Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH FILSAFAT DAN SEJARAH MATEMATIKA

PERKEMBANGAN MATEMATIKA EROPA

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Dr. Nahor Murani Hutapea,M.Pd

Disusun oleh:

Amelina Putri 2105113349

Lola Kusuma 2105110879

Nurul Hasanah 2105124291

PROGAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS RIAU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita ucapkan kehadiat Allah SWT karena dengan rahmat dan
karrunianya kami dapat meneyelesaikan makalah tentang Masa Tranmisi Pada
Abad 15 dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta menambah pengetahuan kita mengenai bagaimana tranmisi padaa
abad ke 15. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini
terdapat kekuranga. Oleh karena itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan
usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat, dan menerima saran serta
kritik dengan lapang dada.

Pekanbaru, 29 November 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................3
1.1 Latar Belakang..........................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................5
2.1 Sejarah Matematika Eropa........................................................................5
2.2 Abad Pertengahan......................................................................................6
2.3 Masa Tranmisi pada Abad 1-15..............................................................11
2.4 Matematika Eropa Masa Lampau............................................................22
2.5 Permulaan Lambang-lambang.................................................................24
BAB III PENUTUP...............................................................................................30
3.1 Kesimpulan..............................................................................................30
3.2 Saran........................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................31

ii
3

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Secara etimologi, kata sejarah berasal dai bahasa arab syajarah (syajaratun)
artinya pohon. Di Indonesia sejarah dapat berarti silsilah, asal-usul, riwayat, dan jika
di buat skema akan menyerupai pohon lengkap dengan cabang, ranting, dan daun.
Didalam kata sejarah tersimpan makna pertumbuhan atau silsilah.
Sejarah adalah sesuatu yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan kita
pada masa sekarang, dengan mempelajari sejarah kita bisa tahu bagaimana proses
orang-orang dahulu mendapatkan ilmu pengetahuan. Tidak tetutup kemungkinan juga
dengan mempelajai sejarah matematika kita bisa mengetahui bagaimanaahli-ahli
matematika dulu mendapatkan teorema dan dalil-dalil tentang matematika. Kita juga
bisa mengambil pelajaran dari kejadian masa lalu.
Dalam perubahan masa, waktu dan zaman cabang ilmu matematika juga
mengalami perubahan dalam perkembangannya. Dari abad ke abad cabang ilmu
matematika mengalami perubahan. Salah satunya adalah cabang ilmu matematika
tentang aljabar, geometri, trigonometri, dan sebagainya. Sebelum sampai pada
matematika sekolah yang kita pelajari pada zaman sekarang, mari kita lihat bentuk
matematika zaman dulu, di sini penulis mencoba membahas tentang Awal
Matematika Eropa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah matematika Eropa?
2. Bagaimana sejarah matematika pada abad pertengahan?
3. Bagaimana sejarah matematika pada masa tranmisi abad 1-15?
4. Bagaimana sejarah matematika Eropa masa lampau ?
5. Bagaimana permulaan lambang-lambang di eropa?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Melengkapi tugas mata kuliah yang diberikan oleh dosen pengampu.


2. Menjelaskan sejarah matematika di Eropa.
3. Menjelaskan sejarah matematika pada abad pertengahan.
4. Menjabarkan sejarah sejarah matematika pada masa tranmisi abad 1-15.
5. Mengetahui sejarah matematika Eropa masa lampau.
4

6. Mengetahui permulaan dari lambang-lambang di eropa.


5

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Matematika Eropa

Setelah runtuhnya kekuasaan Romawi, kebudayaan Eropa relatif mengalami


kemunduran dibanding perkembangan pesat sebelumnya. Hanya biarawan-biarawan
Katolik yang memelihara ilmu pengetahuan dari Gerik. Sedikit sekali kemajuan yang
dicapai di bidang Matematika pada khususnya. Tetapi kalender semakin
disempurnakan. Namun demikian masih terdapat beberapa penulis yang
mengembangkan dan memelihara matematika itu.
Alcuin (735 - 804) lahir di Yorkshire, Inggris. Ia dikenal sebagai Flaccus,
Albinus, Ealhwine. Dia adalah matematika Inggris yang banyak sekali menulis
tentang matematika, diantaranya yang paling terkenal adalah mengenai kalender dan
finger reckoning (menghitung dengan jari). Alcuin mempunyai koleksi tentang
problem puzzele dan rekreasi berjudul Problems For The Quickening Of Mind. Selain
itu Alcuin juga menulis tentang astronomi, tetapi karyanya ini tidak sebaik karya-
karya penulis Yunani. Alcuin dihargai atas kumpulan permasalahan teka-tekinya
mengenai matematika yang mempengaruhi penulis buku teks yang berabad-abad,
dengan judul Soal-soal untuk mempercepat berfikir pada tahun ± 775 dalam bahasa
Latin.
Gerbert (950 - 1003) lahir di Auvergne, Perancis. Ia mendapatkan pendidikan di
Spanyol dan Italia. Dia pernah bekerja sebagai guru di Jerman dan diangkat menjadi
penasehat Kaisar Roma. Otto III, setelah menjadi Uskup Agung. Kemudian pada
tahun 999 Gerbert diangkat menjadi Paus dengan gelar Paus Sylfester II. Dia adalah
ahli matematika Kristen pertama yang belajar sekolah Islam di Andalusia, Spanyol.
Dia membawa sistem numerasi Hindu-Arab tanpa nol ke Eropa. Gerbert juga menulis
tentang aritmatika dan geometri, serta menciptakan abaci, globe bumi, jam dan
6

1
sebuah organ. Ia juga menyatakan rumus luas segitiga sama sisi : L = ½ a(a – a)
7

12
dengan pendekatan √ 3= . Masa ini juga disebut sebagai zaman kejayaan
7
pengetahuan Islam tetapi sarjana-sarjana latin tidak sedikitpun menghargai karya-
karya Islam ini.
Kegiatan pedagang dari bagian pantai timur laut tengah dengan dunia Arab
menyertakan terbawanya ilmu pengetahuan dunia Arab ke Eropa pada abad 12
melalui terjemahan. Dalam sejarah matematika abad 12 itu disebut sebagai abad
terjemahan.
Salah seorang yang giat dalam menterjemahkan itu ialah biarawan Adelard dari
Bath (± 1120). Buku elemen Euclideus ia terjemahkan ke dalam bahasa latin dan
menterjemahkan tabel astronomi dari Khawarizmi. Plato dari Trivoli menterjemahkan
buku astronomi dari Al-Battani, bola dari Theodosius dan karya lain pada tahun ±
1120. Penterjemah paling banyak ialah Gherardo dari Cremona (1114 – 1187), ia
terjemahkan 90 karya berbahasa Arab ke bahasa Latin, diantara terjemahannya ialah
Almagest dari Ptolemeus, elemen Euclides dan aljabar dari Khawarizmi.
Semasa kerajaan Norman di Sicilia banyak risalat-risalat Gerik dan Arab dari
ilmu pengetahuan dan Matematika di terjemahkan ke bahasa Latin. Usaha-usaha
menterjemahkan itu di dorong dan dilindungi oleh raja Frederik II (1194 – 1250) dan
di lanjutkan oleh anaknya Manfred (1231 – 1266).
Saudagar-saudagar Italia yang berpusat di Goa, Pisa, Milan dan Florince yang
berhubungan dengan dunia timur membawa aritmetika, aljabar dan sistem bilangan
Hindu-Arab ke Eropa

2.2 Abad Pertengahan

Pada abad ini dikenal sebagai abad kegelapan Eropa. Namun, tidak sedikit
orang yang dibuat bingung tatkala berjumpa dengan istilah Abad Pertengahan. Letak
7

persoalannya ialah pada kurun waktunya. Pertanyaannya, dari kapan hingga kapankah
Abad Pertengahan itu sebenarnya? Terlebih dahulu perlu kita tegaskan di sini, Abad
Pertengahan lebih merupakan bagian dari sejarah peradaban Eropa. Itulah sebabnya
orang-orang yang tidak mempelajari sejarah Eropa mudah memahaminya dengan
rancuh. Pada umumnya disepakati bahwa Abad Pertengahan meliputi kurun waktu
antara abad V hingga abad XVI; sekitar sebelas abad lamanya. Kurun waktu tersebut
ditandai dengan bersatunya kembali daerah-daerah bekas Romawi Barat yang
diprakarsai oleh raja Charlemagne sampai dengan munculnya monarki-monarki
nasional di Eropa.2 Pada Abad Pertengahan terjadi kebangkitan religius di Eropa,
yakni kekristenan. Hampir seluruh sisi kehidupan umat manusia dipengaruhi secara
kental oleh religius. Bahkan, pengaruh agama sampai memasuki dunia politik. Agama
berkembang pesat dan mendapatkan tempat yang utama. Kita tidak boleh melupakan
slogan pada zaman itu, theology is queen of sciences. 3 Slogan ini menandaskan
bahwa segala disiplin ilmu lain di luar teologia adalah sekunder. Bukan itu saja,
disiplin-disiplin ilmu lainnya mesti tunduk dan mengabdi diri kepada teologia. Jelas
sekali terlihat bahwa agama menduduki tempat yang vital dalam kehidupan manusia
pada Abad Pertengahan. Dua contoh kasus yang umumnya menjadi sorotan ialah
Copernicus dan Galileo. Hasil penelitian mereka menyimpulkan bahwa susunan
benda-benda langit seharusnya mengikuti teori heliosentris; matahari sebagai pusat
tatasurya. Sementara pada zaman itu masyarakat umum yang diwakili oleh pihak
gereja mempercayai teori geosentris; bumi sebagai pusat tatasurya. Gereja cenderung
memegang teori geosentris dengan konsekuensi menentang teori heliosentris.
Belakangan hari kita mengetahui yang benar ialah teori heliosentris. Situasi-kondisi
yang dahulu sedang berlangsung pada Abad Pertengahan dapat disarikan sebagai
berikut. Kebenaran agamawi mendapatkan tempat utama di dalam hati manusia.
Segala cabang ilmu lainnya mesti menyelaraskan diri kepada teologia. Apabila terjadi
pertentangan di antara keduanya maka kebenaran agamawilah yang dijadikan
patokan. Melalui satu kalimat pendek: agama mendominasi sains. Itulah situasi-
kondisi yang berkembang pada Abad Pertengahan.
8

Sumber : Jurnal “Abad Pertengahan, Modernisme & Postmodernisme” oleh Hali


Daniel Lie, M.Th. (2009)
1. Abad 13
Leonardo fibonaci atau yang lebih dikenal sebagai Leonardo de Pisa adalah
matematika yang paling berbakat pada abad pertengahan. Ia dikenal matematikawan
dalam sistem biologi India sejak abad 200 SM. Dia adalah anak seorang pedagang
yang mengikuti ayahnya berdagang ke Mesir, Sicilia,Yunani dan Syria. Karyanya
yang terbesar adalah sebuah buku yang berjudul Liber Abaci pada tahun 1202. Buku
ini berisi tentang problem-problem dengan menggunakan lambang Hindu-Arab yang
memperlihatkan bahwa dia dipengaruhi oleh aljabarnya Al-khawarizmi dan Abu
Kamil. Liber abaci ini lebih memfokuskan pada aritmatika dibandingkan geometri,
buku ini dimulai dengan penjelasan sembilan lambang bilangan India dengan
menambahkan bilangan nol. Fibonacci pun secara tetap menggunakan garis datar ( – )
sebagai lambang untuk menyatakan pembagian, dalam buku ini Fibonacci
menggunakan 3 jenis pecahan yaitu; pecahan biasa, pecahan sexagesimal, dan
pecahan unit.
Salah satu problem yang terdapat pada Liber Abaci ini adalah “ berapa pasang
kelinci yang akan dilahikan dalam satu tahun, yang dimulai dengan sepasang kelinci,
apabila setiap bulan masing-masing pasangan menghasilkan satu pasang kelinci baru,
dimana pasangan kelinci baru akan menghasilkan setelah bulan ke-2”. Problem ini
dikenal sebagai barisan Fibonacci; 1,1,2,3,5,8,13,21..., m,n,m+n...
Karya keduanya Fibonacci’s Practica Geometriae pada tahun 1220, yaitu
sebuah kumpulan materi geometri dan trigonometri yang dikerjakan oleh Euclid dan
beberapa merupakan karya aslinya sendiri.
Dan tahun 1225 dengan judul Liber Quadratorum, yaitu karyanya yang brilian
dan original dalam menganalisis dan telah membuatnya luar biasa pada jaman
Diophantus dan Fermat.
Bakatnya yang luar biasa ini menyebabkan dia dipanggil oleh raja Federick II
untuk ikut dalam suatu perlombaan yang tiga soalnya sudah disiapkan oleh Jhon dari
9

Pelermotiga dan salah satunya yaitu x2+5 adalah suatu kuadrat bilangan dan x2-5 juga
merupakan suatu kuadrat dari sebuah bilangan, dan Fibonacci menjawab dengan tepat

41 41 49 31
bahwa x bernilai  ,  sebab ( )2 + 5 = ( )2 - 5 = ( )2 problem ini terdapat dalam
12 12 12 12
buku Liber Quadrtorum, selain itu Fibonacci juga menuliskan identitas-identitas
dalam buku Liber Quadrtorum seperti;
(a2+b2)(c2+d2) = (ac+bd)2 + (bc–ad)2
                                  
= (ad+bc)2 + (ac–bd)2
Pada abad 13 berdirilah universitas Paris OXFORD CAMBRIDGE, PADUA
dan NAPELES. Universitas itu mempercepat penyebaran ilmu pengetehuan itu di
Eropa. Pada abad ini menghasilkan beberapa ahli matematikawan, yaitu Jordanus
Saxo, Campanus, Sacrobosco, Roger Bacon, dan Nemorarius.

2. Abad 14
Pada abad ini terjadi peperangan di Eropa yang disebut perang seratus tahun.
Dan dalam abad ini juga terjadi wabah di Eropa yang disebut kematian hitam (black

1
death) yang mematikan hampir penduduk Eropa.
3
Oleh kejadian itu perkembangan ilmu hampir tak ada. Namun masih tercatat
ahli-ahli yang berjasa memelihara ilmu pengetahuan pada masa itu dan
mengembangkannya. Nicole Oresme (1323 - 1382) lahir di Normandia. Ia menulis
lima karya matematika dan beberapa terjemahan karya Aristoteles. Dalam salah satu
karyanya, ia memperkenalkan eksponen pecahan. Dalam karya lain ia perkenalkan
penentuan letak suatu titik yang menjadi awal dari geometri kordinat. Brosur-brosur
berjasa menghidupkan kembali kegiatan Matematika atau renaisans dari Matematika.
Karyanya memberi landasan dari Descartes untuk pemgembangan Matematika abad-
1 Thomas Bradwardine (1290 - 1349) menulis brosur-brosur tentang konsep kontinu,
10

deskrit, besar tak berhingga, kecil tak berhingga. Ia juga menulis brosur tentang
aritmetika, dan geometri.

3. Zaman Renaisans
Dalam sejarah, abad 15 disebut zaman renaisans, yaitu lahirnya kembali
perhatian kepada kebudayaan Gerik dan Romawi klassik dan berusaha mencari nilai-
nilai baru dari kebudayaan itu. Pada abad 15 itu ditemukan alat percetakan, sehingga
perdagangan buku ilmu pengetahuan pun turun berkembang. Kegiatan Matematika
pada abad 15 itu berpusat di Italia, di Nurenbeng, Wina, dan Praha.
Nicolas Cusa (1401 - 1464) adalah matematikawan pertama abad 15. Ia
merupakan putra dari nelayan miskin, dia memulai prestasinya di Gereja, hingga
akhirnya menjadi kardinal. Nicolas juga menjadi gubernur Roma pada tahun 1448. Ia
menulis beberapa brosur Matematika, dan memperbaharui kalender. Ia juga tertarik
untuk menyelesaikan soal busursangkarkan lingkaran, dan soal membagi tiga sama
suatu sudut.
George von Peurbach (1423 - 1461) setelah selesai belajar matematika di Italia
ia tinggal di Wina dan mendirikan universitas di kota itu. Karya dari Peurbach
terdapat mengenai astronomi, aritmetika, dan menyusun tabel sinus. Ia
menterjemahkan langsung buku karya Ptolomeus dari bahasa Gerik ke bahasa Latin.
Selain itu juga menterjemehkan karya Apollonius, Heron dan Archimedes dari bahasa
Gerik ke bahasa Latin.
Murid Peurbach, John Muller (1436 - 1476) merupakan ahli matematika paling
kuat dan berpengaruh pada abd ini. Ia melengkapi terjemahan Almagest ke bahasa
Latin. Karya John Muller dengan judul De Triangulis Omnimodis ditulis pada tahun
1464 dan diterbitkan pada tahun 1533. Buku itu mengenai trigonometri bidang dan
trigonometri bola yang ditulis terpisah dari astronomi. Muller juga dikenal dengan
nama Regiomontanus serta dijuluki heve yaitu elang mekanis yang mengepakkan
sayapnya dan dianggap sebagai salah satu keajaiban zaman. Muller tinggal menetap
11

di Nurenbeng pada tahun 1471 mendirikan observatirium di kota itu. Kemudian ia


mendirikan percetakan dan menulis brosur-brosur astronomi.
Karyanya yang berjudul De Triangulis Omnimodis dibagi menajdi lima buku,
empat buku yang pertama ditujukan untuk trigonometri pesawat dan buku yang
kelimanya untuk trigonometri bola. Dalam buku trigonometri ia menulis tiga syarat
untuk dapat menentukan unsur-unsur suatu segitiga. Misalnya, tentukan unsur-unsur
suatu segitiga jika ditentukan satu sisi, garis tinggi pada sisi itu perbandingan dua sisi
yang lain. Penyelesaian soal-soal itu ia masih menggunakan aljabar retorik. Ia juga
menulis tabel fungsi tangen

2.3 Masa Tranmisi pada Abad 1-15

1. Abad Kegelapan

Periode abad kegelapan ini dimulai sejak jatuhnya Kerajaan Romawi hingga
petengahan abad kelima bahkan sampai pada abad ke 11. Periode ini dikenal sebagai
Zaman Kegelapan Eropa karna selama periode tersebut peradapan di Eropa Barat
mengalami pekembangan yang sangat rendah. Sekolah hampir tidak ada, pelajaran
Yunani hampir hilang, dan berbagai seni dan kerajinan yang menjadi warisan budaya
pun hampir terlupakan. Hanya para birawan dai biara-biara katolik dan beberapa
orang awam yang yang masih berbudaya, dan secara diam-diam mereka tetap
mempelajari pembelajaran Yunani dan Latin. Periode ini ditandai dengan banyaknya
kekerasan fisik dan keyakinan agama yang kuat. Sistem sosial lama memberi jalan
dan membuat masyarakat menjadi feudal dan gerejawi.
Bangsa Romawi tidak pernah mempelajari matematika secara abstrak, tetapi
mereka lebih tertarik pada aspek praktis yang terkait dengan perdagangan dan teknik
sipil. Sejak jatuhnya Keajaan Romawi sampai berakhirnya masa tersebut, sebagian
besar perdagangan timur-timur meninggalkan proyek negara, bahkan minatnya
menyusut, dan sangat sedikit sekali yang berminat dan mempelajari matematika,
12

diluar pembangunan kalender Kristen, telah dicapai di Barat selama selama setengah
millennium yang semuanya tercakup pada abad kegelapan.
Ada beberapa orang yang sangat berperan pada abad kegelapan ini, diantaranya
yaitu:
1. Beothius (475-524)
Kontibusi Beothius dalam sejarah matematika yaitu pada tulisan-tulisannya
mengenai geometri dan aritmatika yang menjadi buku standar di sekolah-
sekolah biara selama berabad-abad. Karya-karya ini sangat sedikit tetapi
menjadi puncak presentasi matematika. Untuk geometri tidak memuat apapun
kecuali memuat proposi dari buku 1 dan beberapa proposi yang dipilih dari
buku III dan IV pada elemen Euclid, bersama dengan aplikasi untuk
pengukuran dasar, dan aritmatika ketika dialami kejemuan dan sedikit ajaib,
namun menjadi sangat terkenal seperti karya Nicomaclus dari empat abad
sebelumnya. Ia menantang beberapa bagian, salah satunya dia berpendapat
bahwa Geometri adalah palsu. Karna hal ini dan tulisan-tulisannya mengenai
filsafa, maka Beothius diangkat menjadi pendiri skolastisisme (pengetahuan
yang diperoleh dengan ilmiah) abad pertengahan. Cita-cita yang tinggi dan
integritas tidak fleksibel membawanya kemasalah politik dan ia mengalami
akhir yang kejam dan beberapa pendeta menganggapnya sebagai pejuang.
2. Bede ( 673-753)
Bede lahir di Northhumberland, Inggis, dan menjadi salah satu yang terbesar
dari paraa ulama gereja abad petengahan. Tulisan-tulisan terbesarnya
mencakup beberapa subjek matematika yang mengacu kepada peninggalan
dan perhitungan jari.
3. Alculin (735-804)
Lahir di Yorkshire, adalah seorang sarjana bahasa inggris. Ia dipanggil ke
Prancis untuk membantu Charlemagne dalam proyek ambisisus sekolahnya.
Alculin menulis sejumlah topic matematika dan sedikit dihargai pada koleksi
13

teka-teki masalah yang mempengaruhi penulis buku teks selama berabad-


abad.
4. Gerbet ( 950-1003)
Gerbet lahir di Auvergne, Prancis, pada awalnya menunjukkan kemampuan
yang tidak biasa. Dia adalah salah satu orang Kristen pertama yang belajar di
sekolah-sekolah islam di Spanyol da nada bukti bahwa ia mungkin dia telah
mengembalikan angka Hindu-Arab, yang tanpa angka nol ke Eropa Kristen.
Diceritakan bahwa ia telah membanggun Abaci, globe bumi dan langit , jam,
dan mungkin sebuah organ. Prestasi tersebut menguatkan kecurigaan dai
beberapa orang sezamannya bahwa ia menyembah jiwanya kepada setan.
Namun demikian ia terus naik dalam Gereja dan akhirnya terpilih menjadi
paus pada tahun 999. Dia dianggap seorang sarjana yang mendalam dan
menulis tentang astrologi, aritmatika, dan geometri.

2. Periode Tranmisi

Setelah agama islam lahir dan mencapai keemasan islam kaena perkembangan
intelektual dikalangan umat islam yang sangat menonjok sehingga berhasil
membangun berbagai peguruan tinggi islam. Sejarah mencatat ada empat perguruan
tinggi tertua didunia islam yaitu Nizamiyah (Irak), Al Azhar (Mesir), Cardova
(Andalusia), dan Kairawan (Maroko).
Keempat perguruan tinggi inilah yang mempengaruhiminat Barat terhadap
dunia Timur (Islam). Sejak pada masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik Bin
Marwan (685-705) yang berkedudukan di Damaskus diintruksikan panggantian
penggunaan bahasa untuk arsip-arsip resmi pemeintah dari bahasa setempat (Pahlefi,
Kpti, Grik, Latin) kebahasa Arab. Maka sejak itu bahasa arap telah menjadi lingua
prance dalam hubungan-hubungan diplomatik, dagang, surat menyurat resmi, dunia
kesusatraan dan kebudayaan dunia ilmiah dan filsafat.
14

Selain faktor politik tersebut, andil faktor ekonomi memainkan peran. Oleh
karna itu para penguasa di Barat itu merasa berkepentingan pada masa-masa demi
mengikat persahabatan dengan pihak penguasa islam, karena jalur perdagangan dari
benua Timur, baik jalan Sutera maupun jalan laut, dikuasai oleh pemerintah Islam.
Peradaban Islam itu bukan hanya berpengaruh di bangsa Eropa yang berada
dibawah atau bekas kekuasaan Islam, tetapi juga bagi orang Eropa diluar daerah itu.
Penuntut ilmu dari Prancis, Inggris, Jerman dan Italia datang belajar keperguruan
tinggi dan Universitas yang ada di Andalusia dan Sicillia. Diantara mereka itu adalah
pemuka-pemuka Kristen misalnya Gerbert d’Aurilac yang belajar di Andalusia dan
Adelard dari Bath (1107-1135) yang belajar di Andalusia dan Sicillia. Gerbert
d’Aurilac kemudian menjadi Paus Roma dari tahun 999 sampai 1003 dengan nama
Syelvester II. Ada pun Adelarc setelah kembali ke inggris diangkat menjadi guru
pengeran Henry yang kelak menjadi raja. Ia menjadi salah satu penerjemah buku-
buku arab kedalam bahasa latin.
Penerjemah muda lainnya berasal dari italia. Plato Of Tivoli(sekita 1120) yang
menerjemahkan astronomi al-Battani, Spherich Theodosius, dan karya lainnya.
Penerjemah paling getol pada priode itu juga yaitu Gherardo dari Chremom (1114-
1187), yang menerjemahkan lebih dari 90 karya aab kebahasa latin , diantaranya
Ptolemeus Almages, Euclid’s Elements, dan Aljaba Alkhawaizm’s. pada abad ke 12
penerjemah lainnya yaitu Jhon dari Sevile dan Rober dai Chester. Manuskrip Yunani
dan arab dalam sains dan matematika banyak diperoleh dan diterjemahkan ke latin
oleh para matematikawan diabad 11 dan 12. Karya-karya ini sangat didorong oleh
dua penguasa dan pelindung ilmu pegetahuan, Fredrick II (1194-1250) dan putranya
Manfred (sekitar 1231-1266).

3. Fibonacci dan Abad Ke-13

Diambang abad ketiga belas muncul Leonardo Fibonacci, ahli matematika


paling berbakat dari abad pertengahan. Dikenal juga sebagai Leonardo Da Pisa
15

( Leonardo Pisano). Fibonacci lahir sekitar 1175 di pusa Komersial Pisa, dimana
ayahnya berhubungan bisnis perdagangan. Pekerjaan ayahanya membuat Fibonacci
tertarik pada aritmatika, yang membawa dia melakukan perjalanan ke Mesir, Sislia,
Yunai dan Suriah dalam mencai ilmu yang berhubungan dengan praktek-praktek
matematika timur dan arab. Sepenuhnya yakin akan akan perhitungan Fibonacci
mengenai superoiritas paktis dari matematika Hindu-Arab. Pada 1202, tak lama
setelah ia pulang. Ia menerbitkan karya terkenal yaitu Abaci LIBER.
Abaci Liber dikenal melalui edisi kedua yang muncul di 1228. Karya ini akrab
pada aritmatika dan aljabar dan meskipun dasar penyelidikan independen, namun
menunjukkan pengaruh al-jaba dan AL-khowarizmi dan Abu Kamil. Buku ini
mengilustrasikan dalamnya dan kuatnya hubungan notasi Hindu-Arab yang berbuat
banyak untuk membantu pengenalan angka ini ke Eropa, metode perhitungan dengan
bilangan bulat dan pecahan, perhitungan angka kuadrat dan kubus, dan solusi linear
dan persamaan kuadrat baik oleh posisi palsu dan oleh proses aljabar. Akar negatif
dan imajiner, dai pesamaan dan tidak diakui dan aljabar adalah retoris aplikasi
diberikan melibatkan barter, kemitraan, dan geometri aligasi mensurational. Karya
ini berisi koleksi besar masalah yang disajikan penulis sebagai gudang selama
berabad-abad, salah satu masalah yang menarik dari koleksi yang nampaknya
berevolusi dari masalah yang jauh lebih tua dari dalam Phapirus Rhind. Masalah lain
sehingga menimbulkan deret Fibonacco penting:1,1,2,3,5….,x, y, …. x+y dan
beberapa masalah lain dari Abaci Liber. Deret Fibonacci ini ternyata berkaitan erat
dengan rasio emas yang disebutkan bahwa alam tampaknya diatur oleh rasio emas.
“kesaktian” rasio ini mendasai arsitektur dari bangunan zaman dahulu khususnya di
Yunani. Bentangan pila dan tinggi Parthenon merupakan perbandingan hasil rasio
emas
Bilangan hasil pembagian menunjukkan sesuatu yang istimewa sehingga
disebut dengan bagian emas (golden section). Nama ini mirip dengan rasio emas.
16

Dibuktikan dengan mengambil contoh dua bilangan : a, b, a+b (deret Fibonacci)


dan b/a (rasio emas) kemudian diperbandingkan b/a=(a+b)/b b/a ( rasio emas ) =
a/b+1 ( bagian emas). Kemudian mensimbolkan rasio emas dengan notasi phi.
Pada 1220 muncul Fibonacci’s pratica geometria. Koleksi besar materi
geometri dan trigonometri diperlakukan terampil dengan ketelitian Euclidean dan
beberapa orsinalitas, dan sekita tahun 1225 Fibonacci menulis Liber Quadratorum,
sebuah karya brilian dan orisinal pada analisis tak tentu yang telah menandai dirinya
sebagai matematikawan yang luar biasa dalam bidang ini diantara Dhiopantus dan
Fermat. Karya-karya ini berada diluar kemampuan sebagian besar ulama
kontemporer.
Bakat Fibonacci menjadi perhatian pelindung pembelajaran, kaisar Frederick II,
yang pada akhirnya Fibonacci diundang kepengadilan untuk berpartisipasi dalam
turnamen matematika tiga masalah yang ditetapkan oleh Yohanes dari Palemo,
anggota rombongan kaisar. Masalah pertama adalah untuk menemukan bilangan
rasional x sedemikian sehingga x2+5 dan x2-5 masing-masing akan menjadi kuadat
dari bilangan rasional Fibonacci memberikan jawabannya x=41/12, yang benar,
karena (41/12)2+5=(49/12)2 dan (41/12)2-5= (31/12)2 solusinya muncul di
quadratorum Liber. Masalah kedua adalah untuk menemukan solusi persamaan kubik
x3+2x2+10x=20.
Fibonacci berusaha membuktikan bahwa tidak ada akar persamaan dapat
dinyatakan dengan cara irasionalitas dari bentuk √(a+√b), atau dengan kata lain,
bahwa tidak ada akar dapat dibangun dengan menggunakan penggaris dan kompas,
dan benar untuk sembilan desimal jawabannya muncul tanpa diskusi yang
menyertainya, dalam sebuah karya oleh Fibonacci yang bejudul fols (“blossom” atau
“bunga” ) dan telah bersemangat dan bertanya-tanya beberapa masalah ketiga, juga
tercatat dalam flos. Karya Fibonacci lainnya adalah di Minor Guisa tentang aritmaika
komersial dan Commentary On Book X Of Euclid’s Elements yang telah hilang.
Pada abad 13 selain matematikawan Fibonacci, tokoh lainnya adalah Jodanus
Nemorarius. Hampir tidak ada yang diketahui dari kehidupan Nemorarius di luar
17

kenyataan bahwa di 1222 ia tepilih menjadi jendral Ordo Dominikan yang


berkembang pesat dia menulis beberapa karya berurusan dengan aritmatika, aljabar,
geometri, astonomi, dan mungkin statiska. Diantara karya-karyanya menikmati
ketenaran yang cukup besar pada satu waktu sekarang tampaknya sebagian besar
sepele. Nemorarius berfikir, itu mungkin yang pertama secara luas menggunakan
huruf untuk mewakili nomor umum, meskipun prakteknya memiliki sedikit pengaruh
pada penulis berikutnya. Hanya ada satu contoh dimana Fibonacci melakukan ini.
Mungkin menyebutkan juga harus terbuat dari Socrobosco ( Jhon dari
Holywood atau Jhon of Halifax), Campunas, dan Roger Bacon. Pertama diajarkan
matemaika di paris dan menulis kumpulan aturan ilmu hitung dan kompilasi populer
ekstrak dari ptolemy’s almagest dan karya-karya astronom arab. Kepala campanus
menawarkan untuk ketenaran adalah terjemahan latin dari Euclid Element’s, Roger
Bacon, memiliki kemampuan matematika sedikit tetapi berkenalan dengan banyak
Yunani kuno dalam geometrid an asronomi dan sebagai euloginya membuktikan,
sepenuhnya menghargai nilai subjek, ini adalah bagian awal dari topi abad ketiga
belas melihat munculnya universitas di Paris, Oxford, Cambridge, Padua, dan Napoli.
Universitas kemudian menjadi faktor yang sangat kuat dalam pengambilan
matematika, banyak ahli matematika yang dikaitkan dengan satu atau lebih lembaga
tesebut.

4. Pada abad 14
Abad empat belas adalah salah satu masa sulit bagi matematika. Abad ini
adalah abad ketika wabah black death menyerang yang memusnahkan lebih dari
sepertiga populasi manusia didaratan eropa, dan pada abad ini juga terjadi perang
hundred years dengan pergolakannya terhadap politik dan ekonomi di Eopa Utara.
Ahli matematika pada masa ini adalah Nicole Oresme yang lahir di Nomendy,
sekitar tahun 1323, ia meninggal pada tahun 1382 setelah menjabat sebagai mentri
yang sebelumnya merupakan professor universitas. Ia menulis lima karya dibidang
matematika dan menerjemahkan beberapa karya Aristoteles. Dalam salah satu
18

karyanya muncul penggunaan paling awal dari exponent pecahan dari ( tentu saja
tidak dalam konteks modern) dan dalam karya lainnya ia menemukan titik dalam
koordinat, yang nantinya menjadi cikal bakal dari geometri koordinat. Satu abad
kemudian karyanya bisa dicetak dan hal ini sebenarnya mempengaruhi ahli
matematika Renissence dan bahkan Descartes.
Walaupun pada dasarnya matematika eropa bersifat praktis, matematika bersifat
spekulatif tidak sepenuhnya hilang. Banyaknya filsuf skolastik yang bersemedi atau
menghilang semetara, menghasilkan teori cerdik mengenai gerakan,
ketidakterbatasan, dan kontinu. Hal tersebut merupakan konsep dasar nantinya
dimatematika modern. Abad-abad penolakan dan perselisihan skolastik ini mungkin
untuk beberapa tingkat, menjelaskan perubahan luar biasa dari zaman kuno menuju
zaman dengan pemikiran matematika modern, dan sepertinya juga menyumbangkan
analisis sub matematika, seperti yang dikemukakan oleh E.T. Bell dari sudut
pandangnya, Thomas Aquaris, seseorang yang mungkin memiliki pemikiran paling
tajam pada abad ketiga belas, dapat dianggap sebagai seseorang yang cukup berperan
terhadap perkembangan dari keilmuan matematika. Ahli matematika konvesional
lainnya adalah Thomas Bardwadine (1290-1349) yang meninggal sebagai seorang
uskup aging di Canterbury. Sebagai tambahan untuk spekulasi terhadap konsep dasar
mengenai kontinuitas dan perbedaan serta besar tak terhingga dan kecil tak terhingga,
Bradwardine menulis empat taktat untuk aritmatika dan geometris.

5. Abad ke-15
Abad kelima belas menjadi saksi akan dimulainya Renaisans Eropa pada bidang
seni dan pembelajaran. Dengan runtuhnya kekaisaran romawi timur yang berujung
dengan runtuhnya konstatinopel ke tangan bangsa Turki, membuat banyak orang
mengungsi ke Italia dan membawa kekayaan pengetahuan dari peradaban Yunani.
Banyak dari pembelajaran klasik Yunani yang bisa dipelajari dari sumber aslinya.
Walaupun kebanyakan hanya bisa dilihat dari terjemahan bahasa arab yang
sebenarnya kurang memadahi. Pada pertengahan abad ini, percetakan telah diciptakan
19

dan mengrevolusi tulisan-tulisan menjadi buku-buku sehingga dapat disebar luaskan,


yang dulunya hal ini tidak pernah bisa terjadi. Pada akhirnya abad ini, Amerika
ditemukan dan sesegeranya bumi akan diarungi.
Aktifitas dibidang matematika pada abad kelima belas pada umumnya terpusat
pada kota-kota di Italia dan di pusat kota-kota Eropa, Nuremberg, Vienna, dan
Pargue. Aktifitas-aktifitas ini terkonsentrasi pada aitmatematika, aljabar, dan
trigonometri. Oleh karena itu matematika disini pada dasarnya berkembang dipayungi
oleh pengaruh pasar, navigasi, astronomi, dan survey.
Mengacu pada urutan kronologis yang kami sebut sebelumnya, Nicolas Cusa
yang mengambil namanya dari nama kota Cues dan Mosel, tempat ia dilahirkan pada
tahun 1401. Putra dari seorang pelayan miskin, ia tumbuh dengan cepatnya didalam
gereja dan pada akhirnya menjadi seorang pejabat tinggi negara. Pada tahun 1448, ia
menjadi gubernur Roma. Ia menjadi ahli matematika hanyalah sebuah kebetulan,
namun ia berhasil menulis sejumlah traktat dibidang matematika. Ia sekarang akan
terus diingat terutama berkat namanya dalam pembaruan kalender dan percobaannya
untuk mengkotakkan lingkaran dan membagi tiga sudut-sudut umum, ia meninggal
pada tahun 1469.
Ahli matematika yang melebihi ahli sebelumnya Georg Von Peurbach (1423-
1461) yang merupakan murid dari Nicolas Cusa. Setelah menjadi dosen matematika
di Italia, ia kemudian menetap di Vienna, dan mendirikan universitas yang menjadi
pusat matematika pada masanya. Ia menulis karya dibidang aritmatika dan beberapa
lainnya di bidang astronomi dan menyususn table sinus. Banyak karyanya yang tidak
diterbitkan sampai setelah kematiannya. Ia juga memulai menerjemahkan karya
Ptolemy Almagest dari bahasa Yunani ke bahasa latin.
Ahli matematika yang paling cakap dan berpengaruh pada tahun ini adalah
Johan Muller(1436-1467) yang lebih dikenal sebagai Regiomantanus, Regiomantanus
adalah bahasa latin dari tempat kelahirannya gunung raja, sejak masih muda ia telah
melakukan penelitian di bawah pengawasan Peubarch di Vienna dan kemudian di
percaya untuk menyelesaikan terjemahan lanjutan dari buku Almagest. Ia juga
20

menerjemahkan karya dari Apollonius. Hero dan Archimedes dari bahas Yunani.
Risalah De triangulis amnimodis yang ditulis sekitar tahun 1464 dengan anumerta di
publikasikan pada tahun 1533, merupakan terbitan terbaiknyadan juga eksposisi
sistemsatis pertamanya tentang bidang t=dan trigonometi bola yang dianggap sebagai
kesatuan yang terpisah dari kesatuan astronomi. Ia melakukan perjalanan jauh di
Italia dan Jerman pada akhirnya ia menetap di Nurembreg pada tahun 1471 tempat
dimana ia mendirikan observatorium, pabrik percetakan dan menulis beberapa tratak
dibidang astronomi, ia disebut sebagai orang yang berhasil mengkontuksi mekanisme
dari sayap elang yang mengepak dan dianggap sebagai salah seorang yang luar biasa
pada masanya. Pada tahun 1475 dia diundang ke Roma oleh Paus Sixtus IV untuk
berpartisipasi dalam pembaruan kalender, beberapa saat setelah kedatangannya di
Roma , ia tiba-tiba meninggal diumurnya yang ke 40. Beberapa misteri menyelubungi
kematiannya, karena ada rumor yang beredar kalau ia telah diaracuni, walaupun
banyak pihak yang mengklaim bahwa ia meninggal karena penyakit pes.
De triangulis amnimodis milik Regiomontanus di bagi kedalam lima buku,
empat buku petamanya membahas penuh tentang trigonometri bidang dan buku
kelima ke trigonometri bola. Di dalam buku itu dia menunjukkan ketertarikan yang
lebih besar tehadap penentuan akan segitiga yang memenuhi tiga persyaratan. Contoh
tipikal dibilang oleh ia adalah:
1. Menentukan perbedaan dua sisi, tinggi sisi ketiga, dan perbedaan bagaimana
tinggi segitiga membagi sisi ketiga pada sebuah segitiga.
2. Menentukan sisi, tinggi sisi tersebut, perbandingan rasionya terhadap dua
sisi lainnya pada sebuah segitiga.
3. Membuat empat sisi di sebuah segi empat siklik.

Regiomantanus menggunakan aljabar retorika untuk memecahkan masalah


tersebut, mencari bagian yang tidak diketahui dari bentuk tersebut sebagai akar dari
persamaan kuadrat. Walaupun caranya dimaksudkan untuk dipertimbangkan secara
umum ia selalu memberi nilai-nilai numeric khusus kepada bagian-bagian diatas.
21

Fungsi trigonometri satu-satunya didalam de tiangulis omnimodis adalah sin dan cos
kemudian, bagaimana pun juga regiomantanus melakukan penghitungan untuk tabel
tangen.
Ahli matematika Paris paling brilian pada abad ke lima belas adalah Nicolas
Chuquet yang lahi di Paris namun hidup dan membuka praktek di lyons. Pada tahun
1848, ia menulis dibidang aritmatika yang dikenal sebagai tripaty en la science des
nombres, yang tidak di cetak hingga abad ke sembilan belas. Bagian pertama dari tiga
bagian didalam karyanya tersebut, menyangkut dengan komputasi dengan bilangan
rasional, yang ke dua dengan bilangan tidak rasional, dan yang ke tiga dengan teori
persamaan. Ia kemudian mengenal eksponen integral positif dan negatif serta dai
beberapa aljabar miliknya. Hasil karyanya pada saat itu , terlalu susah untuk memberi
pengaruh pada rekan-rekan sejawatnya, ia meninggal pada tahun 1.500, beberapa
masalah dari Chuquet dapat ditemukan pada penelitian.
Pada tahun 1494 muncul edisi cetak pertama dari sunuma de arithmatica
geometrica, proportioni et poportionalita buah tangan dari bakat seorang warga italia
Luca Patioli, biasanya di rujuk pada suma. Karya ini, disusun dengan bebas dai
banyak sumbe yang bertujuan untuk dijadikan ringkasan dari aritmaika, aljabar, dan
geometri pada waktu itu. Karya tersebut memiliki sedikit data penting yang tidak di
temukan di dalam liber abaci milik Fibonacci, namun menggunakan catatan yang
lebih baik.
Porsi aritmatika pada suma di mulai dengan algoritma untuk oprasi dasar dan
untuk penarikan akar dasar. Penyajiannya lebih lengkap, contohnya berisi tidak
kurang dari delapan rancangan untuk mengerjakan perkalian. Aritmatika perdagangan
sepenuhnya ditangani dan di ilustrasikan sebagai masalah yang banyak, disinilah
pentingnya perawatan buku rangkap. Peraturan dari porsi yang salah telah di
diskusikan dan di aplikasikan. Namun dengan banyaknya kesalahan bilangan, bagian
aritmatika dalam karya ini telah menjadi acuan standar praktek pada masa tersebut,
aljabar dalam suma di gunakan melalui persamaan kuadrat dan mempunyai banyak
masalah yang diselesaikan dengan persamaan kuadrat itu. Simbol-simbol di aljabar di
22

sinkopasi dengan menggunakan observasi “p” (pitt, lebih) untuk penambahan m (


meno, kurang) untuk pengurangan co (cosa, benda) untuk x tidak diketahui, ce
(censo, untuk x2) dan cece ( censocenso) untuk x3. Kesetaraan biasanya bersimbol
dengan ae (aequalis). Penghalang sering muncul pada obsevasi tersebut, namun
kebiasaan tersebut untuk memperlihatkan penghilangan. Seperti yang ada dalam
suma untuk summa. Karya ini sangat tidak tertarik dengan geometri, seperti dengan
Regiomantanus, aljabar sering digunakan untuk memecahkan masalah geometri.
Pacioli melakukan perjalanan yang sangat jauh, mengeja dibanyak tempat, dan
banyak buku lainnya tidak di terbitkan. Pada tahun 1509, ia menerbitkan de diuina
proportione yang memiliki bidang padat biasa yang diambil dari leonado davinci.
Kemunculan pertama tambah dan kurang pada buku-buku adalah di dalam
karya aritmatika yang di terbitkan oleh Johan William, di Leipzig pada tahun 1489
(lahir di bohemia pada tahun 1460). Disini penanda tersebut tidak digunakan sebagai
simbol operasi namun hanya untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan. Cukup
mirip tanda tambah adalah kontradiksi dari kata latin et, yang sering digunakan untuk
menymbolkan penambahan dan itu mungkin karena hal tersebutlah tanda kurang
diambil dari abreviasi m. penjelasan masuk akal lainnya, yakni tanda tambah dan
kurang digunakan oleh ahli matematika belanda Vander Hocke sebagai simbol untuk
operasi aljabar pada tahun 1514.

2.4 Matematika Eropa Masa Lampau

Dengan minat pada pendidikan yang disertai Renaissance dan dengan


meningkatnya aktivitas komersial yang luar biasa pada saat itu, tuan rumah buku
populer di aritmatika mulai muncul. Tiga ratus buku seperti itu dicetak di Eropa
sebelum abad ke tujuh belas. Teks-teks ini sebagian besar dari dua jenis, yang ditulis
dalam bahasa Latin oleh para sarjana klasik sering diterapkan pada sekolah-sekolah
Gereja, dan mereka yang ditulis dalam bahasa daerah oleh guru praktis dalam
mempersiapkan anak laki-laki tertarik untuk karir komersial. Guru-guru terakhir
23

sering juga menjabat sebagai surveyor kota, notaris, dan gaugers termasuk
Rechenmeisters berpengaruh yang didukung oleh Liga Hanseatic, sebuah serikat
pelindung kota komersial yang kuat di negara-negara Jerman. Cetakan pertama the
aritmetika tidak diketahui namanya dan sekarang Treviso aritmatika, yang diterbitkan
di 1478 di kota Treviso, terletak di jalur perdagangan yang menghubungkan Venesia
dengan utara. Ini sebagian besar merupakan aritmatika komersial yang ditujukan
untuk menjelaskan penulisan angka, perhitungan dengan mereka, dan aplikasi untuk
kemitraan dan barter. Seperti "al-gorisms" awal dari abad keempat belas, juga berisi
beberapa pertanyaan rekreasi.
Jauh lebih berpengaruh di Italia dari pada Aritmatika Treviso adalah aritmatika
komersial yang ditulis oleh Piero Borghi. Ini sangat berguna dan diterbitkan di
Venice pada 1484 dan mencapai setidaknya tujuh belas edisi, yang terakhir muncul
pada 1557. Pada 1491 muncul, di Florence, sebuah aritmatika kurang penting oleh
Filippo Calandri, tapi menarik untuk kita karena dicetak menggunakan proses modern
untuk yang pertama kali dan juga masalah digambarkan pertama kali diterbitkan di
Italia. Kita telah dianggap Pacioli's Suma, yang diterbitkan pada tahun 1494, sebagian
besar yang dikhususkan untuk aritmatika.
Aritmatika yang sangat berpengaruh di Jerman adalah aritmatika Widman yang
diterbitkan di 1489 di Leipzig. Aritmatika Jerman penting lainnya yang ditulis oleh
Jacob Kobel (1470-1533), seorang Rechenmeister dari Heidelberg. Popularitas
aritmatika ini, diterbitkan di tahun 1514, dibuktikan oleh kenyataan melalui
setidaknya 22 edisi. Tapi mungkin aritmatika komersial yang paling berpengaruh dari
Jerman adalah Adam Riese (ca. 1489-1559), yang diterbitkan pada tahun 1522. Karya
ini menjadi karya ternama yang bahkan saat ini di Jerman nach frase Adam Riese
digunakan untuk menunjukkan perhitungan yang benar.
Inggris, juga tercatat menghasilkan beberapa aritmatika awal. Penerbitan
pertamadi Inggris yang ditujukan khusus untuk matematika adalah arithmatik yang
ditulis oleh Cuthbert Tonstall (1474-1559). Buku ini, didirikan pada Pacioli 'S Suma,
dicetak pada tahun 1522 dan telah ditulis dalam bahasa Latin. Selama hidup penting
24

nya, Tonstall mengisi jumlah posting gerejawi dan diplomatik. Menjunjung orang
sezamannya untuk beasiswa. Ituditunjukkan oleh fakta bahwa edisi cetak pertama
dari Elemen Euclid di Yunani (1533) telah didedikasikan untuk dia. Tetapi penulis
buku pelajaran bahasa Inggris yang paling berpengaruh pada abad keenam belas
adalah Robert Recorde (ca. 1510-1558). Recorde menulis dalam bahasa Inggris,
karya-karyanya muncul sebagai dialog antara guru dan siswa. Ia menulis sedikitnya
lima buku, yang pertama menjadi aritmatika sebuah fancifully berjudul The Ground
Aries dan diterbitkan sekitar tahun 1542. Karya ini menikmati setidaknya 29
percetakan. Recorde belajar di Oxford dan kemudian mengambil gelar dokter di
Cambridge. Dia mengajar matematika di kelas swasta di kedua lembaga sementara di
tinggal di sana dan setelah meninggalkan Cambridge menjabat sebagai dokter untuk
Edward VI dan Mary Queen. Dalam kehidupan selanjutnya ia menjadi "Comptroller
dari Pertambangan dan uang " di Irlandia. tahun terakhirnya dihabiskan di penjara,
mungkin untuk beberapa pelanggaran yang berkaitan dengan pekerjaannya di
Irlandia.
Matematika pada Abad ke-16 juga memiliki kelebihan :
 simbol aljabar telah dimulai dengan baik
 perhitungan dengan angka Hindu-Arab menjadi standar
 pecahan desimal telah dikembangkan
 persamaan kubik dan kuadrat telah diselesaikan
 bilangan negatif telah diterima
 trigonometri telah disempurnakan dan sistematis
 dapat menghitung dengan beberapa tabel yang sangat baik sekali.

2.5 Permulaan Lambang-lambang

1. Menuju Aljabar dengan Lambang-lambang


25

Menuju Aljabar dengan Lambang-lambang Rogert Recorde (1510 - 1558)


menulis karya dalam aljabar, geometri dan astronomi. Pada tahun 1557 ia menulis
aljabar dengan judul The Whetstone Of De Witte. Dalam buku itulah pertama kali
digunakan lambang “=” untuk kesamaan seperti digunakan sekarang. Awal dari tanda
sama dengan “II dan ӕ”.
Chrisoff Rudolf (1499 - 1545) menulis buku aljabar dengan judul Die Coss.
Dalam buku itu diperkenalkan lambang menarik akar “, barang kali sebagai singkatan
dari radix.
Micheal Stifel (1486 - 1567) seorang biarawan Jerman, menerbitkan buku
dengan judul Arithmetica Integra pada tahun 1544. Dalam buku itu ia menguraikan
bilangan rasional, irasional, deret aritmetika, deret geometri, koefisien binomial
hingga pangkat ke-7, dan memperkenalkan notasi A,AA,AAA,AAAA,... untuk
pangkat A tak diketahui. Dalam buku itu sudah memakai lambang +, - dan sebagai
operasi hitung dan memakai huruf untuk yang tak di ketahui.
2. Aljabar yang Berdiri Sendiri
Spione del Ferro (1465 - 1526) seorang guru besar matematika pada universitas
Bologna pada tahun 1515 menulis persamaan pangkat tiga x3 + mx = n, tetapi tidak
menerbitkannya, hanya memberitahu kepada seorang mahasiswanya Antonio Fior.
Niccolo Fontana atau dikenal dengan Tartaglia (1499 - 1557) lahir di Brescia,
Italia, putra seorang petani miskin. Pada serbuan Perancis ke Italia ia di siksa berat
sehingga tak dapat berbicara baik. Orang tuanya meninggal dalam pembunuhan masal
oleh pasukan Perancis. Maka Tartaglia sebagai seorang yatim piatu harus menghidupi
dirinya sendiri, namun mampu belajar dengan baik atas biaya sendiri. Ada kalanya ia
belajar dengan menggunakan batu nisan di kuburan sebagai pengganti batu tulis.
Kemudian ia menjadi guru sebagai mata pencahariannya. Ia meninggal di Venesia.
Tartaglia mendapatkan penghargaan sebagai ahli pertama menggunakan
matematika pada ilmu artileri. Ia juga menulis aritmetika tentang perdagangan, dan
bea cukai, tentang Euclides dan Archimedes. Pada tahun 1535, ia menerbitkan
penemuannya menyelesaikan persamaan pangkat tiga dalam bentuk x 3 + px2 = n.
26

Maka Antonio Fior menentangnya untuk melakukan pertandingan matematika


menyelesaikan persamaan pangkat tiga. Maka Tartaglia mempersiapkan diri untuk
menyelesaikan persamaan itu dengan dua cara, sedang Antonio hanya menggunakan
satu cara. Maka Tartaglia memenangkan pertandingan itu.
Girolamo Cardano (1501 - 1576) kelahiran Pavia, seorang yang sangat berbakat
dalam berbagai bidang ilmu. Ia menulis tentang aritmetika, astronomi, fisika dan
bidang lain. Karyanya paling karyanya paling terkenal adalah mengenai aljabar
dengan judul Ars Magna yang ditulis pada tahun 1545. Dalam buku itu dimuatkan
hasil penemuan Tartaglia untuk menyelesaikan persamaan pangkat tiga itu.
Penyelesaian persamaan kuadrat sudah mengikutsertakan akar-akar negatif. Ia
sudah menghitung dengan bilangan imaginer, menghitung akar persamaan x3 + mx =
n dikerjakan sebagai berikut :
Perhatikan dulu kesamaan
(a – b)3+ 3ab(a – b) = a3 – b3
Jika dipilih 3ab = m, a3 – b3 = n dan a – b = x
3ab = m b = maka a3 – b3 = a3 = a3 – ()3 = n
a3 - ()3 = n, a3 (a3 )2 – na3 - ()3 = 0
a3 =
Pada tahun 1540, Zuanne de Tonini da Coi mengajukan soal kepada Cardano
yang menghasilkan persamaan pangkat empat. Tetapi Cardano tak dapat
menyelesaikannya. Murid Cardano, Lodovico Ferrari (1522 - 1565) berhasil
menyelesaikan soal itu dan penyelesaiannya ditulis juga dalam buku Ars Magna.
Persamaan itu ialah :

Dibentuk lagi persamaan


27

Supaya ruas kanan menjadi kuadrat sempurna harus dipenuhi:

Persamaan pangkat tiga ini diselesaikan menurut cara terdahulu.

Rafael Bombelli (1526 – 1557) lahir di Bolognia, Italia. Ia menulis aljabar


yang diterbitkan pada tahun 1572. Ia menulis syarat penyelesaian persamaan pangkat
tiga x3 + mx = n. Jika ( 2 + ( 3 < 0, maka persamaan pangkat tiga itu mempunyai tiga
akar riil. Ia memperbaiki lagi notasi penulisan aljabar yang dipakai ahli sebelumnya.
Ia menggunakan tanda kurung dengan lambang “└ ┘”. Bombelli membedakan
penulisan akar pangkat dua dengan Rq dan akar pangkat tiga dengan Rc . Untuk
menulis akar dari bilangan negatif misalnya ditulis dengan “dim Rq 2 “. Misalnya
Bombeli akan menulis:

sebagai Rc └ 5p dim Rq 2 ┘

Penyelidikan akar-akar persamaan derajat tinggi berlanjut terus pada masa berikutnya
untuk metode penyelesaian secara umum.

3. Aljabar Menggunakan Huruf

Francois Viete (1540 - 1630) lahir di Fontenay, Perancis. Ia seorang ahli


hukum dan anggota parlemen, tetapi dengan bakat luar biasa ia menggunakan waktu
28

terluangnya mempelajari matematika. Bahkan ia kemudian dipandang sebagai ahli


matematika terbesar abad-16 sebagai bapak Aljabar Modern. Ia menulis buku
trigonometri pada tahun 1579 dengan judul Canon Mathematicus Seu Ad Triangula.
Buku itulah yang pertama di Eropa yang menyelesaikan soal-soal trigonometri secara
sistematis. Ia menyatakan cos n , n = 1, 2, 3,...,9 dengan cos . Buku itu juga
menguraikan persamaan pangkat tiga dengan jawaban trigonometri.

Pada tahun 1591 ia menulis aljabar dengan judul In Artem Analiticam


Isagoge. Ia mulai menyusun aljabar dengan menggunakan huruf-huruf. Huruf hidup
menyatakan yang tak diketahui dan huruf mati untuk yang ditentukan. Sebelum Viete,
lambang penulisan pangkat yang berbeda ditulis dengan huruf yang berbeda
walaupun basisnya sama. Ia sudah memakai lambang + dan - , tetapi belum memakai
lambang untuk sama dengan, ia masih memakai kata aequatur.

Judul ketiganya Supplementum Geometriae tahun 1593, di dalamnya membahas


tentang sudut segitiga, penyelesaian persamaan kubik, dan mengkontruksi heptagon
(segi 7) beraturan.

4. Persamaan Derajat Tinggi


Pada tahun 1600, ia menulis aljabar dengan judul De Numerosa Potestantum
Resolutione. Dalam buku itu ia menjelaskan pendekatan akar persamaan derajat
tinggi secara berturut-turut. Metode Viete itulah yang dipakai di Eropa hingga tahun
1680. Sebagai pemakaiannya terhadap persamaan kuadrat x2 + mx = n dikerjakan
sebagai berikut. Andaikan x1 pendekatan salah satu akarnya, sebut x1 + x2 pendekatan
yang lebih baik maka:
29

Bila x1 + x2 + x3 pendekatan lebih baik lagi maka proses perhitungan dapat


diteruskan lagi.
Judul kelima Viete adalah De Aequation Recognitione et Emendione (1615)
yang membahas tentang mempelajari sifat-sifat umum persamaan aljabar. Sejarah
mencatat usahausaha menyelesaikan persamaan derajat tinggi itu secara umum. Pada
tahun 1637 Descartes juga memberi penyelesaian persamaan pangkat empat itu. Pada
tahun 1750, Euler mencoba menyelesaikan persamaan pangkat lima.
P. Ruffini (1765 - 1823) seorang ahli Fisika Italia mencoba menyelesaikan
persamaan pangkat lima itu pada tahun 1805, dan pada tahun 1813 membuktikan
bawa penyelesaian persamaannya adalah tak mungkin. Niels Hendrik Abel (1802 -
1829) seorang ahli Matematika Norwegia membuktikan tak mungkin menentukan
akar persamaan pangkat lima atau lebih dinyatakan dengan koefisien persamaan itu.
30

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

1. Pada pembahasan makalah sejarah matematika ini tentang perkembangan


awal matematika eropa , dapat disimpulkan bahwa ada beberapa tokoh yang
berperan dalam membangkitkan ilmu pengetahuan di Eropa terutama pada
bidang matematika.
2. Banyak ahli matematika yang memberikan kontribusi berupa komentar-
komentar terhadap buku matematika yunani dan tulisan-tulilsan tentang
aritmatika, geometri, dan tigonometri. Perkembangan matematika eropa pada
masa inni juga di pengaruhi oleh matematika arab.

3.2 Saran

Dalam pembuatan makalah ini, penulis menyadari masih terdapat banyak


kekurangan karena kurangnya pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu penulis
meminta saran kepada pembaca untuk bisa menyempurnakan makalah ini untuk
kedepannya agar para pembaca dapat memahami "Perkembangan Matematika Eropa"
secara lebih jelas dan lengkap.
31

DAFTAR PUSTAKA

Awali, Faina. (2011). Penemu Simbol Penjumlahan dan Pengurangan.


m[ CITATION Pen11 \l 1033 ].
Cajori, Florian. (2010). A History of Mathematics. Tersedia dalam
https://www.gutenberg.org/ebooks/31061.
Khaduri, Salah., dkk. (2007). Sejarah Matematika Klasik dan Modern. Yokyakarta:
Universitas Ahmad Dahlan.
Nopreza, Muhammad Andi Alwi. (2017). Sejarah Perkembangan Matematika
Eropa. Yokyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta .
Zahra. C.R. (2013). Awal Matematika Eropa. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.

Anda mungkin juga menyukai