Anda di halaman 1dari 7

PAPER

KONSEP DASAR PERINATOLOGI


Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Ksehatan Anak
(Dosen Pengampu Mata Kuliah Ibu Ratih Kusuma Wardhani, SST., M.Keb)

DISUSUN OLEH:

CHESYA PUTRI MANDANI


NIM. P17311235032

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN MALANG
2023
A. Definisi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang
kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan 37 minggu
sampai 42 minggu, dengan berat badan lahir 2500 - 4000 gram, dengan nilai
apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan. Neonatus adalah bayi yang baru mengalami
proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterin ke
kehidupan ekstrauterin (Jamil, dkk. 2017).
B. Manifestasi klinis
Bayi baru lahir dikatakan normal jika usia kehamilan aterm antara 37-42
minggu, BB 2500 gram-400 gram, Panjang badan 48-52 cm, lingkar dada 30-38
cm, lingkar kepala 33-35 cm, lingkar lengan 11-12 cm, frekuensi DJ 120-160
x/menit, pernafasan ± 40-60 x/menit, kulit kemerahan dan licin karena jaringan
subkutan yang cukup, rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya
telah sempurna kuku agak Panjang dan lemas, nilai APGAR >7, Gerakan aktif,
bayi langsung menangis kuat, reflex rooting (mencari puting susu dengan
rangsangan taktil pada pipi dan daerah mulut) sudah terbentuk dengan baik,
refleks sucking (isap dan menelan) sudah terbentuk dengan baik, refleks moro
(gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah terbentuk dengan baik, refleks
grasping (menggenggam) sudah baik, genetalia sudah terbentuk sempurna , pada
laki- laki testis sudah turun ke skrotum dan penis berlubang, pada perempuan:
Vagina dan uretra yang berlubang, serta labia mayora sudah menutupi labia
minora, eliminasi baik, mekonium dalam 24 jam pertama, berwarna hitam
kecoklatan.
C. Periode transisional
Periode transisi dibagi menjadi 3 sebagai berikut:
1. Reaktivitas I (The First Period Of Reactivity)
Dimulai pada masa persalinan dan berakhir setelah 30 menit. Selama 8
periode ini mata bayi membuka dan bayi memperlihatkan perilaku siaga.
Bayi mengkin menangis, terkejut atau terpaku. Selama periode ini setiap
usaha harus dibuat untuk memudahkan kontak bayi dan ibu. Membiarkan ibu
memegang bayi untuk mendukung proses pengenalan. Beberapa bayi akan
disusui selama periode ini. Bayi sering mengeluarkan kotoran dengan

2
seketika setelah persalinan dan suara usus pada umumnya terdengar setelah
usia 30 menit. Bunyi usus menandakan sistem pencernaan berfungsi dengan
baik. Keluarnya kotoran sendiri, tidak menunjukka kehadiran gerak
peristaltic hanya menunjukan bahwa anus dalam keadaan baik (Midwifery,
2004 dalam Armini 2017). Lebih jelas dapat dilihat karakteristiknya, yaitu:
a. Tanda-tanda vital bayi baru lahir sebagai berikut, frekuensi nadi yang
cepat dengan irama yang tidak teratur, frekuensi pernapasan
mencapai 80x/menit, irama tidak teratur dan beberapa bayi mungkin
dilahirkan dengan keadaan perapasan cuping hidung.
b. Fluktuasi warna dari merah jambu pucat ke sianosis.
c. Bising usus biasanya tidak ada, bayi biasanya tidak berkemih
ataupun tidak mempunyai pergerakan usus selama periode ini.
d. Bayi baru lahir mempunyai sedikit jumlah mukus, menangis kuat,
refleks hisap yang kuat. Selama periode ini mata bayi terbuka lebih
lama dari hari-hari selanjutnya, saat ini adalah waktu yang paling
baik untuk memulai proses periode perlekatan karena bayi baru lahir
dapat mempertahankan kontak mata untuk waktu yang lama.
2. Fase tidur (Periode of Unresponsive Sleep)
Berlangsung selama 3 menit sampai 2 jam persalinan . tingkat
pernapasan menjadi lebih lambat. Bayi dalam keadaan tidur, suara usus
muncul tapi berkurang. Jika mungkin, bayi tidak diganggu untuk pengujian
utama dan jangan memandikannya. Selama masa tidur memberikan
kesempatan pada bayi untuk memulihkan diri dari proses persalinan dan
periode transisi ke kehidupan diluar uterus (Midwifery, 2004 dalam Armini
2017). Karakteristik fase tidur:
a. Saat bayi berada pada fase tidur, frekuensi jantung dan
pernapasan menurun. Selama tidur, frekuensi pernapasan dan
nadi apikal kembali ke nilai dasar.
b. Kestabilan warna kulit; terdapat acrocyanosis. Bising usus bisa
didengar.

3
3. Periode Reaktivitas II (The Second Period of Reactivity)
Berlangsung selama 2 sampai 6 jam setelah persalinan. Jantung bayi labil
dan terjadi perubahan warna kulit yang berhubungan dengan stimulus
lingkungan. Tingkat pernapasan bervariasi tergantung pada aktivitas. Bayi
baru lahir mungkin membutuhkan makanan dan harus menyusu. Pemberian
makan awal penting dalam pencegahan hipoglikemia dan stimulasi
pengeluaran kotoran dan pencegahan penyakit kuning. Pemberian makan
awal juga menyediakan kolonisasi bakteri isi perut yang mengarahkan
pembentukan vitamin K oleh traktus intestinal. Bayi baru lahir mungkin
bereaksi terhadap makanan pertama dengan cara memuntahkan susu bersama
mukus. Ibu harus diajari cara menyendawakan bayinya.
D. Konsep perubahan fisiologis
1. Sistem Pernafasan
Pernafasan pertama pada bayi baru lahir normal terjadi pada 30 menit
pertama sesudah lahir. Usia bayi pertama kali untuk mempertahankan
tekanan alveoli selain karena adanya surfaktan, yang adanya tarikan napas
dan pengeluaran napas dengan merintis sehingga udara bias bertahan di
dalam. Cara neonates bernafas dengan cara bernafas diafragmatik dan
abdominal sedangkan untuk frekuensi dan dalamnya bernafas belum teratur.
Apabila surfaktan berkurang, maka alveoli akan kolaps dan paru-paru kaku,
sehingga terjadi atelectasis. Dalam kondisi ini (anoksia), neonates masih
dapat mempertahankan hidupnya karena ada kelanjutan anaerobik.
2. Sistem Kardiovaskuler
Setelah lahir darah bayi baru lahir harus melewati paru-paru untuk
mengambil oksigen dan mengadakan sirkulasi melalui tubuh guna
mengantarkan oksigen ke jaringan. Untuk membuat sirkulasi yang baik pada
bayi baru lahir terjadi dua perubahan besar:
a. Penutupan Foramen ovale pada atrium jantung
b. Penutupan duktus arteriosus antara arteri paru-paru dan aorta
Dua peristiwa yang mengubah tekanan dalam system pembuluh darah
sebagai berikut:

4
a. Pada saat tali pusat dipotong, resistensi pembuluh sistemik
meningkat dan tekanan atrium kanan menurun. Tekanan atrium
kanan menurun karena berkurangnya aliran darah ke atrium kanan
Hal ini menyebabkan penurunan volume dan tekanan atrium tersebut.
Kedua kejadian ini membantu darah dengan kandungan oksigen
sedikit mengalir ke paru-paru untuk menjalani proses oksigenasi
ulang.
b. Pernafasan pertama menurunkan resistensi pembuluh darah paru-
paru dan meningkatkan tekanan atrium kanan. Oksigen pada
pernafasan pertama ini menimbulkan relaksasi dan sedikit terbukanya
sistem pembuluh darah paru-paru. Peningkatan sirkulasi ke paru-paru
mengakibatkan peningkatan volume darah dan tekanan pada atrium
kanan.
3. Sistem Termoreguler
Bayi baru lahir belum dapat mengatur suhu tubuhnya, sehingga akan
mengalami stress dengan adanya perubahan lingkungan. Suhu dingin
menyebabkan air ketuban menguap lewat kulit, sehingga mendinginkan
darah bayi. Kehilangan panas tubuh bayi baru lahir dapat terjadi melalui
sebagai berikut:
a. Evaporasi, cara kehilangan panas karena menguapnya cairan ketuban
pada permukaan tubuh setelah bayi lahir karena tubuh tidak segera
dikeringkan.
b. Konduksi, kehilangan panas melalui kontak langsung antara tubuh
bayi dengan permukaan yang dingin.
c. Konveksi, kehilangan panas yang terjadi saat bayi terpapar dengan
udara sekitar yang lebih dingin.
d. Radiasi, kehilangan panas yang terjadi saat bayi ditempatkan dekat
benda yang mempunyai temperatur tubuh lebih rendah dari
temperatur tubuh bayi.

5
4. Sistem Ginjal dan Keseimbangan cairan
Tubuh BBL mengandung relative banyak air. Kadar natrium juga relatif
lebih besar dibandingkan dengan kalium karena ruangan ekstraseluler yang
luas. Fungsi ginjal belum sempurna karena sebagai berikut:
a. Jumlah nefron masih belum sebanyak orang dewasa.
b. Ketidakseimbangan luas permukaan glomerulus dan volume tubulus
proksimal.
c. Renal blood flow relative kurang baik dibandingkan dengan orang
dewasa (Sembiring Julina Br,. 2019).
5. Sistem pencernaan
Terdiri dari sejumlah besar kelenjar sekresi dan daerah permukaan yang
besar untuk menyerap gizi makanan. Sejumlah enzim sudah dihasilkan,
walaupun masih terdapat kekurangan amilase dan lipase yang menyebabkan
bayi kurang mampu menyerap karbohidrat dan lemak. Bising usus terdengar
dalam satu jam kelahiran. Mekonium yang ada dalam usus besar sejak 16
minggu kehamilan dikeluarkan dalam 24 jam pertama kehidupan dan benar-
benar dibuang dalam waktu 48-72 jam.
6. Sistem Persyarafan
Sistem Neurologi belum matang pada saat lahir. Refleks dapat
menunjukkan keadaan normal dari integritas sistem saraf dan sistem
muskuloskeletal. Sistem neurologi bayi secara anatomi atau fisiologis belum
berkembang sempurna. bayi baru lahir menunjukkan gerakan-gerakan tidak
terkoordinasi, pengaturan suhu yang labil, kontrol otot yang buruk, mudah
terkejut, dan tremor pada ekstremitas. Reflek bayi baru lahir merupakan
indikator penting perkembangan normal.

6
DAFTAR PUSTAKA

Deswani, dkk. (2022). Asuhan Keperawatan Maternitas Diagnosis Nanda-I, Hasil Noc,
Tindakan Nic:Bayi Baru Lahir. Jakarta:EGC, 2021

Jamil Nurhasiyah Siti, dkk. (2017). Asuhan Kebidanan pada Neonatus, Bayi, Balita dan
Anak Pra Sekolah. Jakarta:Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah

Sembiring Julina Br. (2019). Buku Ajar Neonatus, Bayi, Balita, Anak Pra Sekolah.
Sleman:CV Budi Utama

Anda mungkin juga menyukai