2. TUJUAN PENULISAN
A. Bagaimana Riwayat Hidup Umar bin Khattab ?
B. Bagaimana Perluasan Daerah Islam Selama Pemerintahanya ?
C. Bagaimana Sistem Ketatanegaraanya ?
D. Bagaimana Ijtihad Umar bin Khattab?
PEMBAHASAN
1
Musthafa Murad, Kisah Hidup Umar Ibn khattab, ( Jakarta : Zaman, 2009 ), Hal.17-26
1. Riwayat Masuknya Umar pada Agama Islam.
“ Ya Allah, agungkanlah Islam dengan salah satu dari dua lelaki ini : Umar bin
Khattab atau Umar Ibn Hisyam Abu Jahal”. Itulah sepenggal doa Rosulullah pada
suatu ketika.
Pada saat Islam muncul yaitu pada saat Rosulullah mengumumkan misi
kenabianya, Umar adalah salah seorang penentang Rosulullah yang paling gigih.
Dia menganggap bahwa Islam adalah sesat dan kegilaan yang menentang
kepercayaan agama nenek moyang mereka. Sehingga dia sangat memusuhi Nabi
Muhammad. Dengan berbagai cara Umar menentang ajaran yang dibawa oleh
Rossulullah. Suatu ketika Umar megatakan kepada orang-orang bahwa dia akan
membunuh Rosulullah, kemudian dia keluar dari rumahnya dengan membawa
pedang yang terhunus tajam dan akan menuju ke kediaman Rosulullah, tiba di
tengah jalan dia bertemu adik kandungnya Fatimah sedang duduk dibawah pohon
sambil membawa mushaf dan membaca sebagian dari ayat Al-qur’an (surat At-
Thaha).
Dia bertanya kepada adiknya “apa yang telah kamu baca”, dengan sangat
ketakutan fatimah menjawab “ayat-ayat Al-quran” kemudian Umar memintanya
dan berkata ”sesungguhnya engkaulah yang lebih pantas aku bunuh terlebih
dahulu, ”jika kebenaran ada diantara kita apa yang akan engkau lakukan” sahut
fatimah, ”berikan kertas itu padaku”, setelah umar membacanya, setelah dia
mengetahui ayat yang ia baca sangat berkaitan pada dirinya. hatinyapun luluh,
hatinya bergetar karena mendengar syair yang begitu indah, kemudian dia berlari
ke rumah Rosulullah dan menyatakan dia telah masuk Islam.
Dia masuk islam pada bulan Dzulhijjah tahun keenam kenabian dan dia
tercatat sebagai orang yang ke 40 yang masuk Islam. Umar wafat pada hari rabu
tanggal 25 dzulhijjah 23H / 644 M. Dia dibunuh oleh seorang budak Persia yang
bernama Abu Lu’luah atau Feroz pada saat beliau menjadi imam shalat subuh.
Pembunuhan ini konon dilatarbelakangi dendam pribadi Feroz terhadap Umar
karena merasa sakit hati atas kekalahan Persia yang pada saat itu merupakan
negara adigdaya.
B. Perluasan Daerah Islam pada Masa Pemerintahanya.
Perluasan daerah Islam pada masa itu begitu pesat, menyebar ke seluruh
Persia, mulai dari kawaasan timur hingga kawasan barat, Palestina , Mesir, dan
Suria. Di bawah ini sekilas kami paparkan bagaimana penaklukan-penaklukan
yang menjadi perluasan daerah Islam pada masa pemerintahan Umar bin Khathab.
Ketika para pembangkang di dalam negeri telah di kikis habis oleh Abu Bakar,
maka Khalifah Umar menganggap bahwa tugasnya yang pretama ialah
meneruskan ekspedisi yang dirintis oleh pendahulunya.
Di zaman Umar, gelombang ekspansi pertama terjadi di ibu kota Syiria,
Damaskus, dengan pimpinan panglima Ubaidah Ibnu Jarrah yang juga ditemani
oleh Khalid Bin Walid menuju kota-kota di Syam, pasukan Islam mampu
menguasai Damaskus, kemudian Fihl, dan Hims, menyusul kemudian Qanisrin,
Qaisarah,dan Biqa’ serta Ba’labak. Setelah itu Ajudain dan kota-kota Aljazairah,
serta kota-kota lain, dan itu jatuh pada tahun 635M, setahun kemudian 2seluruh
wilayah Suriah jatuh ketangan kaum Muslimin setelah pertempuran hebat di
lembah Yarmuk.
Dari Suriah lasykar kaum Muslimin melanjutkan ke Mesir. Amr Bin Ash
meminta izin Khalifah Umar untuk menaklukan wilayah itiu, tetapi Khalifah
masih ragu-ragu karena pasukan Islam masih terpencar di beberapa front
pertempuran. Akhirnya permintaan dikabulkan juga oleh Khalifah , dengan
mengirim 4000 tentara ke Mesir untuk membantu ekspedisi tersebut. Satu persatu
kota-kota di Mesir jatuh di tangan muslim, mulai dari Pelusium, Babylon, juga
Iskandariiyah sebagai ibu kota Mesir dikepung selama 4 bulan sebelum ditaklukan
oleh pasuakan Islam. Mesir ditaklukan pada tahun 641 M.
Setelah penaklukan Damaskus, dilanjutkan penaklukan menuju Persia,
Ubaidah Bin Mas’ud ats-Tsaqifi dan Jarir al-Bajali beserta pasukanya dikerahkan
menuju Kuffah, di tengah perjalanan pasukan Muslimin bertemu dengan pasukan
2
Ali Mufrodi, Islam di Kawasan Kebudayaan Arab, Cet.I, ( Jakarta: Logos, 1997) hal 54.
Ahmad Al-Usairy,Sejarah Islam, (Jakarta: Akbar Media Eka Srana,2008) hal 156.
Persia, terjadilah pertempuran sengit antar keduanya, yang akhirnya kaum
muslimin memenangkan pertempuran itu. Kemudian dilanjutkan menuju
Qadisiyah dengan pimpinan Sa’ad Bin Abi Waqash. Pasukan muslimin dapat
mengalahkan pasukan Persia, yang saat itu berjumlah sekitar 240.000 pasukan
musuh dibawah piminan Rutstum, dan 39.000 bagi pasukan muslim.
Dengan sedikit kekalahan bagi kaum Muslimin sebelum datangnya kiriman
pasukan dari Suria. Pada tahun 635 M, atas titah Khalifah Umar di Madinah, Amr
bin al-Ash dan Syarhabil Ibn Hasanah beserta pasukanya bergerak menuju
Palestina. Dari Golan, Amr dan pasukanya memasuki Galileia. Di wilayah itu juga
terdapat kota-kota utama semisal Tiberias, Hebron, Nazaret dan lain-lain.
Mereka tidak banyak mendapat banyak kesulitan ketika menaklukan kota-kota
sepanjang Galileia, m3ereka hanya mendapat perlawanan kecil dari pihak
Bizantium yang masih tersisa.
Sementara itu, Yazid bin Abi Sofyan dan Mu’awiyah berhasil menaklukan
sepanjang Pesisir Pantai Levantina seperti Tripoli, Sidon, hingga Haifa di bagian
provinsi Palestina. Kemudian pada tahun 636 M, dilanjutkan menuju Yerussalem.
Dalam penaklukan Yerussalem tidak ada peperangan antara pasukan Muslim
dengan musuh ketika itu, dikarenakan panglima Yerussalem memilih jalan damai
kepada Khalifah Umar dengan beberapa syarat, dan Khalifah Umar menyetujui
syarat-syarat tersebut, pada akhirnya Yerussalem telah dikuasai oleh muslilmin.
Pada tahun 637 M, penaklukan dilanjutkan menuju ibu kota Persia
( Madain ), kota itupun berhasil ditaklukan setelah dikepung selama 2
bulan, Yazdair, Raja persia itu melarikan diri menuju Nahawand, Nahawand dan
Ahwaz ditundukkan 22 H. Pada tahun 641 M seluruh wilayah Persia sempurna di
bawah kekuasaan Islam, setelah pertempuran sengit di Nahawand, Isphahan,
jurjan, Tarbristan dan Azarbaijan juga ditaklukan.
Dengan demikian pada masa kepemimpinan Khalifah Umar, wilayah
kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah, Arabia, Palestina, Syria, sebagian besar
wilayah Persia, dan Mesir.
3
C. SistemKetatanegaraan yang Dibentuk
1. Jawatan Keilmuan
Pada masa pemerintahan Umar dibangun madrasah Makkah dengab guru
besarnya Abdullah Ibnu Abbas, Madrasah Madinah dengan guru besarny Zaid Ibn
Tsabit, Madrasah Bashrah dengan guru besarnya Anas Ibn Malik dan Abu Musa
Al Asy’ari, madrasah Kuffah dengan guru besarnya Abdullah Ibnu Mas’ud,
madrasah Syam dengan guru besarnya Mu’adz Ibn Jabal dan Abu Darda’, dan
madrasah Mesir dengan guru besarnya Uqbah Ibn Amir dan Amr Ibn Al Ash.
2. Jawatan Kesehatan.
Umar sangat mmperhatikan hak kesehatan rakat. Ia banyak mendirikan rumah
sakit, klinik, serta memberikan pelayanan kesehatan dengan sebaik-baiknya.
A. KESIMPULAN
Khalifah Umar merupakan sosok yang keras, kuat, tegas dan bijaksana
dalam melakukan perbuatan, baik sebelum masuk Islam maupun
sesudahnya, sehingga banyak orang yang takut padanya. Umar
memerintah selama 10 tahun.
Banyak sekali perluasan-perluasan daerah Islam pada masanya, seperti
Palestina, Suriah, Persia, dan Mesir. Umar juga membentuk sistem
ketatanegaraan, seperti jawatan keilmuan, jawatan kesehatan,
pemerintahan dan administrasi negara, pemisahan antara Eksekutif dan
Yudikatif,Ahl al- Hall wa al-‘Aqd.
Pemikiran–pemikiran Umar melalui ijtihadnya, bukan saja telah
diterima dan dijalankan secara luas oleh masyarakat Islam pada saat itu,
tetapi juga telah memberikan alternatif baru dalam keberanian menafsirkan
al– dan Sunnah Rasulullah saw., yang kemudian ternyata telah
memberikan konstribusi yang signifikan bagi perkembangan pemikiran
hukum islam pada masa-masa sesudahnya.
B. SARAN
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan
selanjutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin…
DAFTAR PUSTAKA
Al-Usairy, Ahmad, Sejarah Islam, cet.VI, Jakarta: Akbar Media Eka Srana, 2008
2003
Hal.17-26
hal 54.
156.
https://media.neliti.com/media/publications/41842-ID-ijtihad-umar-ibn-
alkhattab-telaah-sosiohistoris-atas-pemikiran-hukum-islam.pdf