PERANG SALIB
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam
Dosen Pengampu : Nandang Abdurohim, M.Ag
Disusun Oleh :
Kelompok 8
Muhamad Iqbal Attarqi 1202010082
Muhamad Rifa’I Suhendra 1202010085
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah
melimpahkan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan
makalah yang berjudul “Perang Salib” dengan lancar. Dalam pembuatan makalah ini,
penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Nandang Abdurohim, M.Ag
yang telah bersedia membantu memberikan arahanya, dan semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan lancar.
Makalal ini, berisi tentang pengertian perang salib, latar belakang terjadinya
perang salib, periodesasi perang salib, pengaruh yang menyebar setelah terjadinya perang
salib, tokoh yang terkenal pada perang salib.
Penulis berharap semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuataan
makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang
bersifat membangun demi perbaikan kearah yang lebih baik. Akhir kata penulis
sampaikan terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………..i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………….1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Perang Salib…………………………………………..….2
B. Latar Belakang Perang Salib…………………………………………2
C. Proses Terjadinya perang Salib……………………………………....3
D. Dampak Setelah Terjadinya Perang Salib…………………………..13
E. Masa Kemunduran…………………………………………………..14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………….……19
B. Saran………………………………………………………….……..19
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sejarah Peradaban Islam memiliki banyak cerita di dalamnya. Cerita tentang
penyebaran, kebudayaan dan tokoh-tokoh yang berpengaruh. Dalam salah satu bab
menceritakan tentang Perang Salib. Sebagai gambaran, Perang Salib yang familiar bagi kita
adalah suatu perang keagamaan yang sangat terkenal. Jika kita pernah menonton film
Kingdom of Heaven, mungkin kita memiliki sedikit gambaran tentang Perang Salib ini.
Disebut Perang Salib karena para tentara atau pejuang Kristen ini menggunakan simbol
salib ditameng, baju, topi dan segala atribut berperangnya. Perang Salib ini terbagi atas
beberapa periode. Didalamnya, terdapat banyak tokoh-tokoh yang menarik cerita saat
pemimpin perang ini yang dapat menambah wawasan kita.
B. Rumusan Masalah
Setelah dipaparkan sedikit dalam latar belakang di atas, didapatlah rumusan masalah yaitu:
2. Apa yang menjadi latar belakang yang memicu terjadinya Perang Salib antara kaum
Muslim dan Kristen?
Istilah ini juga digunakan untuk ekspedisi-ekspedisi kecil yang terjadi selama
abad ke-16 di wilayah di luar Benua Eropa, biasanya terhadap kaum pagan dan kaum
non-Kristiani untuk alasan campuran; antara agama, ekonomi, dan politik. Skema
penomoran tradisional atas Perang Salib memasukkan 9 ekspedisi besar ke Tanah Suci
selama Abad ke-11 sampai dengan Abad ke-13. “Perang Salib” lainnya yang tidak
bernomor berlanjut hingga Abad ke-16 dan berakhir ketika iklim politik dan agama di
Eropa berubah secara signifikan selama masa Renaissance.
Perang Salib pada hakikatnya bukan perang agama, melainkan perang merebut
kekuasaan daerah. Hal ini dibuktikan bahwa tentara Salib dan tentara Muslim saling
bertukar ilmu pengetahuan.
Terjadinya Perang Salib antara kedua belah pihak, Islam dengan Kristen
disebabkan oleh faktor-faktor utama yaitu agama, politik dan sosial ekonomi.
1. Faktor Agama
2. Faktor Politik
Saat itu, di Eropa berlaku hukum waris bahwa anak tertua yang berhak menerima
harta warisam, apabila anak tertua meninggal maka harta warisan harus diserahkan
kepada gereja. Oleh karena itu, populasi orang miskin meningkat sehingga anak-anak
yang miskin beramai-ramai mengikuti seruan mobilisasi umum Perang Salib dengan
harapan mendapatkan perbaikan ekonomi.
Hancurnya pasukan Salib pertama, segera disusul oleh bangkitnya pasukan Salib
berikutnya setahun kemudian yaitu pada tahun 1097. Kali ini tentara Salib menyebrang
selat Bosor, memasuki Asia Kecil dan memblokade kota Nicea. Selama sebulan kota
ini dikepung sampai akhirnya dapat ditaklukan pada tanggal 18 Juni 1097 M. Setahun
kemudian pasukan Salib dapat melumpuhkan Raha (Edessa), Syiria Utara hingga
Antokia.12 Pada bulan juni 1099, bergerak lagi tentara Salib melanjutkan
penyerbuannya. Kali ini sasaran mereka adalah Baitul Maqdis, selama kurang lebih satu
bulan mereka mengepung kota suci ini, akhirnya mereka berhasil menguasainya,
tepatnya pada tanggal 15 Juli 1099 M.13 Di kota ini mereka bertindak kejam,
melakukan pembantaian bukan saja terhadap umat Islam tetapi juga terhadap orang-
orang Yahudi dan Nasrani setempat yang tidak mau bekerjasama dengan mereka.
c. Kerajaan Latin III di Baitul Maqdis (1099 M) dipimpin oleh raja Godfrey.
Pada tahun 1146 M Imad al-Din Zanki wafat, maka perjuangan dilanjutkan
oleh putranya bernama Nur al-Din Zanki. Dibawah pimpinannya, beberapa kota
di sekitar Antokia dapat dikuasainya pada tahun 1149 M. Dua tahun kemudian
Pasukan Islam merebut kembali kota di sekitar Edessa dan bahkan tentara Islam
sempat menangkap Emir Edessa. Selanjutnya pada tahun 1164 M Nur al-Din
Zanki berhasil menaklukan kota Antokia dan menyandera Emir Bahemond III dan
sekutunya Raymond III. Keduanya dibebaskan setelah membayar tebusan dalam
jumlah besar.
Skala prioritas pasukan Salib pada periode ini adalah menguasai Mesir.
Berdasarkan pertimbangan ekonomi, bahwa jika Mesir dapat di kuasai, mereka
dapat memperoleh keuntungan besar dalam peperangan, sebab dari Mesir akan
terbuka kesempatan untuk memasuki Laut Merah dan mengembangkan
perdagangan ke Hindia dan kepulauan Hindia sebelah Timur (sekarang
Indonesia).23 Beberapa tahun setelah pasukan Salib berhasil menduduki
Konstantinopel, pada tahun 1218 M, mereka menyerang Mesir, tetapi tidak
berhasil dan hanya dapat menguasai kota Dimyat sebagai pintu gerbang strategi
untuk memasuki Mesir. Dalam tahun 1229 M pimpinan tentara Salib Frederick
mengadakan perundingan damai dengan Malik al-Kamil penguasa Mesir dari
Dinasti Ayyubiah. Isi perjanjian tersebut adalah Baitul Maqdis diserahkan ke
tentara Salib dan sebagai gantinya Dimyat diserahkan kepada tentara Islam.24
Dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut, Baitul Maqdis kembali
kepangkuan pasukan Salib dengan Frederick II sebagai rajanya. Tetapi setelah
melalui beberapa pertempuran melawan tentara Salib, Baitul Maqdis dapat direbut
kembali oleh penguasa Dinasti Ayyubiah, al-Malik al-Shaleh putra alMalik pada
tahun 1247 M.
Perlawanan tentara Salib dilanjutkan oleh Dinasti Mamalik pada tahun 1263
M. Al-Malik al-Zahir Baybars berhasil menaklukan kota-kota Caesarea dan Akka.
Keberhasilan yang sama juga terjadi dalam menaklukan Yaffa dan kota Antokia
yang merupakan benteng pertahanan tentara Salib dalam tahun 1271 M.
a. Di Eropa
b. Dunia Islam
Selain Ekonomi, beberapa dampak negatif dan kerugian dunia Islam akibat
Perang Salib adalah sebagai berikut :
1. Politik
2. Militer
3. Perindustrian
4. Pertanian
Sistem pertanian yang sama sekali baru di dunia Barat mereka temukan
di Timur-Islam, seperti model irigasi yang praktis dan jenis tumbuh
tumbuhan dan buah-buahan yang beraneka macam, termasuk penemuan
gula.
5. Perniagaan
Ilmu astronomi yang sudah dikembangkan oleh umat Islam sejak abad
ke-9 telah pula memepengaruhi lahirnya berbagai observatorium di Barat.
Selain itu bangsa barat juga meniru adanya rumah sakit, sebagaimana sudah
berkembang lama di dunia Islam.
E. Masa Kemunduran
Masa kemunduran adalah masa dimana islam diserang oleh berbagai pihak,
masa kemunduran diawali pada tahun 1250-1500 M. Masa kemunduran sendiri
diawali dengan serangan bangsa Mongol.
a. Invasi mongol
1. Faktor Politik
Pada tahun 615 H. sekitar 400 orang pedagang bangsa Tartar dibunuh
atas persetujuan wali (gubernur) Utrar. Barang dagangan mereka dirampas
dan dijual kepada saudagar Bukhara dan Samarkand dengan tuduhan mata-
mata Mongol. Tentu saja hal ini menimbulkan kemarahan Jenghis Khan.
Jenghis Khan mengirimkan pasukan kepada Sultan Khawarizmi untuk
meminta agar wali Utrar diserahkan sebagai ganti rugi kepadanya. Utusan
ini juga dibunuh oleh Khawarizmi Syah sehingga Jenghis Khan dengan
pasukannya melakukan penyerangan terhadap wilayah Khawarizmi.
2. Motif Ekonomi
Setelah lebih dari satu abad umat Islam menderita dan berusaha bangkit
dari kehancuran akibat serangan bangsa Mongol di bawah Hulagu Khan,
malapetaka yang tidak kurang dahsyatnya datang kembali, yaitu serangan yang
juga dari keturunan bangsa Mongol. Berbeda dari Hulagu Khan dan
keturunannya pada dinasti Ilkhan, penyerang kali ini sudah masuk Islam, tetapi
sisa-sisa kebiadaban dan kekejaman masih melekat kuat. Serangan itu dipimpin
oleh Timur Lenk, yang berarti Timur si Pincang.
Timur Lenk terkenal sebagai penguasa yang sangat ganas dan kejam
terhadap para penentangnya. Ia adalah penganut Syi'ah yang taat dan menyukai
tasawuf tarekat Naqsyabandiyyah. Dalam perjalanan-perjalanannya ia selalu
membawa serta ulama-ulama syi’ah, sastrawan dan seniman. Ulama syi’ah dan
para ilmuwan dihormatinya. Ketika berusaha menaklukkan Syria bagian utara,
ia menerima dengan hormat sejarawan terkenal, Syeikh Ibnu Khaldun
Rahimahullah yang diutus Sulthan Faraj untuk membicarakan perdamaian.
Kota Samarkand diperkayanya dengan bangunan-bangunan dan masjid yang
megah dan indah. Di masa hidupnya kota Samarkand menjadi pasar
internasional, mengambil alih kedudukan Baghdad dan Tabriz. Ia datangkan
tukang-tukang yang ahli, seniman-seniman ulung, pekerjapekerja yang pandai
dan perancang-perancang bangunan dari negeri-negeri taklukannya; Delhi,
Damaskus dan lain-lain. Ia meningkatkan perdagangan dan industri di
negerinya dengan membuka rute-rute perdagangan yang baru antara India dan
Persia Timur. Ia berusaha mengatur administrasi pemerintahan dan angkatan
bersenjata dengan cara-cara rasional dan berjuang menyebarkan Islam.
a. Kesimpulan
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa selain faktor agama yang
menjadi pemicu terjadinya Perang Salib, faktor yang tidak kalah pentingnya
adalah ambisi politik dan ekonomi dari pembesar-pembesar Kristiani dan tentara-
tentara Salib. Perang Salib berlangsung hampir dua abad, kalah dan menang silih
berganti antara pasukan Salib dengan tentara Islam.
Salahuddin al-Ayyubi merupakan pimpinan tentara Islam yang sangat
populer dalam Perang Salib. Dia ditakuti sekaligus dikagumi oleh tentara
Kristiani. Kesuksesannya dalam memukul mundur Pasukan Salib menjadi
barometer bagi pemimpin-pemimpin tentara Islam kemudian dalam mengusir
pasukan Salib dari Timur.
Perang Salib menyebabkan kerugian bagi kedua belah pihak dan khusus
bagi dunia Islam, Perang Salib telah meninggalkan dampak yang negatif bagi
dunia Islam karena menyebabkan terjadinya kemusnahan dan kehancuran fisik.
Tetapi sebaliknya bagi dunia Eropa, Perang Salib banyak memberikan
sumbangsih bagi perkembangan peradaban dan budaya Eropa.
b. Saran
Para pembaca yang budiman, di penghujung tulisan ini kami berharap
semoga kita semua mampu mengartikan dan memahami cerita tentang Perang
Salib ini. Semoga tidak membuat kita saling membenci, akan tetapi terus
menjaga kerukunan sesama umat manusia. Semoga pembaca yang budiman
tidak puas akan hasil makalah ini dan dapat menindaklanjutinya.
DAFTAR PUSTAKA
Suntiah, Ratu dan Maslani. 2014. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Interes Media.
Ibrahim Hasan, Hasan, 1967, Tarîkh al-Islâm, Juz IV, Kairo: Maktabah al-Nahdhah al-
Misriyyah.
Harun, Yahya, 1987, Perang Salib dan Pengaruhnya di Eropa, Yogyakarta: Bina Usaha.
http://hestiara.blogspot.com/2012/07/buku-tokoh-tokoh-perang-salib-paling_4422.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Perang_Salib
http://indraazzikra.blogspot.com/p/salahudin-al-ayyubi-sang-legenda-perang.html
http://warofweekly.blogspot.com/2011/05/tokoh-tokoh-yang-berpengaruh-pada.html
http://www.beritaunik.net/misteri-dunia/kisah-keganasan-dracula-di-perang-salib.html
http://www.islampos.com/perang-salib-bagaimana-permulaan-akhirnya-42239/