Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

S DENGAN DIABETES MILITUS TIPE 2


DI RUANG BAJI DAKKA RSUD LABUANG BAJI MKASSAR

OLEH:
NURWULAN SARI
14420202086

CI INSTITUSI CI LAHAN

(…………………………) (…………………………)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021

Asuhan Keperawatan pada Ny. S dengan DM tipe 2


Tgl. Pengkajian : 26/04/2021
Ruang : Baji Dakka
No. Rm 392117
I. DATA UMUM
1. Identitas Klien
Nama : Ny. S
Umur : 60 Tahun
Tempat lahir : Mare
Jenis kelamin :
Perempuan Status perkawinan :
Menikah Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMP
Bahasa : Indonesia
Pekerjaan : Pedagang
Alamat : Jl. Tamalate
Tanggal masuk RS : 22-04-2021
Ruangan : Baji Dakka
2. Penanggung jawab /
pengantar Nama : Tn. I
Umur : 35 Tahun
Pendidikan terakhir : S1
Pekerjaan : Pegawai
Hubungan dengan klien : Anak
Alamat : Jl. Tamalate
II. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI
1. Keluhan utama : Tidak pernah BAB selama 1 minggu
2. Riwayat keluhan utama : Klien mengatakan tidak pernah BAB selama 1 minggu,
kepala terasa pusing jika duduk lama, kram pada tangan dan kaki serta klien
merasa kelelahan.
3. Alasan masuk RS :
Klien dibawa ke rumah sakit oleh anaknya karena mual dan pusing seperti berputar
selama 1 minggu terakhir yang dirasakan secara terus menerus dan hasil pemeriksaan
takanan darahnya 210/100 mmHg.
4. Data Medik
 Dikirim oleh : UGD
 Diagnosa Medik
Saat masuk : Vertigo dan Hipertensi
Saat pengkajian : DM tipe 2
III. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Penyakit yang pernah dialami : Klien pernah dirawat dirumah sakit 1 tahun yang
lalu dengan penyakit yang sama yakni vertigo, hipertensi dan DM tipe 2.
2. Riwayat Pengobatan : Klien mengatakan mengonsumsi obat anti hipertensi selama
2 tahun trakhir
3. Riwayat alergi : Klien tidak alergi terhadap obat obatan dan klien juga tidak
punya kebiasaan tertentu
IV. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Keterangan:

: Laki-laki meninggal

: Perempuan Meninggal

: Perempuan

: Laki-laki

: Pasien
: Garis pernikahan

: Garis keturunan

------------ : Tinggal Serumah

GI : Ayah dan ibu pasien sudah meninggal karena faktor usia.


GII : Pasien saat ini berumur 60 tahun dan merupakan anak ke-3 dari 4 bersaudara. Pasien
saat ini tinggal bersama anaknya yang pertama
GIII : Pasien memiliki 4 orang anak akan tetapi anaknya yang keempat telah meninggal dunia
karena sakit tumor
V. RIWAYAT PSIKO-SOSIO-SPIRITUAL

1. Pola koping : Klien mengatasi masalahnya bercerita dengan keluarganya.


2. Harapan klien terhadap keadaan penyakitnya: Klien berharap agar cepat sembuh
dan dapat kembali beraktivitas seperti biasanya
3. Faktor stressor : Klien merasa gelisah karena kepalanya terasa pusing.
4. Konsep diri : Klien berusaha mematuhi anjuran perawat dan dokter
terhadap perawatan dan pengobatannya.
5. Pengetahuan klien tentang penyakitnya : Klien tidak terlalu memahami
penyakitnya secara menyeluruh
6. Adaptasi : Klien beradaptasi dengan baik dengan lingkungan sekitarnya.
7. Hubungan dengan anggota keluarga: Klien mengatakan mempunyai hubugan
yang sangat baik dengan anggota keluarganya.
8. Hubungan dengan masyarakat : Klien mengatakan mempunyai hubungan yang
baik dengan masyarakat di lingkungannya.
9. Perhatian terhadap orang lain dan lawan bicara : Klien merespon dengan baik
orang yang mengajaknya berbicara dan yang sedang berada disekitarnya
10. Aktifitas sosial : Klien sering berpartisipasi dalam kegiatan masyarakat
11. Bahasa yang sering digunakan : Klien berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia
12. Keadaan lingkungan : Keadaan lingkungan sekitar klien nampak bersih dan nyaman
13. Kegiatan keagamaan / pola ibadah : Klien mengatakan ibadahnya terganggu
14. Keyakinan tentang kesehatan : Klien percaya bahwa segala penyakit datangnya
dari Allah Swt dan semua ada obatnya.
V. KEBUTUHAN DASAR / POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI
1. Makan
Sebelum MRS : Frekuensi : 3x sehari
Porsi Makan : 1 porsi dihabiskan
Nafsu makan : Baik
Makanan yang disukai : Nasi, Sayur dan ikan
Makanan pantangan : Makanan asin dan
manis
Selama MRS : Frekuensi : 3x sehari
Pola Makan : 1/2 porsi dihabiskan
Nafsu makan : Kurang Baik
2. Minum
Sebelum MRS : Frekuensi : 6 Gelas (1500 ml) per hari
Minuman pantangan : Teh, kopi dan minuman
kemasan.
Selama MRS : Frekuensi : 1200 ml per hari
Diet RS : Air mineral dan
susu
3. Tidur
Sebelum MRS : Kebiasaan tidur : Membaca do’a tidur
Kesulitan tidur : Tidak ada kesulitan
tidur
Lama tidur : Sekitar 6-8 jam/hari
Selama MRS : Kebiasaan tidur : Membaca do’a
Kesulitan tidur : Tidak ada kesulitan tidur
Lama tidur : Sekitar 6-8 jam/hari
4. Eliminasi fekal/BAB
Sebelum MRS : Frekuensi : 1x/hari
Konsistensi : Lunak
Warna : kuning kecoklatan
Bau : Khas bau feses
Selama MRS : Frekuensi : Belum BAB
5. Eliminasi fekal/BAK
Sebelum MRS : Frekuensi : 6-8x/hari atau sekitar >1000
ml/hari Warna : Kuning jernih
Bau : Bau pesing
Selama MRS : Frekuensi : 4-5x/hari atau sekitar >600
ml/hari Warna : Kuning
Bau dll. : Bau pesing
6. Aktifitas dan latihan
Sebelum MRS : Jenis pekerjaan : Pedagang
Lama jam kerja : Kurang lebih 8 jam/hari
Jenis olahraga :-
Selama MRS : Aktivitas selama dirawat : Tidak ada aktivitas yang dilakukan
7. Personal hygiene
Sebelum MRS : Kebiasaan mandi : 2x/hari
Mencuci rambut : 3-4x/minggu
Hambatan dalam personal hygiene : Tidak ada
Selama MRS : Kebiasaan mandi : 1x/hari
Mencuci rambut : Tidak
Hambatan dalam personal hygiene : Tidak bisa secara mandiri
VI. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum :
Lemah TD: 140/100
mmHg
N: 90 x/m
P: 20 x/m
S: 36,6 oC
2. Kesadaran: Composmentis
3. Head to toe
 Kepala dan rambut: Kepala klien berbentuk bulat, tidak tampak adanya benjolan,
tidak ada lesi di kepala, rambut tampak lurus berwarna hitam dan putih. Tidak
teraba adanya benjolan di kepala, tdk ada fraktur
 Mata: Mata klien tampak simetris kiri dan kanan, Konjungtiva tidak anemis.
Sklera mata tampak putih. Pupil bereaksi dengan normal ketika terkena cahaya.
Gerakan bola mata normal. Tidak ada peningkatan tekanan pada bola mata
 Hidung: Hidung klien tampak normal, septum normal, tidak ada sekret, Tidak ada
nyeri tekan.
 Telinga: Telinga klien tampak simetris kiri dan kanan, tidak ada luka, daun telinga
tampak bersih, tidak ada cairan, tidak ada serumen pada telinga, klien dapat
mendengar dengan baik.Tidak ada luka daerah telinga, tidak terdapat adanya nyeri
tekan
 Mulut: Bibir klien tampak lembab, tidak ada luka, gigi bagian atas tanggal semua,
dan mulut tampak bersih.
 Leher: Tidak ada pembengkakan pada kelenjar tiroid, dan tidak ada distensi vena
jugularis.
 Dada: Bentuk dada : Normal chest. Ekspansi dada : Simetris kiri dan kanan saat
inspirasi dan ekspirasi. Frekuensi napas normal 20x/menit. Ritme napas apnea/
normal. Tidak ada nyeri tekan, paru mengembang simetris saat inspirasi. Sonor.
Vesikular
 Abdomen: Tampak distensi abdomen, bising usus tidak terdengar, Tidak teraba
adanya pembesaran hepar, elastisitas kulit normal, tidak ada nyeri tekan di daerah
epigastrium.
 Genetalia: Tidak ada kelainan.
 Ekstremitas atas dan bawah : Ekstremitas atas dan bawah terasa kram dan kaku,
tampak lesi pada bagian punggung tangan kiri, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
edema.
 Kulit/Integumen: Kulit klien tampak cerah, bersih dan lembab.
 Kuku: Kuku klien tampak pendek. Capilary refill time kurang dari 2 detik.
4. Pengkajian data fokus
a. Sistem Neurologi

Nervous Kranialis Kanan Kiri


N.I Daya penghidupan + +
N.II Daya penglihatan + +
Pengihatan warna + +
Lapang pandang + +
N.III Ptosis (-) (-)
Gerakan mata ke medial + +
Gerakan mata ke atas + +
Gerakan mata ke bawah + +
Ukuran pupil 2,5 mm 2,5 mm
Bentuk pupil Bulat Bulat
Refleks cahaya langsung (+) (+)
Refleks cahaya konsensuil (+) (+)
Strabismus divergen (-) (-)
N.IV Gerakan mata ke lateral bawah + +
Strabismus konvergen (-) (-)

N.V Menggigit + +
Membuka mulut + +
Sensibilitas muka + +
Refleks kornea + +
Trismus (-) (-)
N.VI Gerakan mata ke lateral + +
Strabismus konvergen (-) (-)
Diplopia - -
N.VII Kedipan mata dbn dbn
Lipatan nasolabial dbn dbn
Sudut mulut (+) (+)
Mengerutkan dahi + +
Mengerutkan alis + +
Menutup mata dbn dbn
Meringis. dbn dbn
Menggembungkan pipi. + +
Daya kecap lidah 2/3 depan dbn dbn
N.VIII Mendengar suara berisik + +
Tes Rinne Tidak Tidak
Tes Webber dilakukan dilakukan
N.IX Arkus faring Simetris
Daya kecap lidah 1/3 + +
Belakang
Refleks muntah. +
Sengau + +
Tersedak + +
N.X Denyut nadi 90 x/m
Arkus faring Simetris ka>ki
Bersuara Bicara jelas
Menelan +
N.XI Memalingkan kepala dbn dbn
Sikap bahu Simetris Simetris
Mengangkat bahu dbn dbn

N.XII Sikap lidah Simetris


Artikulasi Jelas
Tremor lidah normal
menjulurkan lidah normal

dbn = dalam batas normal


5. Pemeriksaan Laboratorium 22/04/2021
Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
Darah Rutin
WBC 7,6 4,0-10,0 10^3/uL
LYM 1,62 0,6-3,5 10^3/uL
MON 0,45 0,1-0,9 10^3/uL
GRA 18.12 1,3-6,7 10^3/uL
RBC 5,37 3,50-5,50 10^6/uL
HGB 16,1 11,0-17,9 g/dL
HCT 46,6 40-50 %
MCV 85,9 80,0-96,0 fL
MCH 29,6 23,2-38,7 Pg
MCHC 33,2 32-37 g/dL
RDW-SD 42,1 37,0-54,0 fL
RDW-CV 12,5 10,0-18,0 %
PLT 289 150-400 10^3/uL
PCT 0,31 0,15-0,50 %
Natrium 138 133-145 mEq/L
Kalium 4.5 3.5-5.0 mEq/L
Clorida 97 96-106 mEq/L
SGOT 36 6-30 IU/dL
SGPT 45 7-32 IU/dL
Ureum 22 <50 Mg/dL
Kreatinin 0,64 L : 0,7-1,1 Mg/dL
P : 0,6-0,9
GDS 324 <200 Mg/dL

6. Pemeriksaan diagnosis 22/04/2021


- Jenis Pemeriksaan : CT Scan Kepala
 Tampak lesi hipodens pada kapsula interna anterior kanan dan
paraventrikuler kanan serta region parietal kiri.
 Sistem ventrikuler, pons, cerebellum normal.
 Kesan : Infark cerebri
7. Terapi Medis /Pengobatan
a. Infus RL 20 tpm
b. Simcobal 500 mg 1x1
c. Citicolin 500 mg 2x1
d. Flunarizin 5 mg 1x1
e. Dimenhidrinat 50 mg 2x1
f. Betahistin 6 mg 2x1
g. Pletaal 50 mg 1x1
h. Telmisartan 40 mg 1x1
i. Novorapid 3x sehari
j. Lantus 0-0-20
PROSES KEPERAWATAN

ANALISA DATA

Nama : Ny. S NO. RM : 392117

Umur : 60 tahun Dx. Medis: DM tipe

2 Ruang Rawat : Baji Dakka

Alamat : Jl. Tamalate

Data Fokus Etiologi Problem


DS: Jumlah serat Konstipasi
- Klien mengatakan tidak pernah berkurang
BAB selama 1 minggu
DO: Obstruksi saluran
- Tampak distensi abdomen cerna
- Bising usus tidak terdengar

Kerusakan
neuromuscular

Peristaltik kolon
menurun

Penurunan
pengeluaran
cairan didalam
usus

Peningkatan
penyerapan air
pada tinja
Tinja kering dan
keras

Tinja sulit
dikeluarkan

Konstipasi
DS: Ketidakstabilan
- Klien mengatakan kepalanya DM tipe 2 kadar glukosa
terasa pusing jika duduk darah
lama Sel β pangkreas
- Klien mengatakan terganggu
merasa kelelahan
- Klien mengatakan kram Produksi
pada tangan dan kaki insulin
DO: menurun
- Klien tampak lemah
- Hasil pemeriksaan GDS : 280 Glikogen
mg/dl meningkat

Ketidakstabilan kadar
glukosa darah

Faktor resiko : Aliran darah Resiko jatuh


- Gangguan keseimbangan keotak menurun
- Ketidakstabilan kadar glukosa
darah Vertigo

gangguan
keseimbangan
(versitibuler)
Sensasi seperti
berputar-putar

Resiko jatuh

PRIORITAS DIAGNOSA:

1. Konstipasi berhubungan dengan faktor fisiologis (ketidakcukupan asupan serat)


2. Ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan hiperglikemia
(resistensi insilun)
3. Resiko jatuh berhubungan dangan perubahan kadar glukosa darah,
gangguan keseimbangan dan kekuatan otot menurun

INTERVENSI KEPERAWATAN

Diagnosa Rencana Tindakan


NO.
Keperawatan Luaran Intervensi
1. Konstipasi Setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan selama 1x24 jam 1. Identifikasi penyebab
diharapkan eliminasi fekal membaik konstipasi
dengan kriteria hasil: 2. Monitor tanda dan
1. Keluhan defekasi lama dan gejala konstipasi
sulit menurun Terapeutik
2. Distensi abdomen membaik 3. Lakukan masase abdomen
3. Konsistensi feses membaik Edukasi
4. Frekuensi defekasi membaik 4. Anjurkan minum air
putih sesuai dengan
kebutuhan (1500-2000
ml/hari)
5. Anjurkan makan makanan
berserat (25-30 gram/hari)
2. Ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan tindakan Observasi
glukosa darah keperawatan selama 2x24 jam 1. Monitor kadar glukosa
diharapkan kadar glukosa darah dalam darah
batas normal meningkat dengan 2. Monitor tanda dan
Kriteria hasil: gejala hiperglikemia
1. Pusing menurun Terapeutik
2. Lelah menurun 3. Konsultasi dengan
3. Kadar glukosa dalam darah medis jika tanda dan
membaik gejala hiperglikemia
tetap ada
Edukasi
4. Ajarkan pengelolaan
diabetes
Kolaborasi
5. Kolaborasi pemberian
insulin, jika perlu
6. Kolaborasi pemberian
cairan IV, jika perlu
3. Resiko jatuh Setelah dilakukan tindakan Observasi
keperawatan selama 2x24 jam 1. Identifikasi faktor
diharapkan tingkat jatuh menurun resiko jatuh
dengan Kriteria hasil: 2. Identifikasi faktor
1. Jatuh dari tempat tidur menurun lingkungan yang
2. Jatuh saat berdiri menurun meningkatkan resiko
3. Jatuh saat duduk menurun jatuh
4. Jatuh saat jalan menurun Terapeutik
3. Pasang handrail
tempat tidur
Edukasi
4. Anjurkan menggunakan
alas kaki yang tidak
licin
5. Anjurkan berkonsentrasi
untuk menjaga
keseimbangan tubuh
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi


Selasa, 27/04/21 Diagnosis : Konstipasi
14.30 1. Mengidentifikasi penyebab konstipasi S : - Klien mengatakan sudah
Hasil : kurang mengonsumsi makanan berserat BAB
14.35 2. Monitor tanda dan gejala konstipasi - Klien mengatakan
Hasil : tampak distensi abdomen konsistensi BAB
14.50 3. Melakukan masase abdomen lunak
Hasil : menggunakan ujung jari telunjuk O : Tidak tampak distensi
untuk memijat usus kecil dalam gerakan abdomen
melingkar mengelilingi pusar A : Masalah teratasi
15.00 4. Menganjurkan minum air putih sesuai P : Pertahankan intervensi
dengan kebutuhan - Menganjurkan minum
Hasil : klien bersedia meningkatkan porsi air putih sesuai dengan
minum kebutuhan
15.05 5. Menganjurkan makan makanan berserat - Menganjurkan makan
Hasil : klien bersedia makan makanan berserat makanan berserat
Diagnosis : ketidakstabilan kadar glukosa darah S : - Klien mengatakan masih
15.10 1. Monitor kadar glukosa darah pusing
Hasil : 279 mg/dl - Klien mengatakan
15.15 2. Monitor tanda dan gejala hiperglikemia masih kelelahan
Hasil : klien mengatakan kram pada O : Hasil pemeriksaan GDS 266
ekstremitas atas dan bawah mg/dll
15.20 3. Mengajarkan pengelolaan diabetes A : Masalah belum teratasi
Hasil : klien tampak mengerti P : lanjutkan intervensi
mengenai pengelolaan diabetes
18.40 4. Kolaborasi pemberian insulin
Hasil : Injeksi novorapid di
intramuscular (Deltoideus)
20.35 5. Kolaborasi pemberian cairan IV
Hasil : Mengganti cairan RL 20 tpm
Diagnosis : Resiko jatuh S : Klien mengatakan masih
19.00 1. Mengidentifikasi faktor resiko jatuh pusing
Hasil : klien mengatakan pusing seperti berputar O : Klien tampak lemah
19.05 2. Mengidentifikasi faktor lingkungan A : Masalah belum teratasi
yang meningkatkan resiko jatuh P : Lanjutkan intervensi
Hasil : klien tidak memasang pengaman
tempat tidur
19.10 3. Menganjurkan menggunakan alas kaki
yang tidak licin
Hasil : klien bersedia memakai sendal anti slip
19.15 4. Menganjurkan berkonsentrasi untuk
menjaga keseimbangan tubuh
Hasil : klien tampak berhati-hati saat bergerak
Rabu, 28/04/2021 Diagnosis : ketidakstabilan kadar glukosa darah
14.30 1. Monitor kadar glukosa darah S : - Klien mengatakan sudah
Hasil : 240 mg/dl tidak pusing
14.35 2. Monitor tanda dan gejala O : Hasil pemeriksaan GDS 220
hiperglikemia Hasil : klien tampak mg/dll
14.40 lemah A : Masalah teratasi sebagian
3. Monitor kepatuhan diet P : Pertahankan intervensi
18.30 Hasil : klien menghindari makanan pantangan
4. Kolaborasi pemberian insulin
Hasil : Injeksi novorapid di
intramuscular (Deltoideus)
Diagnosis : Resiko jatuh S : Klien mengatakan sudah
14.50 1. Mengidentifikasi faktor resiko jatuh tidak pusing
Hasil : kadar glukosa darah klien belum stabil O : Klien tampak lemah
14.55 2. Mengidentifikasi faktor lingkungan A : Masalah teratasi sebagian
yang meningkatkan resiko jatuh P : Pertahankan intervensi
Hasil : klien tidak memasang pengaman
tempat tidur
15.00 3. Menganjurkan menggunakan alas kaki
yang tidak licin
Hasil : klien bersedia memakai sendal anti slip
15.05 4. Menganjurkan berkonsentrasi untuk
menjaga keseimbangan tubuh
Hasil : klien tampak berhati-hati saat bergerak
DAFTAR PUSTAKA

PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI) : Definisi dan


Indikator Diagnostik ((cetakan III) 1 ed.). Jakarta : DPP PPNI.

PPNI, T. P. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI) : Definisi dan


Tindakan Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta : DPP PPNI.

PPNI, T. P. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI) : Definisi dan Kriteria
Hasil Keperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta : DPP PPNI.

Anda mungkin juga menyukai