Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai 4000 gram.
(Rochmah, dkk, 2012;1)
Beberapa pengertian lain tentang bayi baru lahir:
1. Bayi baru lahir (newborn [Inggris] atau neonatus [Latin]) adalah bayi yang
baru dilahirkan sampai dengan usia 4 minggu.
2. BBL normal adalah bayi yang baru dilahirkan pada kehamilan cukup bulan
(dari kehamilan 37-42 minggu) dan berat badan lahir 2500 gram samapai
4000 gram dan tanpa tanda-tanda asfiksia dan penyakit penyerta lainnya.
3. Neonatal dini adalah BBL sampai dengan usia 1 minggu.
4. Neonatal lanjut adalah BBL dari usia 8-28 hari.
(Sari Wahyuni, 2011;1)
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42
minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram.
d. Sistem Ginjal
Janin membuang toksin dan homeostasis cairan atau elektrolit melalui plasenta. Setelah
lahir ginjal berperan dalam homeostesis cairan atau elektrolit. Lebih dari 90 % bayi
berkemih dalam usia 24 jam, dan memproduksi urine 1-2 ml/kg/jam. Pematangn gijal
berkembang sampai usia gestasi 36 minggu.
e. Sistem Hati
Fungsi hati adalah metabolisme karbohidrat, protein, lemak, dan sam empedu. Hati juga
memiliki fungsi ekskresi (aliran empedu) dan detoksifikasi obat atau toksin. Bila
menemukan bayi kuning lebih hdari 2 minggu dan feses berbentuk dempul ada
kemungkinan terjadi atresia biliari uyang memerlukan operasi segera sebelum berusia 8
minggu. Bilirubin saat lahir antara 1,8-2,8 mg/ dl yang dapat meningkat sampai 5 pada
hari ke 3 atau hari ke 4 karena imaturitas sel hati.
f. Sistem Neurologi
Bayi telah dapat melihat dan mendengar sejak baru lahir sehingga membutuhkan
stimulasi suara dan penglihatan. Setelah lahir jumlah dan ukuran sel syaraf tidak
bertambah. Pembentukan sinaps terjadi secara progresif sejak lahir sampai 2 tahun.
Mielinisasi (perkembangan serabut mielin) terjadi sejak janin 6 bulan sampei dewasa.
Golden period mulai trimester III sampai usia 2 tahun pertambahan lingkar kepala (saat
lahir rata-rata 36 cm, usia 6 bulan 44 cm, usia 1 tahun 47 cm, usia 2 tahun 49 cm, usia 5
tahun 51 cm, dewasa 56 gcm). Saat lahir bobobt otak 25% dari berat dewasa, usia 6 bulan
hampir 50%, usia 2 tahun 70%, usi 5 tahun 90%, usia 10 tahun 100%.
g. Sistem imunologi
Sel fagosit, granulosit, monosi mulai berkembang sejak usia gestasi 4 bulan. Setelah lahir
imunitas neonatus cukup bulan lebih rendah dari orang dewasa. Usia 3-12 bulan adalah
keadaan imunodefisiensi sementara sehingga bayi mudah terkena infeksi. Neonatus
kurang bulan memiliki kulit yang masih rapuh, membran mukosa yang mudah cedera,
pertahanan tubuh lebih rendah sehingga resiko terinfeksi lebih besar.
Perubahan beberapa kekebalan alami meliputi perlindungan oleh kulit membran mukosa,
fungsi jaringan saluran napas, pembentukan koloni mikrobe oleh kulit dan usus, dan
perlindungan kimia oleh asam lambung.
Sifat muntah :
Penatalaksanaan:
Regurgitasi yang tidak berlebihan merupakan keadaan yang normal, terutama pada
bayi muda di bawah umur 6 bulan. Penanganannya adalah sebagai berikut :
Pencegahan ruam popok ialah dengan mempertahankan daerah popok bayi selalu
kering. Untuk mengatasinya dapat dilakukan dengan pemberian gentian violet 0.5%,
pastikan popok diganti setiap kali basah atau kotor. Ibu harus segera kembali
memeriksakan bayinya jika keadaan bertambah buruk, menjaga kebersihan kulit
yang terkena seborea, dan memberi krim dermatitis. Jika telah terjadi ruam dapat
dikurangi dengan cara :
k. Diare
Diare adalah pengeluaran feses yang tidak normal dengan frekuensi > 4 kali. Bayi
yang menyusu ASI tidak akan mengalami diare karena pada ASI mengandung IgA,
laktoferin, lisozim, growth factor dan laktobasilus. Bayi normal defekasi 4-5 kali
sehari. Diare yang terjadi lebih dari 10 -15 kali sehari dibagi dalam 2 jenis :
1) Disentri : Feses berlendir, berdarah, panas, tenemus dan muntah, pembesaran
kelenjar getah bening, disebabkan oleh Shigella disentriae.
2) Amuba : bakteri penginfeksinya adalah Entamoeba histolitica, gajalanya sama
dengan disentri namun menginfeksi daerah sigmoid.
RENCANA RASIONAL
1. Jalin komunikasi dengan keluarga 1. Keluarga lebih kooperatif.
klien.
2. Cuci tangan sebelum dan sesudah 2. Pencegahan infeksi
tindakan pemeriksaan.
3. Pertahankan suhu tubuh bayi. 3. Mencegah hipotermi
4. Lakukan perawatan tali pusat. 4. Mencegah terjadinya infeksi pada
bayi.
5. Kaji tanda-tanda bahaya pada 5. Mengetahui sedini mungkin
bayi adanya kelainan pada bayi.
Hipotermi / Hipertermi
Asfiksia
Tanda-tanda infeksi 6. Memberikan kekebalan pada bayi
8. Ajarkan pada keluarga untuk 8. Keluarga dapat merawat bayi
perawatan bayi sehari-hari secara mandiri dan meningkatkan
Wahyuni, Sri. 2011. Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita, Jakarta : EGC.
Kelly, Paula. 2010. Buku Saku Asuhan Neonatus dan Bayi.Jakarta : EGC.
Rochmah, dkk.2012. Panduan Belajar Asuhan Neonatus, Bayi dan Balita. Jakarta : EGC.
2008. Buku Acuan Pelatihan Klinik Asuhan Persalinan Normal.Jakarta : Depkes RI.