Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SEJARAH PERADABAN ISLAM


Khalifah Umar Ibn Al Khattab

Dosen pengampuh : Rosiana, M.Ag.,S.Ud.

Disusun oleh :

Kelompok 2

1. Azzahra Aulia NIM. 02270625729

2. Dea Ananda NIM. 02270624149

3. Nisa Ulfitria Kasalsa Bela NIM. 02270620846

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PERPAJAKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN SOSIAL

UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat tuhan yang maha esa, yang telah memberikan ijin
dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“KHALIFAH UMAR IBN AL KHATTAB” tepat pada waktunya.

Tugas ini di tujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sejarah peradaba islam . Dan kami
mengucapkan terima kasih kepada ibu Rosiana, M.Ag.,S.Ud. selaku dosen pembimbing mata
kuliah pengantar ilmu administrasi.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya, baik
dalam isi maupun systematikanya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan
wawasan kami. Oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat, khusus nya
bagi kami dan umumnya bagi pembaca.

Pekanbaru, 05 Maret 2023


DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Ummar bin khattab ( sekitar 584 – 3 November 644 M) adalah khalifah kedua yang
berkuasa pada tahun 634 M sampai 644 M. Dia juga digolongkan sebagai salah satu
Khulafaur Rasyidin. 'Umar merupakan salah satu sahabat dari Nabi Islam Muhammad dan
juga merupakan ayah dari Hafshah, istri Muhammad.

'Umar adalah salah satu dari sepuluh orang yang dijanjikan masuk surga. Dia
mengambil alih kekhalifahan Islam setelah kematian Abu Bakar Ash-Shiddiq pada tanggal 23
Agustus 634 M, bertepatan dengan tanggal 22 Jumadil Akhir tahun 13 H.

Dalam sudut pandang Sunni, 'Umar termasuk salah satu pemimpin yang hebat dan
suri teladan dalam masalah keislaman.[11] Beberapa hadits menyebutkan dirinya sebagai
sahabat Nabi paling utama setelah Abu Bakar. [12][13] 'Umar memiliki julukan yang diberikan
oleh Muhammad yaitu Al-Faruq yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran
dan kebatilan. Namun di sisi lain, 'Umar cenderung dipandang negatif dalam perspektif
Syi'ah.

Pada masa kepemimpinannya, kekhalifahan menjadi salah satu kekuatan besar baru di
wilayah Timur Tengah. Selain menaklukan Kekaisaran Sasaniyah yang sudah melemah
hanya dalam kurun waktu dua tahun (642–644), 'Umar berhasil mengambil alih
kepemimpinan dua pertiga wilayah Kekaisaran Romawi Timur.[15] Perluasan wilayah ini juga
diikuti berbagai pembaharuan. Dalam bidang pemerintahan dan politik, departemen khusus
dibentuk sebagai tempat masyarakat dapat mengadu mengenai para pejabat dan negara.
Pembentukan Baitul Mal menjadi salah satu pembaharuan 'Umar dalam bidang ekonomi.
Segala capaiannya menjadikan 'Umar sebagai salah satu khalifah paling berpengaruh
sepanjang sejarah.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Rumusan Masalah

1. Riwayat Hidup Umar Ibn Al Khattab

Nama Lengkap Umar adalah Umar bin Khattab Ibn Nufail Ibn Abd al- Uzza Ibn
Riyah Ibn Qurth Ibn Razah Ibn „Adiy Ibn Ka‟ab Ibn Lu‟aiy al-Qurasyiy al-„Adawiy. 1 Umar
dilahirkan tiga belas tahun setelah tahun Gajah (tahun kelahiran Nabi Muhammad). Ini berarti
Umar radhiyallahu„anhu lebih muda tiga belas tahun dari Nabi Muhammad Shalaullah Alaihi
Wa sallam.

Sedangkan Ibunya bernama Hantamah binti Hasyim bin Mughiroh bin Abdullah bin
Umar bin Makhzum.2 Nasab Umar radhiyallahu„anhu bertemu dengan nasab Nabi
Muhammad Shalaullah Alaihi Wasallam pada Ka‟ab Ibn Luay. Umar berasal dari kalangan
keluarga terpandang suku „Adiy yang termasuk rumpun Quraisy. Umar memiliki kecerdasan
yang luar biasa, bahkan dikatakan mampu memprakirakan hal-hal yang akan terjadi pada
masa yang akan datang. Umar radhiyallahu„anhu menjadi orang yang dipilih sebagai duta
dari kabilahnya pada masa Jahiliyyah. Jika terjadi perselisihan di antara para kabilah, maka
Umar lah orang yang diutus untuk melerai dan mendamaikan. Hal ini menandakan bahwa
Umar memiliki kecerdasan, keadilan, serta kebijaksanaan.
Meskipun memiliki keturunan dan nasab serta kedudukan yang terhormat di
keluarganya, tetapi pada masa jahiliyyah Umar radhiyallahu„anhu dikenal memiliki sifat
yang kejam, bengis, dan suka minum minuman keras. Pada masa jahiliyyah dia menikahi
banyak wanita, dan memiliki anak yang banyak. Akan tetapi sebagian besar isterinya tersebut
meninggal dunia. Diantara anak- anaknya yang menonjol adalah Abdullah bin Umar dan
Ummul Mukminin Hafshah. Anak-anaknya yang lain adalah Fathimah, „Ashim,
Abdurrahman al-Akbar, Abdurrahman al-Ausath, dan Abdurrahman al-Ashghar. Setelah
menjadi khalifah , Umar juga menikah dengan Ummu Kultsum putri Ali bin Abi Thalib, dan
Fatimah az-Zahra saudara Hasan dan Husain, cucu Nabi Muhammad Shalaullah Alaihi
Wasallam.

1
Jalaluddin as-Suyuthi, Tarikh al-Kulafa, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1988, h. 86.
2
Muhammad Ridla, al-Faruq Umar Ibn al-Khatthab, Cet. 6, Beirut: Dar al-Kutub al- Ilmiyyah,
1993, h. 8.
2. Umar Masuk Islam

Sebelum masuk Islam, Umar radhiyallahu„anhu dikenal sebagai salah satu tokoh yang
paling menentang seruan Nabi Muhammad Shalaullah Alaihi Wasallam. Umar baru masuk
Islam pada tahun ke enam kenabian. Pada waktu itu Umar radhiyallahu„anhu berusia dua
puluh tujuh tahun. khalifah Umar bin Khattab ke Islam. Akan tetapi diantara banyak riwayat
itu, yang paling terkenal adalah riwayat yang berasal dari Anas bin Malik. Pada suatu hari
Umar mendapat berita bahwa adiknya, Fatimah beserta suaminya telah masuk Islam.Seketika
itu juga Umar mendadak menjadi marah dan geram. Umar segera bertandang ke rumah
adiknya. Sesampainya di sana kontan kemarahannya diluapkan pada adiknya, Umar pun
menampar Fatimah dan suaminya. Di puncak kemarahannya, Umar lalu melihat sebuah
lembaran yang bertuliskan ayat Al-Qur‟an. Menurut sebagian riwayat, ayat itu adalah
permulaan surat Taha. Umar kemudian mengambil lembaran tersebut dan membaca ayat
tersebut. Setelah membacanya, Umar radhiyallahu„anhu pun merasakan damai dan tenang di
hatinya. Lantas Umar radhiyallahu„an ingin menemui Nabi Muhammad Shalaullah Alaihi
Wasallam di rumah al-Arqam.
Waktu itu Nabi Muhammad Shalaullah Alaihi Wasallam sedang melaksanakan
dakwah secara sembunyi-sembunyi di rumah Al-Arqam. Sesampainya di sana, para sahabat
yang berada di dalam rumah Al-Arqam pun menjadi ketakutan, kecuali Hamzah bin Abdul
Muttalib, paman Nabi Muhammad Shalaullah Alaihi Wasallam . Akan tetapi dengan tetap
tenang dan berwibawa, Nabi Muhammad Shalaullah Alaihi Wasallam menerima kedatangan
Umar, dan dengan sikap yang ditunjukkan oleh Nabi tersebutlah Umar menjadi lunak dan
takut. Nabi kemudian memerintahkan Umar untuk masuk Islam. Dan seketika itu juga Umar
kemudian menyatakan masuk Islam dan mengucapkan dua kalimat syahadat.
Masuknya Umar bin Khattab ke dalam Islam merupakan kekuatan yang sangat besar
dan berharga bagi dakwah Islam. Umar memberikan masukan kepada Nabi Muhammad
Shalaullah Alaihi Wasallam untuk melakukan syi‟ar Islam secara terang-terangan, bukan
secara diam-diam seperti yang selama ini dijalankan oleh Nabi Muhammad Shalaullah Alaihi
Wasallam . Sehingga sejak itulah Islam disebarkan secara terang-terangan. Semenjak Umar
masuk Islam, Nabi Muhammad Shalaullah Alaihi Wasallam memberikan sebutan kepada
Umar radhiyallahu„anhu dengan julukan “al-Faaruq” yang artinya pembeda. Karena dengan
Umarlah Allah membedakan antara yang haq dan yang bathiln Umar bin Khattab juga
menjadi penasihat terdekat Nabi Muhammad Shalaullah Alaihi Wa sallam. Dan begitulah
dilakukannya sepanjang umur Nabi Muhammad Shalaullah Alaihi Wasallam hingga
wafatnya nabi.

3. Kekhalifaan Umar bin Khattab (13-23 H / 634-644 M)


Sebelum Abu Bakar meninggal, ditunjuklah Umar bin Khattab sebagai penggantinya.
Menurutnya hanya Umar bin Khattablah yang mampu untuk meneruskan tugas
kepemimpinan umat Islam yang waktu itu berada pada saat-saat yang paling menentukan
dalam sejarahnya yang akan mempengaruhi keberadaan Islam dan umatnya yang masih muda
usianya, khususnya dengan banyaknya penaklukan-penaklukan umat Islam. Sebelum Abu
Bakar memutuskan untuk menetapkan Umar bin Khattab sebagai penggantinya, terlebih
dahulu beliau berkonsultasi dengan tokoh-tokoh masyarakat yang datang menjenguknya,
antara lain : Abd al-Rahman bin Auf, Usman bin Affan, Usaid bin Hudlair al-Anshary, Said
bin Zaid dan lain-lain dari kaum Muhajirin dan Anshar. Ternyata mereka tidak keberatan atas
maksud Khalifah untuk mencalonkan Umar bin Khattab sebagai penggantinya.

Melihat kondisi umat Islam waktu itu, penunjukan Abu Bakar terhadap Umar sebagai
penggantinya merupakan pilihan yang sangat tepat. Umar adalah seorang yang berkharisma
tinggi, dan mempunyai sifat yang adil amat disegani dan pada saat itulah umar di jadikan
penggan ti Abu Bakar untuk menjadi khalifah.

3.1 Perluasan Wilayah Dan Perkembangan Politik

1. Pemerintahan Umar bin Khathab

Pada awal pemerintahannya ,Khalifah Umar harus menghadapi banyak tantangan dan
kesulitan, khususnya perang berkepanjangan yang dijalani pasukan Muslimin di Syam. Saat
itu Umar mengangkat Abu Ubaidah sebagai panglima besar pasukan Muslimin dan mencopot
Khalid bin Walid. Dia juga mengirim pasukaan ke Irak dibawah pimpinan Abu Ubaidah bin
Mas‟ud Ats-Tsaqafi. Perlu diketahui bahwa dibalik sifat kerasya Umar, tersembunyi
kelembutan dan kasih sayang yang besar dalam dirinya. Dengan semikian, dia dapat menjadi
pemimpin yang bijaksana.3

2. Pembagian Wilayah Administratif Pada Masa Pemerintahan Umar bin Khathab


3
Sami bin Abdullah al-Maghluts, Jejak Khulafaur Rasyidin, (Jakarta: Al-mahira, 2012) 37
a) Jazirah Arab

Situasi dan keadaan masih sama dengan masa pemerintahan Abu Bakar.

b) Kota dan daerah taklukan


 Irak, wilayahnya meliputi: Bashrah, Kufah, Jazirah sungai Eurefat.
 Persia, wilayahnya meliputi: Khuzestan, Fars, al-Jabal, Sijistan, Makran, Kerman,
Tabaristan, Khorasan, Azerbaijan.
 Syam, wilayahnya meliputi: pusat komando di Hims, pusat komando di Damaskus,
Pasukan Yordania yang berbasis di Tiberias, pasukan Qinasrin.
 Palestina, wilayahnya meliputi: daerah otonom yang berpusat di Elia (Baitul
Maqdis), daerah otonim yang berpusat di Ramallah.
 Mesir dan Libya, wilyahnya: dataran tinggi Mesir, dataran rendah Mesir, wilayah
mesir bagian Barat, padang pasir Libya.
c) Kota dan daerah utama di Jazirah Arab Ibu kota Negara Madinah, Makkah, Tha‟if,
Yaman, Oman, Bahrain, Najed

3. Penaklukan-penaklukan Islam pada Masa Pemerintahan Umar bin Khathab

Diawal pemerintahannya, Khalifah Umar bin Khathab telah memulai misi penaklukan
yang dipenuhi cahaya iman yang telah dirintis oleh Khalifah Abu Bakar. Umar
melakukannya dengan baik dan sempurna. Umar berhasil membangun negara Islam yang
kuat dalam waktu yang cukup singkat jika dibandingkan dengan masa yang dibutuhkan raja-
raja dan kaisar dalam penaklukan masa itu. Ada perbedaan yang nyata antara Umar dan para
raja. Umar membangun Negara berdasarkan fondasi yang kuat, yaitu keimanan kepada Allah,
penegakan keadilan, serta diperkuat oleh kasih sayang yang tulus, budi peerti yang tinggi, dan
tradisi Arab yang murni. penaklukan yang telah beliau lakukan masih bisa dirasakan
pengaruhnya oleh seluruh bangsa di Negara tersebut, penaklukan yang dilakukan oleh Umar
ketika itu tidak lain demi menegakkan kalimat Allah dan membenarkan janji-janji nya bahwa
kaum muslim adalah pewaris bumi serta karena tekad nya yang besar untuk membebaskan
masyarakat dari penindasan raja-raja persia dan romawi, sekaligus mengumumkan keesaan
Allah di tengah-tengah bangsa yang tertindas tersebut.
Berikut ini adalah penaklukan-penaklukan yang di komandoi oleh Khalifah Umar bin

Khathab.
a) Penaklukan Irak

b) Penaklukan Iran

c) Penaklukan Syam dan Palestina

d) Penaklukan Mesir dan Libya

4. Berbagai Pencapaian pada Masa Umar bin Khathab

(A) .Mengatur Administrasi Negara

8 wilayah propinsi: Makkah, Madinah, Syiria, Jazirah, Basrah, Kufah, Palestina, dan
Mesir. Pada masanya telah diatur dan diterbitkan administrasi negara sebagai berikut:
1) Menerbitkan sistem pembayaran gaji dan pajak tanah.
2) Mendirikan Pengadilan Negara
3) Kepala Negara dalam rangka menjalankan tugas eksekutifnya
4) Membentuk jawatan Kepolisian untuk menjaga keamanan dan ketertiban
5) Membentuk jawatan Militer, terdaftar secara resmi di negara,perbatasan

6) Umar juga mendirikan Baitul Mal, keuangan negara yang dipungut dari pajak

7) Menempa atau mencetak mata uang sebagai alat tukar yang resmi dari negara.

8) Menciptakan kelender Islam atau tahun Hijriyah

(B).Lembaga-lembaga keuangan dan peradilan pada masa Umar ibn Khattab serta

perkembangannya

1) Lembaga Keuanga

a. Lembaga Baitul Mal

Baitul Mal berfungsi sebagai pelaksana kebijakan fiskal negara Islam pada

masa Khalifah Umar, pihak yang berkuasa penuh atas harta Baitul Mal adalah

Khalifah dengan catatan tidak diperbolehkan menggunakannya untuk kepentingan

pribadi

a. Pendapatan Negara (Devisa Negara)


Khalifah Umar membagi menjadi beberapa bagian Pertama, zakat yang mana
pendistribusian nya untuk delapan ashnaf, kedua khums atau sedekah diberikan
kepada fakir miskin baik bagi muslim maupun nonmuslim, ketiga kharaj, fai’, ushrdan
sewa tanah dialokasikan untuk dana pensiun
b. . Mencetak Uang Atas Nama Islam
Uang yang diterbitkan berupa dirham dengan ukiran ala Ajam dengan segala
keunikannya dan ditambahkan kata “Alhamdulillah” dalam bagian lain dengan
kata“Rasulullah“, bagian lainnya dengan kata “lailahaillah”.
c. . Lembaga Pekerjaan Umum
Pada saat itu, beliau bertanggung jawab atas segala infrastruktur negara
d. Lembaga Hisbah
Lembaga ini digunakan sebagai salah satu pengontrol pasar. Pada masa
pemerintahannya beliau sangat sering melakukan blusukan ke pasar-pasar untuk
mengawasi harga-harga barang serta memastikan tidak terjadi kecurangan seperti
monopoli, oligopoli, dan sebagainya.
2) Lembaga Peradilan
Ketika pada masa umar islam mulai berkembang dan tersebar keberbagai penjuru
negara Mulai saat itu, kesibukan khalifah bertambah, pekerjaan para gubernur di wilayah-
wilayah juga bertambah. Hal ini memungkinkan munculnya perpecahan dan perselisihan
umat. Umar ibn Khattab kemudian berfikir untuk memisahkan antara suatu wilayah dengan
yang lain dan menjadikan pengadilan sebagai lembaga independen. Tujuannya adalah agar
seoarang hakim hanya mengurus hal-hal yang berhubungan dengan pengadilan saja. Setelah
itu, maka lembaga peradilan mempunyai para hakim yang hanya mengurusi masalh
pengadilan saja dan tidak mengurusi yang lain seperti masalah hukum dan pemerintahan.
Dengan demikian Umar ibn Khattab adalah orang yang pertama kali memberikan kepada
lembaga peradilan wewenang khusus.
Dari uraian di atas dapat dipahami bahwa lembaga
peradilan di adakan oleh Umar ibn Khattab dengan tujuannya agar seoarang hakim hanya
mengurus hal-hal yang berhubungan dengan pengadilan saja. Agar tidak terjadi munculnya
perpecahan dan perselisihan umat. Di tengah agama Islam yang sudah tersebar ke berbagai
penjuru, dan wilayah negra menjadi semakin luas.4
4.1 Pola Hidup Umar
Dari Mush‟ab bin Sa‟ad bin Abu Waqqash, dia berkata, “ Hafshah putri umar bin
Khathab berkata kepada Umar, „Wahai Amirul Mukminin, andaisaja ayah mengenakan

4
Salmah Intan, Kekhalifaan Umar Ibn Khattab, Jurnal Rihlah Vol. 5 No.2/2017, 144-147
pakaian yang lebih halus dibandingkan dengan pakaian mu saat ini. Bukankah Allah telah
melapangkan rizki dan memberikan banyak kebaikan?‟ Umar menjawab, „Sesungguhnya aku
akan memusuhimu kalau engkau terus menganjurkanku melakukan hal itu, tidaklah engkau
ingat bahwa Rasulullah senantiasa hidup sederhana?‟ Umar terus mengingatkan Hafshah
hingga akhirnya putrinya itu menangis. Lalu Umar berkata kepadanya, „Ingatlah, demi Allah
aku akan menjalani hidupku seperti kehidupan mereka berdua (Rasulullah Saw dan Abu
Bakar) yang sederhana. Aku berharap akan mendapatkan kehidupan sejahtera seperti
keduanya‟”. (Ibnu al-Jauzi, Manaqib Amir al- Mukmminin, hal. 104).

Abu al-Aliyah as-Sami‟ berkata, “Umar bin Khathab datang ke al- Jabiyeh dengan
mengendari unta kurus, dahinya terpanggang terik matahari, tidak memalai topi maupun
selendang, kedua kakinya menggantung di tunggangannya tanpa tempat kaki, dan alasnya
adalah kain Anbajani dari wol. Jika Umar naik unta, kain itu menjadi tempat duduknya,
demikian juga ketika dia turun, kain itu menjadi alas duduknya.

BAB 3

PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Dalam sejarah peradaban Islam, tentunya telah diketaui bahwa Umar ibn Khattab
merupakan salahsatu khalifah yang berpengaruh besar dalam kemajuan Islam. Berbagai
prestasi yang gemilang yang telah dicapai yang belum pernah diperoleh pada masa
sebelumnya.
Nama lengkapnya adalah Umar ibn Khattab ibn Nufail ibn Abdil Uzza ibn Ribaah
ibn Qarth ibn Razaah ibn Ady bin Ka‟b. Lahir pada tahun 13 pacsa tahun gajah. Dan wafat
pada hari Ahad, dalam usia 63 tahun. Dan menjabat sebagai khalifah selama 10 tahun enam
bulan dan empat hari.
Sebelum masuk Islam, Umar termasuk di antara kaum kafir Quraisy yang paling
ditakuti oleh orang-orang yang sudah masuk Islam. Dia adalah musuh dan penentang Nabi
Muhamad Saw., yang paling ganas dan kejam, bahkan sangat besar keinginannya untuk
membunuh Nabi Muhammad Saw.
Umar ibn khattab menjadi khalifah karena Abu Bakar sebelum meninggal pada tahun
634 M./ 13 H. menunjuk Umar ibn Khattab sebagai penggantinya. Kendatipun hal itu
merupakan perbuatan yang belum pernah terjadi sebelumnya, nampaknya penunjukan ini
bagi Abu bakar merupakan hal yang wajar untuk dilakukan. Ada beberapa faktor yang
mendorong Abu Bakar untuk menunjuk Umar menjadi khalifah.
ketika Umar menjabat sebagai khalaifah, ia menata system pemerintahannya dengan
meberikan keadilan dan kejujuran kepada masyarakat serta meletakkan dasar-dasar negara
yang bersifat demokratis karena Umar beranggapan bahwa rakyat mempunyai hak atau
kesempatan untuk campurtangan di dalam pemerintahan.
Selain itu selama sepuluh tahun pemerintahan Umar (13 H/ 634 M-23 H/ 644 M)
ekspansi sistem pemerintahan Umar sebagian besar ditandai oleh penaklukan-penaklukan
untuk melebarkan pengaruh Islam ke luar Arab. Selain itu, Umar dalam menyempurnakan
sistem pemerintahan yang telah dijalankan Abu Bakar sebelumnya, mengadakan pembaruan
signifikan dalam bidang administrasi negara. Umar meminta kepada tokoh-tokoh sahabat
senior (al-sabiqun al-awwalun) untuk tidak meninggalkan kota Madinah. Umar
membutuhkan tenaga mereka untuk memberikan masukan-masukan dalam pelaksanaan
tugas-tugasnya. Para sahabat senior inilah yang menjadi anggota “majelis Syuara” sebagai
teman bermusyawarah atau penasihat untuk menentukan kebujaksanaan-kebijaksanaan
politik.
Adapun Lembaga keuangan pada masa Umar, dalam mengembangkan lembaga
keuangan tersebut dia berusaha selalu menggunakan ijtihad yang sesuai dengan tujuan syariat
Islam dan kemaslahatan umat. Dia melakukan demikian karena negara selalu mendapatkan
masalah baru yang tidak ada pada masa Rasulullah Saw., seangkan lembaga peradilan
peradilan di adakan oleh Umar ibn Khattab dengan tujuannya agar seoarang hakim hanya
mengurus hal- hal yang berhubungan dengan pengadilan saja. Agar tidak terjadi munculnya
perpecahan dan perselisihan umat.
Di tengah agama Islam yang sudah tersebar ke berbagai penjuru, dan wilayah negra
menjadi semakin luas. Ada beberapa hal yang dapat kita ambil pelajaran atau kisah teladan
dari Khalfah Umar bin Khathab, diantaranya adalah: Sifat dan Wibawanya, Gelar al- Faruq,
Kezuhudan Umar bin Khathab, Kerendahan Hati Umar bin Khathab, Pakaian dan Makanan
Umar bin Khatab.

DAFTAR PUSTAKA
al-Maghluts, Sami bin Abdullah. 2012. Jejak Khulafaur Rasyidin. Jakarta: Al-
mahira.
________. 2012. .Atlas Agama Islaam. Jakarta: Al-mahira
as-Suyuthi, Jalaluddin. 1988. Tarikh al-Kulafa, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.
Intan, Salmah. 2017. Kekhalifaan Umar Ibn Khattab. Jurnal Rihlah Vol. 5 No.2
Ridla, Muhammad. 1993. al-Faruq Umar Ibn al-Khatthab. Beirut: Dar al-Kutub
al-Ilmiyyah.

Anda mungkin juga menyukai