Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

PNEMONIA

Bidang studi : Penyakit Dalam


Topik : Pnemonia
Sub Topik : Cara Batuk Efektif Dan Terapi Uap Alami
Hari/Tanggal : Kamis, 27 februari 2020
Waktu : 25 menit
Tempat : Ruang 24 B, RSUD dr. Saiful Anwar Malang
Sasaran : Keluarga Pasien 24 B
.
a. LATAR BELAKANG
Penyakit pneumonia atau radang paru-paru utamanya diderita oleh pasien –
pasien anak-anak. Pasien anak-anak yang mengalami radang paru-paru biasanya terjadi
akhibat paparan asap rokok orang tua dan pola makan yang tidak terkontrol seperti
membolehkan anak anak minum es.
Keluarga yang memiliki Pasien anak yang mengalami radang paru-paru tentu
saja memiliki rasa cemas dan khawatir mengenai penyakit tersebut. Untuk menghindari
terjadinya radang paru-paru hindari asap rook, paparan polusi udara, hindari kontk
dengan hewan peliharaan.

b. TUJUAN
1. Tujuan instruksional umum
Setelah mengikuti proses penyuluhan diharapkan peserta mengetahui tentang
pengetahuan tindakan pencegahan terjadinya radng paru-paru.
2. Tujuan instruksional khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan sasaran penyuluhan mampu:
a. Memahami dan menjelaskan pengertian pneumonia atau radang paru-paru
b. Memahami dan menjelaskan penyebab dan pencegahan agar tidak terjadi radang
paru-paru
c. Memahami dan mampu menjelaskan tanda dan gejala pnemonia
d. Memahami dan mampu menjelaskan cara batuk efektif dan terapi uap alami
e. Memahami dan mampu memdemonstrasikan cara batuk efektif dan terapi uap
alami
c. SASARAN PENYULUHAN
Keluarga pasien.

d. KEPANITIAAN
1. Pembicara : Dini Agustin Fatmawati
2. Moderator : Yoga Aries Setiawan
3. Seksi Dokumentasi : Ilzamatul Mutmainah
4. Seksi Perlengkapan : Miftahul Jannah

e. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demontrasi

F. RENCANA PELAKSANAAN
KEGIATAN
NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN
PESERTA
1 2 menit Pembukaan :  Menjawab salam
 Memberikan salam  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
 Menyebutkan materi/pokok memperhatikan
bahasan yang akan disampaikan
2 15 menit Pelaksanaan : Menyimak dan
Menjelaskan materi penyuluhan secara memperhatikan
berurutan dan teratur
Materi :
 Definisi pnemonia
 Penyebab pneumonia
 Tanda dan gejala pnemonia
 Cara menghindari terjadinya
pnemonia
 Cara batuk efektif dan terapi uap
alami.
3 6 Menit Evaluasi : Bertanya dan
Meminta pengunjung menjelaskan / menjawab pertanyaan
penyebutkan kembali :
 Cara menghindari terjadinya
pnemonia
 Cara batuk efektif dan terapi uap
alami
4 2 menit Penutup : mengucapkan terima kasih dan Menjawab salam
mengucapkan salam
G. MATERI
1. Definisi Pnemonia
2. Penyebab pneumonia
3. Tanda dan gejala pneumonia
4. Cara menghindari terjadinya pnemonia
5. Cara batuk efektif dan terapi uap alami

H. MEDIA
1. Leaflet
2. PPT Materi Satuan Acara Penyuluhan

I. RENCANA EVALUASI KEGIATAN


1. Evaluasi Struktur :
a. Satuan acara penyuluhan (SAP) sudah siap
b. 80% alat dan bahan yang diperlukan sudah tersedia
2. Evaluasi Proses
a. Kegiatan berlangsung tepat waktu
b. Peserta yang hadir 90 % dari total peserta
c. 90 % peserta berada ditempat sesuai waktu yang telah ditentukan
d. 90% peserta tetap mengikuti kegiata penyuluhan sampai selesai
e. 70% peserta yang aktif bertanya dari total
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta dapat menjelaskan definisi Pnemonia
b. Peserta dapat menyebutkan penyebab Pnemonia
c. Peserta dapat menyebutkan dan menjelaskan tanda gejala Pnemonia
d. Peserta dapat menyebutkan cara menghindari terjadinya Pnemonia
e. Peserta dapat mengetahui cara batuk efektif dengan terapi Uap Alami

Mengetahui Magelang, 03 Juni 2017


Penguji Keperawatan Penyuluh

(………………………………..) Kelompok 7
LAMPIRAN MATERI
PNEMONIA

A. Pengertian
Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada organ paruparu ya
ng disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana pulmonary  alveolus (alv
eoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi “inflame” dan teri
si oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia atau fisik dari paruparu 
atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru – paru atau terlalu banyak
minum alcohol. Namun penyebab yang paling sering ialah serangan bacterial
streptococcus pnemoniaie, atau pnemokokus.

B. Penyebab Pneumonia 
Pneumonia yang ada di kalangan masyarakat umumnya disebabkan oleh bakteri, viru
s, mikoplasma (bentuk peralihan antara bakteri dan virus) dan protozoa.
1. Bakteri 
Pneumonia yang dipicu bakteri bisa menyerang siapa saja, dari bayi sampai u
sia lanjut. Sebenarnya bakteri penyebab pneumonia yang paling umum adalah Strept
ococcus pneumoniae sudah ada di kerongkongan manusia sehat. Begitu pertahanan t
ubuh menurun oleh sakit, usia tua atau malnutrisi, bakteri segera memperbanyak diri 
dan menyebabkan kerusakan. Individu yang terinfeksi pneumonia akan panas tinggi,
berkeringat, nafas terengah-engah dan denyut jantungnya meningkat cepat
(Misnadiarly,2008).
2. Virus 
Setengah dari kejadian pneumonia diperkirakan disebabkan oleh virus. Virus 
yang tersering menyebabkan pneumonia adalah Respiratory Syncial Virus (RSV). P
ada umumnya sebagian besar pneumonia  jenis ini tidak berat dan sembuh dalam wak
tu singkat. Namun bila infeksi terjadi bersamaan dengan virus influenza, gangguan bi
sa berat dan kadang menyebabkan kematian (Misnadiarly, 2008). 
3. Mikoplasma 
Mikoplasma adalah agen terkecil di alam bebas yang menyebabkan penyakit 
pada manusia. Mikoplasma tidak bisa diklasifikasikan sebagai virus maupun bakteri, 
meski memiliki karakteristik keduanya. Pneumonia yang dihasilkan biasanya berder
ajat ringan dan tersebar luas. Mikoplasma menyerang segala jenis usia, tetapi paling 
sering pada anak pria remaja dan usia muda. Angka kematian sangat rendah, bahkan 
juga pada yang tidak diobati (Misnadiarly, 2008). 
4. Protozoa 
Pneumonia yang disebabkan oleh protozoa sering disebut pneumonia pneum
osistis. Termasuk golongan ini adalah Pneumocystitis Carinii Pneumonia (PCP). Pn
eumonia pneumosistis  sering ditemukan pada bayi yang prematur. Perjalanan penya
kitnya dapat lambat dalam beberapa minggu sampai beberapa bulan, tetapi juga dapa
t cepat dalam hitungan hari. Diagnosis pasti ditegakkan jika ditemukan P. Carinii pa
da jaringan paru atau spesimen yang berasal dari paru (Djojodibroto, 2009). 

C.  Tanda dan Gejala Pneumonia
1. Gejala 
Gejala penyakit pneumonia biasanya didahului dengan infeksi saluran napas atas aku
t selama beberapa hari. Selain didapatkan demam, menggigil, suhu tubuh meningkat dapa
t mencapai 40 derajat celcius, sesak napas, nyeri dada dan batuk dengan dahak kental, ter
kadang dapat berwarna kuning hingga hijau. Pada sebagian penderita juga ditemui gejala 
lain seperti nyeri perut, kurang nafsu makan, dan sakit kepala (Misnadiarly, 2008). 
2. Tanda 
Menurut Misnadiarly (2008), tanda-tanda penyakit pneumonia antara lain : 
a. Batuk berdahak
b. Ingus (nasal discharge) 
c. Suara napas lemah 
d. Penggunaan otot bantu napas 
e. Demam 
f. Cyanosis  (kebiru-biruan) 
g. Thorax photo menujukkan infiltrasi melebar 
h. Sakit kepala 
i. Kekakuan dan nyeri otot 
j. Sesak napas 
k. Menggigil 
l. Berkeringat 
m. Lelah 
n. Terkadang kulit menjadi lembab 
o. Mual dan muntah 

D. Cara Menghindari terjadinya Pnemonia


1. Menghindari asap rokok dan polusi udara
2. Menjauhkan dari hewan peliharaan
3. Mengkonsumsi nutrisi yang lengkap
4. Kompres anak bila anak panas atau demam
5. Mencuci tangan sebelum dan sesudah berinteraksi dengan anak

E. Cara batuk efektif dengan terapi uap alami


1. Sediakan tempat/baskom kecil, air hangat, minyak putih, handuk
2. Tuangkan air hangat pada baskom kecil dan minyak kayu putih 3 tetes saja
3. Siapkan handuk diatas kepala anak
4. Ajarkan anak untuk menghirup uap air hangat yang sudah ditetesi minyak kayu putih
5. Hirup ± 5x
6. Ajarkan anak untuk batuk, berguna membuang dahak yang sulit keluar setelah menghirup uap
DAFTAR PUSTAKA

Blackwell, Wiley. 2014.   Nursing Diagnoses definitions and classification 2015-2017. Unit
ed Kingdom: Blackwell.
Dochterman, J. M. & Bulecheck, G. N. 2004. Nursing Intervention Classification (NIC) fou
rth edition. Missouri: Mosby
Mansjoer, A et al. 2002. Kapita Selekta Kedokteran edisi 3. Media Aesculapius: Jakarta
Moorhead, S., Johnson, M., Mass, M.L. & Swanson, E. 2008. Nursing Outcomes Classificat
ion (NOC)  fourth  edition.  Missouri: Mosby
Smeltser, S.C & Bare, B.G. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah edisi 8 volume 1. 
EGC : Jakarta.
Somantri, Irman. 2007. Asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem  pernaf
asan.  Jakarta: Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai