Anda di halaman 1dari 22

SUHAN KEPERAWATAN PADA NY.

DENGAN G2 P1 AO H 40 – 41 M DENGAN OBS INPARTU

DI RUANG PERSALINAN (VK) RSU KOTA TASIKMALAYA

I. Pengkajian

A. Identitas

Identitas Klien :

Nama : Ny. W

Umur : 38 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status : Menikah

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT

Alamat : Kp. Ciheulang Ds. Singkir Kec. Cikalong

Kab. Tasikmalaya.

Diagnosa Medis : G2 P1 Ao H 40 – 41 m dengan obs inpartu

Identitas Penanggung Jawab

Nama : Tn. 1

Umur : 35 Tahun

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Kp. Ciheulang Ds. Singkir Kec. Cikalong

Kab. Tasikmalaya
Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Tani

Agama : Islam

Hubungan dengan klien : Suami Klien

B. Riwayat Kesehatan

1. Keluhan utama

Klien mengatakan/mengeluh mules dan keluar cairan

2. Riwayat kesehatan sekarang

Klien mengatakan sejak sore tanggal 21-03-2011 ada mules-mules

jam 15.00 diperiksa oleh bidan, oleh bidan klien dirujuk ke poned

di poned dipasang infus dan observasi.

Karena tidak ada pembukaan kemudian ibu dirujuk ke RSUD

Tasikmalaya.

Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 22-03-2011 jam 07.30, ibu

mengatakan mules-mules semakin kuat, rasa sakit saat kontraksi

dirasakan berkurang bila punggung di massage/di elus-elus.

Bila diukur dalam rentang skala nyeri (0-5) mules klien berada

pada skala 3-4.

Klien sakit sedang kesadaran composmentis TFX 120/90 mmHg

N. 89 x/mnt R. 24 x/mnt SK. 36% TFU 33 cm, lingkar perut 92

cm. BSF 160 x/mnt tebal lembek, pendataran 70% ket (5) kepala

H.I, HPHT 7-06-2011 taksiran persalinan 14-03-2011.


3. Riwayat kesehatan dahulu

Menurut Ny. W dan keluarga, klien tidak pernah menderita

penyakit yang berat dan tidak ada penyakit keturunan seperti DM

Ny. W juga mengatakan memeriksakan kehamilannya ke bidan

setempat setiap bulan dan disuruh TF sebanyak 2x oleh bidan.

4. Riwayat kesehatan keluarga

Ny. W mengatakan diantara anggota keluarganya tidak ada yang

mempunyai penyakit menular dan penyakit keturunan, tetapi tidak

juga riwayat kehamilan kembar dikeluarganya.

5. Riwayat obstetri dan ginekologi

a. Riwayat obstetri

1) Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Klien mengatakan ini merupakan kehamilan dan persalinan

yang kedua. Kehamilan yang pertama 9 bulan anak laki-

laki dengan berat lahir 3200 gr dan persalinan ditolong oleh

bidan.

2) Riwayat kehamilan sekarang

Klien mengatakan merasa hamil 9 bulan lebih, pada saat

hamil muda klien mengalami mual dan muntah terutama

pada pagi hari. Klien mengatakan memeriksakan

kehamilannya rutin setiap bulan ke bidan terdekat.


b. Riwayat ginekologi

1) Riwayat menstruasi/haid

Klien pertama kali mendapatkan haid (menarche) pada usia

14 tahun lama haid 7 hari. Siklus haid 28 hari.

Karakteristik darah encer, kadang ada gumpalan kecil,

warna merah tua sampai kadang merah muda bau khas

amis. Keluhan haid menjelang menstruasi payudara

membesar dan sakit punggung terasa pegal-pegal selama

menstruasi kadang ada sakit (dismenorhoe).

2) Riwayat perkawinan

Klien mengatakan menikah pada usia 18 tahun dan suami

24 tahun merupakan pernikahan yang pertama dan lama

menikah 9 tahun.

3) Riwayat Keluarga Berencana (KB)

Klien mengatakan pernah menjadi peserta KB suntik.

c. Riwayat persalinan

Ny. W mengatakan mules-mules yang hebatnya sejak jam

05.00 T. 120/90 mmHg N. 89 x/mnt R. 24 x/mnt SK. 365%

pada saat dilakukan VT VN tak ada kelainan portio tebal oleh 4

cm ket (+) kepala di Hodge T Uuk Kanid, 6100 d slym (+) BJF

140 x/mnt his 3 x 101 301


6. Riwayat activity dailiy living/ADL

Aktivitas Sebelum Hamil Setelah Hamil


1. Nutrisi
- Makan
Kebiasaan Frekuensi 3 x sehari Frekuensi 3x/hari
Menu Nasi, lauk, sayuran Nasi + lauk + sayur + susu
Porsi Habis 1 porsi Malas 1 porsi makanan
Nafsu makan Tidak ada Baik, kecuali trimester I
Pantangan Tidak ada
- Minum ± 5-6 gelas/hari 6-8 gelas/hari
Kebiasaan Air putih + air teh
2. Eliminasi
BAB :
- Kebiasaan
Frekuensi 1 x/hari Frekeunsi 1-2x/hari
- Warna
Kuning Kuning
- Konsistensi
Lembek Lembek
- Bau
Khas Khas
- Keluhan
Sudah ada Tidak ada
BAK :
- Kebiasaan
7-8 x/hari
- Bau
Frekuensi 4-5x/hari Khas
- Warna
Khas Kuning jernih
Kuning jernih
3. Istirahat dan tidur
- Kebiasaan
- Tidur malam Berdo’a sebelum tidur Berdo’a sebelum tidur
- Tidur siang ± 7-8 jam ± 5-6 jam
- Gangguan ± 1 jam ± ½ jam
Tidak ada Kadang-kadang sering
terbangun
4. Personal hygiene
a. Mandi 2 x sehari
b. Gosok gigi 2 x 3/hari 2x/hari
c. Cuci rambut 2-3 x/ sehari 2-3x/hari
d. Menggunting kuku 1 x /sehari 2-3/minggu
1x/minggu

5. Aktivitas
Klien dapat melakukan Klien dapat melakukan
aktivitas sehari-hari aktivitas yang ingin secara
secara mandiri mandiri
Mengerjakan Bisa mengerjakan
pekerjaan rumah pekerjaan rumah tangga
sendiri.
II. Pengkajian Berkala

A. Kala I

a. Keadaan umum : sakit sedang

b. Kesadaran : composmentis

c. Tanda-tanda vital :

TD : 100/70 mmHg

R : 24x/mnt

Sh : 363

N : 84 x/mnt

d. Pemeriksaan fisik

1) Mata

Sklera tidak ikterik, konjungtiva merah muda penglihatan

coklat..

2) Mulut

Mukosa mulut lembab, warna merah muda, dapat membedakan

rasa tidak terdapat stomatitis, tidak ada lesi.

3) Leher

Tidak teraba pembesaran kelenjar getah bening tidak ada

peningkatan SUP tidak ada pembesar kelenjar tyroid.

4) Paru

Suara nafas vesikuler, tidak ada bunyi nafas tambahan,

frekuensi nafas 24x/mnt, tidak ada kesulitan bernafas.


5) Jantung

Bunyi jantung normal, S1 dan S2 terdengar jelas, tidak ada

suara jantung tambahan CRT < 2 detik TD; 100/70 mmHg.

6) Payudara

Aerola menonjol hiperpigmentasi, nasi (+), bentuk payudara

simetris.

7) Abdomen

Bentuk abdomen cembung tekstur kulit halus, terlihat adanya

linea alba dan nigra kontraksi uterus CRX 2x1012011

TFU 33 cm lingkar perut 92 cm BJF 160/mnt nyeri pada saat

kontraksi terasa pada daerah punggung nyeri ke perut bagian

depan pada pemeriksaan leopod dan dipadatkan posisi janin

kepala pada hodge I.

8) Genitalia

Tidak ada varises, tidak ada lesi terdapat pembengkakan/edema

pada labia. Saat periksa VT fortio tebal lembek pendataran

70% pembukaan lengkap keluar blood slym.

9) Kulit

Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik tekstur halus tidak

ada lesi/edema kulit lembab.

10) Kuku
Bentuk kuku cembung CRT ≤ 2 detik tidak ada clubing finget

kuku bersih.

11) Ekstremitas

Lengkap, pergerakan normal, tidak ada edema/lesi, kekuatan

otot, tonus otot baik.

S S

S S

e. Data psikologis dan spiritual

1) Pola pikir dan persepsi

Klien mengatakan ini merupakan kehamilan yang kedua

dan klein mengatakan lemas dan putus asa menghadapi

proses persalinan klien berharap anaknya lahir dengan

selamat.

2) Persepsi diri

Klien ingin segera melahirkan dengan selamat dan bayinya

sehat sehingga bisa segera pulang ke rumah.

3) Konsep diri

a. Body image

Klien mengatakan selama hamil tubuhnya banyak

mengalami perubahan tapi klien tidak merasa malu

akan perubahan tersebut hanya cemas menghadapi

persalinan.
b. Kepribadian

Klien adalah seorang istri dari suaminya dan akan

menjadi seorang ibu dan anaknya yang ke 2 yang

dilahirkannya sekarang.

c. Ideal diri

Klien berharap bisa menjadi ibu yang baik bagi kedua

anaknya.

d. Identitas diri

Klien menyadari akan menjadi seorang ibu dan

sekarang menjadi pasien di VK RSU Kota Tasikmalaya.

e. Harga diri

Klien mengatakan tidak merasa malu dengan

keadaannya sekarang.

4) Hubungan dan komunikasi

Klien mampu berkomunikasi dengan keluarganya, petugas

kesehatan dan orang lain dengan baik klien cukup

kooferatif dalam setiap tindakan yang dilakukan oleh

petugas.

5) Sistem nilai dan kepercayaan


Klien beragama Islam klien dan keluarga tampak berdoa

untuk kesehatan, kelahiran bayinya dan berharap Allaoh

SWT memberi kelancaran dalam persalinanya.

6) Pengetahuan klien tentang persalinan

Klien mengatahui tentang proses persalinan karena

persalinan karena ini merupakan persalinan anak ke 2 tetapi

tampak gelisah pada kala I.

f. Data Penunjang

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 21-03-2011

No Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


1 BT 2.00 1-3 menit
2 CF 4.00 11-7 menit
3 Golongan darah B
4 Rhesus Positif
5 Hemoglobin 10,2 12-16 gr/dl
6 Hematokrit 30 35-45%
7 Leukosit 8400 5000-10.000/mm3
8 Trombosit 150.000 150.000
350.000/mm3

Lembar observasi

Tgl Jam HIS BJA T N R Ket


19/03/1 05.00 2x1012011 148x/mnt 110/70 84x/ 24x/
1 mmHg mnt mnt

06.00 2x1012511 144x/mnt 110/70 86x/ 24x/


mmHg mnt mnt

07.00 3x1013011 140x/mnt 120/70 84x/ 24x/


mmHg mnt mnt
08.00 4x10135-4011 140x/mnt 120/70 88x/ 24x/
mmHg mnt mnt

08.55 110/70 88x/ 24x/ Bayi


mmHg mnt mnt lahir
spontan

 Lamanya persalinan

1. Ketuban pecah pada tanggal 22-03-2011 jam 08.30

2. HIS tanggal 21-03-2011 jam 15 dirumah

3. Pembukaan lengkap tanggal 22-03-2011 jam 08.30

4. Bayi lahir spontan tanggal 22-03-2011 jam 08.55

Jenis kelamin laki-laki

Apgar score : 8-9

BB/PB :

La/Li/Lila :

Keadaan : hidup

5. Presentase : kepala

6. Plasenta lahir tanggal 22-03-2011 jam 09.00 berat 450 gram lengkap.
Analisa Data Kala I

No Data Kemungkinan Penyebab (Etiologi) Masalah


1. DS : Kontraksi uterus dan dilatasi serviks Nyeri akut
- Klien 
mengatakan Dilatasi dan penipisan serviks serta
nyeri dan mules iskemia penurunan aliran darah
saat kontraksi. 
DO : Oksigen lokal mengalami defisit iskemia
- Klien tampak kontraksi arteri intomatrium
meringis 
menahan nyeri Merangsang hipotalamus
dan mules. 
- Klien terlihat Thalamus mengeluarkan
gelisah neurotranmitter, bradikinin, serotinin,
- Skala nyeri 3-4 histamin, prostaglandin
pada 
pengukuran (0- Impuls rasa nyeri ditransmisi melalui
5) segmen saraf spinalis T 11-12 dan syaraf
- Kontraksi uteri aksesori thorakal kanan bawah serta
3x10 30
1 1 saraf simpatis lumbal atas
- Abdomen 
tegang saat Nyeri akut
kontraksi
- TD : 100/70
mmHg
R : 24x/mnt
N : 84x/mnt
SK : 363%
- Pembukaan
lengkap
-
2 DS : Kontraksi otot-otot rahim meningkat Gangguan
- Klien  rasa aman
mengatakan Ketidakadekuatan sistem pendukung cemas
merasa cemas 
menghadapi Koping individu tidak efektif
persalinan 
DO : Stresor bagi klien meningkat
- Klien tampak 
gelisah Anxietasi
- Adanya
HIS/kontraksi
uterus 3x101301
- Klien tampak
putus asa

B. Diagnosa keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman : nyeri (mules berbeda dengan kontraksi uterus an

dilatasi serviks ditandai dengan:

DS : klien mengatakan nyeri/mules saat kontraksi

DO :

- Klien tampak meringis menahan nyeri/mules

- Klien terlihat gelisah

- Skala nyeri 3-4 pada pengukuran (0-5)

- Kontraksi uterus 3x101301

- Abdomen tegang saat kontraksi

- TD 120/80 mmHg

R : 24x/mnt
N : 84x/mnt
SK : 363%
- Keluar cairan dari vagina
- Pembukaan serviks 2 cm
2. Gangguan rasa aman cemas berbeda dengan kopong individu tidak

adekuat yang ditandai dengan:

DS :

- Klien mengatakan merasa cemas menghadapi persalinan


DO :

- Klien tampak gelisah

- Adanya HIS/kontraksi uteri 3x101301

- Klien tampak putus asa


C. Proses Keperawatan

Nama Klien/Umur : ………………………………… Nama Mahasiswa : …………………………………


No. RM/Diagnosa Medik : ………………………………… NIM : …………………………………

Diagnosa Perencanaan
Implementasi Evaluasi
Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1 2 3 4 5 6
1. Gangguan Tupen : Tanggal 21/3/2011 jam Tanggal 22/3/2011 jam
rasa Rasa nyeri berkurang . 1. Kaji derajat - Tindakan dan reaksi 1.1 Mengkaji derajat 11.00
nyaman ketidaknyamanan nyeri adalah individu ketidaknyamanan melalui S:
nyeri Tupen : melalui isyarat verbal dan berdasarkan isyarat verbal dan non verbal klien mengatakan nyeri
(mules) Setelah dilakukan dan non verbal pengalaman masa lalu dengan memberitahukan nyeri mules
berbeda perawatan selama 1x24 2. Bantu dalam memahami perasaan tarik nafas melalui hidung Hasil : terapi saat ada
dengan jam nyeri dapat penggunaan teknik fisiologi dan latar dan mengeluarkan melalui kontraksi dan hilang
kontraksi berkurang/terkontrol pernafasan dalam belakang budaya. mulut saat mules. bila tidak ada HIS
ikterus dengan kriteria. relaksasi dan massage - Dapat memblok impuls O:
dan - Klien tenang dapat pada nyeri dalam korteks Tanggal 22/3/2011 jam Wajah tampak
dilatasi beradaptasi dengan abdomen/punggung. serebri melalui respon 1.2 Memotivasi klien untuk meringis berbeda
serviks. nyerinya. 3. Bantu tindakan konduksi dan stimulasi terus menggunakan nafas dengan ada kontraksi..
- Histeratur dan kuat kenyamanan respon. dalam saat kontraksi . A:
- Klien mengedan Misal : gosokkan - Meningkatkan memotivasi klien untuk me masalah belum teratasi
pada waktunya. punggung kaki dan relaksasi dan dapat message punggung klien sebagian
- Bebas dari efek tekanan sakrat meningkatkan perasaan saat kontraksi. P:
samping bila 4. Observasi TTV sejahtera. Hasil : klien mempraktekan lanjutkan intervensi
analgetik diberikan. - Untuk menentukan teknik nafas dalam saat
jenis tindakan kontraksi dan keluarga me
message punggung.
(Cucu)

.
Tanggal 22/3/2011 jam
1.3 Membantu klien tindakan
kenyamanan yaitu gosok-
gosok punggung dan kaki.
Hasil : klien mau melakukan
distraksi nyeri.
( )

Tanggal /3/11 jam


1.4 Mengobservasi TTV .
Hasil.
T : 140/90 mmHg
H : 88x/mnt
R : 20x/mnt
SH: 367%
(Ida)
Kala II
1) Pada tanggal 22-03-2011 jam 08.00 klien merasakan mulesnya semakin kuat,
HIS 3x1013011, dalam 10 menit 3 kali dengan frekuensi 30 detik, klien
mengeluh ingin mengedan, pada saat dilihat perineum terlihat menonjol, anus
membuka, pengeluaran blood slym, saat dilakukan pemeriksaan dalam
diketahui pembukaan lengkap 10 cm, kepala dan H III BJF 140 x/mnt UUK
kanel. Sisa cairan ketuban jernih ingin mengedan His 10 menit 4 kali dengan
frekuensi 35-40 detik (4x100 35-4011) BJF 140x/mnt pembukaan lengkap.
Jam 08.50 ibu mengedan His 4x101x4511 BJF 136 x/mnt tanpa perineum
menonjol vulva membuka, anus membuka kepala H. III vulva depan.
Jam 08.55 klien dipimpin mengedan sampai terlihat bagian kepala di intoitus
vagina, dilakukan tindakan epislatomi kepala semakin maju dengan bantuan
penolong keluarga dikeluar dan terjadi putaran flexi luar belakang kepala dan
berturut-turut lahir pada tanggal 22-03-2011 jam 08.55
Secara spontan dan bayi langsung menangis, tali pusat di klem dan dipotong
kemudian bayi dan bersihkan kecuali tangannya diletakan di dada ibu untuk
pelaksanaan imp ± jam untuk sementara asuhan bayi tunda
2. Keadaan psikososial
Ibu merasa cemas saat kontraksi dan nyeri yang sangat hebat
3.

D. Catatan Perkembangan

No Tgl Dx Catatan Perkembangan Pelaksana


1 27/3/11 1 S: (Lilis)
- Klien mengatakan nyeri mulai berkurang
O:
- Skala nyeri 3
- Klien mulai duduk
- T : 140/80 mmHg
- N : 88x/
- R : 20x/1
- S : 36
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Bimbing kembali klien dalam melakukan
teknik relaksasi
- Lakukan distraksi nyeri
- Observasi TTV
- Bimbing klien saat melakukan mobilisasi
- Beri analgetik sesuai program
- Jelaskan pada klien bahwa nyeri bersifat
fisiologis bila ada luka.
I:
1. Membimbing klien untuk melakukan
distraksi nyeri.
Hasil:
Klien menceritakan hal-hal yang
menyenangkan seperti dengan kehadiran
bayinya.
2. Membimbing klien untuk melakukan
relaksasi
Hasil :
Klien terlihat menarik nafas dalam
3. Mengobservasi TPRS
Hasil :
T : 140/80
N : 80x/1
R : 20x/1
S : 36
4. Membimbing klien saat mobilisasi
Hasil :
Klien belajar duduk dan berdiri dengan
bantuan
5. Memberikan analgetik
Hasil :
Kaltropen supp diberikan

6. Menjelaskan pada klien bahwa nyeri


bersifat fisiologis bila ada nyeri
Hasil :
Klien mengerti tentang rasa nyeri pada luka
op.
E:
- Klien mengatakan nyeri masih dirasakan
saat merubah posisi
- Skala nyeri 3
R:
- Kaji ulang tanda-tanda penyebab nyeri
2 27/3-4 2 S: (Lilis)
- Klien mengatakan kebutuhan ADLnya bila
dilakukannya sendiri dengan bantuan
minimal.
O:
- Klien mulai belajar duduk dan berdiri
- Klien bisa makan dan minum sendiri
- DC sudah di AFF
- Klien menyisir rambut sendiri
- Keluarga membantu secara minimal
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Berikan pujian untuk aktivitas yang sudah
dilakukan
- Anjurkan klien untuk memberikan bantuan
minimal untuk kebutuhan klien.
- Anjurkan lagi klien untuk melakukan
ambulasi secara bertahap sesuai
kemampuan
- Berikan waktu istirahat yang cukup sesudah
klien beraktivitas.
I:
1. Memberikan pujian untuk aktivitas yang
sudah dilakukan.
Hasil :
Klien terlihat antusias dan percaya dan
untuk melakukan mobilisasi secara
bertahap
2. Menganjurkan keluarga untuk memberikan
bantuan minimal untuk kebutuhan klien
Hasil :
Keluarga hanya memberi bantuan minimal

3. Mengingatkan lagi klien untuk melakukan


ambulasi secara bertahan sesuai
kemampuan
Hasil :
Klien mengerti dan berjanji akan
melakukan mobilisasi secara bertahap.
4. Memberikan waktu yang cukup untuk
istirahat setelah klien
beraktivitas/mobilisasi.
E:
- Klien melakukan ADL sendiri dengan
bantuan minimal.
R:
- Kaji ulang faktor penyebab keterbatasan.

3 27/3-11 3 S: (Lilis)
O:
- Luka operasi belum waktunya diganti
verban (perawatan luka)
Disekitar verban/luka op tidak terlihat
adanya tanda-tanda infeksi seperti kulit
yang kemurahan.
T : 12/0/80 mmHg
N : 88x/mnt
R : 20x/
S : 36
A:
- Masalah belum teratasi
P:
- Observasi TTV
- Lakukan perawatan vulva dan perawatan
luka op
- Berikan antibiotik sesuai program
- Cefotaxime 2x1 gr
- Metronidazole 500 mg 2x1
- Observasi perubahan lochea (warna,
jumlah, bau).
I:
1. Melakukan observasi TTV
Hasil :
T : 140/80 mmHg
N : 88x/mnt
R : 20x/mnt
S : 360C
2. Menjaga kebersihan vulva
Menjaga atau mengobservasi perubahan
lochea
Hasil :
Vulva bersih
Lochea rubra
Jam : 12.30 memberikan terhadap
Cefotaxime 1 gr
Metronidarol 500 mg
E:
- TTV stabil normal
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
R:
- Kaji ulang faktor penyebab infeksi

1 28/3-11 1 S: (Lilis)
- Klien mengatakan nyeri tinggal sedikit tapi
tidak mengganggu aktivitasnya.
O:
- Skala nyeri 1
- Klien sudah berjalan-jalan
T : 130/80 mmHg
N : 88x/mnt
R : 20x/mnt
S : 36 %
A:
- Masalah teratasi
P:
- Intervensi dihentikan

2 28/3-11 2 S: (Lilis)
- Klien mengatakan kebutuhan ADL nya
sudah bisa dilakukan sendiri.
O:
- Klien terlihat mandiri saat melakukan
aktivitas
- Keluarga hanya memantau saat klien
beraktivitas
A:
- Masalah teratasi
P:
- Intervensi dihentikan

3 28/3-11 3 S:- (Lilis)


O:
- Tidak terlihat tanda-tanda infeksi disekitar
luka
T : 130/80 mmHg
N : 88x/mnt
R : 20x/mnt
S : 36 %
A:
- Masalah teratasi sebagian
P:
- Lakukan perawatan luka dengan tehnik
aseptik dan antiseptik.
- Anjurkan keluarga untuk melihat cara-cara
perawat melakukan perawatan luka.
- Ajarkan cara-cara perawatan luka di rumah
- Berikan antobiotik
I:
1. Melakukan perawatan luka dengan teknik a
dan anti septik
Hasil :
Luka bersih dan kering tidak terlihat tanda-
tanda infeksi.
2. Menganjurkan keluarga untuk melihat dan
memperhatikan saat perawat sedang
melakukan perawatan luka.
Hasil :
Klien dan keluarga antusias memperhatikan
cara-cara perawatan luka.
3. Mengajarkan cara-cara perawatan luka di
rumah
Hasil :
Klien dan keluarga antusias memperhatikan
4. Memberikan terhadap antibiotik
Hasil :
Dapat therapi clindamian 500 mg jam 10.00
5. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi
makanan dengan gizi seimbang saat di
rumah nanti
Hasil :
Klien berjanji akan melaksanakannya
E:
- Luka bersih dan kering
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
- Masalah teratasi

Anda mungkin juga menyukai