secara
geometri diketahui, maka bilangan yang menyatakan panjang atau besar sudut antara dua
sudut antara dua garis pada hakekatnya hanyalah nilai pendekatan suatu pengukuran. Tetapi
metode aljabar memandang bilangan itu sebagai perhitungan yang eksak (bukan pendekatan).
B. Rumusan Masalah
Permasalahan dalam makalah ini adalah pembahasan geometri yang khusus pada ruang
yaitu geometri analitik ruang yang mencakup tentang materi bola, ketentuan pada bangun
ruang bola, persamaan bola. Disamping itu juga bagaimana pembahasan tentang bidang
singgung pada bola dan bidang kutub pada bola.
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk membantu kita memahami bangun ruang
pada bola dan bidang singgung pada bola serta materi terkait dengan bola.
3
PEMBAHASAN
A. PERSAMAAN BOLA
Bola adalah himpunan titik-titik yang berjarak sama dari suatu titik
tertentu. Selanjutnya jarak yang sama itu disebut jari-jari bola dan titik
tertentu itu disebut titik pusat bola.
𝑂𝑃 = 𝑟 = 〈𝑥, 𝑦, 𝑧〉
𝑟2 = 𝑥2 + 𝑦2 + 𝑧2
Karena 𝑃(𝑥, 𝑦, 𝑧) sebarang titik pada bola,maka setiap titik(𝑥, 𝑦, 𝑧) pada bola berlaku𝑥 2 +
𝑦 2 + 𝑧 2 = 𝑟 2. Ini berarti bahwa persamaan bola dengan pusat O dan berjari-jari r adalah:
𝒙 𝟐 + 𝒚𝟐 + 𝒛 𝟐 = 𝒓 𝟐
𝑃𝑀 = |𝑟| = 〈𝑥 − 𝑎, 𝑦 − 𝑏, 𝑧 − 𝑐〉
4
(𝒙 − 𝒂)𝟐 + (𝒚 − 𝒃)𝟐 + (𝒛 − 𝒄)𝟐 = 𝒓𝟐
Contoh : Carilah persamaan bola yang berpusat di titik (1,3,2)dan melalui titik(2,5,0)!
Jawab:
Jari-jari bola adalah jarak dua titik(𝑎, 𝑏, 𝑐) = (1,3,2)dan melalui titik(𝑥, 𝑦, 𝑧) = (2,5,0),
yaitu
= √12 + 22 + (−2)2
= √1 + 4 + 4
= √9 = 3
𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 − 2𝑥 − 6𝑦 − 4𝑧 + 14 = 9
𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 − 2𝑥 − 6𝑦 − 4𝑧 + 5 =0
𝒙𝟐 + 𝒚𝟐 + 𝒛𝟐 − 𝟐𝒙 − 𝟔𝒚 − 𝟒𝒛 + 𝟓 = 𝟎
Rumus umum persamaan bola, yaitu (𝑥 − 𝑎)2 + (𝑦 − 𝑏)2 + (𝑧 − 𝑐)2 = 𝑟 2 dapat ditulis
sebagai berikut:
5
Maka persamaan bola itu dapat ditulis sebagai
𝒙𝟐 + 𝒚𝟐 + 𝒛𝟐 + 𝑨𝒙 + 𝑩𝒚 + 𝑪𝒛 + 𝑫 = 𝟎
Kita akan menentukan koordinat titik pusat dan jari-jari dari bola dengan
persamaan 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶𝑧 + 𝐷 = 0.Persamaan ini diubah
dengan perlengkapan kuadratdari x, y dan z sebagai berikut:
1 1 1 1 1 1
M(𝑥 2 + 𝐴𝑥 + 𝐴2 ) + (𝑦 2 + 𝐵𝑦 + 𝐵 2 ) + (𝑧 2 + 𝐶𝑧 + 𝐶 2 ) = 𝐴2 + 𝐵 2 + 𝐶 2 − 𝐷.
4 4 4 4 4 4
1 2 1 2 1 2 1 1 1
(𝑥 + 2 𝐴) + (𝑦 + 2 𝐵) + (𝑧 + 2 𝐶) = 4 𝐴2 + 4 𝐵 2 + 4 𝐶 2 − 𝐷.
Dari persamaan ini kita mudah menentukan titik pusat dan jari-jari bola,
𝟏 𝟏 𝟏
yaitu :𝑴 (− 𝟐 𝑨 , − 𝟐 𝑩 , − 𝟐 𝑪)sebagai titik pusatnya dan sebagai jari-jarinya
𝟏 𝟏 𝟏
adalah:𝒓 = √𝟒 𝑨𝟐 + 𝟒 𝑩𝟐 + 𝟒 𝑪𝟐 − 𝑫
Catatan:
1 1 1
i. Jika 4 𝐴2 + 4 𝐵 2 + 4 𝐶 2 − 𝐷 > 0 , maka 𝑟 > 0 . Kondisi ini memperlihatkan bentuk
bola nyata.
1 1 1
ii. Jika 4 𝐴2 + 4 𝐵 2 + 4 𝐶 2 − 𝐷 = 0 , maka 𝑟 = 0 . Kondisi ini memperlihatkan bahwa
Jawab:
6
𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 − 10𝑥 − 8𝑦 − 12𝑧 + 68 = 0.
Tentu boleh pula dengan menggunakan rumus yang diperoleh dari atas,menentukantitik pusat
𝟏 𝟏 𝟏
bola𝑴 (− 𝟐 𝑨 , − 𝟐 𝑩 , − 𝟐 𝑪)yaitu : 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 − 10𝑥 − 8𝑦 − 12𝑧 + 68 = 0.
1 1 1
(− (−10) , − (−8) , − (−12)) = (5,4,6)
2 2 2
1 1 1
𝑟 = √ 𝐴2 + 𝐵 2 + 𝐶 2 − 𝐷
4 4 4
1 1 1
𝑟 = √ (−10)2 + (−8)2 + (−12)2 − 68
4 4 4
𝑟 = √25 + 16 + 36 − 68
𝑟 = √9 = 3
Persamaan sebuah bola dapat pula ditentukan melalui 4 buah titik yangletaknya tidak
sebidang. Sekarang kita akan mencari persamaan bola yangmelalui titik-titik𝑃1 (𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 ) ,
𝑃2 (𝑥2 , 𝑦2 , 𝑧2 ) , 𝑃3 (𝑥3 , 𝑦3 , 𝑧3 ) , 𝑃4 (𝑥4 , 𝑦4 , 𝑧4 ) , yaitu sebagai berikut:
Misalkan persamaan bola yang melalui titik-titik ini adalah:
𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶𝑧 + 𝐷 = 0
7
Agar lima persamaan ini mempunyai penyelesaian untuk A, B, C, dan D,maka harus
dipenuhi:
𝑥2 + 𝑦2 + 𝑧2 𝑥 𝑦 𝑧 1
2 2 2
|𝑥1 + 𝑦1 + 𝑧1 𝑥1 𝑦1 𝑧1 1|
𝑥22 + 𝑦22 + 𝑧22 𝑥2 𝑦2 𝑧2 1 = 0
| 𝑥2 + 𝑦2 + 𝑧2 𝑥3 𝑦3 𝑧3 1 |
3 3 3
𝑥4 + 𝑦4 + 𝑧42
2 2
𝑥4 𝑦4 𝑧4 1
Persamaan determinan ini adalah persamaan kuadrat dalam x, y, dan zyang merupakan
persamaan bola yang melalui 4 titik yang diketahui.
Contoh: Tentukan persamaan bola yang melalui titik (1, −1, 2), (−1, 1, 2), (−1, 1,
0), (−1, −3, 0)
Jawab:
Persamaan bola adalah:
𝑥2 + 𝑦2 + 𝑧2 𝑥 𝑦 𝑧 1
2 2 2
| 1 + (−1) + 2 1 −1 2 1 |
2 2
(−1) + 1 + (−2) 2 =0
−1 1 −2 1
| 2 2 2 |
(−1) + 1 + 0 −1 1 0 1
2 2
(−1) + (−3) + 0 2
−3 −3 0 1
𝑥2 + 𝑦2 + 𝑧2 𝑥 𝑦 𝑧 1
6 1 −1 2 1
| |
| 6 −1 1 −2 1| = 0
2 −1 1 0 1
10 −3 −3 0 1
𝑥2 + 𝑦2 + 𝑧2 𝑥 𝑦 𝑧 1
4 2 −2 2 0
| |
| 4 0 0 −2 0| = 0
2 −1 1 0 1
8 0 −4 0 0
Baris ke-2 dibagi 2, baris ke-3 dibagi 2 dan baris ke-4 dibagi 4, makadiperoleh:
8
𝑥2 + 𝑦2 + 𝑧2 𝑥 𝑦 𝑧 1
2 1 −1 1 0
| |
| 2 0 0 −1 0| = 0
2 −1 1 0 1
2 0 −1 0 0
𝑥2 + 𝑦2 + 𝑧2 𝑥 𝑦 𝑧 2 1 −1 1
| 2 1 −1 1 |+|2 0 0 −1
|=0
2 0 0 1 2 −1 1 0
2 0 −1 0 2 0 −1 0
Dari bentuk yang terakhir ini dapat diperoleh bentuk persamaan bola yang dimaksud, yaitu:
−( 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 − 2𝑥 − 2𝑦 + 2𝑧) − 6 = 0 atau 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 − 2𝑥 − 2𝑦 + 2𝑧 + 6 = 0
̅̅̅̅ = (𝑥1 − 𝑎, 𝑦1 − 𝑏, 𝑧1 − 𝑐 )
𝑃𝑇
̅̅̅̅ . (𝑃𝑇
𝑃𝑇 ̅̅̅̅̅. ̅̅̅̅
𝑇𝑉 ) = 0
̅̅̅̅ . 𝑃𝑇
𝑃𝑇 ̅̅̅̅. 𝑃𝑇
̅̅̅̅. ̅̅̅̅
𝑇𝑉 = 0
𝑟 2 − 〈𝑥1 − 𝑎, 𝑦1 − 𝑏, 𝑧1 − 𝑐〉. 〈𝑥 − 𝑎, 𝑦 − 𝑏, 𝑧 − 𝑐〉 = 0
9
(𝒙𝟏 − 𝒂)(𝒙 − 𝒂) + (𝒚𝟏 − 𝒃)(𝒚 − 𝒃) + (𝒛𝟏 − 𝒄)(𝒛 − 𝒄) = 𝒓𝟐
Contoh :Tentukan persamaan bidang singgung pada bola (𝑥 − 3)2 + (𝑦 − 1)2 + (𝑧 − 2)2 =
9 dititik (1, 3, 3)!
Jawab:
Titik (1, 3, 3)terletak pada bola, sebab koordinat-koordinatnya memenuhi pada persamaan
bola . Maka persamaan bidang singgung pada bola di titik (1, 3, 3) adalah
−2𝑥 + 6 + 2𝑦 − 2 + 𝑧 − 2 = 9
−2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 + 2 = 9
−2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 − 7 = 0
Karena bidang singgung bola melalui T tegak lurus pada jari-jari𝑃𝑇 , maka vektor arah
𝑃𝑇dapat dipandang sebagai vektor normal dari bidang singgung itu. Jadi persamaan bidang
singgung yang dicari adalah persamaan bidang yang melalui titik 𝑇(𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 ) dengan vektor
normal
1 1 1
𝑃𝑇 (𝑥1 + 2 𝐴, 𝑦1 + 2 𝐵, 𝑧1 + 2 𝐶)yaitu :
1 1 1
((𝑥1 + 𝐴) (𝑥 − 𝑥1) + (𝑦1 + 𝐵) (𝑦 − 𝑦1) + (𝑧1 + 𝐶) (𝑧 − 𝑧1) = 0)
2 2 2
10
1 1 1
𝑥1 𝑥 + 𝑦1 𝑦 + 𝑧1 𝑧 + 𝐴(𝑥 + 𝑥1 ) + 𝐵(𝑦 + 𝑦1 ) + 𝐶(𝑧 + 𝑧1 )
2 2 2
− (𝑥12 + 𝑦12 + 𝑧12 + 𝐴𝑥1 + 𝐵𝑦1 + 𝐶𝑧1 ) = 0
𝟏 𝟏 𝟏
𝒙 𝟏 𝒙 + 𝒚𝟏 𝒚 + 𝒛 𝟏 𝒛 + 𝑨(𝒙 + 𝒙𝟏 ) + 𝑩(𝒚 + 𝒚𝟏 ) + 𝑪(𝒛 + 𝒛𝟏 ) + 𝑫 = 𝟎
𝟐 𝟐 𝟐
Jawab :
Periksalah titik T terletak pada bola ,maka persamaan bidang singgung bola di T adalah
𝑥 + 3𝑦 + 3𝑧 − 3(𝑥 + 1) − (𝑦 + 3) − 2(𝑧 + 3) + 5 = 0
𝑥 + 3𝑦 + 3𝑧 − 3𝑥 − 3 − 𝑦 − 3 − 2𝑧 − 6 + 5 = 0
−2𝑥 + 2𝑦 + 𝑧 − 7 = 0
Jawab:
Dicari lebih dulu titik-titik potong garis dan bola. Dengan substitusinilai𝑥, 𝑦, 𝑑𝑎𝑛 𝑧 diperoleh
11
50𝑡 2 − 250𝑡 + 300 = 0
𝑡 2 − 5𝑡 + 6 = 0
(𝑡 − 3)(𝑡 − 2) = 0
𝑡 = 3 atau 𝑡 = 2
6𝑥 + 12 + 3𝑦 − 3 + 2𝑧 + 10 = 49
𝟐𝒙 + 𝟑𝒚 + 𝟐𝒛 + 𝟑𝟎 = 𝟎
3𝑥 + 6 − 2𝑦 + 2 + 6𝑧 + 30 = 49
𝟑𝒙 − 𝟐𝒚 + 𝟔𝒛 − 𝟏𝟏 = 𝟎
1 1 1
𝑥0 𝑥 + 𝑦0 𝑦 + 𝑧0 𝑧 + 𝐴(𝑥 + 𝑥0 ) + 𝐵(𝑦 + 𝑦0 ) + 𝐶(𝑧 + 𝑧0 ) + 𝐷 = 0
2 2 2
1 1 1
𝑥0 𝑥1 + 𝑦0 𝑦1 + 𝑧0 𝑧1 + 𝐴(𝑥1 + 𝑥0 ) + 𝐵(𝑦1 + 𝑦0 ) + 𝐶(𝑧1 + 𝑧0 ) + 𝐷 = 0
2 2 2
12
Titik 𝑆(𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0 ) terletak pada bola ,maka berlaku
Dari dua persamaan terakhir ini dengan memandang bahwa𝑆(𝑥0 , 𝑦0 , 𝑧0 )adalah sebarang titik
singgung pada bola, maka setiap titik singgung pada bola berlaku
𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶𝑧 + 𝐷 = 0
{ 1 1 1
𝑥1 𝑥 + 𝑦1 𝑦 + 𝑧1 𝑧 + 𝐴(𝑥 + 𝑥1 ) + 𝐵(𝑦 + 𝑦1 ) + 𝐶(𝑧 + 𝑧1 ) + 𝐷 = 0
2 2 2
1 1 1
𝑥1 𝑥 + 𝑦1 𝑦 + 𝑧1 𝑧 + 𝐴(𝑥 + 𝑥1 ) + 𝐵(𝑦 + 𝑦1 ) + 𝐶(𝑧 + 𝑧1 ) + 𝐷 = 0 maka berlaku bahwa
2 2 2
1 1 1
𝑥1 𝑥2 + 𝑦1 𝑦2 + 𝑧1 𝑧2 + 𝐴(𝑥2 + 𝑥1 ) + 𝐵(𝑦2 + 𝑦1 ) + 𝐶(𝑧2 + 𝑧1 ) + 𝐷 = 0
2 2 2
Dari persamaan terakhir ini dapat disimpulka bahwa titik 𝑇(𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 ) memenuhi persamaan
𝟏 𝟏 𝟏
𝒙𝟐 𝒙 + 𝒚𝟐 𝒚 + 𝒛𝟐 𝒛 + 𝑨(𝒙 + 𝒙𝟐 ) + 𝑩(𝒚 + 𝒚𝟐 ) + 𝑪(𝒛 + 𝒛𝟐 ) + 𝑫 = 𝟎
𝟐 𝟐 𝟐
Persamaan terakhir ini adalah persamaan bidang yang memuat semua titik singgung dari
bidang kerucut dengan puncak 𝑇 (lihatGambar 8.6).
1 1
bidang 𝑥1 𝑥 + 𝑦1 𝑦 + 𝑧1 𝑧 + 2 𝐴(𝑥 + 𝑥1 ) + 2 𝐵(𝑦 + 𝑦1 ) +
1
𝐶(𝑧 + 𝑧1 ) + 𝐷 = 0
2
13
Jika T di luar bola, maka bidang kutubnya memotong bola, jika T pada bola,maka bidang
kutubnya merupakan bidang singgung dan jika T di dalam bola,maka bidang kutubnya tidak
memotong bola.
Suatu garis melalui T memotong sebuah boladi satu atau dua titik. Kuasa titik T terhadap bola
adalah hasil kali panjang ruas-ruas garis yang menghubungkan
titik T dengan titik-titik potong garisyang melalui T pada bola
tersebut.
= |𝑇𝐴1 ||𝑇𝐴2 |
= |𝑇𝑃|2 − 𝑟 2
Sehingga dapat disimpulkan bahwa apabila|𝑇𝑃| > 𝑟, maka T terletak di luar bola dan
kuasanya positif. Jika|𝑇𝑃| = 𝑟 maka T terletak pada bola dan kuasanya nol dan jika|𝑇𝑃| < 𝑟
maka T di dalam bola dan kuasanya negatif.
1 1 1
𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶𝑧 + 𝐷 = 0 , dengan pusat 𝑃 (− 2 𝐴, − 2 𝐵, − 2 𝐶)dan jari jari r
1 1 1
dengan 𝑟 2 = 4 𝐴2 + 4 𝐵 2 + 4 𝐶 2 − 𝐷, maka
1 2 1 2 1 2 1 1 1
|𝑇𝑃|2 − 𝑟 2 = (𝑥1 + 𝐴) + (𝑦1 + 𝐵) + (𝑧1 + 𝐶) − ( 𝐴2 + 𝐵 2 + 𝐶 2 − 𝐷)
2 2 2 4 4 4
1 1 1 1 1 1
= (𝑥12 + 𝐴𝑥1 + 𝐴2 + 𝑦12 + 𝐵𝑦1 + 𝐵 2 + 𝑧12 + 𝐶𝑧1 + 𝐶 2 ) − ( 𝐴2 + 𝐵 2 + 𝐶 2 − 𝐷)
4 4 4 4 4 4
14
Jadi kuasa titik 𝑇(𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 ) terhadap bola dengan persamaan
Contoh : Selidiki apakah titik 𝑇(2, −1, 3)terletak pada, didalam atau di luar bola-bola
berikut ini
jawab :
a). Kuasa titik 𝑇(2, −1, 3) terhadap bola (𝑥 − 3)2 +(𝑦 + 1)2 + (𝑧 − 1)2 − 4 = 0 adalah
(−1)2+(0)2 + (2)2 − 4 = 0
1+0+ 4−4 =0
2𝑥 2 + 2𝑦 2 + 2𝑧 2 − 7𝑥 + 12𝑦 − 17𝑧 + 40 = 0
2
1 1
22 + (−1)2 + 32 − 3 . 2 + 6(−1) − 8 . 3 + 20 = 0
2 2
4 + 1 + 9 − 7 − 6 − 25,5 + 20
Ditemukan nilai (-4,5), dimana(−4,5) < 0 maka 𝑇(2, −1, 3)terletak di dalam bola.
15
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Bola adalah himpunan titik-titik yang berjarak sama dari suatu titik
tertentu. Selanjutnya jarak yang sama itu disebut jari-jari bola dan titik
tertentu itu disebut titik pusat bola. Persamaan bola dengan pusat O dan berjari-jari r
adalah 𝒙𝟐 + 𝒚𝟐 + 𝒛𝟐 = 𝒓𝟐 . Persamaan bola dengan jari-jari 𝑟dan titik pusat
(𝑎, 𝑏, 𝑐)Adalah (𝒙 − 𝒂)𝟐 + (𝒚 − 𝒃)𝟐 + (𝒛 − 𝒄)𝟐 = 𝒓𝟐 .
𝟏 𝟏 𝟏
Titik pusat dan jari-jari bola, yaitu : 𝑴 (− 𝟐 𝑨 , − 𝟐 𝑩 , − 𝟐 𝑪) Sebagai titik pusatnya
𝟏 𝟏 𝟏
dan sebagai jari-jarinya adalah: 𝒓 = √𝟒 𝑨𝟐 + 𝟒 𝑩𝟐 + 𝟒 𝑪𝟐 − 𝑫
. Karena bidang singgung bola melalui T tegak lurus pada jari-jari𝑃𝑇 , maka vektor arah
𝑃𝑇Dapat dipandang sebagai vektor normal dari bidang singgung itu. Jadi persamaan
bidang singgung yang dicari adalah persamaan bidang yang melalui titik 𝑇(𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 )
1 1 1
Dengan vektor normal 𝑃𝑇 (𝑥1 + 2 𝐴, 𝑦1 + 2 𝐵, 𝑧1 + 2 𝐶) Yaitu 𝒙𝟏 𝒙 + 𝒚𝟏 𝒚 + 𝒛𝟏 𝒛 +
𝟏 𝟏 𝟏
𝑨(𝒙 + 𝒙𝟏 ) + 𝑩(𝒚 + 𝒚𝟏 ) + 𝑪(𝒛 + 𝒛𝟏 ) + 𝑫 = 𝟎
𝟐 𝟐 𝟐
1 1 1
Bidang 𝑥1 𝑥 + 𝑦1 𝑦 + 𝑧1 𝑧 + 2 𝐴(𝑥 + 𝑥1 ) + 2 𝐵(𝑦 + 𝑦1 ) + 2 𝐶(𝑧 + 𝑧1 ) + 𝐷 = 0 ,
merupakan himpunan titik-titik puncak kerucut selubun gpada bola yang bidang lingkaran
singgungnya terlerak pada𝑇(𝑥1 , 𝑦1 , 𝑧1 ). Dengan tidak memandang titik 𝑇, bidang
16
1 1 1
𝑥1 𝑥 + 𝑦1 𝑦 + 𝑧1 𝑧 + 2 𝐴(𝑥 + 𝑥1 ) + 2 𝐵(𝑦 + 𝑦1 ) + 2 𝐶(𝑧 + 𝑧1 ) + 𝐷 = 0 disebut bidang kutub
B. Saran.
Kami membuat makalah ini untuk menjadi pembelajaran bersama. Kami mengambilndari
beberapa sumber, jadi apabila pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan makakami
sarankan untuk mencari informasi dari referensi yang lebih baik.
17
DAFTAR PUSTAKA
Sukirman. 2016. Geometri Analitik Bidang dan Ruang. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka
18