Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

S DENGAN ANEMIA APLASTIK


DI PERAWATAN INTERNA RS. IBNU SINA KOTA MAKASSAR

OLEH:

TRISKA YUSTIKA NOOR PERMADANI, S.Kep


14420202062

CI LAHAN CI INSTITUSI

(…………………….) ( Dr. Maryunis, S.Kep., Ns., M.Kes )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
SIMULASI KASUS:
Tn. S, 48 tahun masuk RS melalui poliklinik pada tanggal 24 Februari
2020. Saat ini dirawat di perawatan interna dan dikaji pada tanggal 25 Februari
2020. Diagnosis masuk: anemia aplastic. Diagnosis medis; anemia aplastic, TB
paru. Keluhan saat dikaji; gusi berdarah. Riwayat keluhan; Gusi berdarah
selama 2 hari setiap makan makanan yang keras keras, tetapi pendarahan sembuh
dengan sendirinya. Pasien masuk rumah sakit dikarenakan lemas pada tubuhnya.
Pemeriksaan fisik; TD; 110/85 mmHg (berbaring) S : 36,5, P : 20x/menit, N :
86x/menit, SaO2 :99%. Mata; anemis. Gastrointestinal; tidak BAB 4 hari
terakhir. Norton scale; kondisi fisik sakit sedang, kondisi mental sadar, aktivitas
berjalan dengan bantuan, mobilitas agak terbatas, inkontinen. Barthel index;
BAB dan BAK mandiri, butuh bantuan membersihkan diri, tergantung pada orang
lain untuk setiap kegiatan, makan mandiri, berubah posisi dibantu oleh 1 orang,
berpindah dan berjalan dibantu oleh 1 orang, memakai baju dibantu sebagian,
tidak mampu naik turun tangga, mandi tergantung dengan bantuan. Risiko jatuh;
tidak ada riwayat jatuh dalam 3 bulan terakhir, diagnosis medis lebih dari 1,
dibantu untuk berjalan, menggunakan infus, berjalan/berpindah dibantu, status
mental orientasi sesuai. Pemeriksaan penunjang; tidak ada. Terapi medikasi;
asam traneksamat 500 mg/12 jam/iv, OAT 24 jam/oral.
Hasil pemeriksaan laboratorium;
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
Nama: Triska Yustika Noor Permadani, S.Kep NIM: 14420202062

No. RM : 31 95 08
Tanggal : 25/02/2020
Tempat : Perawatan Interna
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Tn. S Umur : 48 Tahun
Tempat/Tangal Lahir : Makassar/1-3-1973 JK : Laki-Laki
Status Perkawinan : Menikah Agama : Islam
Pendidikan Terakhir : SMP Suku : Makassar
Pekerjaan : Wiraswasta Lamanya : -
Alamat : Jl. Onta Baru
Telp. : 085222145112
Tanggal Masuk RS : 24/02/2020 Ruangan : Poliklinik
Golongan Darah : A Sumber info: -
2. Penanggungjawab
Nama : Ny. Z Umur : 40 Tahun
Pendidikan Terakhir : SMP Pekerjaan : IRT
Hub. dengan Klien : Istri
Alamat : Jl. Onta Baru
Telp. : 085245112010

II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan Utama: Gusi berdarah
2. Alasan Masuk RS: Klien masuk kerumah sakit dikarenakan lemas pada
tubuhnya.
3. Riwayat Penyakit: Klien mengatakan gusi berdarah selama dua hari setiap
makan makanan yang keras-keras, tetapi perdarahan sembuh dengan
sendirinya. Klien mengatakan tidak ada riwayat jatuh dalam 3 bulan
terakhir.
4. Data Medik
A. Dikirim oleh: Poliklinik
B. Diagnosa Medik
o Saat Masuk : Anemia Aplastik
o Saat Pengkajian : Anemia Aplastik, TB Paru

III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU


1. Penyakit yang pernah dialami
Saat kecil/ kanak-kanak : Sebelumnya klien tidak pernah menderita
gusi berdarah hingga kelemahan yang
mengakibatkan dirawat di RS
Penyebab : Tidak diketahui
Riwayat Perawatan : Tidak ada
Riwayat Operasi : Tidak ada
Riwayat Pengobatan : Tidak ada
2. Riwayat Alergi : Klien tidak alergi terhadap obat-obatan
3. Riwayat Imunisasi : Lengkap
4. Lain-lain : Klien tidak punya kebiasaan tertentu
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

? ? ? ? ? ?

48 ?

19

Keterangan:

: Laki-laki : Meninggal

1 : Perempuan : Serumah

? : Umur tidak diketahui : Klien

: Garis Pernikahan : Keturunan

GI : Ayah dan ibu klien sudah meninggal karena faktor usia

G II : Klien merupakan anak ke 3 dari 5 bersaudara

G III : Anak klien berusia 19 tahun dan berbadan sehat


RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL
1. Pola Koping: Klien mengatasi masalahnya dengan berdiskusi dengan
keluarganya.
2. Harapan Klien terhadap Keadaan Penyakitnya: Klien berharap agar cepat
sembuh dan dapat kembali beraktivitas seperti biasanya.
3. Faktor Stressor: Klien tidak merasa cemas dengan penyakit yang
dialaminya
4. Konsep Diri: Klien berusaha mematuhi anjuran perawat dan dokter
terhadap perawatan dan pengobatannya.
5. Pengetahuan Klien tentang Penyakitnya: Klien tidak mengetahui penyakit
yang sementara dialaminya.
6. Adaptasi: Klien beradaptasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya.
7. Hubungan dengan Anggota Keluarga: Klien mengatakan mempunyai
hubungan yang sangat baik dengan anggota keluarganya.
8. Hubungan dengan Masyarakat: Klien mengatakan mempunyai hubungan
yang baik dengan masyarakat di lingkungannya.
9. Perhatian terhadap Oranglain dan Lawan Bicara: Klien merespon dengan
baik orang yang sedang berada disekitarnya.
10. Aktifitas Sosial: Klien sering berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat.
11. Bahasa yang Sering Digunakan: Klien berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Indonesia.
12. Keadaan Lingkungan: Keadaan lingkungan sekitar klien nampak bersih
dan nyaman.
13. Kegiatan Keagamaan/Pola Ibadah: Klien mengatakan melaksanakan
sholat 5 waktu.
14. Keyakinan tentang Kesehatan: Klien percaya bahwa segala penyakit
datangnya dari Allah SWT dan semua ada obatnya.
V. KEBUTUHAN DASAR/ POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Makan
Sebelum MRS : Teratur 3x/hari, porsi makan dihabiskan
Setelah MRS : 3x/hari, sedikit tapi sering, tidak ada makanan kesukaan.
tidak ada pantangan, nafsu makan menurun
2. Minum
Sebelum MRS : 2 Liter/hari atau 8 gelas/hari
Setelah MRS : 2 Liter/hari atau 8 gelas/hari
3. Tidur
Sebelum MRS : Lama tidur malam (8 jam), tidur siang (1 jam)
Setelah MRS : Lama tidur malam (8 jam), tidur siang (1 jam)
4. Eliminasi Fekal/BAB
Sebelum MRS: BAB normal 1 kali/hari, warna kuning, konsistensi
lunak (mandiri)
Setelah MRS : Tidak BAB 4 hari terakhir
5. Eliminasi Urine/BAK
Sebelum MRS: BAK 4-5 kali/hari, warna kuning terang (mandiri)
Setelah MRS : BAK 4-5 kali/hari, warna kuning terang (mandiri)
6. Aktifitas dan Latihan
Sebelum MRS: Aktivitas berjalan dengan bantuan, mobilitas agak
terbatas, inkontinen, butuh bantuan membersihkan diri, tergantung pada
oranglain untuk setiap kegiatan, berubah posisi dibantu oleh 1 orang,
berpindah dan berjalan dibantu oleh 1 orang, memakai baju dibantu
sebagian, tidak mampu naik turun tangga, mandi tergantung dengan
bantuan, dibantu untuk berjalan, berjalan atau berpindah berpindah
dibantu
Setelah MRS: Aktivitas berjalan dengan bantuan, mobilitas agak terbatas,
inkontinen, butuh bantuan membersihkan diri, tergantung pada oranglain
untuk setiap kegiatan, berubah posisi dibantu oleh 1 orang, berpindah dan
berjalan dibantu oleh 1 orang, memakai baju dibantu sebagian, tidak
mampu naik turun tangga, mandi tergantung dengan bantuan, dibantu
untuk berjalan, berjalan atau berpindah berpindah dibantu
7. Personal Hygiene
Sebelum MRS : Penampilan rapi
Setelah MRS : Penampilan rapi
VI. PEMERIKSAAN FISIK
Hari Kamis, tanggal 25/02/2020, jam 09.00 WITA
1. Keadaan Umum
Kehilangan BB : BB sebelum masuk RS dan saat di RS tidak terjadi
perubahan
Kelemahan : Klien tampak lemah, sakit sedang
Perubahan Mood :-
Vital Sign : TD 110/85 mmHg, frekuensi nadi 86 kali/menit,
frekuensi napas 20 kali/menit, suhu 36,5°C
Tingkat Kesadaran : Composmentis/ sadar penuh dengan nilai 15.
SaO2 : 99%
Ciri-ciri Tubuh :-
Status mental : Orientasi sesuai
2. Head to Toe
o Kulit/Integumen:
- Inspeksi : Kulit klien berwarna kuning langsat, tidak terdapat
adanya lesi, tidak terdapat adanya edema, turgor kulit baik
- Palpasi : Kulit klien tidak teraba hangat
o Kepala dan Rambut:
- Inspeksi : Kepala klien berbentuk bulat, tidak tampak adanya
benjolan, tidak ada lesi di kepala, rambut tampak lurus berwarna
hitam, tidak ada hydrocephalus/ mikrocephalus, tidak tampak
hematoma di kulit kepala
- Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan di kepala, tdk ada fraktur,
tidak ada nyeri tekan di kepala
o Kuku:
- Inspeksi: Kuku klien tampak bersih, tidak tampak clubbing finger
- Palpasi: Capilary refill time kurang dari 2 detik.
o Mata/Penglihatan:
- Inspeksi : Konjungtiva tampak anemis, mata klien tampak simetris
kiri dan kanan, kelopak mata tidak ada dropping dan ptosis, sklera
mata tampak putih, pupil bereaksi dengan normal ketika terkena
cahaya, gerakan bola mata normal, tidak tampak lesi pada kedua
mata, refleks kedip baik, tidak ada strabismus
- Palpasi : Tidak ada peningkatan tekanan pada bola mata, tidak
tampak edema periorbital, tidak ada nyeri tekan
o Hidung/Penciuman:
- Inspeksi : Hidung klien tampak normal, septum normal, tidak ada
sekret, potensi hidung normal, tidak ada lesi pada hidung, tidak
ada polip, tidak terpasang O2
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan baik pada sinus frontalis,
maxsilaris dan sinus etmodialis
o Telinga/Pendengaran:
- Inspeksi : Telinga klien tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada
luka, daun telinga tampak bersih, tidak ada cairan, tidak ada
serumen pada telinga, klien dapat mendengar dengan baik, tidak
ada luka daerah telinga
- Palpasi : Tidak terdapat adanya nyeri tekan
o Mulut dan Gigi:
- Inspeksi : Gusi berdarah, bibir klien tampak pucat dan kering, gigi
tidak ada karies gigi, lidah klien tampak bersih, tidak ada
stomatitis.
- Palpasi : Tidak terdapat adanya nyeri tekan
o Leher:
- Inspeksi : Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid, tidak ada
distensi vena jugularis
- Palpasi : Tidak teraba adanya pembengkakan kelenjar tiroid, tidak
terdapat adanya nyeri tekan
o Dada:
- Inspeksi : Bentuk dada normal chest Ekspansi dada simetris kiri
dan kanan saat inspirasi dan ekspirasi, frekuensi napas normal
20x/menit, ritme napas apnea/ normal, tidak tampak jejas
- Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, paru mengembang simetris saat
inspirasi, tidak ada massa
- Perkusi : Sonor pada paru, pekak pada jantung, redup pada hati,
tidak ada cardiomegali, tidak ada hepatomegali
- Auskultasi : Suara nafas vesikular
o Abdomen:
- Inspeksi : Bentuk simetris kiri dan kanan, tidak tampak adanya
pembengkakan pada abdomen, elastisitas kulit normal, tidak
tampak striae alba, tidak tampak hernia umbilikalis
- Auskultasi : Bising usus selama satu menit adalah 15x pada
kuadran kanan bawah
- Palpasi : Tidak teraba adanya pembengkakan pada abdomen, tidak
terdapat nyeri tekan di daerah epigastrium
- Perkusi : Suara abdomen saat di perkusi terdengar bunyi timpani
o Perineum & Genitalia:
- Inspeksi : Tidak ada kelainan
o Ekstremitas Atas & Bawah:
- Inspeksi : Dapat bergerak dengan normal, tidak ada kelainan pada
daerah ekstremitas, tidak tampak edema pada daerah ekstremitas,
tidak terdapat kontraktur pada jari tangan, tidak tampak atrofi,
terpasang infus pada ekstremitas atas, tonus otot 3333
- Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada daerah ekstremitas, tidak
teraba krepitasi pada jari-jari
- Perkusi : Refleks patella normal
3. Pengkajian Data Fokus
o System gastrointestinal: Tidak BAB 4 hari terakhir
o System musculoskeletal: Aktivitas berjalan dengan bantuan, mobilitas
agak terbatas, inkontinen, butuh bantuan membersihkan diri,
tergantung pada oranglain untuk setiap kegiatan, berubah posisi
dibantu oleh 1 orang, berpindah dan berjalan dibantu oleh 1 orang,
memakai baju dibantu sebagian, tidak mampu naik turun tangga,
mandi tergantung dengan bantuan, dibantu untuk berjalan, berjalan
atau berpindah berpindah dibantu
4. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan Laboratorium:
Nama : Tn. S Tgl. Pemeriksaan : 25/02/2020
Umur : 48 Tahun Ruang : Perawatan Interna
No. RM : 31 95 08
5. Pemeriksaan Medis/Terapi
Terapi Medis/Pengobatan
a. Asam traneksamat 500 mg/12 jam/IV
b. OAT 24 jam/oral

VII. PATOFISIOLOGI KEPERAWATAN


(TERLAMPIR)
PROSES KEPERAWATAN
ANALISA DATA
Nama : Tn.S No.RM : 31 95 08
Umur : 48 Tahun Dx. Medis : Anemia Aplastik, TB Paru
R. Rawat : Interna
Alamat : Jl. Onta Baru
Tgl/Jam Data Fokus Etiologi Problem
25/02/2020 DO: Gangguan Perfusi Jaringan Perifer
10.00 WITA o Konjungtiva anemis
o RBC 2,556/mm3 (menurun)
o HGB 7,6 g/dL (menurun)
o HCT 22,6% (menurun)
25/02/2020 DO: Risiko Perdarahan
10.15 WITA o PLT 31 103/mm3 (menurun)
o HCT 22,6% (menurun)
o Tidak tampak adanya perdarahan
25/02/2020 DS: Konstipasi
10.30 WITA o Klien mengatakan tidak BAB 4 hari terakhir
25/02/2020 DS: Intoleransi Aktifitas
10.45 WITA o Klien mengatakan masuk kerumah sakit
dikarenakan lemas pada tubuhnya
DO:
o Aktivitas berjalan dengan bantuan
o Mobilitas agak terbatas, inkontinen
o Butuh bantuan membersihkan diri
o Tergantung pada oranglain untuk setiap
kegiatan
o Berubah posisi dibantu oleh 1 orang
o Berpindah dan berjalan dibantu oleh 1 orang
o Memakai baju dibantu sebagian
o Tidak mampu naik turun tangga
o Mandi tergantung dengan bantuan
o Dibantu untuk berjalan
o Berjalan atau berpindah-pindah dibantu
25/02/2020 DO: Risiko Penyebaran Infeksi
11.00 WITA o Suhu tubuh 36,50C (normal)
o WBC 27,5 103/mm3 (meningkat)
o NEU 14,2% (menurun)
o LYM 53,8% (meningkat)
o MON 10,5% (meningkat)

PRIORITAS DIAGNOSA
1. Gangguan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan penurunan konsentrasi hemoglobin
2. Risiko perdarahan berhubungan dengan gangguan koagulasi (trombositopenia)
3. Konstipasi berhubungan dengan perubahan kebiasaan makan
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan
5. Risiko penyebaran infeksi berhubungan dengan penyakit kronis (TB Paru)
INTERVENSI
Nama : Tn. S No.RM : 31 95 08
Umur : 48 Tahun Dx. Medis : Anemia Aplastik, TB Paru
R. Rawat : Interna
Alamat : Jl. Onta Baru

Tgl/ No. Rencana TTD


Jam Dx Tujuan/ KH Intervensi Rasional Nama

25/02/2020 1 Tujuan: Perfusi jaringan perifer efektif Observasi 1. Nadi perifer, edema, pengisian Triska,
11.00 WITA Kriteria Hasil: 1. Periksa sirkulasi perifer kapiler, warna, suhu
o Konjungtiva berwarna merah 2. Identifikasi faktor risiko gangguan menunjukkan kondisi sirkulasi
muda sirkulasi perifer
o RBC normal 4.50 – 6.50 106/mm3 Terapeutik 2. Faktor risiko gangguan sirkulasi
o HGB normal 13.0 – 17.0 g/dL 3. Ambil sampel darah sesuai protocol berupa diabetes, perokok,
o HCT normal 40.0 – 54.0 % 4. Interpretasikan hasil pemeriksaan orangtua, hipertensi, kadar
laboratorium kolesterol tinggi
Edukasi 3. Pengambilan sampel darah
5. Ajarkan program diet untuk sebagai penunjang pemberian
memperbaiki sirkulasi terapi
Kolaborasi 4. Penurunan kadar RBC, HGB,
6. Kolaborasi dengan dokter jika hasil HCT mengindikasikan gangguan
lab memerlukan intervensi media perfusi jaringan perifer
5. Program diet untuk memperbaiki
sirkulasi yakni rendah lemak
jenuh, minyak ikan omega 3
6. Berkolaborasi dengan disiplin
ilmu lain sebagai penunjang
pemberian terapi
25/02/2020 2 Tujuan: Kontrol perdarahan Observasi 1. Deteksi dini terhadap risiko Triska,
11.10 WITA Kriteria Hasil: 1. Monitor tanda dan gejala perdarahan perdarahan
3 3
o PLT normal 150 – 500 10 /mm 2. Monitor nilai hematokrit 2. Kadar HCT normal
o HCT normal 40.0 – 54.0 % 3. Monitor koagulasi (platelet) mengindikasikan keadaan kontrol
o Tidak tampak adanya perdarahan Terapeutik perdarahan
4. Pertahankan bedrest 3. Gangguan koagulasi akan
5. Batasi tindakan invasive, jika perlu mengakibatkan terjadinya
Edukasi perdarahan
6. Jelaskan tanda dan gejala perdarahan 4. Memfasilitasi kondisi anemia
7. Segera melapor jika terjadi 5. Mengurangi risiko terjadinya
perdarahan perdarahan yang tidak terkendali
Kolaborasi 6. Menambah informasi tentang
8. Kolaborasi pemberian obat asam tanda dan gejala perdarahan
traneksamat 500 mg/12 jam/IV 7. Menghindari kondisi kehilangan
9. Kolaborasi pemberian produk darah, banyak darah
jika perlu 8. Obat pengontrol perdarahan
seperti asam traneksamat akan
mengurangi risiko perdarahan
9. Mencegah terjadinya kekurangan
volume darah dalam jumlah
besar
25/02/2020 3 Tujuan: Defekasi normal Observasi 1. Beberapa medikasi memberikan Triska,
11.20 WITA Kriteria Hasil: 1. Identifikasi pengobatan yang berefek efek pada gastrointestinal
o Frekuensi BAB normal 1 kali pada gastrointestinal 2. Frekuensi BAB, konsistensi, dan
sehari, berwarna kuning, 2. Monitor BAB warna membantu menunjukkan
konsistensi lunak 3. Monitor tanda dan gejala konstipasi masalah kesehatan
Terapeutik 3. Konstipasi memiliki ciri
4. Berikan air hangat setelah makan penurunan frekuensi BAB,
5. Sediakan makanan tinggi serat konsistensi keras dan lama
(Silveira, Ferreira, & Teixeira, 2019) defekasi
Edukasi 4. Air hangat membantu
6. Anjurkan mengonsumsi makanan melunakkan konsistensi feses
yang mengandung tinggi serat 5. Makanan tinggi serat akan
Kolaborasi memperlancar defekasi
7. Kolaborasi pemberian supositorial 6. Makanan serat tinggi dapat
berupa buah naga, papaya,
alpukat, mangga, jagung, pisang,
pir
7. Medikasi supositorial membantu
mengatasi konstipasi
25/02/2020 4 Tujuan: Toleransi aktivitas Observasi 1. Kelelahan akan mengakibatkan Triska,
11.30 WITA Kriteria Hasil: 1. Identifikasi penyebab kelelahan tubuh kesulitan dalam melakukan
o Lemas (-) 2. Monitor kelelahan fisik aktivitas
o Aktivitas berjalan (mandiri) 3. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan 2. Kelelahan fisik menunjukkan
o Mobilisasi bebas selama melakukan aktivitas seberapa besar toleransi
o Membersihkan diri (mandiri) Terapeutik 3. Hindari lokasi ketidaknyamanan
o Melakukan kegiatan (mandiri) 4. Sediakan lingkungan nyaman selama melakukan aktivitas
o Berubah posisi (mandiri) 5. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur, 4. Lingkungan nyaman akan
o Berpindah dan berjalan (mandiri) jika tidak dapat berpindah atau membantu tubuh beristirahat
o Memakai baju (mandiri) berjalan 5. Membantu melakukan aktivitas
o Mampu naik turun tangga Edukasi duduk atau berpindah secara
o Mandi (mandiri) 6. Anjurkan tirah baring mandiri
o Berjalan (mandiri) 7. Anjurkan melakukan aktivitas secara 6. Tirah baring dapat membantu
o Berjalan atau berpindah-pindah bertahap dalam manajemen energi
(mandiri) Kolaborasi 7. Aktivitas secara bertahap akan
8. Kolaborasi dengan ahli gizi memperbaiki kekuatan tubuh
8. Konsultasi ke ahli gizi tentang
cara meningkatkan asupan
makanan
25/02/2020 5 Tujuan: Kontrol penyebaran infeksi Observasi 1. Deteksi dini terhadap risiko Triska,
11.40 WITA Kriteria Hasil: 1. Monitor tanda dan gejala infeksi infeksi
o Suhu tubuh normal 36,50C - 370C Terapeutik 2. Menghindari terjadinya infeksi
o WBC normal 4.0 – 10.0 103/mm3 2. Batasi jumlah pengunjung nasokomial
o NEU normal 52.0 – 75.0 % 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah 3. Menghindari penyebaran
o LYM normal 20.0 – 40.0 % kontak dengan pasien dan lingkungan mikroorganisme
o MON normal 2.0 – 8.0 % pasien 4. Tanda dan gejala infeksi berupa
rubor, dolor, tumor, kalor dan
Edukasi fungsi laesa
4. Jelaskan tanda dan gejala infeksi 5. Meningkatkan teknik aseptik
5. Ajarkan cara mencuci tangan dengan 6. Menghindari penyebaran virus
benar (Temime et al., 2018) melalui droplet
6. Ajarkan etika batuk 7. Antibiotik digunakan pada
Kolaborasi kondisi infeksi bakteri
7. Kolaborasi pemberian OAT 24
jam/oral
DAFTAR PUSTAKA

Silveira, A., Ferreira, A., & Teixeira, M. (2019). High-Fiber Diets in


Gastrointestinal Tract Diseases (R. R. Watson & V. R. Preedy, eds.).
https://doi.org/10.1016/B978-0-12-814468-8.00019-3
Temime, L., Cohen, N., Bouziad, K., Denormandie, P., Dab, W., & Hocine, M.
(2018). Impact of a multicomponent hand hygiene-related intervention on the
infections risk in nursing homes: A cluster randomized trial. American
Journal of Infection Control, 46(2), 173–179.
https://doi.org/10.1016/j.ajic.2017.08.030

Anda mungkin juga menyukai