OLEH :
RAMLAH. S.Kep
14420202116
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
Standar 2: Pengkajian
Pengumpulan data tentang status kesehatan klien di lakukan sacara sistematis
berkisinambungan. Data yang dioeroleh dicatat dan dianalisis.
Standar 3: Identifikasi ibu hamil
Perawat melakukan kunjungan rumah dan berintraksi dengan masyarakat
secara berkala untuk memberikan penyuluhan dan memotivasi ibu, suami dan
anggota keluarganya agar mendorong ibu untuk memeriksakan kehamilannya
sejak dini dan teratur.
Standar 4: Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Perawat memberi sedikitnya 4x pelayanan antenatal. Pemeriksaan meliputi
anamnesis dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai
apakah pembengkakan berlangsung normal. Perawat juga harus mengenal
kehamilan risti/kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS,
(Penyakit Menular Seksual)/infeksi HIV (Human Imumuno Deficiency
Virus); memberikan pelayanan imunisasi , nasehat dan penyuluhan kesehatan
serta tugas terkait lainnya yang diberikan oleh puskesmas, mereka harus
mencatat data yang tepat pada setiap kunjungan. Bila ditemukan kelainan,
mereka harus mampu megambil tindakan yang diperlukan dan merujuknya
untuk tindakan selanjutnya.
Standar 5: Palpasi Abdomenal
Perawat melakukan pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan
abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk pemeriksaan usia
kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah memeriksa posisi, bagian
terendah janin kedalam rongga panggul, untuk mencari kelainan, serta
melakukan rujukan tetap waktu.
Standar 6: Pengelolaan Anemia pada Kehamilan
Perawat melakukan tindakan pencegahan, penemuan, penanganan dan/atau
rujukan semua khasus anemia pada kehamilan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
B. Konsep Keperawatan
1. Pengkajian
Perawatan kehamilan (antenatal care/ANC) adalah perawatan selama
kehamilan. Ibu yang datang ke Puskesmas atau ke pelayanan kesehatan, maka
Anda harus melakukan pengkajian pada ibu hamil tersebut. Menurut (Reeder,
Martin, Griffin, 2011) Pengkajian pada kehamilan terdiri atas a. pengkajian
riwayat kehamilan secara menyeluruh, b. pemeriksaan fisik, dan c.
pemeriksaan laboratorium.
a. Riwayat Kehamilan Secara Menyeluruh
Kaji riwayat klien meliputi:
1) Karakteristik pribadi (usia, pekerjaan, suku, agama, anggota keluarga di
rumah, Berat badan, tinggi badan).
2) Riwayat keluarga yang dapat mempengaruhi kehamilan (seperti
penyakit yang dapat diturunkan secara genetik).
3) Riwayat menstruasi/haid terkait penentuan Hari pertama haid terakhir
(HPHT).
4) Riwayat kehamilan sebelumnya termasuk komplikasi kehamilan,
persalinan, neonatal, dan post partum/nifas.
5) Riwayat kehamilan saat ini (apakah ada penyakit sejak awal
kehamilan).
6) Kebiasaan penggunaan penggunaan obat–obatan, merokok dan kafein
(minum kopi dan teh).
7) Sikap terhadap kehamilan ini (apakah positif atau negatif).
8) Rencana persalinan.
b. Pemeriksaan Fisik
Periksaan fisik Sebelum melakukan pemeriksaan fisik, Anda sebagai
perawat dianjurkan untuk mengukur tanda - tanda vital (TTV) meliputi
tekanan darah, nadi, respirasi, dan suhu. Pemeriksaan fisik pada ibu hamil
yang dilakukan meliputi :
1) Kepala dan leher
Lakukan inspeksi (observasi) daerah konjungtiva dan mulut. Lalu
palpasi apakah terjadi pembesaran tiroid atau tidak?
2) Dada dan jantung
Lakukan auskultasi (dengarkan) menggunakan stetoskop daerah jantung
dan paru–paru.
3) Payudara
Inspeksi puting susu apakah menonjol keluar atau tidak, palpasi area
payudara dan axilla di seluruh kuadran.
4) Kulit
Inspeksi adanya linea nigra, striae gravidarum.
5) Ekstremitas
Lakukan pemeriksaan reflex patella dengan menggunakan reflex
hammer.
6) Abdomen
Lakukan pengukuran tinggi fundus uterus (TFU), lakukan palpasi
abdomen, auskultasi denyut jantung janin. Denyut jantung janin yang
diauskultasi dengan USG Doppler dalam trimester pertama, biasanya
antara kehamilan sekitar 10 dan 12 minggu. Denyut jantung janin
normal berada antara 120 x/menit sampai 160 x/menit.
7) Vagina vulva
Lakukan pemeriksaan area vulva apakah tampak warna kebiruan pada
mukosa vagina, terjadi peningkatan leukorhea/ keputihan.
8) Panggul
Komponen bimanual pemeriksaan panggul memungkinkan
pemeriksa untuk meraba dimensi pembesaran rahim internal. Informasi
ini membantu memperkirakan usia kehamilan, baik mengkonfirmasikan
taksiran persalinan (TP) berdasar HPHT atau menyediakan informasi
dalam HPHT tertentu. Hal ini penting untuk menentukan TP akurat
sedini mungkin dalam kehamilan karena banyak keputusan intervensi
yang berkaitan dengan waktu dan pengelolaan kehamilan didasarkan
pada usia kehamilan yang ditentukan oleh TP tersebut.
Pelvimetri klinis (pengukuran dimensi dari tulang panggul
melalui palpasi selama pemeriksaan panggul internal) dapat dilakukan
selama pemeriksaan awal panggul. Tujuannya adalah untuk
mengidentifikasi setiap variasi dalam struktur panggul yang mungkin
menghambat atau menghalangi janin melewati panggul tulang selama
kelahiran vagina.
c. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dilakukan di awal kehamilan untuk memberikan
data tentang perubahan fisiologis dalam kehamilan dan untuk
mengidentifikasi risiko yang dapat terjadi (Reeder, Martin, Griffin, 2011).
Pemeriksaan laboratorium yang sering dilakukan antara lain pemeriksaan
golongan darah, ultrasonografi (USG), pemeriksaan urin (apakah terdapat
proteinuri atau glukosuria).
2. Diagnose keperawatan
Diagnosa keperawatan yang biasa muncul pada ibu hamil fisiologis
diantaranya (PPNI, 2017) :
1. Hipovolemia
2. Konstipasi
3. Nyeri Akut
4. Gangguan Pola tidur
5. Defisit Pengetahuan
3. Intervensi keperawatan
4. Implementasi
Implementasi atau tidakan adalah mengelolaaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap
perencanaan (Ariga, 2020).
5. Evaluasi
Evaluasi merupakan tahap yang menetukan apakah tujuan dapat tercapai sesuai yang ditetapkan dalam tujuan dan rencana
keperawatan. (Ariga, 2020).
DAFTAR PUSTAKA