Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM


PENGANTAR PARADIGMA STRATEGI PEMBELAJARAN
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI MADRASAH SEBAGAI SEBUAH
SISTEM

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1 :
Ella Saputri (1811210165)
Ike Mita Permagari (1811210141)
Lidia Valentina (1811210155)

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Alimni M.Pd.

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU

1
2020

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikumwr.wb

Segala puji bagi Allah swt. Yang telah melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita semua
dan tidak ada habisnya nikmat-nikmat tersebut. Dan selanjutnya kita haturkan juga
rasa syukur kita terhadap kasih sayang Allah swt. Yang menurunkan kitab suci Al-
Quran dan orang suci yang di tunjuk oleh Allah swt sebagai Nabi dan Rasul untuk
membimbing umat-umat manusia dimuka bumi ini.

Pada kesempatan kali ini kami berterima kasih pada para pembaca sekalian yang telah
menyempatkan watunya untuk bisa membaca makalah ini. Makalah yang ada ditangan
anda saat ini ialah merupakan sebuah tugas dari dosen sejarah islam kebudayaan
islam. Kami rasa tugas ini sudah kami kerjakan sebaik mungkin untuk memberikan
pemahaman yang bagus untuk para pembaca supaya bisa memahami lebih jauh
mengenai sejarah kebudayaan islam.

Untuk itu kami disini ingin mengajak anda untuk memahami lebih jauh tentang sejarah
kebudayaan islam. Kami sadar dalam proses belajar ini kami masih banyak
kekurangan dan kesalahan oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
masukan dari anda-anda sekalian.

Wa’alaikumusalamwr.wb

Pagaralam, Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar............................................................................................. i
Daftar Isi....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................. 3
B. Rumusan Masalah............................................................................ 3
C. Tujuan.............................................................................................. 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian paradigma strategi pembelajaran.................................... 4
B. Metode Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam........................... 5
C. Model Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam............................. 10
D. Strategi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam........................... 12
E. Teknik Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam............................ 13
F. Pendekatan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam..................... 17
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...................................................................................... 19
B. Saran................................................................................................. 19
Daftar Pustaka

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam melaksanakan tugas secara profesional, guru memerlukan wawasan
yang mantap untuk kegiatan belajar dan mengajar. Seorang guru harus
mengetahui dan memiliki gambaran yang menyeluruh mengenai
bagaimana proses pembelajaran terjadi serta langkah – langkah apayang
perlu sehingga tugas keguruannya bisa dilakukan dengan baik dan
memperoleh hasil yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan.Salah satu
wawasan yang harus dimiliki oleh guru adalah strategi belajar mengajar
yakni garis besar hal yang bertindak dalam rangka mencapai sasaran yang
telah digariskan. Dan suatu kegiatan belajar mengajar tanpa adanya
strategi pembelajaran, berati kegiatan itu tanpa pedoman dan arah yang
jelas, yang pada gilirannya bisa mengakibatkan tidak tercapainya tujuan
yang hendak diperoleh.Pembelajaran sejarah yang baik yakni yang mampu
menumbuhkan kontruksi kondisi masa sekarang dengan mengaitkan atau
melihat masa –masa lalu yang menjadi basis topik pembelajaran sejarah.
Siswa akan mudah memahami sejarah dengan menggunaka metode, model
serta strategi yang baik sehingga bisa mencapai tujuan penyampaian
pendidikan yang sesungguhmya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan paradigma strategi pembelajaran ?
2. Apa yang dimaksud dengan metode, model,strategi,pendekatan serta
teknik pembelajara sejarah kebudayaan islam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu paradigma strategi pembelajaran
2. Untuk mengetahui metode, model, strategi, pendekatan serta teknik
pembelajaran

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paradigma Strategi Pembelajaran


Pengertian paradigma yaitu cara seorang pendidik dalam menyelesaikan
pembelajaran dengan memberi kesempatan peserta didik aktif dalam
proses belajar dan mengajar, pendidik tidak hanya menyelesaikan
perencanaan melainkan semua hal yang bisa mencapai dari tujuan
pembelajaran. Untuk itu pendidik akan mudah mencapai tujuan dari proses
pembelajaran.
Strategi memiliki bahasa latin yakni strategia dan mempunyai arti
perencanaan untuk mencapai tujuan dari suatu pembelajaran. Didalam
strategi ini kuat dikaitkan dalam pembelajaran agar proses belajar dan
mengajar menjadi efektif dan efesien. Strategi pembelajaran itu terdiri dari
metode, model, teknik penyampaian, dan pendekatan terhadap peserta
didik. Metode dan teknik ini biasanya digunakan secara bergantian oleh
pendidik didalam menyampaikan pembelajaran. 1
Strategi merupakan keseluruhan tindakan seorang pendidik dalam
mewujudkan tujuan dari pembelajaran. Seorang pendidik dapat mengukur
efektifitas peserta didik dari pembelajaran dengan cara mengukur kualitas
dan kuatintas dari pembelajaran. Sedangkan untuk efesien yaitu bersumber
dari media, waktu, dan pastinya materi yang disampaikan serta fasilitas
yang tersedia. Unsur dari strategi pembelajaran yaitu memilih atau
menetapkan metode dan teknik pembelajara.
Jadi paradigma strategi pembelajaran bermakna seorang pendidik
merencanakan pembelajaran yang aktif didalam proses belajar sehingga
pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan aktif, menyenangkan, dan
kreatif. Adanya komunikasi yang baik menjadikan pembelajaran mudah
untuk dipahami.2

1
Sri Anita W,1984. Strategi Belajar Mengajar suatu Pengantar. Jakarta: PPLPTK
2
Ahmadi, Abu. dan Tri Prasetya, Joko, 1997. Strategi Belajar Mengajar, Bandung : CV. Pustaka Setia,
Cet. I

4
B. Metode Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam
Metode yakni cara sedangkan pembelajaran adalah proses berjalannya
belajar dan mengajar, maka dari itu dapat dipahami bahwa metode
pembelajaran memiliki arti yang luas yaitu cara yang akan dilakukan oleh
pendidika atau guru dalam proses berjalannya pembelajaran. Oleh karena
itu metode adalah hal yang harus dipikirkan, pada awalnya metode
pembelajaran ini kurang dipikirakan ataupun diperhatikan dalam proses
belajar. Karena orang – orang menganggap bahwa proses pembelajaran itu
praktis dan tanpa metodepun bisa dilakukan. Pandangan inilah yang harus
dihilangkan karena metode dalam pembelajaran itu memiliki tahap – tahap
atau biasa disebut dengan fase – fase. Ada empat tahap dalam metode
pembelajaran yakni Tahap Pendahuluan, Tahap Pembahasaan, Tahap
menghasilkan dan Tahap penurunan. Tahap pendahuluan ini merancang
dan mempersiapkan untuk pembahasan materi pembelajaran, dalam tahap
ini guru mengulang kembali pembahasan yang telah lalu atau biasa disebut
dengan mengkaji ulang. Tahap pembahasan yakni tahap mengkaji
pembahasaan serta menelaah materi dari pembelajaran, dalam tahap ini
peserta didik dituntut untuk konsentrasi dan memahami pembahasaan.
Tahap menghasilkan yaitu dimana tahap ini mengambil kesimpulan dari
tahap pembahasaan. Tahap penurunan itu menurunkan konsentrasi peserta
didik karena ketegangan dalam proses pembelajaran dan mengingatkan
serta memberi isyarat bahwa materi akan selesai.
Metode cara mencapai tujuan sebaik – baiknya, karena tidak mungkin kita
mencapai sesuatu tanpa adanya tujuan. Untuk berhasil atau tidaknya
metode itu tergantung pengguna dari metode itu sendiri. Tidak ada metode
yang paling buruk ataupun paling baik, semua itu terletak pada guru cakap
atau tidak cakap dalam memilih metode dan menggunakan metode
tersebut.
Metode pembelajaran memiliki beberapa jenis diantaranya :
1. Dari pemberian informasi memiliki beberapa teknis yaitu:
a. Ceramah

5
Metode ceramah yakni metode yang digunakan secara lisan
untuk menyampaikan materi pembelajaran. Dimana materi
yang disampaikan sesuai dengan tujuan dari pembelajaran.
Didalam metode ini peserta didik hanya mengandalkan
pendengaran dalam proses belajar, karena materi
disampaikan secara langsung.
b. Diskusi
Diskusi yakni didalam proses pembelajaran guru membagi
siswa dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan
pembelajaran dan menyampaikan pendapat mereka
mengenai materi yang dibagikan. Sehingga metode ini
melatih untuk siswa berani berpendapat dan mengasah
pemikirannya. Dan pastinya belajar yang fokus pada cara
siswa memecahkan masalah pembelajaran.
c. Tanya jawab
Cara ini digunakan oleh guru memberi pertanyaan pada
siswa agar terjadinya intraksi didalam proses pembelajaran.
Dengan metode ini siswa akan memusatkan perhatian pada
pelajaran, hal ini agar bisa melakukan pembelajaran
selanjutnya. Metode ini juga biasa digunakan untuk
apresiasi pada siswa yang bisa menjawab dengan baik, dan
penilaian.
d. Demonstrasi
Metode dengan cara menceritakan dan memperaktikan
suatu pembelajaran pada peserta didik. Bisa dengan
memperagakan barang, kejadian, dan pastinya urutan dalam
melakukan kegiatan pembelajaran.
2. Dari pemecahan masalah yakni :
a. Diskusi kelompok kecil (Buzz Group)
Diskusi yakni didalam proses pembelajaran guru membagi
siswa dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan

6
pembelajaran dan menyampaikan pendapat mereka
mengenai materi yang dibagikan. Sehingga metode ini
melatih untuk siswa berani berpendapat dan mengasah
pemikirannya. Dan pastinya belajar yang fokus pada cara
siswa memecahkan masalah pembelajaran.
b. Seminar
Metode yang dilakukan dengan kegiatan beberapa orang
mengupas semua masalah yang dipelajari dan ini salah satu
cara mencari jalan pedoman pelaksanaan, sehingga proses
pembelajaran berhasil.
c. Curah pendapat (Brainstroming)
Mengajar yang dilakukan dalam kelas dengan melontarkan
masalah kepada siswa, sehingga siswa menyatakan
pendapat, menjawab atau memberikan komentar. Dan
mungkin masalah tersebut bisa menjadi masalah baru,
dalam artian mendapatkan ide dari sekelompok siswa
dengan cara yang singkat.
Tujuan dari metode Brainstriming ini agar memperoleh
pengalaman, pendapat, informasi semua peserta didik.
Hasilnya bisa dijadikan gagasan untuk pembelajaran
bersama. Metode ini digunakan untuk mengupas habis
semua pikiran siswa terhadap apa yang dilontarkan oleh
guru atau pendidik.
d. Diskusi umum
Metode ini memiliki tujuan dimana peserta didik tukar
menukar gagasan, pendapat, informasi, sehingga dapat
dicapai kesimpulan. Untuk mendapat kesepakatan siswa
saling mengutarakan argumentasi dan meyakinkan siswa
lainnya. Setelah mecapai kesepakatan bersama inilah yang
dinamakan dengan diskusi
3. Dari penugasaan

7
a. Metode permainan
Cara pembelajaran dimana siswa terlibat langsung dan
dengan metode ini siswa akan merasakan kesenangan dan
metode ini juga membuat materi mudah dipahami dan
dimengerti oleh siswa atau pesrta didik.
b. Studi kasus
Metode yang dilakukan dilapangan atau biasa disebut
dengan observasi, dimana siswa meneliti pemeblajaran yang
nantinya diakhir pembelajaran siswa menyampaikan
laporan tehadap apa yang telah dilakukan dilapangan.
c. Karya wisata
Metode yang telah dirancang oleh pendidik, dimana peserta
didik diajak ke tempat- tempat wisata atau ke tempat-
tempat bersejarah situs meghalit. Siswa berdiskusi dan
membuat laporan secara bersama dan didampingi oleh
pendidik, yang nantinya laporan tersebut bisa dibukukan
sehingga bisa dipelajari secara bersama. 3
Adapun metode zaman Rasulullah terdapat sedikit perbedaan akan
tetapi ada yang sama. Metode pembelajaran Rasulullah yakni
membangkitkan motivasi belajar. Penggunaan metode sangatlah
penting dalam dunia pendidikan. Dalam Alquran disimpulkan bahwa
terdapat tiga metode yang dipakai dalam proses pembelajaran yaitu
Hikmah (kebijaksanaan), Mau’idahtil Hasanah (nasihat yang baik),
dan Mujadalah ( debat atau dialog).
Terdapat banyak metode yang digunakan Rasulullah dalam
menyampaikan pendididkan, akan tetapi Rasulullah menyarankan
untuk menggunakan metode pembelajaran yang aktif, memudahkan,
menyenangkan dan kreatif. Diatara banyaknya metode pembelajran
kami merumuskan beberapa metode pembelajaran Rasulullah yaitu:
1. Metode pembelajaran dengan praktik secara langsung
3
Sifa siti mukrimah,2014,53 Metode Belajar Pembelajaran Plus Aplikasinya,Bandung: Indonesia
University of Education

8
Tidak hanya dengan metode ceramah Rasulullah melakukan
metode secara langsung lebih efektif. Karena dengan praktik
secara langsung membuat peserta didik mudah memahami
pembelajaran. Rasulullah menyampaikan metode ini secara
langsung memberi contoh. Dengan ada contoh, Rasulullah
menumbuhkan kepercayaan dalam diri seorang siswa.
Contoh dari Rasulullah yaitu saat beliau mengajarkan sholat.
Beliau berkata “ Shallu kama ra-aitumunni usalli” ( shalatlah
sebagaiman kalian melihat aku sholat). Setelah adanya
pembelajaran praktik, Rasululla adalah Uswah Hasanah
( panutan yang baik).
2. Metode gradual
Dalam metode ini Rasulullah memperhatikan perbedaan
kemampuan belajar siswa, gaya belajar dan tingkat intlektual
siswa. Hal ini disadari oleh beliau bahwa siswa tidak
memiliki hal kemampuan yang sama saat proses
pembelajaran. Beliau sangat memperhaitkan setiap individu
siswa. Beliau juga tidak memberikan materi yang sama antara
sahabat yang masih junior dan sahabat senior. Dan ketika
menjawab pertanyaanpun Rasulullah melihat dulu daya
tangkap atau daya serap dari sahabat yang bertanya.
3. Dialog atau debat dan tanya jawab
Metode ini Rasulullah mendorong para sahabat berpikir,
karena dengan cara ini akan menyebabkan otak lebih mudah
menyimpan pembelajaran. Beliau juga memberi isyarat pada
para pendidik hendaknya pendidik tampil menarik dihadapan
peserta didik, bukan berarti tampil mewah, akan tetapi tampil
rapi agar peserta didik antusias dalam belajar.
Suasana debat dan tanya jawab didalam pembelajaran
hendaknya diwujudkan didalam kelas. Dengan debat dan
tanya jawab peserta didik akan bertukar pendapat dan saling

9
memahami pendapat temannya sehingga diakhir akan
mendpat kesimpulan yang baik.
4. Diskusi
Metode diskusi menurut Rasulullah adalah metode yang
sangat efektif dan metode ini melahirkan pemahaman peserta
didik. Dalam memecahkan suatu masalah dibutuhkannya
kerja sama yang baik dan tentunya meninggal ego tersendiri
didalam jiwa seorang pelajar.4

Di sekolah atau lembaga pendidikan yang berwawasan islam ,salah satu


bidang studi yang di ajarkan adalah sejarah kebudayaan islam. Bidang
studi Sejarah Kebudayaan Islam merupakan bidang studi yang
menggunakan metode pengajaran yang lebih mengarah kepada metode
ceramah atau bercerita saja .padahal kedua metode tersebut dapat
mendatangkan kebosanan siswa jika guru tidak dapat menyesuaikna
dengan kondisi atau keadaan siswa. selain itu metode tersebut membuat
siswa kurang kreatif dalam menggunakan semua aspek kecerdasannya.
Sehingga siswa terlihat hanya memperhatikan guru saja, siswa terlihat
bosan dan jenuh selama mengikuti proses pembelajaran, guru cenderung
menguasai kelas sehingga siswa enggan untuk bertanya dan kurang
leluasa untuk menyampaikan ide-idenya, siswa takut bertanya kepada
guru apabila belum memahami materi,dan guru tidak menggunakan
media pembelajaran yang tepat. Dengan begitulah perlu adanya metode
didalam proses belajar mengajar, sehingga nantinya dapat menghasilkan
tujuan pembelajaran yang efektif dan sempurna.5

C. Model Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam


Model pembelajaran yakni rangkaian penyajian materi serta semua
kegiatan sebelum dan sesudah pembelajaran. Model pemebelajaran dapat
dijadikan pola pilihan, diyakini bahwa guru bisa memilih model
pembelajaran yang digunakan agar pembelajaran dapat berjalan lancar,
efektif dan efesien. Sebelum melakukan pembelajaran seorang pendidik

4
https://media.neliti.com/media/publications/70252-ID-metode-pembelajaran-aktif-ala-
rasulullah.pdf/diakses 29 oktober 2020
5
Moh.Nazir,Metode Penelitian ,Jakarta : Ghalia Indonesia , 1999,Cet,3,H.63

10
harus menentukan model pembelajaran dan tentunya melalui
pertimbangan, beberapa pertimbangan tersebut antara lain :
1. Terhadap tujuan yang akan dicapai
2. Berhubungan dengan materi atau bahan pembelajaran
3. Dari sudut pandang peserta didik atau siswa
4. Pertimbangan yang nonteknis
Setelah melalui pertimbangan, model memiliki beberapa model
pembelejaran berdasarkan teori yaitu :
1. Model intraksi sosial
Model intraksi sosial yakni mementingkan hubungan individu
dengan masyarakat (learning to life together). Dalam hal ini metode
tertuju pada pembeljran yang utuh, kerena pembelajaran lebih
bermakna jika disampaikan secara utuh. Sesuai dengan adanya
intraksi antara pendidik dan peserta didik.
2. Model pemerosesan informasi
Model ini menenkan pada siswa untuk memperoleh informasi serta
memproses informasi yang didapatkan, sehingga bisa memecahkan
masalah dan mengkoordinir data.
3. Model personal (Personal Models)
Model ini guru harus berupaya mengkoordinir kelas serta
mengkondisikan kelas agar proses pembelajaran berjalan kondusif
dan lancar.
4. Model modifikasi tingkah laku (Behavioral)
Metode modifikasi tingkah laku ini guru memperhatikan semua
tingkah laku siswa didalam kelas. Terjadinya pembaruan bagi siswa
yang malas untuk belajar jika guru memberi Reward (hadiah) bagi
siswa yang nilainya bertambah baik. Sehingga adanya motifasi atau
pendukung semangat belajar siswa bersaing dalam pembelajaran.6

6
Nurdyansyah dan Eni Fahriyatul Fahmi,2016,Inovasi Model Pembelajaran,Sidoarjo:Nizamia
Learning Center

11
Masalah-masalah yang sering ditemukan oleh pendidik disaat proses
pembelajaran yakni :
1. Rendahnya memahami nilai-nilai peserta didik terhadap sejarah
kebudayaan sendiri yang amat bagus.
2. Rendahya kesadaran terhadap budaya
3. Metode yang digunakan pendidik masih monoton7

D. Strategi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam


Srategi pembelajaran yakni perencanaan sistem pembelajaran yang harus
diikuti oleh guru dan siswa agar proses pembelajaran berjalan efektif,
efesien dan lancar. Adapun beberapa srategi yang dapat digunakan dalam
pembelajaran sejarah kebudayaaan islam antara lain :
1. Team Quiz ( Kuis Kelompok)
Strategi ini dapat digabungkan dengan metode ceramah, didalam
strategi kuis dimana dikenal dengan tanya jawab antar kelompok.
Kegiatan tanya jawab dalam pembelajaran tidak akan membosankan,
srtategi ini meningkatkan tanggung jawab siswa terhadap
pemikirannya dan menyenangkan bertukar pendapat. Dtrateg kuis
juga bertujuan agar melibatkan siswa dalam proses pembelajaran
yang aktif.
2. Listening Team (Kelompok pendengar)
Strategi listening team juga bisa dikombinasikan dengan metode
ceramah. Dimana metode mengaktifkan semua peserrta didik dan
membagi menjadi beberapa kelompok serta meberikan tugas yang
berbeda-beda pada setiap kelompok. Srategi ini bertujuan agar
pembelajaran tidak monoton dan membosankan. Dengan ini peserta
didik fokus terhadap apa yang disamapaikan oleh pendidik dengan
metoe ceramah.

7
Mifta Hulhuda ,2014.Model-Model Pengajaran Dan Pembelajaran,Yogyakarta : Pustaka Pelajar.Semarang
Press)

12
3. Critical Incident ( Pengalaman Penting)
Staregi ini digunakan oleh pendidik agar peserta didik terlibat dalam
pembelajaran sejak awal, karena dengan strategi ini menekankan
pada pengalaman siswa. Pengalaman siswa yang tak terlupakan
seperti hallnya pengalaman tentag cerita- cerita sejarah kebudayaan
islam atau memiliki pengalaman pernah menjumpai tempat-tempat
bersejarah islam. Dengan adanya strategi ini peserta didik akan
menyampaikan pengalamannya.
4. Information scearh (Mencari Informasi)
Strategi ini digunakan pada materi-materi yang padat dan monoton
sehingga bisa diambil di buku, koran, dan internet.
5. Small group discussion ( Kelompok Diskusi Kecil)
Dengan adanya strategi ini peserta didik, diharapkan memecahkan
masalah secara berkelompok. Dapat memahami materi dalamm
kelompo kecil sehingga terjadinya kerja sama yang baik serta
tanggung jawab kelompok.
6. Point counter point (Tukar Pendapat)
Strategi iini digunakan oleh pendidik agar terjadinya proses
pembelajaran yang aktif. Strategi ini hampir mirip dengan debat aktif
akan tetapi memiliki sudut pandang (Persepktif).
7. Predection Guide ( Tebak Pelajaran)
Strategi ini dapat digabungkan dengan metode ceramah. Artinya gur
menerangkan pembelajaran dengan metode ceramh, akan tetapi
diawal pembelajaran siswa diminta untuk menebak apa topik yang
akan disampaikan. Setelah pemebelajaran disampaikan siswa
kembali diminta untuk mencocokan tebakannya dengan materi yang
telah disampaikan.8

E. Pendekatan Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

8
Helmiati,2012,Model Pembelajaran,Pekan Baru: Aswaja Pressindo

13
Pendekatan memiliki makna memecahkan masalah dalam aspek
pembelajaran maupun kehidupan masyarakat. Pendekatan ini bisa berupa
wujud keyakinan atas kebenaran, cara pandang ataupun filsafat dala
sejarah kebudayaan. Dengan pendekatan ini sistem pembelajaran disusun
secara mendetail dan menggunakan pendekatan sistem, agar pendidikan
bermutu dan setiap masalah bisa dipecahkan secara baik dan relevan.
Dengan adanya pendidikan yang bermutu setiap orang bisa mengikuti
pendidikan secara merata.
Permasalahan pendidikan dari masalah yang kecil hingga masalah yang
besar dapat diselesaikan dengan pendekatan baik itu permasalahan dalam
kehidupan, seperti halnya proses perencanaan dalam pendidikan. Ada tiga
sistem didalam karakter pendekatan yakni : sistemik, analitik dan
sistematik. Untuk sitemik itu dilihat dari konteks keseluruhan, analitik itu
pendekatan yang menggunakan analisis dari semua masalah yang ada
sedangkan analitik itu pendekatan dengan cara kerja beraturan. Hal ini
dapat dilihat dari proses pembelajaran seperti halnya penilaian, perumusan
masalah, penelitian hingga pemeriksaaan. Terdapat beberap pendekatan
dalam proses pembelajaran anatara lain :
1. Pendekatan Individual
Dalam memilih metode pembelajaran tidak bisa mengabaikan
pendekatan individual, karena didalam proses pemebelajaran guru
mendekatkan diri pada sisiwa melalaui pendekatan individu.
Sehingga mengetahui persoalan –persoalan yang dialami peserta
didik dan dengan mudah untuk memecahkan masalah itu. Melalui
pendekatan ini juga membangun kaakraban antara peserta didik
pada pendidik, hingga nantinya peserta didik lebih leluasa untuk
menyampaikan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran.
2. Pendekatan Kelompok
Pendekatan kelompok perlu digunakan untuk mengembangkan
sikap peserta didik dan memumbuhkan sosial bermasyarakat.
Dengan adanya pendekatan ini peserta didik dibina untuk

14
mengendalikan sikap emosional terhadap sesama dalam arti dibina
untuk tidak menonjolkan ego tersendiri didalam menyelesaikan
masalah. Hingga nantinya peserta didik akan memahami satu sama
lain dalam hal apapun.
3. Pendekatan Bervariasi
Pendekatan ini digunakan guru untuk memecahkan masalah siswa,
karena tidak semua siswa memiliki masalah yang sama. Dengan
adanya pendekatan bervariasi guru lebih mudah memcahkan
masalah yang dihadapi oleh siswa. Pendekatan ini alat yang penting
bagi guru dalam memecahkan msalah siswa khususnya sesuai
kepentingan pembelajaran.
4. Pendekatan pengalaman
Tingginya pengalaman siswa akan lebih memudahkan dalam
proses pembelajaran, sehingga pengalaman itu dijadikan suatu
pendekatan. Pendekatan pendidik terhadap peserta didik melalui
pengalaman siswa akan lebih memudahkan proses pembelajaran
berjalan lancar. Peserta didik menyampaikan pengalamannya dan
didengarkan peserta didik lainnya dan pendidik sehingga terjadinya
proses pembelajaran yang efektif dan efesien. Dengan pengalaman
itu bertambahlah wawasan dari peserta didik.
5. Pendekatan Pembiasaan
Untuk pendekatan ini lebih efektif jika digunakan pada pendekatan
pembelajaran pada siswa yang masih kecil, seperti anak – anak
sekolah dasar. Dengan pembiasaan itulah akan selalu diingatnya
dikemudian hari. Pembiasaan akan tumbuh sesuai harapan jika
ditanam dengan baik begitu pula akan berdampak buruk jika
ditanam dengan buruk. Disini pendidik dituntut untuk selalu
menekankan pembiasaan yang baik dengan kepribadian yang
sabar, karena inilah yang sering terlihat dalam kehidupan sehari-
hari seseorang.
6. Pendekatan Emosional

15
Pendekatan ini dilakuan karena emosi terdapat dalam setiap jiwa
manusia. Emosi berperanan sangat penting didalam membentuk
karaktek serta kepribadian seseorang. Pendidik melakukan
pendekatan ini pada peserta didik yang nantinya peserta didik
menurunkan ego masing- masing dan proses pembelajaran berjalan
dengan lancar.
7. Pendekatan Rasional
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling
sempurna, walaupun dibandingkan dengan malaikat. Malaikat
diciptkan dengan segala ketaatanya tapi malaikat tidak memiliki
nafsu. Bahkan jika manusia dibandingkan dengan makhluk lainnya
manusialah yang lebih unggul. Perbedaan manusia dengan makhluk
– makhluk lainnya yakni terletak pada akal sehat, hanya manusia
yang diberi oleh Allah SWT sebuah akal. Dengan adanya akal
inilah yang menyebabkan proses pembelajaran akan berjalan baik,
melalui pemikiran- pemikiran yang sempurna. Usaha
meningkatkan kualitas dari proses pembelajaran dan hasil
pembelajaran.
8. Pendekataan Fungsional
Pendekatan ini terjadi karena didalam pembelajaran yang banyak
manfaatnya, peserta didik dituntut tidak hanya mengetahui secara
pengetahuannya saja akan tetapi juga menerapkannya dalam
kehidupan sehari – hari. Sehingga adanya pendekatan fungsional
bisa menjadikan anak- anak yang berkepribadian yang baik.
Contohnya pelajaran sejarah kebudayaan islam tidak hanya
mengisi otak –otak siswa secara intlektual saja akan tetapi dengan
adanya pelajaran tersebut siswa bisa menerapkan kebudayaan islam
dalam kesehariannnya. Oleh karena itulah setiap tingkatan sekolah
menyusun kurikulum sesuai kebutuhan kebutuhan siswa.
9. Pendekatan Keagamaan

16
Pendekatan yang menekankan pada peserta didik untuk mempunyai
keimanan yang tinggi sehingga agama tidak mudah dicemooh oleh
orang lain. Serta dengan pendekatan ini pendidik mendorong
peserta didik yakin adanya Allah SWT, memahai ajarannya serta
diamalkan hingga akhir hayat.9

Pendekatan pembelajaran juga diartikan sebagai sudut pandang kita


terhadap proses pembelajaran ,yang merujuk pada cara terjadinya suatu
proses pembelajaran yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya
terdapat banyak hal seperti memotifasi ,menguatkan, dan melatar
belakangi metode pembelajaran dengan mencangkup teori tertentu. Di
lihat dari pendekatan nya yaitu :
4. Pendekataan pembelajaran yang berpusat pada siswa
5. Pendekatan pembelajaraan yang berorientasi pada guru10

F. Teknik Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam


Teknik adalah cara menentukan metode didalam proses pembelajaran.
Dimana cara ini agar berlangsung secara efektif dan efesien. Misalnya
menggunakan metode ceramah, metode ini akan berlangsung baik jika
digunakan pada pembelajaran dipagi hari. Jika digunakan siang hari
tentunya ini akan menjadi metode yang kurang baik, karena setelah sholat
zuhur biasanya orang- orang melakukan pengisian terhadap perutnya.
Sehingga nantinya ketika guru menggunakan metode ceramah siswa akan
terlelap dengan nyenyak bukan bertambah semangat. Dengan teknik inilah
pendidik diharuskan memilih metode serta strategi yang baik dalam
penggunaannya agar mendapatkan tujuan dari suatu peoses pemeblajaran.
Selain teknik dalam mengajar, ada juga pribahasa yang lain yakni taktik
mengajar. Taktik yakni gaya seorang guru dalam teknik atau metode
menyampaikan materi pembelajaran. Taktik sifatnya lebih individu,
walaupun dua orang menyampaikan materi dengan metode yang sama
contohnya metode ceramah. Akan tetapi dua orang ini pasti melakukannya
dengan cara yang berbeda.

9
Muhammad basir,2017,Pendekatan Pembelajaran,sengkang: Lampena Intimedia
10
J-Pai : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol . 5 No.2 Januari -Juni 2019

17
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa didalam proses pembelajaran
guru harus memilih strategi, metode dan tentunya dengan pendekatan yang
digunakan agar mencapai tujuan pembelajaran. Dengan cara dan gaya
yang sesuai dengan materi pembelajaran.11

BAB III
11
Aswan,2016,Strategi pembelajaran Berbasis PAIKEM,Sleman yogyakarta:Aswaja Pressindo

18
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Didalam proses pembelajaran dibutuhkannya pendekatan, model, metode,
teknik serta strategi dimana ini semua akan menjadikan proses
pembelajaran yang bagus. Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang
dalam rangka melakukan suatu metode. Strategi pembelajaran adalah suatu
kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Model pembelajaran
adalah seluruh rangkaian penyajian materi pembelajaran yang dilakukan
oleh guru serta menyusun semua secara tertata kegiatan pembelajaran.
Metode yakni cara menyampaikan tujuan dari suatu proses pembelajaran.
Sedangkan pendekatan itu guna untuk memecahkan masalah yang ada
pada peserta didik baik itu permasalahan dalam belajar ataupun masalah
pada lingkungan masyarakat.
B. SARAN
Demikian makalah yang dapat kami buat, semoga dapat memberikan
manfaat bagi pembaca dan pemakalah. Kami menyadari dalam penulisan
makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Untuk itu
kami minta maaf yang sebesar-besarnya.

DAFTAR PUSTAKA

19
Sifa siti mukrimah,2014,53 Metode Belajar Pembelajaran Plus
Aplikasinya,Bandung: Indonesia University of Education

https://media.neliti.com/media/publications/70252-ID-metode-pembelajaran-
aktif-ala-rasulullah.pdf/diakses 29 oktober 2020

Nurdyansyah dan Eni Fahriyatul Fahmi,2016,Inovasi Model


Pembelajaran,Sidoarjo:Nizamia Learning Center

Helmiati,2012,Model Pembelajaran,Pekan Baru: Aswaja Pressindo

Muhammad basir,2017,Pendekatan Pembelajaran,sengkang: Lampena


Intimedia

Aswan,2016,Strategi pembelajaran Berbasis PAIKEM,Sleman


yogyakarta:Aswaja Pressindo

Sri Anita W,1984. Strategi Belajar Mengajar suatu Pengantar. Jakarta:


PPLPTK

Ahmadi, Abu. dan Tri Prasetya, Joko, 1997. Strategi Belajar Mengajar,
Bandung : CV. Pustaka Setia, Cet. I

J-Pai : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol . 5 No.2 Januari -Juni 2019
Moh.Nazir,Metode Penelitian ,Jakarta : Ghalia Indonesia , 1999,Cet,3,H.63
Mifta Hulhuda, 2014.Model-Model Pengajaran Dan
Pembelajaran,Yogyakarta : Pustaka Pelajar.Semarang Press.

20

Anda mungkin juga menyukai