BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEPERANGAN DI ZAMAN RASULULLAH
SAW
A. Perang Waddan atau Perang al-Abwa………………………………1
B. Perang Buwath. ……………………………………………………………….1
C. Perang Safwan atau Perang Badar Pertama……………………. 2
D. Perang Usyairah…………………………………………..2
E. Perang Badar II……………………………………………2
F. Perang Bani Qainuqa’……………………………………..3
G. Perang Bani Sulaim………………………………………..3
H. Perang as-Suwaiq…………………………………………………………….3
I. Perang Dzi Amr atau Perang Ghathafan atau Perang
Anmar………………………………………………………………………………4
J. Perang Uhud……………………………………………….5
K. Perang Hamraul Asad……………………………………………………….5
L. Perang Bani Nadhir………………………………………………………….6
B. Perang Buwath.
Terjadi pada bulan Rabiul Awal tahun 2 H/623 M. Dalam Perang ini
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memimpin langsung 200 orang
sahabatnya. Sementara kafilah kafir Quraisy yang berjumlah 100
orang dipimpin oleh Umayyah bin Khalaf. Kafilah ini membawa 2500
onta.
Mengetahui pergerakan Rasulullah dan pasukannya, orang-orang
Quraisy pun mempercepat langkah mereka dan melewati jalan yang
tersembunyi untuk menghindari cegatan kaum muslimin. Peristiwa
ini pun berakhir tanpa kontak senjata
C. Perang Safwan atau Perang Badar Pertama.
Perang Badar I terjadi pada bulan Rabiul Awal tahun 2 H. Peristiwa ini
dilatarbelakangi oleh tindakan Kirz bin Jabir al-Fahri yang menyerang
peternakan penduduk Madinah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam memimpin 70 orang sahabatnya untuk menghadapi pembuat
onar ini. Sesampainya di daerah Safwan, Nabi tidak menemukan
mereka.
D. Perang Usyairah.
E. Perang Badar II
Perang ini terjadi pada bulan Dzul Hijjah tahun 2 H. Tidak sampai 7
hari setelah tiba di Madinah dari Perang Badar, Rasulullah berangkat
menuju Bani Sulaim dengan membawa 200 orang pasukan.
Keberangkatan Rasulullah ini dikarenakan Bani Ghathafan dan Bani
Sulaim yang bersekutu memerangi Madinah.
H. Perang as-Suwaiq.
Peristiwa ini terjadi pada bulan Sya’ban tahun 5H. Perang ini terjadi
di daerah Muraisi’, karenanya Perang Bani Musthaliq disebut juga
dengan Perang Muraisi’. Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam memimpin 700 pasukan infantri dan 30 pasukan berkuda
menghadapi orang-orang Bani Musthaliq yang dipimpin oleh al-
Harits bin Abi Dharar.
Sebab terjadinya perang ini adalah orang-orang Bani Musthaliq
berencana menyerang kaum muslimin. Nabi mengutus Buraidah bin
al-Hashib untuk menanyakan kepada al-Harits tentang pernyataan
perang tersebut. Dan berita tersebut benar sebagaimana adanya. Nabi
pun dengan cepat merespon hal itu dengan terlebih dahulu melakukan
penyerangan. Perlu diketahui, Bani Musthaliq adalah sekutu Mekah
saat Perang Uhud.
Perang ini terjadi pada bulan Dzul Hijjah tahun 5H. Saat Rasulullah
membersihkan diri sepulangnya dari Perang Ahzab, Malaikat Jibril
datang menemui beliau dan mengatakan, “Apakah engkau sudah
meletakkan senjata? Demi Allah, kami para malaikat masih
memanggul senjata-senjata kami. Keluarlah menuju mereka”.
Rasulullah bertanya, “Kepada siapa?” “Kesana”. Kata Jibril menunjuk
kea rah perkampungan Bani Quraizhah. Maka Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam pun berangkat menuju Bani Quraizhah (HR.
Bukhari).