PENDAHULUAN
setelahnya merupakan sejarah yang patut di catat dengan tinta emas, Khulafaur Rasyidin
adalah bukti dari suksesnya pewarisan sistem dan nilai luhur yang di bangun oleh Nabi kita
Muhammad SAW. Wafatnya Nabi SAW tidak serta merta menjadikan Islam kehilangan
mercusuar peradabannya, kita sebagai seorang muslim sudah seharusnya mengetahui sejarah
Nabi SAW dan sahabat – sahabat nya seperti khalifah usman bin affan. Ironisnya umat Islam
pada saat sekarang ini lebih banyak mengenal figur – figur yang sebenarnya tidak pantas
untuk di contoh bahkan mereka sama sekali buta akan sejarah dan kepribadian akan
B. Rumusan Masalah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Nama khalifah usman bin affan adalah Usman bin Affan bin Abil’Ash bin Umayyah
bin Abdisy Syams bin Abdi Manaf bin Qusyai bin Kilab bin Murroh bin Ka’ab bin Luay bin
Gholib. Nasab beliau bertemu dengan Rosulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam pada kakek ke
lima yaitu Abdul Manaf dari jalur ayahnya. Beliau menisbatkan dirinya kepada bani
Umayyah, salah satu kabilah Quraisy. Beliau dilahirkan di Thoif, sebagian pendapat ada yang
mengatakan di Mekah. Beliau lahir pada tahun 567 M, yakni enam tahun setelah tahun gajah,
beliau lebih muda dari Rosul SAW selisih enam tahun. Ibu beliau bernama Arwa binti Kuraiz
bin Robi’ah bin Hubaib bin ‘Abdi syams bin ‘Abdi Manaf . Beliau tumbuh diatas akhlak
yang mulia dan perangai yang baik. Beliau sangat pemalu, bersih jiwa dan suci lisannya,
sangat sopan santun, pendiam dan tidak pernah menyakiti orang lain. Beliau suka ketenangan
dan tidak suka keramaian, kegaduhan, perselisihan, teriakan keras. Dan beliau rela
mengorbankan nyawanya demi untuk menjauhi hal-hal tersebut. Dan karena kebaikan akhlak
Nama panggilannya Abu Abdullah dan diberi gelar Dzunnurrain (yang mempunyai
dua cahaya). Sebab digelari Dzunnuraian karena beliau menikahi dua putri rasulullah yaitu:
Roqqoyah dan Ummu Kultsum. Ketika Ummu Kultsum wafat, Rasulullah berkata ;
Sekiranya kami punya anak perempuan yang ketiga, niscaya aku nikahkan denganmu. Dari
pernikahannya dengan Ruqoyyah lahirlah anak laki-laki. Tapi tidak sampai besar anaknya
meninggal ketika berumur 6 tahun pada tahun 4 Hijriah. Beliau wafat pada tahun 35 Hijriah
Khalifah usman bin affan mempunyai 9 anak laki-laki yaitu Abdullah al-Akbar,
Abdullah al-Ashgar, Amru, Umar, Kholid, al-Walid, Uban, Said dan Abdul Muluk dan 6
2
anak perempuan. Utsman bin’Affan Radhiyallahu‘anhu hidup ditengah orang-orang
kesyirikan, animisme dinamisme serta adat istiadat yang kotor. Beliau menjauhi segala
bentuk kotoron jahiliyah yang mereka lakukan, beliau tidak pernah berzina, membunuh,
ataupun meminum khamer. Perjuangannya dalam membela Islam tidak hanya dengan
hartanya saja. Tapi juga raga dan nyawanya. Beliau sangat senang mengeluarkan hartanya
demi kepentingan Islam. Hingga pernah mengirimkan setengah pasukan ke medan perang
dengan hartanya.
Pernah mendermakan 300 unta dan 50 kuda tunggangan. Begitu juga mendermakan
1000 dinar yang diserahkan langsung kepada Rasulullah. Rasulullah pun berkata; “Apa yang
diperbuat pada hari ini, Utsman tidak akan merugi (di akhirat)” (HR.Tirmidhi). Pada waktu
orang-orang membutuhkan air untuk keperluan dirinya dan hewan ternaknya, Utsman
membeli sumber mata air dari Raimah, seorang Yahudi, untuk diwakafkan kepada umum.
Mengenai kedermawannya, Abu Hurairah berkata; “Utsman bin Affan sudah membeli surga
dari Rasulullah dua kali; pertama ketika mendermakan hartanya untuk mengirimkan
pasukan ke medan perang. Kedua ketika membeli sumber air (dari Raimah)” (HR.Tirmidhi).
Khalifah usman bin affan termasuk 10 orang yang dikabarkan akan masuk surga.
Dalam menjalani hidupnya, beliau sangat takut dengan azab dan siksa Allah. Hingga suatu
ketika berkata; Sekiranya diriku berada di antara surga dan neraka dan saya tidak tahu mana
diantara dua itu saya akan masuk, niscaya saya akan pilih menjadi abu sebelum aku tahu ke
mana saya dimasukkan. Rasulullah pernah mengkabarkan bahwa dirinya termasuk ahli surga
karena sabar dan tawakal menghadapi cobaan dan derita dari Allah. Begitu fitnah yang
menimpa dirinya hingga akhirnya terbunuh secara kejam dan dholim. Pada waktu perang
Uhud, beliau berdiri bersama Rasulullah, Abu Bakar dan Umar. Tiba-tiba gunung itu
bergetar, kemudian Rasulullah berkata; Mohon jangan lari, tetap berada di Uhud. Jangan
takut, kamu bersama nabi, Abu Bakar dan dua orang syahid (HR.Bukhori).
3
B. Khalifah Usman Bin Affan Ketika Di Makkah
Ketika Allah memerintahkan Rasul SAW untuk berdakwah di jalan Allah, dan Abu
Bakar sudah masuk Islam, beliau pun pergi mendatangi Utsman mengajaknya masuk Islam.
khalifah usman bin affan pun seketika itu langsung menerima ajakan untuk masuk Islam dan
beliau mengucapkan dua kalimat syahadat. Hal ini dikarenakan, agama ini mengajak kepada
tauhid, membasmi kesyirikan, didalamnya terdapat seruan untuk berakhlak yang mulia dan
berperangai yang baik. Utsman akhirnya beriman kepada agama yang lurus ini dan beriman
kepada Rasul-Nya SAW, karena beliau mengenal betul kejujuran, amanah, dan kemuliaan
akhlak Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Beliaupun menjadi orang-orang yang pertama
masuk Islam. Akan tetapi, kaum beliau tidak membiarkan begitu saja, bahkan mereka
bertambah penyiksaan, penganiayaan dan gangguan mereka serta usaha mereka untuk
menghalangi mereka dari Islam, maka mereka pun hijrah ke negeri Habasyah (Ethopia). Dan
diantara pelopor hijrah tersebut adalah Utsman bin’Affan Radhiyallahu ‘anhu dan istri beliau
Beliaupun terhitung sebagai orang pertama yang berhijrah dari umat Islam ini. Al quran telah
mengkisahkan hal tersebut pada surat An – Nahl. Allah SWT berfirman yang atrinya :
“Dan orang – orang yang berhijrah karena Allah sesudah mereka dianiaya, pasti Kami akan
memberikan tempat yang bagus kepada mereka di dunia. Dan sesungguhnya pahala di akhirat
Khalifah usman bin affan hijrah dan meninggalkan negeri serta keluarganya demi
berpegang dengan agama dan aqidahnya. Hal ini menunjukkan akan kuatnya keimanan,
keyakinan dan keterikatan beliau dengan Allah SWT serta hari akhir. Beliau rela hidup dalam
4
serta kewibawaan. Beliau pindah kenegri orang lain demi Allah dan dijalan Allah, bukan
untuk berdagang dan mendapatkan keuntungan materi, namun semuanya untuk perdagangan
akhirat serta meraih surga dan diselamatkan dari api neraka. Kemudian ketika tersebar berita
akan Islamnya penduduk Mekkah dan sampai berita ini kepada mereka di Habasyah, mereka
pun kembali hingga ketika telah mendekat ke kota Mekkah, mereka akhirnya sadar bahwa
berita tersebut tidaklah benar. Tapi, mereka tetap masuk kota Mekkah dengan jaminan
Diantara yang kembali tersebut adalah Utsman bin Affan dan istri beliau Ruqayyah
gangguan dan penganiayaan dari orang-orang Mekkah. Tapi hal tersebut tidak membuatnya
lari dari agamanya, hingga Nabi SAW berhijrah ke kota Madinah bersama para sahabatnya
dan beliau pun ikut serta berhijrah. Usman termasuk orang yang berhijrah dua kali. Hal ini
Khalifah usman bin affan kembali menetap di Mekkah dan kembali mendapatkan
gangguan dan penganiayaan dari orang-orang Mekkah. Tapi hal tersebut tidak membuatnya
lari dari agamanya, hingga Nabi SAW berhijrah ke kota Madinah bersama para sahabatnya
dan beliau pun ikut serta berhijrah. Di kota Madinah mereka di sambut baik oleh
penduduknya. Rosul SAW mempersaudarakan mereka dengan kaum Anshor yang mana
sahabat utsman mendapat bagian dengan Aus bin Tsabit, Rosul SAW sebelum shulhul
hudaibyyah mengutus beliau ke Makkah, kemudian datang kabar atas terbunuhnya beliau
oleh penduduk Makkah, pada saat itu Rosul SAW meminta para sahabat untuk berbai’at yang
di kenal dengan Ba’iatur Ridwan ,Rosul SAW juga membangun masjid quba’, dan beliaulah
yang pertama kali melakukan perluasan masjid tersebut karena semakin ramai umat Islam
5
D. Awal Kekholifahan Usman Bin Affan
Khalifah usman bin affan menjabat kholifah setelah wafatnya sahabat Umar RA bulan
Muharrom tahun 24 H ketika itu sahabat Umar RA berusia 68 menurut hitungan masehi atau
70 menurut hitungan hijriyyah. Awal masa kekhalifahan Utsman dilakukan dengan majelis
syuro, atas usulan Umar yang pada mulanya ia ragu, namun setelah di fikir matang-matang,
bahwa kalau dibiarkan begitu saja keadaan akan kacau. Oleh karena itu, umar membentuk
majelis syura, menjelang wafat Umar bin Khattab berpesan selama tiga hari, imam masjid
hendaknya diserahkan pada Suhaib al-Rumi. Namun pada hari keempat hendaknya telah
dipilih seorang pemimpin penggantinya. Umar memberikan enam nama. Mereka adalah Ali
bin Abu Thalib, Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqas, Abdurrahman
bin Auf dan Thalhah bin Ubaidillah. Keenam orang itu berkumpul. Abdurrahman bin Auf
mengundurkan diri. Ia lalu menyatakan dirinya mundur dari pencalonan. Tiga orang lainnya
menyusul. Tinggallah Utsman, dan Ali, maka Abdurrahman ditunjuk menjadi penentu. Ia lalu
menemui banyak orang meminta pendapat mereka. Namun pendapat masyarakat pun
terbelah. Imar anak Yasir mengusulkan Ali. Begitu pula Mikdad. Sedangkan Abdullah bin
Abu Sarah berkampanye keras untuk Utsman. Abdullah dulu masuk Islam, lalu balik menjadi
kafir kembali sehingga dijatuhi hukuman mati oleh Rasul. Atas jaminan Utsman hukuman
tersebut tidak dilaksanakan. Abdullah dan Utsman adalah “saudara susu”. Disebutkan bahwa,
sebagian besar warga memang cenderung memilih Utsman. Saat itu, kehidupan ekonomi
Madinah sangat baik. Abdurrahman yang juga sangat kaya pun memutuskan Ustman sebagai
khalifah. Abdurrahman adalah ipar Ustman. Mereka sama-sama keluarga Umayah. Pada saat
6
E. Prestasi-prestasi Yang Pernah diraih Pada Masa khalifah usman bin affan
Masa kekhalifahan Usman bin Affan merupakan masa yang paling makmur dan
sejahtera. Ada yang menyebutkan dalam ceritanya sampai rakyatnya melakuakan haji
berkali-kali. Bahkan seorang budak dijual sesuai berdasarkan berat timbangannya. Beliau
adalah khalifah yang pertama kali melakukan perluasan masjid al-Haram (Mekkah) dan
masjid Nabawi (Madinah) karena semakin ramai umat Islam yang menjalankan rukun Islam
kelima (haji). Beliau mencetuskan ide polisi keamanan bagi rakyatnya, membuat bangunan
khusus untuk mahkamah dan mengadili perkara. Hal ini belum pernah dilakukan oleh
khalifah sebelumnya. Abu Bakar dan Umar bin Khotthob biasanya mengadili suatu perkara di
masjid. Pada masa Utsman khutbah Idul fitri dan idul adha didahulukan sebelum sholat.
Begitu juga adzhan pertama pada sholat Jum’at. Beliau memerintahkan umat Islam pada
waktu itu untuk menghidupkan kembali tanah-tanah yang kosong untuk kepentingan
pertanian. Pada masa Utsman juga, kekuatan Islam melebarkan ekspansi. Untuk pertama
kalinya, Islam mempunnyai armada laut yang tangguh. Muawiyah bin Abu Sofyan yang
menguasai wilayah Syria, Palestina dan Libanon membangun armada itu. Sekitar 1.700 kapal
Adapun prestasi yang diperoleh selama beliau menjadi Khalifah antara lain bagai
berikut:
Perlu diketahui bahwa setelah Kholifah Umar RA wafat ada beberapa daerah yang
membelot terhadap pemerintahan Islam. Sebagaimana yang di lakukan oleh Yazdigard yang
penguasa Islam, akan tetapi pemerintah Islam berhasil memusnahkan gerakan pemberontakan
besar seperti Hisrof, Kabul, Turkistan jatuh pada kekuasaan Islam. Juga terdapat daerah lain
yang membelot dari pemerintahan Islam, seperti Khurosan dan Iskandaria, adapun Iskandaria
7
bermula dari kedatangan kaisar Konstan II dari Roma Timur atau Bizantium yang menyerang
Iskandaria dengan mendadak, sehingga pasukan Islam tidak dapat menguasai serangan .
Panglima Abdullah bin Abi Sarroh yang menjadi wali di daerah tersebut meminta pada
kholifah Utsman untuk mengangkat kembali panglima ‘Amru bin ‘ash yang telah di
selain itu ,kholifah Utsman bin ‘Affan juga mengutus Salman Robi’ah Al – Baini untuk
memasuki Tunisia (Afrika Utara) di pimpin oleh Abdullah bin Sa’ad bin Abi Zarrah, yang
mana Tunisia sudah lama sebelumnya di kuasai Romawi. Tidak hanya itu saja pada saat
Syiria bergubernurkan Mu’awiyah, ia berhasil menguasai Asia kecil dan Cyprus. Dimasa
pemerintahan Utsman, negeri–negeri yang telah masuk ke dalam kekuasaan Islam antara lain
: Barqoh, Tripoli Barat, bagian selatan negeri Nubah, Armenia dan beberapa bagian
Thabaristan bahkan telah melampui sungai Jihun (Amu Daria), negeri Balkh (Baktaria) Hara,
Pembangunan angkatan laut bermula dari adanya rencana khalifah usman bin affan
untuk mengirim pasukan ke Afrika, Mesir, Cyprus. Untuk sampai ke daerah tersebut harus
melalui lautan. Pada saat itu, Muawiyah, gubernur di Syiria harus menghadapi serangan
angkatan laut Romawi di daerah pesisir provinsinya. Untuk itu, ia mengajukan permohonan
kepada khalifah Utsman untuk membangun angkatan laut dan di kabulkan oleh kholifah.
Selain itu, keberangkatan pasukan ke Cyprus yang melalui lautan, juga ummat Islam
agar membangun armada angkatan laut. Pada saat itu pasukan di pimpin oleh Abdullah bin
Qusay Al–Harisi yang di tunjuk sebagai Amirul Bahr atau panglima angkatan laut. Di
samping itu, serangan yang di lakukan oleh bangsa Romawi ke Mesir melalui laut, juga
8
memaksa ummat Islam agar segera mendirikan angkatan laut. Bahkan pada tahun 646 M,
bangsa Romawi telah menduduki Alexandria dengan penyerangan dari laut. Atas perintah
kholifah ‘Utsman, Amr bin Ash dapat mengalahkan bala tentara bangsa Romawi dengan
3.Kodifikasi al – Qur’an
Pemerintahan Islam semakin meluas, beberapa negara telah di taklukkan dan para
Qori’ pun tersebar di berbagai daerah, sehingga perbedaan bacaan pun terjadi yang di
akibatkan berbedanya qiro’at dari qori’ yang sampai pada mereka. Sebagian kaum muslimin
sandarkan pada Rasul SAW. Sebagian yang lain khawatir akan menimbulkan keraguan pada
generasi berikutnya yang tidak langsung bertemu Rasul SAW. Ketika terjadi peperangan di
Armenia dan Azarbaijan dengan penduduk Irak, Hudzaifah melihat banyak perbedaan dalam
bacaan al – Qur’an. Melihat hal tersebut beliau melaporkannya kepada kholifah Utsman.
Para sahabat khawatir kalau perbedaan tersebut akan membawa perpecahan pada
kaum muslimin. Mereka sepakat menyalin lembaran pertama yang telah di lakukan oleh
kholifah Abu Bakar yang di simpan oleh istri Rosul SAW, sayyidah Hafshoh RA. Dan
menyatukan umat Islam dengan satu bacaan. Selanjutnya Kholifah ‘Utsman mengirim surat
memerintahkan para sahabat antara lain ; Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Sa’ad bin
Kholifah ‘Utsman berpesan bila anda berbeda pendapat tentang hal al–Qur’an maka
tulislah dengan ucapan lisan Quraisy karena al–Qur’an diturunkan di Quraisy. Setelah mereka
seluruh daerah dan memerintahkan agar semua bentuk lembaran mushaf yang lain di bakar.
9
Mushaf ditulis seba nyak lima buah, empat buah di kirimkan ke daerah – daerah Islam supaya
di salin kembali , satu buah di simpan di Madinah untuk Kholifah ‘Utsman sendiri dan
Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa motif pengumpulan mushaf oleh Kholifah Abu
Bakar dan khalifah usman bin affan berbeda. Pengumpulan mushaf yang di lakukan oleh
Kholifah Abu Bakar dikarenakan danya kekhawatiran akan hilangnya al–Qur’an karena
banyak huffadz yang meninggal pada peperangan, sedangkan motif pengumpulan mushaf
timbulnya perpecahan.
pemerintahan kholifah ‘Utsman RA – dengan kabar dari Allah SWT kepada beliau – dan
karena kecintaan beliau kepada Utsman Radhiyallahu ‘anhu serta antusias beliau untuk
memberikan kemaslahatan bagi umat ini setelah beliau, beliaupun mendo’akan Utsman dan
mengabarkan kepadanya dengan hal-hal yang berkaitan dengan fitnah ini yang berakhir
dengan terbunuhnya beliau. Dan Nabi SAW bersemangat untuk merahasiakan kabar ini,
hingga hal tersebut tidak sampai kepada kita melainkan apa yang telah dikatakan oleh
Utsman Radhiyallahu ‘anhu ketika terjadi fitnah, ketika dikatakan kepadanya: Mengapa
engkau tidak memerangi? Beliau mengatakan : Tidak, sesungguhnya Rasulullah SAW telah
mengambil sumpah dariku dan sesungguhnya aku bersabar atas hal ini.
Pada mulanya pemerintahan khalifah usman bin affan berjalan lancar. Hanya saja
seorang Gubernur Kufah, yang bernama Mughirah bin Syu’bah dipecat oleh Khalifah Utsman
dan diganti oleh Sa’ad bin Abi Waqas, atas dasar wasiat khalifah Umar bin Khatab.
Kemudian beliau memecat pula sebagian pejabat tinggi dan pembesar yang kurang baik,
untuk mempermudah pengaturan, lowongan kursi para pejabat dan pembesar itu diisi dan
10
diganti dengan famili-famili beliau yang kredibel (mempunyai kemampuan) dalam bidang
tersebut. Adapun pejabat – pejabat yang di angkat kholifah ‘utsman antara lain :
1. Abdullah bin Sa’ad ( saudara susuan kholifah ‘Utsman RA) sebagai wali Mesir
2. Abdullah bin Amir bin Khuraiz sebagai wali Bashroh menggantikan Abu Musa al–
Asy’ari.
3. Walid bin ‘Uqbah bin Muis (saudara susuan kholifah ‘Utsman RA) sebagai wali
‘Utsman.
Tindakan khalifah usman bin affan yang terkesan nepotisme ini merupakan salah satu
kekurangan kekhalifahan pada masa Utsman Bin Affan RA dan mengundang protes dari
orang-orang yang dipecat, walaupun tuduhan tersebut tidaklah beralasan karena pribadi
kholifah ‘Utsman RA bersih. Pengangkatan kerabat oleh kholifah ‘Utsman bukan tanpa
pertimbangan. Hal ini di tunjukkan oleh jasa yang di buat oleh Abdullah bin Sa’ad dalam
melawan Romawi di Afrika Utara dan juga keberhasilannya dalam mendirikan angkatan laut.
maka datanglah gerombolan yang dipimpim oleh Abdulah bin Saba’ yang menuntut agar
pejabat-pejabat dan para pembesar yang diangkat oleh Khalifah Utsman ini dipecat pula.
Usulan-usulan Abdullah bin Saba’ ini ditolak oleh khalifah Utsman. Posisi-posisi penting
diserahkan Kholifah Utsman pada keluarganya Bani Umayyah. Yang paling kontroversial
adalah pengangkatan Marwan bin Hakam sebagai sekretaris negara. Banyak yang curiga,
Di masa itu, posisi Muawiyah anak Abu Sofyan mulai menjulang menyingkirkan
nama besar seperti Khalid bin Walid. Amr bin Ash yang sukses menjadi Gubernur Mesir,
diberhentikan dan diganti dengan Abdullah bin Abu Sarah keluarga yang paling aktif
berkampanye untuk kholifah Ustman dulu. Kholifah Usman minta bantuan Amr kembali
11
begitu Abdullah menghadapi kesulitan. Kholifah Ustman mengangkat saudaranya seibu,
Walid bin Ukbah menggantikan tokoh besar Saad bin Abi Waqas. Namun Walid tak mampu
Pada masa kekhalifahan Usman bin Affan-lah aliran Syiah lahir dan Abdullah Bin
Sab’ disebut sebagai pencetus aliran Syi‟ah tersebut. Karena merasa sakit hati, Abdullah bin
Saba’ kemudian membuat propoganda yang hebat dalam bentuk semboyan anti Bani
Umayah, termasuk Utsman bin Affan. Seterusnya penduduk setempat banyak yang termakan
yang menuntut kepada Khalifah Utsman, tuntutan dari banyak daerah ini tidak dikabulkan
oleh khalifah, kecuali tuntutan dari Mesir, yaitu agar Utsman memecat Gubernur Mesir,
Abdullah bin Abi Sarah, dan menggantinya dengan Muhammad bin Abi Bakar Karena
tuntutan orang mesir itu telah dikabulkan oleh khalifah, maka mereka kembali ke mesir,
tetapi sebelum mereka kembali ke mesir, mereka bertemu dengan seseorang yang ternyata
Isinya adalah perintah agar Gubernur Mesir yang lama yaitu Abdulah bin Abi sarah
membunuh Gubernur Muhammad Abi Bakar (Gubernur baru) Karena itu, mereka kembali
lagi ke madinah untuk meminta tekad akan membunuh Khalifah karena merasa
dipermainkan. Setelah surat diperiksa, terungkap bahwa yang membuat surat itu adalah
Marwan bin Hakam. Tetapi mereka melakukan pengepungan terhadap khalifah dan menuntut
dua hal :
1. Supaya Marwan bin Hakam di qishas (hukuman bunuh karena membunuh orang).
Khalifah usman bin affan tidak mengabulkan permohonannya dengan alasan karena
Marwan baru berencana membunuh dan belum benar-benar membunuh. Sedangkan tuntutan
kedua, beliau berpegang pada pesan Rasullulah SAW; “Bahwasanya engkau Utsman akan
12
mengenakan baju kebesaran. Apabila engkau telah mengenakan baju itu, janganlah engkau
lepaskan”. Setelah mengetahui bahwa khalifah Utsman tidak mau mengabulkan tuntutan
mereka, maka mereka melanjutkan pengepungan atas beliau sampai empat puluh hari. Ketika
Utsman Radhiyallahu ‘anhu melihat bahwa ajakan untuk berdamai dengan mereka tidak
bermusyawarah dengan Abdullah bin Salam. Abdullah bin Salam pun memberikan isyarat
agar beliau menahan diri dari memerangi mereka, agar hal tersebut semakin bisa menjadi
hujjah bagi beliau di sisi Allah kelak. Abdullah bin Salam berkata kepada beliau : “Tahan dan
tahanlah, karena hal itu akan menjadi hujjah bagimu”. Situasi dari hari kehari semakin
memburuk. Rumah beliau dijaga ketat oleh sahabat-sahabat beliau, Ali bin Thalib, Zubair bin
Awwam, Muhammad bin Thalhah, Hasan dan Husein bin Ali bin Abu Thalib.
itu dengan sabar dan tutur kata yang santun. Hingga suatu hari, tanpa diketahui oleh
pengawal-pengawal rumah beliau, masuklah kepala gerombolan yaitu Muhammad bin Abu
Bakar (Gubernur Mesir yang Baru) dan membunuh Utsman bin Affan yang sedang membaca
al-Qur‟an. Dalam riwayat lain, disebutkan yang membunuh adalah Aswadan bin Hamrab dari
Tujib, Mesir. Riwayat lain menyebutkan pembunuhnya adalah al Ghafiki dan Sudan bin
Hamran. Beliau wafat pada bulan haji tahun 35 H. dalam usia 82 tahun setelah menjabat
Sungguh tragedi pembunuhan terhadap khalifah usman bin affan merupakan sebab
terjadinya banyak fitnah. Tragedi tersebut merupakan awal munculnya fitnah ditengah umat
penyimpangan dari Islam baik dalam aqidah, dan syariat. Sungguh pembunuhan terhadap
Utsman merupakan sebab utama terjadinya banyak fitnah dan karenanya umat ini terpecah
13
belah hingga hari ini. Dari Abu Utsman An-Nahdhi bahwasanya Abu Musa al-Asy’ari
Radhiyallahu ‘anhu berkata :“Seandainya pembunuhan terhadap Utsman itu benar maka umat
ini akan memeras susu, akan tetapi hal itu adalah kesesatan, oleh karena itu umat Islam
memeras darah” Ibnu Asaakir meriwayatkan dengan sanad kepada Samurah bin Jundub
Radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata: “Sesungguhnya Islam dahulu dalam benteng yang kokoh,
akan tetapi mereka melubangi benteng Islam tersebut dengan pembunuhan terhadap Utsman.
Mereka menggoreskan goresan dan tidak dapat menutupnya kembali sampai hari kiamat. Dan
penduduk Madinah dahulu memiliki kekhalifahan, tapi mereka mengeluarkannya, dan tidak
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nabi SAW bersabda : “Janganlah kalian mencaci para sahabatku. Demi jiwaku yang
ada ditangan-Nya, seandainya seseorang diantara kalian menginfakkan satu gunung Uhud
emas, hal itu tidak sebanding dengan satu mud atau bahkan setengah mud mereka.” (HR.
Bukhari dan Muslim) Khalifah Utsman adalah orang yang berhati mulia, sabar dan dermawan
terutama untuk kepentingan jihad Islam. Usaha khalifah Utsman dalam meluaskan wilayah
Islam sangatlah banyak, diantaranya merebut daerah Iskandaria dan Khurosan sehingga
muncullah suatu usaha untuk membuat armada laut. Hal lain yang berhasil di lakukan oleh
kholifah Utsman bin Affan dan sangat bermanfaat bagi umat Islam sepanjang masa adalah
menyusun mushaf al–Qur’an yang di kumpulkannya dari istri Rosul SAW sayyidah Hafshoh
Banyak hal yang telah dicapai dengan gemilang dengan usia beliau RA yang sudah
tua yakni 70 tahun diawal menjabat hingga 82 tahun ketika beliau wafat. Betapa usia tak
menyurutkan niat beliau untuk mengabdi demi tegaknya bendera Islam.Allah SWT
berfirman :”Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia
adalah keras terhadap orang – orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka, kamu lihat
mereka ruku` dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka
Demikianlah sifat – sifat mereka dalam Taurat dan sifat–sifat mereka dalam Injil,
yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu
kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya, tanaman itu menyenangkan
15
dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” [QS.
Al-Fath: 29] .Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda tentang mereka (para sahabat) :
“Sebaik-baik umatku adalah generasi yang saya diutus kepada mereka” (Imam Muslim Bin
B. Saran
dan bahan tambahan dalam memahami sejarah seluk beluk tenteng Usman bin Affan. Penulis
16
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ujangarisman.com/2017/02/makalah-tentang-usman-bin-affan.html
17