Anda di halaman 1dari 20

TEORI PROBABILITAS

• Awalnya teori peluang  perjudian


• Abad IX, Pierre Simon & Marquis de Laplace
menyusun teori peluang secara umum
• Teori peluang  meramalkan peluang dalam
penjualan dll (ahli ekonomi dan manajemen)
Definisi:
Probabilitas adalah peluang suatu kejadian

Manfaat:
Manfaat mengetahui probabilitas adalah membantu
pengambilan keputusan yang tepat, karena
kehidupan di dunia tidak ada kepastian, dan
informasi yang tidak sempurna.

Contoh:
• pembelian harga saham berdasarkan analisis harga
saham
• peluang produk yang diluncurkan perusahaan
(sukses atau tidak), dll.

3
DEFINISI PROBABILITAS
1. Pendekatan Klasik

2. Pendekatan Relatif

3. Pendekatan Subjektif

4
PENDEKATAN KLASIK
Definisi:
Setiap rasio peristiwa mempunyai kesempatan yang sama untuk
terjadi (equelly likely) dengan pengembalian dan saling ekslusif.
Sebuah Peristiwa dapat terjadi sebanyak n kali diantara N Peristiwa.
Rumus:

Probabilitas = jumlah Kemungkinan hasil (K)

suatu peristiwa (E) jumlah total kemungkinan hasil (n)

5
Contoh :
Percobaan Hasil Probabi-
litas

Kegiatan melempar 1. Muncul gambar 2 ½


uang 2. Muncul angka

Kegiatan 1. Menjual saham 2 ½


perdagangan saham 2. Membeli saham

Perubahan harga 1. Inflasi (harga naik) 2 ½


2. Deflasi (harga turun)

Mahasiswa belajar 1. Lulus memuaskan 3 1/3


2. Lulus sangat
memuaskan
3. Lulus terpuji

6
Contoh (1):
 Sebuah koin dilemparkan dua kali. Berapakah
probabilitas bahwa paling sedikit muncul satu Muka?
Jawab :
 Misal M = Muka , B = Belakang
 Ruang sampel untuk percobaan ini adalah S = {MM, MB,
BM, BB}
 Kejadian A = muncul paling sedikit satu Muka adalah A
= {MM, MB, BM}
Jadi,
 Probabilitas bahwa paling sedikit muncul satu Muka
adalah n( A) 3
P ( A)  
n(S ) 4
7
PENDEKATAN RELATIF
Definisi:
Probabilitas suatu kejadian tidak dianggap sama, tergantung dari
berapa banyak suatu kejadian terjadi (Sebenarnya)/pengamatan
dilakukan.
Rumus:
Probabilitas = jumlah peristiwa yang terjadi
suatu peristiwa jumlah total percobaan

Contoh:
Kegiatan jual beli saham: 3 jt transaksi terdiri dari 2.455.000
jual & 545.000 beli. Prob relatifnya: 2.455.000/3jt)=82%. Prob
beli (545000/3jt)=18%
8
PENDEKATAN SUBJEKTIF

Definisi:
Probabilitas suatu kejadian didasarkan pada penilaian pribadi
yang dinyatakan dalam suatu derajat kepercayaan
(subyektifitas).

Contoh: menurut rektor Unja tahun 2009-2010, penerimaan


mahasiswa baru akan meningkat 75%, karena telah dibuka
program kedokteran.

9
Sifat-sifat probabilitas kejadian A :
• 0  P(A)  1 , artinya nilai probabilitas kejadian
A selalu terletak antara 0 dan 1
• P(A) = 0, artinya dalam hal kejadian A tidak
terjadi (himpunan kosong), maka probabilitas
kejadian A adalah 0. Dapat dikatakan bahwa
kejadian A mustahil untuk terjadi.
• P(A) = 1, artinya dalam hal kejadian A, maka
probabilitas kejadian A adalah 1. Dapat
dikatakan bahwa kejadian A pasti terjadi.

10
ATURAN PROBABILITAS
Hukum Penjumlahan
• Peristiwa atau Kejadian Bersama (joint Event)

A B
P(A U B) = P(A) + P(B) – P (A∩B)
Dimana :
P(A U B) = P(A atau B)
P (A∩B) = P(A dan B)
11
• Contoh 1:
Bila akan merekrut seorang tenaga kesehatan dan
mengadakan seleksi thd 4 org pelamar yg terdiri
dari dokter laki2, dokter wanita, laki2 bukan dokter,
dan wanita bukan dokter, maka masing2 memiliki
peluang sbb.
P(wanita) = 2/4 P(dokter laki2) = ¼
P(laki2) = 2/4 P(dokter wanita) = ¼
P(dokter) = 2/4
Berapa peluang tenaga yg kita rekrut adalah
wanita atau dokter?
P(wanita atau dokter) = P(wanita) + P(dokter) - P(wanita dokter)
= 2/4 + 2/4 – 1/4
= ¾ = 0,75
Contoh :
 Kemungkinan bahwa Ari lulus ujian matematika adalah 2/3
dan kemungkinan ia lulus bahasa inggris adalah 4/9. Bila
probabilitas lulus keduanya adalah 1/4, berapakah
probabilitas Ari dapat paling tidak lulus salah satu dari
kedua pelajaran tersebut?
Jawab :
 Bila M adalah kejadian lulus matematika, dan B adalah
kejadian lulus bahasa inggris, maka :
Probabilitas Ari lulus salah satu pelajaran tersebut adalah :
P(M  B) = P(M) + P(B) – P(M  B)
= 2/3 + 4/9 – 1/4
= 31/36

13
• Peristiwa Saling Lepas(MUTUALLY EXLUSIVE)

Karena P(A∩B) = 0
Maka P(A U B) = P (A) + P(B)

A B
Bahwa peristiwa A tidak menjadi bagian
peristiwa B. Begitu juga sebaliknya .

14
 Contoh:
Seorang dokter mengadakan percobaan
pengobatan dengan INH terhadap 5 org penderita
TBC. Ke-5 penderita tersebut salah satunya akan
sembuh. Besarnya peluang penderita ke-2 atau
ke-5 utk sembuh adalah sbb.
P(2 atau 5) = P(2) + P(5)
= 1/5 + 1/5
= 2/5
Contoh :
 Berapakah probabilitas mendapatkan total 7 atau 11 bila
sepasang dadu dilemparkan?
Jawab :
 Bila A adalah kejadian diperoleh total 7, maka A = {(1,6),
(6,1), (2,5), (5,2), (3,4), (4,3)}
 Bila B adalah kejadian diperoleh total 11, maka B = {(5,6),
(6,5)}
 Sehingga probabilitas mendapatkan total 7 atau 11 adalah
:
P(A  B) = P(A) + P(B) – P(A  B)
= 6/36 + 2/36 – 0
= 8/36

16
HUKUM PERKALIAN PROB

Hukum Perkalian
Peristiwa Independen adalah terjadinya peristiwa tidak
mempengaruhi probabilitas kejadian lainnya
Rumus kejadian A dan B yang saling Independet sbb:
P( A DAN B) = P(A) X P(B)

17
• Contoh soal 1:
Sebuah dadu dilambungkan dua kali, peluang
keluarnya mata 5 untuk kedua kalinya adalah:
P (5 ∩ 5) = 1/6 x 1/6 = 1/36

• Contoh soal 2:
Sebuah dadu dan koin dilambungkan bersama-
sama, peluang keluarnya hasil lambungan
berupa sisi H pada koin dan sisi 3 pada dadu
adalah:
P (H) = ½, P (3) = 1/6
P (H ∩ 3) = ½ x 1/6 = 1/12
• Peristiwa Pelengkap (Complementary Event)
P (B )  1  P (B )
c

Contoh 1:
Dalam suatu kantong yang terdapat dari 4 kelereng berwarna merah,
2 kelereng berwarna hijau dan 6 kelereng berwarna putih.
Tentukan :
1. Peluang terambil kelereng berwarna merah
2. Peluang terambil kelereng berwarna bukan merah
Jawab
1. P(merah) = 4/12
2. P(bukan merah) = 1 – 4/12 = 8/12

19
Contoh:
 Pada pelemparan dua dadu, jika A adalah kejadian munculnya
muka dadu sama, hitunglah probabilitas munculnya muka dua
dadu yang tidak sama.
Jawab :
 Misal A = kejadian munculnya muka dua dadu yang sama
= {(1,1), (2,2) , (3,3), (4,4), (5,5), (6,6)}
maka P(A) = 6/36
 Sehingga,
Probabilitas munculnya muka dua dadu yang tidak sama = P(A’)
adalah:
P(A’) = 1 – P(A)
= 1 – 6/36
= 30/36

20

Anda mungkin juga menyukai