Kekhalifahan Rasyidin (bahasa Arab: ا لخالفة ا لراشدية al-
khilafat ar-Rāsyidīyah) adalah kekhalifahan yang berdiri setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 M, atau tahun 11 H. Kekhalifahan ini terdiri atas empat khalifah pertama dalam sejarah Islam, yang disebut sebagai Khulafaur Rasyidin. Pada puncak kejayaannya, Kekhalifahan Rasyidin membentang dari Jazirah Arab, sampai ke Levant, Kaukasus dan Afrika Utara di barat, serta sampai ke dataran tinggi Iran dan Asia Tengah di timur. Kekhalifahan Rasyidin merupakan negara terbesar dalam sejarah sampai masa tersebut.[1] Nabi Muhammad tidak mengajarkan secara langsung bagaimana memilih pemimpin setelah dia meninggal. Secara tidak langsung, Islam memberikan kebebasan untuk membuat model pemilihan khalifah. Kepemimpinan keempat Khulafaur Rasyidin pun berbeda-beda sesuai dengan karakter pribadi dan situasi masyarakatnya. ABU BAKAR AS SHIDIQ (11-13 H / 632-633 M)
Dia adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin
Amr bin Ka’ab bin taim bi murrah At Taimi Pada zaman jahiliyah ia diberi nama Abdul Ka’bah, kemudian diganti lagi mnjadi Abdullah, sering juga dijuluki Atiq, atau Ash Shidiq. Abu Bakar disebut juga sebagai assabiqunal awwalun KEPRIBADIAN ABU BAKAR Abu bakar adalah seorang yang lembut dan dermawan, ketika banyak masalah dari umat muslim golongan lemah, maka mereka akan mengadu kepada Abu Bakar, terutama untuk masalah yang berkaitan dengan utang, saat mereka terlilit utang, Abu Bakar akan dengan Ikhlas menolong mereka.. Abu bakar menginfakan seluruh kekayaanya fi sabilillah, Kebijakan Abu Bakar selama memimpin, yaitu mengiriman pasukan dibawah Pimpinan Usamah ke Romawi, Memberantas Pembangkang zakat. Kemudian Perang Riddah dan pengumpulan Al-Quran, Perluasan wilayah ke Irak, Syiria, Hirab, Memerangi Nabi palsu, Kekuasaan bersifat sentralistik, legislatif, eksekutif dan yudikatif juga hukum dipegang langsung oleh khalifah, beliau wafat pada hari Senin, 23 Agustus 624 M, setelah lebih kurang selama 15 hari terbaring di tempat tidur. Ia berusia 63 selama kekhalifahannya berlangsung 2 tahun 5 bulan 11 hari. karena sakit dan mewasiatkan agar Umar menggantikan sepeninggalnya. UMMAR BIN KHATAB (13-23 H/634-644 M) Umat bin Khatthab nama lengkapnya adalah Umar Bin Khatthab bin Nufail keturunan Abdul Uzza Al-Quraisy dari suku Adi; salah satu suku yang terpandang mulia. Umar dilahirkan di Mekah empat tahun sebelum kelahiran Nabi SAW. Umar masuk Islam pada tahun kelima setelah kenabian, dan menjadi salah satu sahabat terdekat Nabi SAW. Kemudian oleh Rasulullah dijadikan sebagai tempat rujukan oleh nabi mengenai hal-hal yang penting. Ia dapat memecahkan masalah yang rumit tentang siapa yang berhak menggantikan Rasulullah dalam memimpin umat setelah wafatnya Rasulullah SAW. Khalifah Umar memerintah selama 10 tahun lebih 6 bulan 4 hari. Kematiaanya sangat tragis, seorang budak bangsa Persia bernama Fairus atau Abu Luluah secara tibatiba menyerang dengan tikaman pisau tajam kea rah khalifah yang akan mendirikan shalat subuh yang telah ditunggu oleh jamaahnya di masjid Nabawi di pagi buta itu. Khalifah terluka parah, dari para pembaringannya ia mengangkat Syura (komisi pemilih) yang akan memilih penerus tongkat kekhalifahannya. Khalifah Umar wafat 3 hari setelah penikaman atas dirinya, yakni 1 Muharam 23 H/644 M. KEPRIBADIAN UMAR BIN KHATAB Umar adalah khalifah yang sangat berani dan tegas, terbukti dengan kebijakanya untuk memperluas wilyah Islam Gemar berzakat, karna itu beliau membuat baitul mall KEBIJAKAN Umar memprioritaskan perluasan Islam. perluasan Islam mencapai sepertiga dunia. Islam bisa tersebar sampai ke daratan Eropa. Gaya kepemimpinannya membawa Islam menjadi kekuatan yang diperhitungankan. Posisi Islam menyamai kekuatan besar yaitu Romawi dan Persia. Umar bin Khattab menerapkan sistem administrasi pemerintahan yang diadopsi dari Persia. Administrasi pemerintahan mengatur delapan wilayah provinsi yaitu Makkah, Madinah, Syiria, Jazirah, Basrah, Kuffah, Palestina, dan Mesir. Beberapa Departemen didirikan untuk mengatur gaji dan pajak tanah sehingga berdiri Baitul Mal. Dalam merapikan sistem admnistrasi, dia menerapkan kalender Hijriah. Penanggalan berdasarkan [[hijrah Muhammad ke Madinah dan bulan Muharam sebagai awal bulan kalender Hijriyah. UTSMAN BIN AFFAN (23-35 H / 644-656 M)
Khalifah ketiga adalah Utsman bin Affan, Nama lengkapnya
ialah Utsman bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah dari suku Quraisy. Ia memeluk Islam karena ajakan Abu Bakar, dan menjadi salah seorang sahabat dekat Nabi SAW. Meski memiliki kekayaan melimpah tapi Usman berlaku sederhana, dan sebagian besar kekayaannya digunakan untuk kepentingan Islam. Ia mendapat julukan zun nurain, artinya yang memiliki dua cahaya, karena menikahi dua putrid Nabi SAW secara berurutan setelah salah satu meninggal. Utsman bin affan bin Abu Al Ash bin Umayah bin Abdu Syams bin Abdu Manaf bin Qushay Al Amawi Al Quraisyi Seperti halnya Umar, Utsman diangkat menjadi khalifah melalui proses pemilihan. Bedanya, Umar dipilih atas penunjukan langsung sedangkan Utsman diangkat atas penunjukan tidak langsung, yaitu melewati badan Syura yang dibentuk oleh Umar menjelang wafatnya. Ketika Umar sakit keras karena tertikam oleh Abu Lu'lu'ah al-Majusi seorang budak asal persia, dia membentuk tim formatur yang terdiri dari Utsman bin Affan, Ali Bin Abi Thalib, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Saad bin Abi Waqqas. Tugas tim formatur memilih salah seorang diantara mereka sebagai penggantinya. Abdurrahman bin Auf dipercaya menjadi ketua tim formatur. Setelah Umar bin Khattab wafat, tim formatur mengadakan rapat. Empat orang anggota mengundurkan diri menjadi calon Khalifah sehingga tinggal dua orang yaitu Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Proses pemilihan menghadapi kesulitan, karena berdasarkan pendapat umum bahwa masyarakat menginginkan Utsman bin Affan menjadi Khalifah. Sedangkan diantara calon penggati Umar bin Khattab terjadi perbedaan pendapat. Dimana Abdurrahman bin Auf cenderung mendukung Utsman bin Affan. Sa’ad bin Abi Waqqas ke Ali Bin Abi Thalib. Hasil kesepakatan dan persetujuan umat Islam, maka diangkatlah Utsman bin Affan sebagai penggati Umar bin Khattab. Dia diangkat diusia ke 70 tahun dan menjadi Khalifah selama 12 tahun. KEPRIBADIAN
Khalifah Utsman terkenal sebagai seorang yang pandai menjaga
kehormatan diri (iffah), pemalu, dan budiman, begitu juga ia terkenal dengan orang yang berhati lembut banyak bederma dan sabar Beliau selalu berpuasa sepanjang tahun, kecuali di hari hari tertentu yang diharamkan Utsman menyumbang 950 ekor unta dan 50 bagal serta 1000 dirham dalam ekspedisi untuk melawan Bizantium di perbatasan Palestina. Ia juga membeli mata air orang-orang Romawi yang terkenal dengan harga 20.000 dirham untuk selanjutnya diwakafkan bagi kepentingan umat Islam, dan pernah meriwayatkan hadis kurang lebih 150 hadis. KEBIJAKAN Model kepemimpinan Umar bin Khattab dilanjutkan oleh Utsman bin Affan. Dia mengembang Islam ke beberapa daerah yang belum tercapai pada masa Umar bin Khattab. Perbedaan karakter Utsman dengan Umar bin Khattab menimbulkan model kepemimpinan yang berbeda. Karakter Utsman yang lembut berbeda dengan karakter Umar yang tegas dan keras. Hal ini menimbulkan kekecewaan umat Islam. Disamping itu Utsman bin Affan diangkat usia 70 tahun. Sehingga dia memimpin umat Islam sedikit lemah. Kebijakan yang paling disorot adalah kebijakannya pada pengangkatan kerabat keluarganya menduduki jabatan penting. Seperti gubernur-gubernur di daerah kekuasaan Islam berasal dari kerabat dekat. Selain perluasan Islam, Utsman memperhatikan pembangunan dalam kota seperti membangun bendungan pencegah banjir, jalan-jalan, jembatan, masjid, dan perluasan masjid Nabawi. Dia memperluas daya tampung masjid Nabawi yang dibangun pada zaman Muhammad. Pada masalah suksesi kepemimpinan, Usman bin Affan tidak meninggalkan pesan. Dia meninggal terbunuh dalam peristiwa berdarah ketika sedang membaca al Qur'an. Hal itulah yang memperburuk situasi politik setelah meninggalnya Usman bin Affan di usia 83 tahun. MENYUSUN AL QURAN Penyusunan Alquran dimaksudkan untuk mengakhiri perbedaan-perbedaan serius dalam bacaan Alquran. Disebutkan bahwa selama pengiriman ekspedisi militer ke Armenia dan Azerbaijan, perselisihan tentang baccan Alquran muncul dikalangan tentara muslim, sebagiannya direkrut dari Suriah dan sebagian lagi dari Irak. Adapun ketua dewan penyusunan Alquran, yaitu Zaid bin Tsabit, sedangkan yang mengumpulkan tulisan-tulisan Alquran antara lain adalah dari Hafsah, salah seorang istri Nabi SAW. Kemudian dewan itu membuat beberapa salinan naskah Alquran untuk dikirimkan ke berbagai wilayah kegubernuran sebagai pedoman yang benar untuk masa selanjutnya.
Sekelompok orang mengepung rumah khalifah, dan
membunuhnya ketika Khalifah Utsman sedang membaca Alquran, pada tahun 35 H/17 juni 656 M ALI BIN ABI THALIB (35-40 H / 656-661 M) Khalifah keempat adalah Ali bin Abi Thalib. Ali adalah keponakan dari menantu nabi. Ali putra Abi Thalib bin Abdul Muthalib. Ia sepupu nabi SAW yang telah ikut bersamanya sejak bahaya kelaparan mengancam kota Mekah, demi untuk membantu keluarga pamannya yang mempunyai banyak putra. Abbas, paman nabi yang lain membantu Abu Thalib dengan memelihara Jafar, anak Abu Thalib yang lain. Ia telah masuk Islam pada usia sangat muda. Setelah Utsman bin Affan meninggal, umat Islam yang tinggal di Madinah bingung siapa yang akan menggantikan Utsman bin Affan. Kemudian ada usulan untuk mengangkat Ali bin Abi Thalib menjadi pengganti Utsman bin Affan. Usulan tersebut disetujui oleh mayoritas Umat Islam, kecuali mereka yang pro Muawiyah bin Abi Sufyan. Pada awalnya, Ali bin abi Thalib menolak tawaran usulan tersebut dan tidak mau menerima jabatan Khalifah. Dia melihat situasinya kurang tepat karena banyak terjadi kerusuhan dimana-mana. Menurutnya situasi ini harus diatasi dan dibereskan terlebih dahulu sebelum membicarakan masalah kepemimpinan. Namun desakan sangat kuat, akhirnya Ali bin Abi Thalib menerima tawaran jabatan Khalifah tepat pada tanggal 23 Juni 656 M. Ali bin Abi Thalib menghadapi beberapa kelompok yang menuntut pengusutan terhadap pembunuhan Usman bin Affan dan menghukum pelakunya. Sebagai Khalifah ke-4 yang memerintah selama sekitar 5 tahun. Masa pemerintahannya mewarisi kekacauan yang terjadi saat masa pemerintah Khalifah sebelumnya, Utsman bin Affan. Untuk pertama kalinya perang saudara antara umat Muslim terjadi saat masa pemerintahannya, Pertempuran Basra. 20.000 pasukan pimpinan Ali melawan 30.000 pasukan pimpinan Zubair bin Awwam, Talhah bin Ubaidillah, dan Ummul mu'minin Aisyah binti Abu Bakar, Istri Rasulullah. Perang tersebut dimenangkan oleh pihak Ali. KEBIJAKAN Memberantas dengan tegas para pemberontak Memperluas wilayah dengan memerangi pemberontak dan kaum kafir. KEPRIBADIAN Pemberani, Ali merupakan sosok yang sangat pemberani. Di usia yang sanagt muda Ali sudah mengikuti perang bersama Rasulullah baik di perang Badar dan Uhud. Ali bagikan elang ganas yang menyerang ke dalam kepungan musuh tanpa ada rasa takut. Ali juga yang selalu mewakili dari Kaum Muslimin untuk duel melawan kaum Kafiir sebelum dimulainya peperangan. Cerdas , Ali merupakan sahabat yang banyak meriwayatkan hadits dari Rasulullah baik perkataan, perbuatan dan ketetapan Nabi. Sayyidina Ali mempunyai kemampuan kuat hapalannya atau dhabit serta beliau juga salah satu sahabat yang hafal al- Qur'an TUGAS KHULFAUR RASSYIDIN Melanjutkan dakwah dan ajaran Rasulullah. Membina, mengatur, dan mengarahkan umat Islam sesuai dengan Al-Quran dan sunnah. Melanjutkan pemerintahan yang telah dibangun Rasulullah. Memerangi kaum murtad yang merusak ajaran agama. Memperluas wilayah kekuasaan Islam. Di antara orang-orang yang diperangi Khulafaur Rasyidin yakni: Murtad Enggan membayar zakat Nabi palsu Orang-orang yang merusak ajaran Islam bermunculan setelah Nabi wafat. Beberapa penyebabnya yakni:
Belum kuat imannya
Masuk Islam karena terpaksa, takut diperangi Nabi dan kaum muslimin Menginginkan harta rampasan dan kedudukan Nabi