PENYULUHAN ASMA
DI PUSKESMAS KEC. KELAM TENGAH, KAB. KAUR
TANGGAL 6 APRIL 2021
A. Latar Belakang
Asma merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia, baik di negara maju
maupun di negara-negara sedang berkembang. Asma adalah penyakit inflamasi
kronik saluran napas yang melibatkan berbagai sel imun terutama sel mast,
eosinofil, limposit T, makrofag, neutrofil dan sel epitel, serta meningkatnya
respon saluran napas (hipereaktivitas bronkus) terhadap berbagai stimulant.
Inflamasi kronik ini akan menyebabkan penyempitan (obstruksi) saluran napas
yang reversible, membaik secara spontan dengan atau tanpa pengobatan. Gejala
yang timbul dapat berupa batuk, sesak nafas dan mengi. Asma dapat bersifat
ringan dan tidak mengganggu aktivitas, akan tetapi dapat bersifat menetap dan
menggaggu aktivitas bahkan kegiatan harian sehigga menurunkan kualitas hidup,
salah satu faktor pencetus serangan asma adalah kondisi psikologis klien yang
tidak stabil termasuk di dalamnya cemas.
Maka sebagian perawat harus mampu memberikan asuhan keperawatan
secara langsung kepada individu dan keluarga tentang asma agar mampu
meningkatkan pengetahuan, kemampuan serta kemauan dalam melaksanakan 5
tugas kesehatan keluarga. Lima tugas tersebut yaitu, mengenal masalah asma,
memutuskan pengobatan yang baik, merawat penderita asma, memodifikasi
lingkungan, serta memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas,
rumah sakit, dan dokter klinik.
B. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan agar masyarakat tahu
akan bahaya penyakit asma
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini, sasaran diharapkan mampu:
1. Menjelaskan Pengertian Asma
2. Menyebutkan Jenis Penyakit Asma
3. Menyebutkan Gejala Penyakit Asma
4. Menyebutkan Penyebab Terjadinya Asma
5. Menyebutkan Bagaimana Cara Atau Proses Penyembuhan
D. Sasaran
Seluruh Masyarakat Komunikas Puskesmas Kec. Kelam Tengah
E. Metode
Adapun metode yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan kesehatan
meliputi :
1. Ceramah
2. Diskusi
F. Media
Adapun media yang digunakan dalam kegiatan penyuluhan pengabdian
masyarakat ini yaitu meliputi:
1. Leaflet
2. Lembar Balik
3. Video
G. Pelaksanaan Tugas
Adapun rangkaian kegiatan sebagai berikut :
Topik : Asma
Media dan Alat : Leaflet, lembar balik, video
Tempat : Aula Puskesmas
Hari dan Tanggal : Selasa, 06 April 2021
Jam : 09:00WIB s/d selesai
1) Seting Tempat :
Keterangan :
: Moderator
: Peserta
: Fasilitator
: Penyaji
: Observer
H. Tugas Pengorganisasian
Adapun tugas yang dilakukan oleh mahasiswa meliputi :
1. Moderator :
Uraian tugas :
Membuka acara penyuluhan, memperkenalkan diri dan tim kepada
peserta.
Mengatur proses dan lama penyuluhan.
Menutup acara penyuluhan.
2. Penyaji :
Uraian tugas :
Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh peserta.
Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses
penyuluhan
Memotivasi peserta untuk bertanya.
3. Fasilitator :
Uraian tugas :
Ikut bergabung dan duduk bersama di antara peserta.
Mengevaluasi peserta tentang kejelasan materi penyuluhan.
Memotivasi peserta untuk bertanya materi yang belum jelas.
Menginterupsi penyuluh tentang istilah /hal hal yang dirasa kurang
jelasbagi peserta.
4. Observer :
Uraian tugas :
Mencatat nama dan jumlah peserta, serta menempatkan diri sehingga
memungkinkan dapat mengamankan jalannya proses penyuluhan.
Mencatat pertanyaan yang diajukan peserta.
Mengamati perilaku verbal dan nonverbal
peserta selama proses penyuluhan.
Mengevaluasi hasil penyuluhan dengan rencana penyuluhan.
Menyampaikan evaluasi langsung kepada penyuluh yang dirasa tidak
sesuai dengan rencana penyuluhan.
5. Dokumentasi :
Uraian tugas :
Mengambil gambar saat kegiatan penyuluhan.
I. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Metode
1 2 Menit Pembukaan
Membuka Kegiatan Dengan Mengucapkan
Salam. Menjawab salam
Memperkenalkan Diri Mendengarkan dan
Menjelaskan Tujuan Penyuluhan memperhatikan
Kontrak Waktu Penyampaian Materi
2 15 Pelaksanaan :
Menit Menjelaskan Pengertian Asma
Mengetahui Jenis Penyakit Asma Ceramah dan
Mengetahui Gejala Penyakit Asma tanya jawab
Mengetahui Penyebab Terjadinya Asma Demonstrasi
Mengetahui Bagaimana Cara Atau Proses
Penyembuhan
Demostrasi Pemberian Oksigen
3. 10 Tanya Jawab : Tanya Jawab
Menit Peserta bertanya tentang materi penyakit asma
yang belum diketahui dan dimengerti
3 10 Evaluasi dan Kesimpulan :
Menit Menanyakan pada peserta tentang materi yang Bertanya, diskusi,
telah diberikan dan meminta peserta untuk dan menjawab
mengulang kembali materi telahdisampaikan. pertanyaan
Menyimpulkan materi penyuluhan bersama
peserta.
4 3 Menit Penutup:
Mengucapkan terima kasih atas perhatian peserta. Menutup dan
Mengucapkan salam penutup. Menjawab Salam
J. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Tempat dan alat sesuai rencana
b. Peran dan tugas sesuai rencana.
c. Setting tempat sesuai dengan rencana.
2. Evaluasi Proses
a. Selama kegiatan semua peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan.
b. Selama kegiatan semua peserta aktif.
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta Dapat Mengerti Penyakit Asma
b. Peserta Dapat Mengerti Jenis Penyakit Asma
c. Peserta Dapat Mengerti Gejala Penyakit Asma
d. Peserta Dapat Mengerti Penyebab Terjadinya Asma
e. Peserta Dapat Mengerti Bagaimana Cara Atau Proses Penyembuhan
MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Asma
Asma sendiri berasal dari kata asthma. Kata ini berasal dari bahasa Yunani
yang memiliki arti sulit bernafas. Penyakit asma dikenal karena adanya gejala
sesak nafas, batuk, dan mengi yang disebabkan oleh penyempitan saluran nafas.
Atau dengan kata lain asma merupakan peradangan atau pembengkakan saluran
nafas yang reversibel sehingga menyebabkan diproduksinya cairan kental yang
berlebih (Prasetyo, 2010).Asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran
napas yang disebabkan oleh reaksi hiperresponsif sel imun tubuh seperti mast sel,
eosinophils, dan T-lymphocytes terhadap stimuli tertentu dan menimbulkan gejala
dyspnea, whizzing, dan batuk akibat obstruksi jalan napas yang bersifat reversibel
dan terjadi secara episodik berulang (Brunner & Suddarth, 2001).
Menurut Prasetyo (2010) Asma, bengek atau mengi adalah beberapa nama
yang biasa kita pakai kepada pasien yang menderita penyakit asma. Asma bukan
penyakit menular, tetapi faktor keturunan (genetic) sangat punya peranan besar di
sini.Saluran pernafasan penderita asma sangat sensitif dan memberikan respon
yang sangat berlebihan jika mengalami rangsangan atau ganguan. Saluran
pernafasan tersebut bereaksi dengan cara menyempit dan menghalangi udara yang
masuk. Penyempitan atau hambatan ini bisa mengakibatkan salah satu atau
gabungan dari berbagai gejala mulai dari batuk, sesak, nafas pendek, tersengal-
sengal, hingga nafas yang berbunyi ”ngik-ngik” (Hadibroto et al, 2006).
2. Jenis Penyakit Asma
Beberapa ahli membagi asma dalam 2 golongan besar, seperti yang dianut
banyak dokter ahli pulmonologi (penyakit paru-paru) dari Inggris, yakni:
a. Asma Ekstrinsik
Asma ekstrinsik adalah bentuk asma yang paling umum, dan disebabkan
karena reaksi alergi penderitanya terhadap hal-hal tertentu (alergen), yang tidak
membawa pengaruh apa-apa terhadap mereka yang sehat. Pada orang-orang
tertentu, seperti pada penderita asma, sistem imunitas bekerja lepas kendali dan
menimbulkan reaksi alergi. Reaksi ini disebabkan oleh alergen. Alergen bisa
tampil dalam bentuk: mulai dari serbuk bunga, tanaman, pohon, debu luar/dalam
rumah, jamur, hingga zat/bahan makanan. Ketika alergen memasuki tubuh
pengidap alergi, sistem imunitasnya memproduksi antibodi khusus yang disebut
IgE. Antibodi ini mencari dan menempelkan dirinya pada sel-sel batang. Peristiwa
ini terjadi dalam jumlah besar di paru-paru dan saluran pernafasan lalu
membangkitkan suatu reaksi. Batang-batang sel melepaskan zat kimia yang
disebut mediator. Salah satu unsur mediator ini adalah histamin.
Akibat pelepasan histamin terhadap paru-paru adalah reaksi penegangan/pen
gerutan saluran pernafasan dan meningkatnya produksi lendir yang dikeluarkan
jaringan lapisan sebelah dalam saluran tersebut.
b. Asma Intrinsik
Asma intrinsik tidak responsif terhadap pemicu yang berasal dari alergen.
Asma jenis ini disebabkan oleh stres, infeksi, dan kondisi lingkungan seperti
cuaca, kelembaban dan suhu udara, polusi udara, dan juga oleh aktivitas olahraga
yang berlebihan. Asma intrinsik biasanya berhubungan dengan menurunnya
kondisi ketahanan tubuh, terutama pada mereka yang memiliki riwayat kesehatan
paru-paru yang kurang baik, misalnya karena bronkitis dan radang paru-paru
(pneumonia). Penderita diabetes mellitus golongan lansia juga mudah terkena
asma intrinsik.Tujuan dari pemisahan golongan asma seperti yang disebut di atas
adalah untuk mempermudah usaha penyusunan dan pelaksanaan program
pengendalian asma yang akan dilakukan oleh dokter maupun penderita itu sendiri.
Namun dalam prakteknya, asma adalah penyakit yang kompleks, sehingga tidak
selalu dimungkinkan untuk menentukan secara tegas, golongan asma yang
diderita seseorang. Sering indikasi asma ekstrinsik dan intrinsik bersama-sama
dideteksi ada pada satu orang.
3. Gejala Penyakit Asma
Frekuensi dan beratnya serangan asma bervariasi. Beberapa penderita lebih
sering terbebas dari gejala dan hanya mengalami serangan serangan sesak napas
yang singkat dan ringan, yang terjadi sewaktu-waktu. Penderita lainnya hampir
selalu mengalami batuk dan mengi (bengek) serta mengalami serangan hebat
setelah menderita suatu infeksivirus, olah raga atau setelah terpapar
oleh alergen maupun iritan. Menangis atau tertawa keras juga bisa menyebabkan
timbulnya gejala dan juga sering batuk berkepanjangan terutama di waktu malam
hari atau cuaca dingin.Suatu serangan asma dapat terjadi secara tiba-tiba ditandai
dengan napas yang berbunyi (mengi, bengek), batuk dan sesak
napas. Bunyi mengi terutama terdengar ketika penderita menghembuskan
napasnya. Di lain waktu, suatu serangan asma terjadi secara perlahan dengan
gejala yang secara bertahap semakin memburuk. Pada kedua keadaan tersebut,
yang pertama kali dirasakan oleh seorang penderita asma adalah sesak
napas, batuk atau rasa sesak di dada. Serangan bisa berlangsung dalam beberapa
menit atau bisa berlangsung sampai beberapa jam, bahkan selama beberapa hari.
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di leher. Batuk
kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga bisa merupakan satu-
satunya gejala.Selama serangan asma, sesak napas bisa menjadi semakin berat,
sehingga timbul rasa cemas. Sebagai reaksi terhadap kecemasan, penderita juga
akan mengeluarkan banyak keringat.Pada serangan yang sangat berat, penderita
menjadi sulit untuk berbicara karena sesaknya sangat hebat.
Kebingungan,letargi (keadaan kesadaran yang menurun, dimana penderita
seperti tidur lelap, tetapi dapat dibangunkan sebentar kemudian segera tertidur
kembali) dan sianosis (kulit tampak kebiruan) merupakan pertanda bahwa
persediaan oksigen penderita sangat terbatas dan perlu segera dilakukan
pengobatan. Meskipun telah mengalami serangan yang berat, biasanya penderita
akan sembuh sempurna,Kadang beberapa alveoli (kantong udara di paru-paru)
bisa pecah dan menyebabkan udara terkumpul di dalam ronggapleura atau
menyebabkan udara terkumpul di sekitar organ dada. Hal ini akan memperburuk
sesak yang dirasakan oleh penderita.
2.3.1 Terapi Penanganan Terhadap Gejala
Terapi ini dilakukan tergantung kepada pasien. Terapi ini dianjurkan kepada
pasien yang mempunyai pengalaman buruk terhadap gejala asma, dan dalam
kondisi yang darurat. Penatalaksanaan terapi ini dilakukan di rumah penderita
asma dengan menggunakan obat bronkodilator seperti: β2 -agonist inhalasi dan
glukokortikosteroid oral (GINA, 2005).
Adeniyi BO., Awopeju OF., Erhabor GE., 2009. Acute Severe Asthma. African
Journal of Respiratory Medicine.
Atmoko W., Khairina H., Faisal O., Bobian E. F., 2011. Prevalens Asma Tidak
Terkontrol dan Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Tingkat Kontrol Asma
di Poliklinik Asma Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta. J Respir Indo. 31 (2):53-
60 (April, 2011)
Bachtiar D., Wiyono W. H., Yunus F., 2011. Proporsi Asma Terkontrol di Klinik
Asma RS Persahabatan Jakarta 2009. J Respir Indo. 31(2):90-100 (April, 2011)
Gan WQ., Man P., Sin DD., 2005. The Interactions Between Cigarette Smoking
and Reduced Lung Function on Systemic Inflamation. CHEST. 127: 558-564 42
Global Initiative for Asthma (GINA)., 2006. Global Strategy for Asthma
Management and Prevention