FAISAL MAHLUFI
NIM: I4051161034
LAPORAN PENDAHULUAN
BAYI BARU LAHIR (BBL)
A KONSEP DASAR PENYAKIT
1
Definisi
Bayi Baru Lahir (Neonatus/BBL) adalah bayi yang baru lahir sampai usia 4
minggu dan lahir dari umur kelahiran 37 minggu sampai 42 minggu dengan berat
lahir 2.500 gram (Saifudin, 2007). Bayi Baru Lahir adalah hasil konsepsi yang baru
lahir dari rahim seorang wanita melalui jalan lahir normal atau dengan alat tertentu
sampai umur satu bulan (FKUI, 2008). Asuhan segera bayi baru lahir adalah asuhan
yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah kelahiran sebagian
besar bayi baru lahir akan menunjukkan usaha napas pernapasan spontan dengan
sedikit bantuan atau gangguan (Wiknjosostro, 2011).
Jadi, asuhan keperawatan pada bayi baru lahir adalah asuhan keperawatan yang
diberikan pada bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan
diri dari kehidupan intra uteri kekehidupan ekstra uteri hingga mencapai usia 37-42
minggu dan dengan berat 2.500-4.000 gram.
2 Manifestasi atau Tanda-tanda
a. Berat Badan 2.500 - 4.000 gram
b. Panjang Badan 48 - 52 gram
c. Lingkar dada 30 - 38 cm
d. Lingkar kepala 33 - 35 cm
e. GDS 45 g/dl - 130 g/dl
f. Bunyi jantung dalam menit pertama-tama 180 x/menit lalu menurun 120 - 140
x/menit
g. Pernafasan pada menit-menit pertama 140 x/menit
h. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup dan diliputi
vernik caseosa
i. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah sempurna
j. Kuku agak panjang dan lemas
k. Genetalia perempuan labia mayora sudah menutupi labia minora, untuk laki-laki
testis sudah menurun
l.
m. Graps
reflek baik, bila diletakan suatu benda diatas tangan bayi akan
menggenggam
n. Reflek moro sudah baik, urin dan mekoneum akan keluar dalam 24 jam pertama,
mekoneum hitam kecoklatan. (Prawirohardjo, 2011).
3 Adaftasi Fisiologi Bayi Baru Lahir
Pada bayi baru lahir (BBL) terjadi perubahan fungsi organ yang meliputi :
a. Sistem pernapasan
Selama dalam uterus janin mendapat oksigen dari pertukaran melalui plasenta.
Setelah bayi lahir pertukaran gas terjadi pada paru-paru (setelah tali pusat dipotong).
Rangsangan untuk gerakan pernapasan pertama ialah akibat adanya tekanan mekanis
pada toraks sewaktu melalui jalan lahir, penurunan tekanan oksigen dan peningkatan
karbondioksida merangsang kemoreseptor pada sinus karotis. Usaha bayi pertama
kali untuk mempertahankan tekanan alveoli adanya surfaktan adalah menarik nafas,
mengeluarkan dengan menjerit sehingga oksigen tertahan di dalam. Fungsi surfaktan
untuk mempertahankan ketegangan alveoli. Masa alveoli akan kolaps dan paru-paru
kaku. Pernapasan pada neonatus biasanya pernapasan diafragma dan abdominal.
Sedangkan respirasi beberapa saat setelah kelahiran yaitu 30-60 x/menit.
b. Sistem cardiovaskuler
Di dalam rahim darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi berasal dari plasenta
masuk ke dalam tubuh janin melalui vena umbilikalis, sebagian besar masuk ke vena
kava inferior melalui duktus dan vena sasaranti, darah dari sel-sel tubuh yang miskin
oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan sebagian akan dialirkan ke
plasenta melalui arteri umbilikalis, demikian seterusnya.
Ketika janin dilahirkan segera, bayi menghirup dan menangis kuat, dengan
demikian paru-paru akan berkembang, tekanan paru-paru mengecil dan darah
mengalir ke paru-paru, dengan demikian foramen ovale, duktus arterious dan duktus
venosus menutup. Arteri umbilikalis, vena umbilikalis dan arteri hepatika menjadi
ligamen.
c. Sistem hematopoiesis
Volume darah bayi baru lahir bervariasi dari 80-110 ml/kg selama hari pertama
dan meningkat dua kali lipat pada akhir tahun pertama. Nilai rata-rata hemoglobin
dan sel darah merah lebih tinggi dari nilai normal orang dewasa.
Hb bayi baru lahir 14,5-22,5 gr/dl, Ht 44-72%, SDM 5-7,5 juta/mm 3 dan
Leukosit sekitar 18000/mm3. Darah bayi baru lahir mengandung sekitar 80% Hb
janin. Presentasi Hb janin menurun sampai 55% pada minggu kelima dan 5% pada
minggu ke 20.
d. Sistem Pencernaan
Pada kehamilan 4 bulan, pencernaan telah cukup terbentuk dan janin telah dapat
menelan air ketuban dalam jumlah yang cukup banyak. Absorpsi air ketuban terjadi
melalui mukosa seluruh saluran pencernaan, janin minum air ketuban dapat
dibuktikan dengan adanya mekonium (zat yang berwarna hitam kehijauan).
Mekonium merupakan tinja pertama yang biasanya dikeluarkan dalam 24 jam
pertama.
e. Hepar
Hepar janin pada kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam metabolisme
hidrat arang, dan glikogen mulai disimpan di dalam hepar, setelah bayi lahir
simpanan glikogen cepat terpakai, vitamin A dan D juga sudah disimpan dalam
hepar. Fungsi hepar janin dalam kandungan segera setelah lahir dalam keadaan
imatur (belum matang). Hal ini dibuktikan dengan ketidakseimbangan hepar untuk
meniadakan bekas penghancuran darah dari peredaran darah. Enzim hepar belum
aktif benar pada neonatus, misalnya enzim UDPGT (Uridin Disfosfat Glukoronide
Transferase) dan enzim GGFD (Glukosa 6 Fosfat Dehidrogerase) yang berfungsi
dalam sintesis bilirubin sering kurang sehingga neonatus memperlihatkan gejala
ikterus fisiologis.
f. Metabolisme
Pada jam-jam pertama energi didapat dari pembakaran karbohidrat dan pada
hari kedua energi berasal dari pembakaran lemak. Energi tambahan yang diperlukan
neonatus pada jam-jam pertama sesudah lahir diambil dari hasil metabolisme lemak
sehingga kadar gula darah dapat mencapai 120 mg/100 ml.
g. Sistem termogenik
Reflek Pupil
Mata boneka
b. Reflek pada Hidung
Bersin
Glabela: ketukan halus pada glabela (bagian dahi antara dua alis mata)
menyebabkan mata menutup dengan rapat.
Menghisap
Muntah
Rooting
Menyentuh atau menekan dagu sepanjang sisi mulut akan menyebabkan bayi
membalikan kepala ke arah sisi tersebut dan mulai menghadap: harus hilang
kira-kira pada usia 3-4 bulan, tetapi dapat menetap selama 12 bulan.
Ekstrusi
Bila lidah disentuh atau ditekan, bayi berespon dengan mendorongnya
keluar: harus menghilang pada usia 4 bulan.
Menguap
Batuk
d. Reflek pada Ekstremitas
Menggenggam
Babinski
Pathway
yang memerlukan
perhatian keluarga dan penolong persalinan serta tindak lanjut petugas keperawatan.
a
Gangguan pernafasan
Hipotermia
Infeksi
Penatalaksanaan Medis
a. Tes diagnostik
Jumlah sel darah putih (SDP) : 18000/mm 3, neutrofil meningkat sampai
23.000-24.000/mm3, hari pertama setelah lahir (menurun bila ada sepsis).
Hemoglobin (Hb) : 15-20 gr/dl (kadar lebih rendah berhubungan dengan
anemia atau hemolisis berlebihan).
Hematokrit (Ht) 43-61% (peningkatan sampai 65% atau lebih menandakan
polisitemia,
penurunan
kadar
menunjukkan
anemia
atau
hemoragi
prenatal/perinatal).
Bilirubin total : 6mg/dl pada hari pertama kehidupan, lebih besar 8mg/dl 1-2
hari dan 12mg/dl pada 3-5 hari.
Golongan darah dan RH. (Marllyn. E, Doenges, 2010).
b. Terapi
1) Non Farmakologi
-
Pengukuran nilai APGAR Score (pada menit pertama dan menit kelima
setelah dilahirkan)
Jadwal menyusui
2) Farmakologi
-
Vitamin K
Perawatan mata (obat mata entromisin 0,5% atau tetrasimin 1%, perak
nitral atau neosporin)
Vaksinasi hepatitis B
Vaksinasi hepatitis B direkomendasikan untuk semua bayi. Tempat yang
biasa dipakai untuk menyuntikkan obat ini pada bayi baru lahir adalah
muskulus vastus lateralis. (Mitayani, 2009).
Kebutuhan Oksigenasi
Pada proses persalinan ketika kepala melewati jalan lahir, banyak cairan amnion
yang masuk kesaluran napas, reflek menghisap dan menelan belum sempurna, terjadi
akumulasi secret pada jalan napas mengakibatkan bersihan jalan napas dan pola napas
tidak efektif.
2
Kebutuhan Sirkulasi
Adaptasi terhadap perubahan suhu tubuh dari suhu intra uterin yang stabil ke suhu
ruangan dan adanya pengeluaran suhu tubuh melalui proses konveksi, radiasi dan
evaporasi merupakan faktor resiko tinggi terjadinya hipothermi.
Kebutuhan Nutrisi
Reflek menghisap dan menelan yang belum sempurna, merupakan faktor resiko
tinggi pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh .
C ASUHAN KEPERAWATAN
1
Pengkajian
1
Aktivitas/Istirahat
Status sadar mungkin 2-3 jam beberapa hari pertama, bayi tampak semi koma saat
tidur, meringis atau tersenyum adalah bukti tidur dengan gerakan mata cepat, tidur
sehari rata-rata 20 jam.
Suhu Tubuh
Suhu inti tubuh bayi biasanya berkisar antara 36,5 0C-370C. Pengukuran suhu
tubuh dapat dilakukan pada aksila atau pada rektal.
Kulit
Kulit neonatus yang cukup bulan biasanya halus, lembut dan padat dengan
sedikit pengelupasan, terutama pada telapak tangan, kaki dan selangkangan. Kulit
biasanya dilapisi dengan zat lemak berwara putih kekuningan terutama di
daerah lipatan dan bahu yang disebut verniks kaseosa.
Tali Pusat
Pada tali pusat terdapat dua arteri dan satu vena umbilikalis. Keadaan tali pusat
harus kering, tidak ada perdarahan, tidak ada kemerahan disekitarnya.
Refleks
Beberapa refleks yang terdapat pada bayi :
a
Refleks berjalan (stepping). Bila kakinya ditekankan pada bidang datang atau
diangkat akan bergerak seperti berjalan.
Refleks mencari (rooting). Bila pipi bayi disentuh akan menoleh kepalanya ke
sisi yang disentuh itu mencari puting susu.
Berat Badan
Pada hari kedua dan ketiga bayi mengalami berat badan fisiologis. Namun
harus waspada jangan sampai melampaui 10% dari berat badan lahir. Berat badan
lahir normal adalah 2500 sampai 4000 gram.
Mekonium
Mekonium adalah feces bayi yang berupa pasta kental berwarna gelap hitam
kehijauan dan lengket. Mekonium akan mulai keluar dalam 24 jam pertama.
10 Antropometri
Dilakukan pengukuran lingkar kepala, lingkar dada, lingkar lengan atas dan
panjang badan dengan menggunakan pita pengukur. Lingkar kepala frontooccipitalis 34cm, suboksipito-bregmantika 32cm, mento occipitalis 35cm.
Lingkar dada normal 32-34 cm. Lingkar lengan atas normal 10-11 cm. Panjang
badan normal 48-50 cm.
11 Seksualitas
Genetalia wanita ; Labia vagina agak kemerahan atau edema, tanda
vagina/himen dapat terlihat, rabas mukosa putih (smegma) atau rabas berdarah
sedikit mungkin ada. Genetalia pria ; Testis turun, skrotum tertutup dengan rugae,
fimosis biasa terjadi. (Doengoes, dkk., 2010)
2
Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
refleks hisap tidak adekuat.
Intervensi keperawatan
a. Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
refleks hisap tidak adekuat.
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam perubahan
nutrisi tidak terjadi.
Kriteria hasil :
-
Rencana tindakan :
N
O
1
INTERVENSI
RASIONAL
cairan
yang tinggi
Kondisi puting ibu sangat menentukan dalam proses
kondisi putting
laktasi
Perawatan breast care untuk melancarkan dan
dan PASI
jam
secara mandiri
Instruksikan pada ibu agar
menyusui
Pantau warna, konsentrasi,
Bebas dari tanda-tanda strees, dingin, tidak ada tremor, sianosis dan pucat.
Rencana tindakan :
INTERVENSI
RASIONAL
O
1
ditetapkan dengan
mempertimbangkan berat
oksigen
Stabilisasi suhu mungkin tidak terjadi sampai 8-12
diatas 36,50 C
Bayi menjadi takipnea dalam respon terhadap
perhatikan takipnea
suhu 36,50 C
Mandikan bayi dengan cepat
karena evaporasi
Mengurangi kemingkinan kehilangan panas melalui
tidak kedinginan
Perhatikan tanda-tanda
energi
Hilangnya panas terjadi melalui vasodilatasi perifer
dan
pelambatan berkemih,
oral dini.
melalui
augmentasi
pendinginan
dengan
Rencana tindakan :
N
INTERVENSI
RASIONAL
O
1
2
aseptic.
Lakukan perawatan tali pusat setiap
nosokomial
Potensial entri organisme kedalam tubuh
Rencana tindakan :
N
INTERVENSI
RASIONAL
O
1
jadwal
Monitor intake dan output
Berikan
program
perkiraan kebutuhan bayi.
Kaji tanda-tanda dehidrasi, Deteksi dini terhadap keadaan kekuranga cairan
membran
infuse
jam
Rencana tindakan :
N
INTERVENSI
RASIONAL
O
1
kebutuhan
aktivitas perawatan
Membantu orang
yang
memerlukan
tua
mngenali
ansietas
prinsip-prinsip
pemberian
dan
makan
tekhnik
selanjutnya.
kesehatan.
perkembangan
(Amin Husda & Kusuma Hardhi, 2016).
DAFTAR PUSTAKA
Saifudin, Abdul Bahri. (2007). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono
FKUI. (2008). Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius.
Gary dkk. (2006). Obstetri Williams, Edisi 21. Jakarta, EGC.
Mc Closky & Bulechek. (2000). Nursing Intervention Classification (NIC). United States of America:
Mosby.
Mitayani. (2009). Asuhan Keperawatan Anak. Jakarta: EGC
Wiknjosostro.
(2011). Ilmu
Kebidanan
Yayasan
Bima
pustaka
Sarwana
Prawirohardjo.
Doengoes, dkk. (2010) .Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. Jakarta :EGC
Prawirohardjo, Sarwono. (2011). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal Dan
Neonatal. Jakarta : Bina Pustaka
Nurarif, Amin Husda & Kusuma Hardhi. (2016). Asuhan Keperawatan Praktis, berdasarkan
penerapan diagnosa Nanda, NIC, NOC dalam berbagai kasus, Edisi revisi jilid 2. Yogyakarta:
Mediaction.
Mahasiswa,
Preseptor/CI,
(Faisal Mahlufi)
NIM. I4051161034