Anda di halaman 1dari 20

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NU SURABAYA (UNUSA)


YAYASAN RS. ISLAM SURABAYA
KAMPUS A: Jl. Smea 57 Surabaya, Tlp. 031 8284508,
8291920,
KAMPUS B : RSI Jemur Sari Jln Jemur sari 51-57 Surabaya
Website : www. unusa.ac.id Email: Info@unusa ac. id

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

I. DATA UMUM

Nama : An. A

Ruang : melati

No. Register : 123xx

Umur : 10 th

Jenis Kelamin : perempuan

Agama : Islam

Suku Bangsa : Indonesia

Bahasa : Indonesia

Alamat : Jln Surabaya

Penanggung jawab : Tn.A

Pendidikan Terakhir : SMU

Pekerjaan : swasta

Golongan Darah : A

1
Tanggal MRS : 3-10-2022 jam : 07:30

Tanggal Pengkajian : 4-10-2022jam : 07:00

Diagnosa Medis : anemia

II. DATA DASAR

Keluhan Utama :

Ayahnya mengatakan klien pusing, badan lemes,klien mengeluh terasa hangat


pada hidung kiri dan bertambah hangat bila perdarahan pada epistaksis keluar.
perdarahan bertambah saat beraktivitas dan berkurang saat istirahat.

Alasan Masuk Rumah Sakit :

Sejak sebelum masuk Rs klien mimisan,lemah,badan panas hilang timbul, pusing,


pucat, batuk pilek. Kemudian klien dibawa ke Rs oleh orang tuanya tgl 4-10-22
jam :06-00 wib. Dokter memutuskan agar klien dirawat di ruang perawatan anak.

Riwayat Penyakit Sekarang :

PQRST: Pasien mengeluarkan perdarahan ,badannya lemas ,panas hilang


timbul.pasien mengeluh terasa hangat di hidung kiri ,keluhan hilang ,keluhan
dirasakan saat klien banyak beraktivitas.

Upaya yang telah dilakukan: Beristirahat banyak

Terapi yang telah diberikan: -

Riwayat Kesehatan Dahulu :

Pasien tidak pernah memiliki anemia

Riwayat Kesehatan Keluarga :

Tidak ada keluarga yang mengidap penyakit anemia

2
Genogram:

III. RIWAYAT ANTENATAL & POST NATAL


1. Riwayat selama kehamilan
Tidak ada keluhan

2. Obat-obatan yang digunakan


Tidak ada

3. Kecelakaan (jatuh) /Tindakan yang pernah dilakukan


Tidak ada

4. Tindakan operasi
Tidak ada

5. Riwayat alergi
Tidak ada

6. Imunisasi
BCG: usia 1 bulan 1 kali

DPT : usia 2-4 bulan 3 kali selang waktu 4 minggu

Polio: belum

Campak dan hepatis : sudah

3
IV. PENGKAJIAN PERKEMBANGAN (DDST ATAU KKA/KARTU
KEMBANG ANAK)
1. Motorik Kasar
Ayah pasien mengatakan bahwa pasien bisa berlari,melompat, menari

2. Motorik Halus
Ayah pasien mengatakan bahwa an.a bisa menulis, menggambar

3. Personal Sosial
Ayah pasien mengatakan bisa memakai baju ,makan sendiri,sosialisasi
dengan orang lain

4. Bahasa
An.a mampu menghitung,berbicara,paham konsep salah dan benar

Kesimpulan : An.A usia 10 thn

Tumbuh Kembang Untuk anak usia diatas 5 tahun sesuai dg teori Erik
Erikson, Sigmund fruid, Kobler dll.

....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................
....................................................................................................................................

Kesimpulan :

………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………

4
V. RIWAYAT SOSIAL
1. Pengasuh
An. A diasuh ayahnya sejak kecil

2. Hubungan dengan anggota keluarga juga saudara


An. A anak tunggal dan tinggal sendiri dengan ayahnya

3. Pembawaan secara umum


An.a aktiv dan suka sosialisasi

4. Lingkungan rumah
An. A tinggal di rumah kecil,hanya berdua dengan ayahnya

Kesimpulan

Tidak ada masalah tapi lingkungan ny kurang baik

VI. POLA FUNGSI KESEHATAN


1. Persepsi Keluarga terhadap Kesehatan Manegemen Kesehatan
Ayah klien mengatakan bahwa Kesehatan terpenting nutrisi anak
kurang ,kebersihan cukup

Kesimpulan : Nutrisi anak kurang mencukupi

2. Pola Aktivitas dan Latihan


 Kemampuan Perawatan Diri
Skor 0 : mandiri, 1 : dibantu sebagian, 2 : perlu bantuan orang lain, 3 :
perlu bantuan orang lain dan alat, 4 : tergantung pada orang lain / tidak
mampu. 4 dan 3 keterangan : baik

Aktivitas 0 1 2 3 4

Mandi

5
Berpakaian

Eleminasi

Mobilisasi di tempat tidur

Pindah

Ambulasi

Naik tangga

Makan dan minum

Gosok gigi

Semuanya skor 4

No Kebiasaan sehari-hari Di rumah Di rumah sakit


1. Pola nutrisi: 3x/hari 3x/hari
- Makan nasi, lauk pauk, sayur bubur, lauk, tempe, sayur
- Frekuensi 1 porsi habis 2 -3 sendok
- Jenis Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
- Jumlah 1400-1600 cc/hari 1400-1600 cc/hari
- Minum air putih, teh dan susu. air putih, teh manis
- Jumlah
- Keluhan
JenisPola eliminasi
1. BAB
- Frekuensi 2x/hari 1-2x/hari
- Konsistensi Lembek Lembek
- Warna Kuning tengguli Hijau
- Bau Khas Khas
- Keluhan Tidak ada Tidak ada

6
2. BAK
- Frekuensi 6-7 x/hari 6-7 x/hari
- Warna kuning jernih Kuning jernih
- Jumlah 400-600 cc/hari 400-600 cc/hari
Pola
istirahat tidur
Tidur siang 1-2 jam/hari 1-2 jam/hari
Tidur malam 8-9 jam 9-10 jam
Keluhan Tidak ada keluhan tidak ada keluhan
Keluhan Personal hygiene
a. Mandi 2 x/hari Diseka
b. Keramas 2 x/seminggu belum pernah
c. Ganti pakaian 2x sehari 2x sehari
d. Potong kuku bila panjang Satu kali selama dirawat
Pola aktivitas dan bermain klien bermain bersama klien hanya dapat duduk
teman Sebaya dan berbaring

3. Riwayat ImunisasiMenurut orang tua klien bahwa imunisasi dasar klien telah
lengkap(Hepatiti, BCG, DPT, Polio dan Campak) klien mendapat
imunisasidari bidan dan imunisasi ulang belum dapat karena belum
mencapaiumur imunisasi ulang
4. Reaksi HospitalisasiMenurut orag tua klien pada saat masuk ruang perawatan
klientidak mau ditinggalkan keluarga (ibunya) dan tidur klien gelisah
5. Kepribadian dan Riwayat Sosial* Pola mengasuh anakMenurut orang tua
bahwa klien diasuh oleh orang tua sendiri

VII. PEMERIKSAAN FISIK (DATA OBYEKTIF


Keadaan Umum

(1) Keadaan klien : klien terlihat lemah

(2) Kesadaran : kompos mentis

(3) Tanda tanda vital

7
Tekanan darah : 100 / 70 mmHg

Denyut nadi : 90 x/menit

Pernafasan : 20 x/menit

Suhu tubuh : 360 C

(4) antropometri :Berat badan : 35 kg Tinggi badan : 145 cm b)

Pemeriksaan umum

A. Kepala: RambutRambut berwarna hitam, ditribusi merata, keadaanlengket


dan kusam, terdapat ketombe, tidak terdapatnodul maupun lesi, tidak ada
nyeri tekan
B. Mata: Bentuk dan gerak mata simetris, kornea terlihat jernih, konjungtiva
anemis, sklera tidak ikterik, reflek pupilisokor, fungsi penglihatan baik
(klien dapat membedakanwarna
C. Hidung; Bentuk hidung simetris dan terlihat kokoh, mukosahidung lembab
berwarna merah muda, septum terletakmembagi simetris lubang hidung,
terpasang Tampon padahidung sebelah kiri, tidak terdapat pernapasan
cupinghidung. Fungsi penciuman baik yaitu dapat membedakan bau kopi
dan kayu ptih.
D. Mulut:
Bibir: terletak simetris atas dan bawah, berwarna agak pucatdan terlihat
kering, mukosa mulut lembab.
Gusi dan gigi: Jumlah gigi 30 buah, tidak terdapat karies, tidak ada
pendarahan
Lidah: Warna pucat, bersih, lesi dan nodul tidak ada, fungsi pengecap baik
(klien dapat membedakan gula dangaram).
Pharing: Mukosa lembab, agak pucat tidak kemerahan, tidak adastomatitis,
tidak ada pembesaran pada tonsi
Rongga mulut: Tampak bersih

8
E. Telinga: terletak simetris sisi kiri dan kanan, pina terlihatkemerahan, tidak
ada nyeri tekan pada mastoid, tidakterdapat serumen maupun otorhoe,
fungsi pendengaran baik yaitu klien dapat mendengar detik jarum jam
pada jarak 10 cm dari telinga.
F. Leher: Gerakan leher bebas, tidak ada tahanan. Trachea terletaksimetris,
tidak ada peningkatan pada vena jugularis, tidak ada pembesaran pada
kelenjar getah bening maupun kelenjartyroid
G. Dada
a) Anterior
Paru-paru

Bentuk dada : Normal/tidak ada kelainan

Gerakan dada : Simetris

Retraksi dinding dada : Tidak ada

Frekuensi pernafasan : 20 x/menit

Bunyi paru-paru : Vesikuler

Ronchi, wheezing dan rales : Tidak ada

Jantung

Bunyi jantung : Murni reguler

Heart rate : 90 x/menit

Pembesaran : Tidak ada

b) Posterior
Skoliosis lordosis dan kiposis : Tidak ada
Vokal Fomitus : Getaran terasa sama kiri dan kanan
H. Abdomen
Bising usus : 12 x/menit
Distensi abdomen : Tidak ada
Bentuk : Datar dan lembut
Tugor kulit : Baik (dapat kembali dalam 0,5 detik)

9
Nyeri tekan : Tidak ada (kuadran kanandan kiri atasserta kuadran kanan
dan kiri bawah)
Hepar : Tidak teraba pembesaran pada hepartidak ada nyeri tekan
Lien : Tidak teraba pembesaran dan tidak adanyeri tekan
I. Ektremitas
Ekstremitas atas
Gerakan : Dapat melakukan gerakan fleksi,ekstensi, abduksi,
adduksi dan rotasi,tangan kanan terpasang Tranfusi darah
Reflek : Bisep dan trisep positif.
Kekuatan otot : +5 +5
Kuku : warna : Pucat,
CRT : kembali dalam 1 detik
Sianosis : Tidak ada
Ekstremitas bawah
Gerakan : Dapat melakukan gerakan fleksi, ekstensi,abduksi,
adduksi dan rotasi
Reflek : Reflek patella, aciles dan babinsky positif
Kekuatan otot : +5 +5
Oedem : Tidak ada
Kuku: Warna : Pucat
CRT : Dapat kembali dalam 1 detik
Keadaan : Tidak panjang
J. Genetalia dan anus
Tidak ada keluhan pada saat BAB dan BAK7)

Pengetahuan Keluarga Orang tua

klien mengatakan kurang tahu tentang penyakit anaknya.

Data penunjang

a) Hematologi

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

10
No Tgl Pemeriksaan Hasil Interprestasi Interpretasi
1. 4-10-22 Hemoglobin 3,5 12,5-18,9 gr/dl Rendah

2. Leukosit 4,0 4,6-11,0 rb/mm2 Rendah


3. Hematokrin 12 38-51% Rendah
4. Trombosit 152 150-450rb/mm2 Normal

Terapi

- infus RL 15 gtt/ menit

- transfusi PRC 2labu =1 lb/hr :5-8gtt/ menit

Transamin 3x1 tab

Ambroxol 3x1 tablet

11
ANALISIS DATA

Nama : an .a no register : 123xx

Umur : 10 thn diagnose : anemia

Ruang : melati alamat Surabaya

N Data Penunjang Etiologi Masalah


o
1 DS : klien mengatakan  Adanya tampon yang Gangguan
belum pernah keramas terpasang pada hidung personal
DO: Rambut Klien terlihat sebelah kiri hygiene b/d
kotordan kusam  Menyebabkan rasa takut defisit
saat beraktivitas perawatan diri
 Gangguan pemenuhan (D.0109)
personal Hygiene

2 DS : Klien mengatakan  Ketidak seimbangan Intoleransi


badannya terasa lemah antarasuplai oksigen ke aktivitas
DO: Klien terlihat berbaring seluruh tubuh (D.0056)
ditempat tidur  Hiperplasia sumsum
tulang
 Perubahan skeletal
 Anemia
 Penurunan Aktifitas
 Intoleransi Aktifitas

Prioritas diagnosa:

1. Gangguan personal hygiene berhubungan dengan defisit perawatan diri


klien dengan adanya rambut kusam,kotor ,klien belum pernah keramas
2. Intoleransi aktivitas Ketidakseimbangan suplai oksigen klien merasa
lemah, klien terlihat hanya bisa duduk, berbaring saja tidak bisa
melakukan aktivitas secara normal

12
RENCANA TINDAKAN

Nama klien: An.A No. Register: 123xx

Umur : 10thn Diagnosa : Anemia

Ruang : melati Alamat: Surabaya

No. Dx Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Nama /ttd
D.0109 Gangguan pemenuhan L.11103 1.09268 Kel.3
personal Hygiene setelah dilakukan tindakan perawatan Observasi:
berhubungan dengan selama 3x24 jam, Kebutuhan 1. Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan
kondisi tubuh lemah personal hygiene terpenuhi dapat diri sesuai usia
teratasi dengan kriteria hasil: 2. Monitor tingkat kemandiri an
- Kemampuan mandi menjadi 5 3. Identifikasi kebutuhan kebersihan
- Kemampuan berpakaian menjadi diri,rambut,kuku
5 Terapeutik:
- Kemampuan makan 5 4. Sediakan lingkungan yang terapeutik
- Kemampuan bab /bak jadi 5 5. Siapkan keperluan pribadi
- Melakukan perawatan diri 6. Damai melakukan perawatan mandiri

13
menjadi 5 7. Fasilitas kemandirian
- Melakukan kebersihan diri 8. Jadwalkan perawatan diri
menjadi 5 Edukasi:
- Minat melakukan keperawatan 9. Anjurkan melakukan perawatan diri
diri menjadi 5 secara konsisten sesuai kemampuan

D.0056 Intoleransi aktivitas L.05047 I.05178 Kel. 3


berhubungan dengan Istelah dilakukan tindakan Observasi
Ketidakseimbangan keperawatan selama 3x24 jam, 1. Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang
oksigen keseluruh intoleransi aktivitas dapat dipenuhi mengakibatkan kelelahan
Tubuh dengan kriteria hasil: 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
- Suplai oksigen meningkat 5 3. Monitor pola dan jam tidur
- Keluhan lelah menurun 5 4. Monitor lokasi dan ketidaknyamanan
- Perasaan lemah menurun 5 selama melakukan aktivitas
- Kekuatan tubuh bagian atas Terapeutik
bawah meningkat 5. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah
- Aktifitas sehari-hari meningkat 5 stimulus (mis. cahaya, suara, kunjungan)
- Kemudahan melakukan aktivitas 6. Lakukan rentang gerak pasif dan/atau
sehari-hari meningkat 5 aktif

14
- Dispnea bawah atas saat 7. Berikan aktivitas distraksi yang
melakukan aktivitas menurun menyenangkan
8. Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika
tidak dapat berpindah atau berjalan
Edukasi
9. Anjurkan tirah baring
10. Anjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
11. Anjurkan menghubungi perawat jika
tanda dan gejala kelelahan tidak
berkurang
12. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
13. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan

15
CATATAN PERKEMBANGAN

Nama klien: An.A No. Register: 123xx

Umur : 10thn Diagnosa : Anemia

Ruang : melati Alamat: Surabayaaaaaaaaaaaaaaaa

No. Dx Tgl Jam Implementasi Evaluasi Nama/ttd


D.0109 4/10/22 07:00 1. Mengidentifikasi kebiasaan aktivitas perawatan diri sesuai usia S klien mengatakan Kel 3
2. Memonitor tingkat kemandirian kondisi nyaman dan
3. Mengidentifikasi kebutuhan kebersihan diri,rambut,kuku bersih setelah perawatan
4. Menyediakan lingkungan yang terapeutik diri
5. Siapkan keperluan pribadi O : Rambut Klien bersih
6. Damai melakukan perawatan mandiri A : Masalah teratasi
7. Fasilitas kemandiri an P : Intervensi dihentikan
8. Menjadwalkan perawatan diri
9. Menganjurkan melakukan perawatan diri secara konsisten sesuai
kemampuan .
D.0056 4/10/22 09:00 1. Mengidentifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan S klien mengatakan Kel 3
kelelahan badannya sudah sehat

16
2. Memonitor kelelahan fisik dan emosional O : Klien terlihat
3. Monitor pola dan jam tidur melakukan aktivitas
4. MeMonitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan dengan lancar
aktivitas A : Masalah teratasi
5. Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. P : Intervensi selesai.
cahaya, suara, kunjungan)
6. Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
7. Memberikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
8. Memfasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat
berpindah atau berjalan
9. Menganjurkan tirah baring
10. Menganjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
11. Menganjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala
kelelahan tidak berkurang
12. Mengajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan
13. Mengkolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan
asupan makanan

17
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Anemia merupakan salah satu kelainan darah yang umum terjadi ketika
kadar sel darah merah dalam tubuh menjadi terlalu rendah. Hal ini dapat
menyebabkan masalah kesehatan karena sel darah merah mengandung
hemoglobin, yang membawa oksigen ke jaringan tubuh. Leukemia adalah kanker
dari sel-sel pembentuk darah; sebagian besar merupakan kanker dari leukosit,
tetapi dapat juga dapat berawal dari sel darah jenis lain. Salah satu jenis leukemia
yang sering terjadi pada anak-anak dan remaja yaitu leukemia limfoblastik akut
(LLA). Thalassemia merupakan sindrom kelainan yang diwariskan (inherited) dan
masuk kedalam kelompok hemoglobinopati, yakni kelainan yang disebabkan oleh
gangguan sintesis hemoglobin akibat mutasi didalam atau dekat gen globin

4.2 Saran
Dengan demikian diharapkan mahasiwa keperawatan dapat mengetahui
dan memahami lebih jauh tentang asuhan keperawatan anak dengan anemia,
leukimia, dan thalassemia serta dapat memberikan pelayanan asuhan keperawatan
sesuai dengan ketentuan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
American Cancer Society (2015) Childhood leukemia. Available at:
http://www.cancer.org/acs/groups/cid/documents/webcontent/003095pdf
American Cancer Society (2016) Cancer facts & figures 2016. Available
at:
http://www.cancer.org/acs/groups/content/@research/documents/documen
t/acspc-047079.pdf
Arifin, S. U. (2013). Hubungan Asupan Zat Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada
Anak Sekolah Dasar Di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Ejournal
Keperawatan, 1(1)
Aru W, Sudoyo. 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid II, edisi V. Jakarta:
Interna Publishing
Atmakusuma, D. 2014. Thalassemia: Manifestasi Klinis, Pendekatan Diagnosis,
dan Thalassemia Intermedia. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jilid II. Edisi VI. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit
Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. pp: 2642.
Fernandes, A. (2020). Kelelahan Pada Anak Dengan Leukemia Limfoblastik
AkutDalam Menjalani Kemoterapi Fase Induksi. Perintis’s Health
Journal, 69–74.
Handayani, dkk. 2012. Hubungan Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada
Remaja Putri. Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau :
Pekanbaru, Riau
Irawan, H. (2013). Pendekatan Diagnosis Anemia pada Anak.
https://www.researchgate.net/publication/318276891
Kementerian Kesehatan RI (2015) ‘Infodatin Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan RI’. Available at:
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin
kanker.pdf
Kemenkes RI. 2016. Pedoman Dan Pencegahan Anemia Remaja Putri Dan WUS.
Jakarta
Padila. (2013). Buku Ajar Gerontik. Jakarta: Nuha Medika.
Proverawati, A. 2011. Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta. Nuha Media.
Setiati S, Alwi I, Sudoyo AW, Stiyohadi B, Syam AF. 2014. Buku ajar ilmu
penyakit dalam jilid I. VI. Jakarta: InternaPublishing: 1132-53.
Wu, M. et al.(2010) The experiences of cancer-related fatigue among Chinese
children with leukaemia : A phenomenological study’,‘International
Journal of Nursing Studies 47, pp. 49–59. doi:
10.1016/j.ijnurstu.2009.05.026
Yenni. (2014). REHABILITASI MEDIK PADA ANAK DENGAN LEUKEMIA
LIMFOBLASTIK AKUT. Jurnal Biomedik (JBM), 6 (1), 1–7.

20

Anda mungkin juga menyukai