: Disusun oleh
YAYASAN AR-RAHMAH
MADRASAH TSANAWIYAH AR-RAHMAH
RAHAYU – SUKAHURIP – TAMANSARI – KOTA TASIKMALAYA
Status : Terakreditasi “ B “ NSM. 121232780032
5. Teladan terbaik berikutnya adalah Umar menjadikan kerja sebagai bentuk ibadah
tertinggi. Suatu waktu, ia pernah berpetuah: "Aku tetapkan kalian tiga dalam bepergian,
yakni berhaji, berjuag di jalan Allah, dan berunta demi mencari sebagian karunia
Allah."Dan bahkan, ia menganggap syahid kepada seseorang yang meninggal dalam
perjalanan terakhir. Sekali waktu, Umar menanyakan nafkan seseorang yang begitu tekun
beribadah di masjid. Orang itu menjelaskan: "Aku memiliki saudara yang mencari kayu.
Lalu, dia mendatangiku dan mencukupiku."
Banyak sekali contoh pemimpin yang luar biasa dalam sejarah. Salah satu favorit saya adalah
Umar bin Khatab. Waktu Umar dipilih menggantikan Abu Bakar sebagai khalifah, pemimpin
umat, Umar menganggapnya sebagai tanggung jawab yang sangat besar. “Lebih baik saya
menjadi Umar saja, bukan pemimpin umat, karena tanggung jawabnya besar sekali nanti di
akhirat.” Jadi posisi penting sebagai pemimpin bukanlah hadiah yang disambut gembira oleh
Umar, tapi sesuatu yang tidak ia inginkan karena sangat serius dan bisa memberatkan di
akhirat. Padahal ia adalah salah satu sahabat terdekat Rasulullah saw, pastilah posisinya
sudah dijamin di surga.
Ada beberapa hal yang perlu kita pelajari dari Umar:
Umar berprinsip bahwa pemimpin adalah pelayan masyarakat.
Dan demikian pula keluarganya. Banyak pemimpin dan keluarganya yang menjadi mewah
hidupnya setelah menjadi pemimpin, paling jor-joran dan kebal hukum pula. Tapi Umar jauh
dari sifat seperti itu.
Keluarga pemimpin adalah penopang kepemimpinan.
Umar menjadikan keluarganya sebagai penopang penting dalam menjalankan tugasnya.
Semua anaknya dikumpulkan di awal masa kepemimpinannya, dan semua diminta untuk
tidak mentang-mentang. Justru karena mereka adalah keluarga dari Amirul Mukminin,
pemimpin umat, mereka harus ikut memikul tanggung jawab yang berat pula.
Keluarga pemimpin adalah contoh.
Saat ada peraturan yang akan ditetapkan, Umar memanggil pula keluarganya untuk
berdiskusi dan kemudian mengatakan, “Kalau sampai ada keluarga Umar yang tidak taat,
akan kutetapkan hukuman dua kali lipat daripada orang biasa, karena kalian adalah keluarga
Umar.” Justru keluarga pemimpin harus memberi contoh ketaatan sebagai warga yang baik.
Bukan mentang-mentang keluarga khalifah lalu mereka kebal hukum.