PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
sehingga membawa bangsa Arab dari masa keterbelakangan, bodoh dan lainnya
menjadi bangsa yang maju dan terkenal sampai sekarang ini. Pada masa
tahapan pemerintahan yang ada, Islam mengalami kemajuan dan juga mengalami
kemunduran. Akan tetapi hal ini tidak menyurutkan Islam berkembang dan dianut
oleh banyak manusia di muka bumi ini. Setelah Nabi wafat maka dakwah Islamiyah
orang, yaitu yang pertama Abu Bakar As-Sidiq, Umar bin Khattab, Utsman bin
Affan, dan yang terakhir adalah Ali bin Abi Thalib. Setelah sebelumnya telah dibahas
mengenahi khalifah Abu Bakar dan Umar bin Khattab, maka kali ini akan dibahas
Pada masa pemerintahan beliau, bangsa Arab berada pada posisi permulaan
zaman perubahan. Hal ini ditandai dengan perputaran dan percepatan pertumbuhan
1
ekonomi disebabkan aliran kekayaan negeri-negeri Islam ke tanah Arab seiring
keluarga dekatnya menduduki jabatan publik strategis. Hal ini memicu penilaian
untuk menekankan telah terjadinya proses dan motif nepotisme dalam tindakan
Utsman tersebut. Pada sisi lain Khalifah dituduh sebagai koruptor dan nepotis dalam
Abdullah Bin Sa’ad Bin Abu Sarah, kepada Mirwan bin Al Hakkam, dan kepada Al
langkah konspirasi untuk menjatuhkan khalifah Utsman bin Affan, hingga akhirnya
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan Penulisan
3
BAB II
PEMBAHASAN
Nama beliau adalah Usman bin Affan bin Abil’Ash bin Umayyah bin Abdisy
Syams bin Abdi Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murroh bin Ka’ab bin Luay bin
Gholib. Nasab beliau bertemu dengan Rosulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam pada
kakek ke lima yaitu Abdul Manaf dari jalur ayahnya. Beliau menisbatkan dirinya
sebagian pendapat ada yang mengatakan di Mekah. Beliau lahir pada tahun 567 M,
yakni enam tahun setelah tahun gajah, beliau lebih muda dari Rosul SAW selisih
enam tahun. Ibu beliau bernama Arwa binti Kuraiz bin Robi’ah bin Hubaib bin ‘Abdi
syams bin ‘Abdi Manaf . Beliau tumbuh diatas akhlak yang mulia dan perangai yang
baik. Beliau sangat pemalu, bersih jiwa dan suci lisannya, sangat sopan santun,
pendiam dan tidak pernah menyakiti orang lain. Beliau suka ketenangan dan tidak
mengorbankan nyawanya demi untuk menjauhi hal-hal tersebut. Dan karena kebaikan
akhlak dan mu’amalahnya, beliau dicintai oleh Quraisy, Nama panggilannya Abu
Abdullah dan diberi gelar Dzunnurrain (yang mempunyai dua cahaya). Sebab digelari
Dzunnuraian karena beliau menikahi dua putri rasulullah yaitu: Roqqoyah dan Ummu
anak perempuan yang ketiga, niscaya aku nikahkan denganmu. Dari pernikahannya
dengan Ruqoyyah lahirlah anak laki-laki. Tapi tidak sampai besar anaknya meninggal
4
ketika berumur 6 tahun pada tahun 4 Hijriah. Beliau wafat pada tahun 35 Hijriah
Ashgar, Amru, Umar, Kholid, al-Walid, Uban, Said dan Abdul Muluk dan 6 anak
kesyirikan, animisme dinamisme serta adat istiadat yang kotor. Beliau menjauhi
segala bentuk kotoron jahiliyah yang mereka lakukan, beliau tidak pernah berzina,
hanya dengan hartanya saja. Tapi juga raga dan nyawanya. Beliau sangat senang
setengah pasukan ke medan perang dengan hartanya. Pernah mendermakan 300 unta
langsung kepada Rasulullah. Rasulullah pun berkata; “Apa yang diperbuat pada hari
ini, Utsman tidak akan merugi (di akhirat)” (HR.Tirmidhi). Pada waktu orang-orang
membutuhkan air untuk keperluan dirinya dan hewan ternaknya, Utsman membeli
sumber mata air dari Raimah,[4]seorang Yahudi, untuk diwakafkan kepada umum.
Mengenai kedermawannya, Abu Hurairah berkata; “Utsman bin Affan sudah membeli
surga dari Rasulullah dua kali; pertama ketika mendermakan hartanya untuk
mengirimkan pasukan ke medan perang. Kedua ketika membeli sumber air (dari
Raimah)” (HR.Tirmidhi).
menjalani hidupnya, beliau sangat takut dengan azab dan siksa Allah. Hingga suatu
5
ketika berkata; Sekiranya diriku berada di antara surga dan neraka dan saya tidak tahu
mana diantara dua itu saya akan masuk, niscaya saya akan pilih menjadi abu sebelum
aku tahu ke mana saya dimasukkan. Rasulullah pernah mengkabarkan bahwa dirinya
termasuk ahli surga karena sabar dan tawakal menghadapi cobaan dan derita dari
Allah. Begitu fitnah yang menimpa dirinya hingga akhirnya terbunuh secara kejam
dan dholim. Pada waktu perang Uhud, beliau berdiri bersama Rasulullah, Abu Bakar
jangan lari, tetap berada di Uhud. Jangan takut, kamu bersama nabi, Abu Bakar dan
Masa kekhalifahan Utsman bin Affan merupakan masa yang paling makmur
dan sejahtera. Ada yang menyebutkan dalam ceritanya sampai rakyatnya melakuakan
timbangannya. Beliau adalah khalifah yang pertama kali melakukan perluasan masjid
al-Haram (Mekkah) dan masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramai umat Islam
yang menjalankan rukun Islam kelima (haji). Beliau mencetuskan ide polisi
mengadili perkara. Hal ini belum pernah dilakukan oleh khalifah sebelumnya. Abu
Bakar dan Umar bin Khotthob biasanya mengadili suatu perkara di masjid. Pada masa
Utsman khutbah Idul fitri dan Idul adha didahulukan sebelum sholat. Begitu juga
adzhan pertama pada sholat Jum’at. Beliau memerintahkan umat Islam pada waktu
6
pertanian. Pada masa Utsman juga, kekuatan Islam melebarkan ekspansi. Untuk
pertama kalinya, Islam mempunnyai armada laut yang tangguh. Muawiyah bin Abu
Sofyan yang menguasai wilayah Syria, Palestina dan Libanon membangun armada
Laut Tengah.
Adapun prestasi yang diperoleh selama beliau menjadi Khalifah antara lain bagai
berikut:[5]
negeri Persi lainnya, sehingga beberapa kota besar seperti Hisrof, Kabul, Turkistan
jatuh pada kekuasaan Islam. Juga terdapat daerah lain yang membelot dari
pemerintahan Islam, seperti Khurosan dan Iskandaria, adapun Iskandaria bermula dari
kedatangan kaisar Konstan II dari Roma Timur atau Bizantium yang menyerang
serangan . Panglima Abdullah bin Abi Sarroh yang menjadi wali di daerah tersebut
meminta pada kholifah Utsman untuk mengangkat kembali panglima ‘Amru bin ‘ash
tersebut di kabulkan, selain itu ,kholifah Utsman bin ‘Affan juga mengutus Salman
7
penduduk Armenia. Perluasan Islam memasuki Tunisia ( Afrika Utara ) di pimpin
oleh Abdullah bin Sa’ad bin Abi Zarrah, yang mana Tunisia sudah lama sebelumnya
di kuasai Romawi. Tidak hanya itu saja pada saat Syiria bergubernurkan Mu’awiyah,
ia berhasil menguasai Asia kecil dan Cyprus. Dimasa pemerintahan Utsman, negeri –
negeri yang telah masuk ke dalam kekuasaan Islam antara lain : Barqoh, Tripoli
Barat, bagian selatan negeri Nubah, Armenia dan beberapa bagian Thabaristan
bahkan telah melampui sungai Jihun ( Amu Daria ), negeri Balkh ( Baktaria ) Hara,
untuk mengirim pasukan ke Afrika, Mesir, Cyprus. Untuk sampai ke daerah tersebut
harus melalui lautan. Pada saat itu, Muawiyah, gubernur di Syiria harus menghadapi
dan di kabulkan oleh kholifah. Itulah pembangunan armada yang pertama dalam
sejarah Dunia Islam. Selain itu, keberangkatan pasukan ke Cyprus yang melalui
lautan, juga ummat Islam agar membangun armada angkatan laut. Pada saat itu
pasukan di pimpin oleh Abdullah bin Qusay Al-Harisi yang di tunjuk sebagai Amirul
Bahr atau panglima angkatan laut. Di samping itu, serangan yang di lakukan oleh
bangsa Romawi ke Mesir melalui laut, juga memaksa ummat Islam agar segera
mendirikan angkatan laut. Bahkan pada tahun 646 M, bangsa Romawi telah
8
‘Utsman, Amr bin Ash dapat mengalahkan bala tentara bangsa Romawi dengan
3. Kodifikasi al-Qur’an
para Qori’ pun tersebar di berbagai daerah, sehingga perbedaan bacaan pun terjadi
yang di akibatkan berbedanya qiro’at dari qori’ yang sampai pada mereka. Sebagian
perbedaan tersebut di sandarkan pada Rasul SAW. Sebagian yang lain khawatir akan
menimbulkan keraguan pada generasi berikutnya yang tidak langsung bertemu Rasul
SAW. Ketika terjadi peperangan di Armenia dan Azarbaijan dengan penduduk Irak,
Hudzaifah melihat banyak perbedaan dalam bacaan al-Qur’an. Melihat hal tersebut
perbedaan tersebut akan membawa perpecahan pada kaum muslimin. Mereka sepakat
menyalin lembaran pertama yang telah di lakukan oleh kholifah Abu Bakar yang di
simpan oleh istri Rosul SAW, sayyidah Hafshoh RA. Dan menyatukan umat Islam
dengan satu bacaan. Selanjutnya Kholifah ‘Utsman mengirim surat pada Sayyidah
memerintahkan para sahabat antara lain ; Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Sa’ad
bin Al-‘Ash, dan Abdurrohman bin Harits bin Hisyam,untuk menyalin mushaf .
Kholifah ‘Utsman berpesan bila anda berbeda pendapat tentang hal al-Qur’an maka
tulislah dengan ucapan lisan Quraisy karena al-Qur’an diturunkan di Quraisy. Setelah
9
mereka menyalin ke dalam beberapa mushaf, kholifah ‘Utsman mengembalikan
yang telah di salinnya ke seluruh daerah dan memerintahkan agar semua bentuk
lembaran mushaf yang lain di bakar. Mushaf ditulis sebanyak lima buah, empat buah
Madinah untuk Kholifah ‘Utsman sendiri dan mushaf ini di sebut mushaf al-Imam
Kholifah Abu Bakar dan Kholifah ‘Utsman berbeda. Pengumpulan mushaf yang di
lakukan oleh Kholifah Abu Bakar dikarenakan danya kekhawatiran akan hilangnya
al-Qur’an karena banyak huffadz yang meninggal pada peperangan, sedangkan motif
tidak berbeda dengan apa yang telah ditempuh oleh kedua khalifah sebelumnya.
Namun, langkah yang diterapkan tidaklah setegas langkah khalifah Umar ibn al-
Khattab. Dalam sebuah kesempatan, Utsman meminta para sahabat agar tidak
meriwayatkan hadits yang tidak mereka dengar pada zaman Abu Bakar dan Umar.
[6] Namun pada dasarnya, periwayatan Hadits pada masa pemerintahan ini lebih
10
Keleluasaan periwayatan hadits tersebut juga disebabkan oleh karakteristik
pribadi Utsman yang lebih lunak jika dibandingkan dengan Umar Selain itu, wilayah
kekuasaan Islam yang semakin luas juga menyulitkan pemerintah untuk mengontrol
Pada masa ini juga belum ada usaha secara resmi untuk menghimpun hadist dalam
2. Para sahabat yang banyak menerima hadist dari Rasul SAW sudah tersebar ke
1. Dengan menggunakan lafal haduts asli, yaitu menurut lafal yang diterima dari
Rasulullah.
2. Hanya maknanya saja. Karena mereka sulit menghafal lafal redaksi hadits
jika ada permasalahan hukum yang mendesak. Mereka tidak meriwayatkan hadits
setiap saat, seperti dalam khutbah. Sedangkan pada masa pembanyakan periwayatan,
banyak dari sahabat yang dengan sengaja menyebarkan hadits. Namun tetap dengan
dalil dan saksi yang kuat. Bahkan jika diperlukan, mereka rela melakukan perjalanan
11
D. Pengangkatan Utsman Bin Affan , Sebagai Khalifah
Seluruh kaum muslimin Anshor, Muhajirin, dan seluruh orang-orang yang ada
di Madinah dimintai untuk hadir dalam majelis syuro yang di adakan pada setelah
sholat shubuh pada akhir bulan Dzulhijah 23 h, yang mana pada saat itu yang menjadi
imam sholat shubuh adalah Ar-Rumi. Abdurrahman bin Auf datang dengan
pemimpin pasukan diantaranya : Muawiyah bin Abu Sufyan, Umar bin sa’ad, amir
Homsh dan “Amr bin Al Ash yang kebetulan melaksanakan Haji bersama Umar dan
membaca sahadat dan berkata : “Wahai Ali, sesungguhnya aku telah memperhatikan
urusan manusia, aku melihat mereka tidak berpindah dari mendukung Utsman. Maka
janganlah kamu bersedih akan hal itu, Lalu Abdurrahman bin Auf berkata kepada
Utsman, “Aku membaiatmu di atas sunnah Allah dan Rasulnya dan kedua khalifah
setelahnya., dan semua kaum Muslimin mengikuti langkah Abdurrahman bin Auf.
Ada beberapa Langkah yang dilakukan Abdurrahman bin Auf dalam musyawarah
pemilihan khalifah :
12
Berusaha mengetajui pendapat akhir masing-masing anggota majelis syuro
dukungan suara dari Saad bin Abu Waqqash dan Zubairbin Al awwam
Para sahabat Rasulullah dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka yaitu
Ahlussunnah wal jamaah besepakat bahwa Utsman bin Affan adalah orang yang
paling berhak menjabat khalifah setelah Umar bin Al khattab . tidak ada seorang pun
Banyak Ulama dari kalangan ahli hadits dan lainnya menukil Ijma’ tersebut
antara lain:
- Apa yang diriwayatkan Ibnu Abi dengan sanadnya yang sampai pada Harits
bin Madhrab , ia berkata , “ Aku pergi Haji pada masa khalifah Umar. Orang-
13
pemimpin” Ia menjawab : “Sesungguhnya orang-orang yang telah
mereka mengetahui bahwa ada seseorang yang lebih utma dari Abu Bakar
,Maka mereka telah berbuat curang. Kemudian Abu Bakar mengangkat Umar
mereka mengetahui ada yang lebih Utama darpada Utsman, merati mereka
Utsman bin Affan untuk menjadi Khalifah telah masyhur di kalangan para sahabat
Nabi hingga ketika Utsman bin Affan masih hidup. Hal itu karena mereka
mereka mengetahui bahwa Utsman adalah orang yang paling utama secara mutlak
“Orang yang paling penyayang di antara umatku adalah Abu Bakar, yang
paling tegas dalam menegakkan agama Allah adalah Umar, yang paling pemalu
adalah Utsman, yang paling mengetahui tentang halal dan haram adalah Muadz bin
Jabal, yang paling hafal tentang Alquran adalah Ubay (bin Ka’ab), dan yang paling
14
mengetahui ilmu waris adalah Zaid bin Tsabit. Setiap umat mempunyai seorang yang
terpercaya, dan orang yang terpercaya di kalangan umatku adalah Abu Ubaidah bin
mengedepankan nasab dalam politiknya bukan kapasitas dan kapabilitas. Tentu saja
hal itu tuduhan yang keji terhadap dzu nurain, pemiliki dua cahaya, orang yang
berhati-hati dan mawas diri ketika mendengar hal-hal negatif tentang Utsman, kita
lebih bisa mengontrol lisan kita dan berprasangka baik di hati kita.
Beliau adalah Utsman bin Affan bin Abi al-Ash bin Umayyah bin Abdu asy-
Syam bin Abdu Manaf bin Qushai bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luwai bin
Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah
bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma’addu bin Adnan (ath-Thabaqat al-Kubra, 3:
53).
Amirul mukminin, dzu nurain, telah berhijrah dua kali, dan suami dari dua
Kuraiz bin Rabiah bin Hubaib bin Abdu asy-Syams dan neneknya bernama Ummu
15
Hakim, Bidha binti Abdul Muthalib, bibi Rasulullah. Dari sisi nasab, orang Quraisy
satu ini memiliki kekerabatan yang sangat dekat dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa
Dengan keutamaan ini saja, sulit bagi seseorang untuk mencelanya, kecuali bagi
mereka yang memiliki kedengkian di hatinya. Seorang tokoh di masyarakat kita saja
Utsman bin Affan termasuk di antara sepuluh orang sahabat yang dijamin
masuk surga, beliau juga menjadi enam orang anggota syura, dan salah seorang
berbahu bidang, berdahi lebar, dan mempunyai telapak kaki yang lebar.”
Amirul mukminin Utsman bin Affan terkenal dengan akhlaknya yang mulia,
kedermawanan beliau pada kesempatan yang sempit ini. Untuk kehidupan akhirat,
menolong orang lain, dan berderma seolah-olah hartanya seringan buah-buah kapuk
16
2. Penduduk Surga Yang Hidup di Bumi
tersebut. Kemudian datang seorang lelaki untuk masuk, beliau bersabda, “Izinkan dia
tersebut adalah Abu Bakar. Setelah itu datang laki-laki lain meminta diizinkan masuk,
beliau bersabda, “Izinkan dia masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk
surga.” Ternyata lelaki itu adalah Umar bin al-Khattab. Lalu datang lagi seorang
lelaki meminta diizinkan masuk, beliau terdiam sejenak lalu bersabda, “Izinkan ia
masuk, kemudian beritakan kepadanya bahwa ia masuk surga disertai dengan cobaan
timbangan dan umatku diletakkan di sisi daun timbangan lainnya, ternyata aku lebih
berat dari mereka. Kemudian diletakkan Abu Bakar di satu daun timbangan dan
umatku diletakkan di sisi yang lainnya, ternyata Abu Bakar lebih berat dari umatku.
Setelah itu diletakkan Umar di sebuah daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi
yang lainnya, ternyata dia lebih berat dari mereka. Lalu diletakkan Utsman di sebuah
daun timbangan dan umatku diletakkan di sisi lainnya, ternyata dia lebih berat dari
17
Hadis ini menunjukkan kedudukan Abu Bakar, Umar, dan Utsman
terbaik dari umat ini dikumpulkan, lalu ditimbang dengan salah seorang dari tiga
orang sahabat Nabi ini, niscaya timbangan mereka lebih berat dibanding seluruh
Memberontaknya
salah seorang dari kami menyambut kedatangan yang lain. Dan ucapan terakhir yang
Abdullah bin Umar bahwa Utsman bin Affan berbicara di hadapan khalayak, “Aku
berjumpa dengan Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam di dalam mimpi, lalu beliau
mengatakan, ‘Wahai Utsman, berbukalah bersama kami’.” Maka pada pagi harinya
beliau berpuasa dan di hari itulah beliau terbunuh. (HR. Hakim dalam Mustadrak, 3:
103).
18
Katsir bin ash-Shalat mendatangi Utsman bin Affan dan berkata, “Amirul
mukminin, keluarlah dan duduklah di teras depan agar masyarakat melihatmu. Jika
engkau lakukan itu masyarakat akan membelamu. Utsman tertawa lalu berkata,
‘Wahai Katsir, semalam aku bermimpi seakan-akan aku berjumpa dengan Nabi
Allah, Abu Bakar, dan Umar, lalu beliau bersabda, ‘Kembalilah, karena besok engkau
akan berbuka bersama kami’. Kemudian Utsman berkata, ‘Demi Allah, tidaklah
matahari terbenam esok hari, kecuali aku sudah menjadi penghuni akhirat’.” (Ibnu
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
melalui pemilihan salah satu di antara 6 orang Ahlu Syuro yaitu Ali bin abi thalib,
Utsman bin affan, Sa’at bin abi Waqosh, Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwan
umat Islam. Khalifah Abu Bakar r.a. dibai’at langsung oleh kaum muslimin. Khalifah
Utsman bin Affan adalah khalifah ke 3 setelah Umar bin Khattab. Saat dia menjadi
khalifah usianya 70 tahun dan dia menjadi khalifah selama 12 tahun. Prestasi yang
dicapai pada masa ini adalah kodifikasi Mushaf Al-Qur’an, renovasi masjid Nabawi,
bin affan dikenal sebagai seorang pemimpin yang familier dan mhumanis. Namun
nepotisme.
B. Saran
Kita harus mempelajari tentang masalah sejarah Islam, dimana kita harun
mengetahui kepemimpinan setelah Rasulullah, agar ilmu kita akan bertambah. Jika
ada salah dalam penulisan kami mohon maaf, saran dan kritik sangat kami perlukan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Serangkai.
Serangkai.
XII.Semarang:Toha Putra.
http://mynewirmasulyanimakalahutsmanbinaffan.blogspot.com/2015/09/usman-bin-
affan.html
https://kisahmuslim.com/4066-keutamaan-utsman-bin-affan.html
21