Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TEORI BILANGAN
Tentang
INDUKSI MATEMATIKA

Oleh kelompok :
Afriyanto (19205002)
Elza Nora Yuliani (19205045)

Dosen pembimbing:
Drs. Hendra Syarifuddin, M.Si.,Ph.D.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2019
INDUKSI MATEMATIKA
A. Pengertian Induksi Matematika
Induksi matematika merupakan suatu metode yang penting dalam
pembuktian dan sering digunakan dalam berbagai buku. Induksi matematika
merupakan suatu metode yang digunakan untuk membangun kevalidan
pernyataan yang diberikan dalam istilah-istilah bilangan asli (N). Walaupun
kegunaannya agak dibatasi dalam konteks yang agak khusus, namun
keberadaannya merupakan suatu alat yang sangat diperlukan dalam cabang-
cabang matematika.

Dianggap bahwa kita sudah mengenal bilangan asli N = { 1,2,3, ... }, baik
operasi biasa pada penjumlahan dan perkalian dan arti dari suatu bilangan asli
yang satu lebih kecil dari yang lain.

Teorema 1.1

Jika S adalah subset dari N dan jika S ≠ ∅, maka terdapat suatu m ∈ S


sedemikian sehingga m ≤ k, untuk setiap k ∈ S.

Prinsip Induksi Matematika

Misal S subset dari N, maka berlaku sifat-sifat:

1. 1  S.
2. Jika k  S, maka (k+1)  S, dan S = N.

Bukti

Anggaplah berlaku sebaliknya S ≠ N. Maka himpunan N – S tidak kosong


dan selanjutnya dengan sifat terurut dengan baik ia akan memuat suatu unsur
terkecil. Misal m adalah unsur terkecil dari N-S. Karena 1 ∈ S, maka menurut
hipotesis (1), kita tahu bahwa m ≠ 1. Selanjutnya untuk m > 1 mengakibatkan
bahwa m – 1 juga merupakan bilangan asli, Karena m – 1 < m dan karena m
adalah unsur terkecil dari N sedemikian sehingga m  S, ia mestilah merupakan
kasus bahwa m-1  S.

Selanjutnya kita gunakan hipotesis (2) untuk unsur ke ke k = m – 1 dan


menyimpulkan bahwa k+1 = (m-1) + 1 = m  S. Kesimpulan ini bertentangan
dengan pernyataan bahwa m ∉ S. Karena m diperoleh dengan mengasumsikan
bahwa N-S tidak kosong, hal ini juga bertentangan dengan kesimpulan bahwa N-
S kosong. Dengan demikian kita telah menunjukkan bawa S = N.

Contoh 1

Untuk setiap 𝑛 ∈ 𝑵, buktikan rumus penjumlahan berikut dengan induksi


matematika.

𝑛(𝑛+1)
1 + 2 + 3 + .....+ 𝑛 = 2

Penyelesaian

𝑛(𝑛+1)
Bukti: Misalkan p(n) menyatakan 1 + 2 + 3 + … . . + 𝑛 = 2
1(1+1)
Untuk n = 1 ⟺ 1 = 2

1(1  1)
Untuk 𝑛 = 1  1 = , sehingga 1 ∈ S
2

Andaikan untuk n = k diasumsikan bahwa k ∈ S, sehingga

𝑘(𝑘 + 1)
1 + 2 + 3 + …..+ 𝑛 =
2

Selanjutnya akan dibuktikan bahwa untuk n = k + 1 benar, maka

𝑘(𝑘 + 1)
1 + 2 + 3 + ⋯ + 𝑘 + (𝑘 + 1) = + (𝑘 + 1)
2
𝑘(𝑘 + 1) 2(𝑘 + 1)
= +
2 2

𝑘 2 + 𝑘 2𝑘 + 2
= +
2 2

𝑘 2 + 𝑘 + 2𝑘 + 2
=
2

𝑘 2 + 3𝑘 + 2
=
2

(𝑘 + 1)(𝑘 + 2)
=
2

1
= (𝑘 + 1)[(𝑘 + 1) + 1]
2

karena n = k + 1, maka:

𝑛(𝑛 + 1)
=
2

Karena rumus ini terpenuhi untuk n = k+1, kita menyimpulkan bahwa k+1 ∈ S.
Jadi dari Induksi matematika terpenuhi. Oleh karena itu dengan prinsip induksi
matematika kita menyimpulkan bahwa S = N dan rumus tersebut adalah benar
untuk semua n ∈ N.

B. Prinsip Induksi Sederhana


Untuk setiap n ∈ N, misalkan P(n) merupakan suatu pernyataan tentang n,
anggaplah bahwa:

1. P(1) benar
2. P(k) benar maka P(k+1) benar,
Maka P(n) adalah benar untuk setiap n ∈ N.
C. Langkah-langkah menyelesaikan induksi matematika
1. Basis Induksi
Untuk memperlihatkan bahwa pernyataan tersebut benar bila n diganti
dengan 1, yang merupakan bilangan bulat positif terkecil.
2. Induksi
Asumsi yang menyatakan bahwa p(n) benar. Bila kita sudah menunjukkan
kedua langkah tersebut benar maka kita sudah membuktikan bahwa p(n)
benar untuk semua bilangan bulat positif n. Kemudian kita harus
menunjukkan bahwa implikasi p(n) → p(n + 1) benar untuk setiap bilangan
bulat positif. Hal ini dapat diselesaikan dengan cara memperlihatkan bahwa
berdasarkan hipotesis p(n) benar maka p(n + 1) juga harus benar.
3. Hipotesis Induksi
Pembuktian p(n + 1) bernilai benar.

Contoh 2
Buktikan bahwa untuk setiap 𝑛 ∈ 𝛮 berlaku
1 + 3 + 5 + … + (2𝑛 − 1) = 𝑛2
Penyelesaian

1. Basis Induksi
n=1

1 = 12

1 = 1 → benar

2. Langkah Induksi
n=k

1 + 3 + 5 + … + (2𝑘 − 1) = 𝑘 2 → benar
3. Hipotesis Induksi
Akan dibuktikan benar untuk n = k + 1

1 + 3 + 5 + … + (2𝑘 − 1) + (2(𝑘 + 1) − 1) = (𝑘 + 1)2

1 + 3 + 5 + … + (2𝑘 − 1) + (2𝑘 + 1) = (𝑘 + 1)2

1 + 3 + 5 + … + (2𝑘 − 1) + (2𝑘 + 1) = 2𝑘 2 + 2𝑘 + 2 = (𝑘 + 1)2

Jadi benar 1 + 3 + 5 + … + (2𝑛 − 1) = 𝑛2 untuk setiap n ∈ Ν

Contoh 3

Buktikan bahwa untuk setiap n ∈ Ν berlaku

1
12 + 22 + 32 + ⋯ + 𝑛2 = 𝑛(𝑛 + 1)(2𝑛 + 1)
6

1. Basis Induksi
n=1

1
12 = (1 + 1)(2.1 + 2)
6

1
1 = . 2.3
6

1 = 1 → 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟

2. Langkah Induksi
n=k

1
12 + 22 + 32 + ⋯ + 𝑘 2 = 𝑘(𝑘 + 1)(2𝑘 + 1) → 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟
6
3. Hipotesis Induksi
Akan dibuktikan benar untuk n = k + 1

1
12 + 22 + 32 + ⋯ + 𝑘 2 + (𝑘 + 1)2 = (𝑘 + 1)(𝑘 + 2)(2𝑘 + 3)
6

1
= 𝑘(𝑘 + 1)(2𝑘 + 1)(𝑘 + 1)2
6

1
= (𝑘 + 1) { 𝑘(2𝑘 + 1)(𝑘 + 1)}
6

1
= (𝑘 + 1) { (2𝑘 2 + 𝑘 + 6𝑘 + 6)}
6

1
= (𝑘 + 1)(2𝑘 2 + 7𝑘 + 6)
6

1
= (𝑘 + 1)(𝑘 + 2)(2𝑘 + 3)
6

1
Jadi benar 12 + 22 + 32 + ⋯ + 𝑛2 = 𝑛(𝑛 + 1)(2𝑛 + 1) untuk setiap n ∈
6

Ν.

D. Notasi ∑(sigma)
Jumlah untuk bilangan-bilangan yang teratur dapat ditulis lebih singkat
dengan menggunakan notasi ∑(sigma). Berikut konsep, prinsip dan contoh-
contoh penggunaan notasi ∑.
(1) ∑nk=1 k = 1 + 2 + 3 + ⋯ + n
(2) ∑nk=1(2k − 1) = 1 + 3 + 5 + ⋯ + (2n − 1)
(3) ∑nk=1 ck = c ∑nk=1 k dengan c suatu konstanta
(4) ∑nI=1 a1 + ∑nI=1 b1 = ∑nI=1(aI + bI )
(5) ∑nk=1 d = d + d + d + ⋯ + d = nd
Contoh 4

𝑛
1
Buktikan bahwa ∑(3𝑘 − 2) = (3𝑛2 − 𝑛) untuk setiap bilangan asli n.
2
𝑘=1

1. Basis Induksi
n=1

1
3.1-2 = 2 (3. 12 − 1)

1 = 1 → benar

2. Langkah Induksi
n=t

𝑡
1
∑(3𝑘 − 2) = (3𝑡 2 − 𝑡) → benar
2
𝑘=1

3. Hipotesis Induksi
Akan dibuktikan benar untuk n = t + 1

𝑡+1
1 1 1
∑(3𝑘 − 2) = (3𝑡 2 − 𝑡) = {3(𝑡 + 1)2 − (𝑡 + 1)} = (3𝑡 2 + 5𝑡 + 2)
2 2 2
𝑘=1

Hal ini ditunjukkan sebagai berikut

𝑡+1 𝑛

∑(3𝑘 − 2) = ∑(3𝑘 − 2) − 3(𝑡 + 1) − 2


𝑘=1 𝑘=1

1
= (3𝑡 2 − 𝑡) + 3𝑡 + 1
2

1
= (3𝑡 2 − 𝑡 + 6𝑡 + 2
2
1
= 2 (3𝑡 2 + 5𝑡 + 2)

𝑛
1
Jadi benar ∑(3𝑘 − 2) = (3𝑛2 − 𝑛) untuk setiap 𝑛 ∈ 𝑁
2
𝑘=1

Contoh 5

Buktikan dengan sifat-sifat notasi ∑:

𝑛 𝑛 𝑛

∑(3𝑘 − 2) = ∑ 3𝑘 − ∑ 2
𝑘=1 𝑘=1 𝑘=1

𝑛 𝑛 𝑛

∑(3𝑘 − 2) = ∑ 3𝑘 − ∑ 2
𝑘=1 𝑘=1 𝑘=1

= 3 ∑ 𝑘 − 2𝑛
𝑘=1

1
= 3 { n(n + 1)} − 2𝑛
2

1 1
= 3 { n2 + n} − 2𝑛
2 2

3 3
= 𝑛2 + 𝑛 − 2𝑛
2 2

3 3 4
= 𝑛2 + 𝑛 − 𝑛
2 2 2

3 1
= 𝑛2 − 𝑛
2 2

1
= (3𝑛2 − 𝑛)
2
Contoh 6

Buktikan bahwa 7𝑛 − 2𝑛 selalu terbagi habis oleh 5, untuk setiap bilangan asli n

1. Basis Induksi
n=1

71 − 21 = 5 → benar

2. Langkah Induksi
n=k

7𝑘 − 2𝑘 → benar

3. Hipotesis Induksi
Akan dibuktikan benar untuk n = k + 1

7𝑘+1 − 2𝑘+1 = 7𝑘 . 7 − 2𝑘 . 2

= 7𝑘 . 7 − 2𝑘 . 7 + 2𝑘 . 7 − 2𝑘 . 2

= 7(7𝑘 − 2𝑘 ) + 2𝑘 (7 − 2)

= 7(7𝑘 − 2𝑘 ) + 2𝑘 (5)

Jadi benar 7𝑛 − 2𝑛 terbagi habis oleh setiap n ∈ Ν

Anda mungkin juga menyukai