Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN & PENULARAN CORONA VIRUS


DI PKM GENDING KAB.PROBOLINGGO

Disusun Oleh:

Bambang Irawan
Faiqotun Nazila
Indri Anita
Nafila Antasari
Putri Dwi Nurul
Vivin Karlina

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN GENGGONG
PROBOLINGGO
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok bahasan : Pencegahan dan Penularan Corona Virus


Sub pokok bahasan : 3M (Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak)
Tempat : Ruang PKM Gending Kab. Probolinggo
Sasaran : Keluarga Pasien Ruang PKM Gending Kab. Probolinggo
Waktu : 20 menit
Hari/Tanggal               : , februari 2021
Pembicara : Bambang Irawan S.kep
A. Tujuan Intruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan kurang lebih selama 20 menit
diharapkan klien dapat mengerti dan memahami tentang Pencegahan dan
Penularan Corona Virus dengan 3M.
B. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah mendapat penyuluhan selama 20 menit diharapkan mampu :
1. Menjelaskan ulang dan mendemonstrasikan cara mencuci tangan
2. Menjelaskan ulang dan mendemonstrasikan cara memakai masker
dengan benar
3. Menjelaskan ulang dan mendemonstrasikan menjaga jarak
C. Materi
1. Mencuci tangan
2. Memakai masker
3. Menjaga jarak
D. Setting Acara
1. Acara
a. Pembukaan dengan perkenalan terlebih dahulu 3 menit
b. Penyuluhan tentang Cuci tangan selama 15 menit.
c. Tanya jawab 2 menit Penutup dan kesimpulan.
E. Metode
1.    Ceramah dan   Tanya jawab
F. Media
1. Leaflet
G. Kegiatan
No. Tahap Waktu Penyuluhan Sasaran
1. Pembukaan 3 menit 1. Mengucapkan salam Menjawab salam.
Menyimak
2. Memperkenalkan
Mendengarkan
diri
Menjawab
3. Menjelaskan tujuan pertanyaan
penyuluhan

4. Menyebutkan materi
pokok yang akan
disampaikan

2. Inti 15 menit 5. Memberikan Mendengarkan dan


pertanyaan apersepsi Memperhatikan

6. Menjelaskan materi
penyuluhan:
a. Mencuci
tangan
b. Memakai
masker
c. Menjaga
jarak
7. Penyuluh
memberikan
kesempatan kepada
sasaran untuk
bertanya dan
mengevaluasi
dengan memberi
pertanyaan kepada
sasaran
8. Penyuluh memberi
jawaban dengan
tepat
3. Penutup 2 menit 9. Menarik kesimpulan Menjawab salam
1.     Mengakhiri penyuluhan,
berterimakasih dan memberi
salam

H. Sumber bacaan
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian
Coronavirus Disesase (Covid-19). Avalaible from :
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/download/REV-
04_Pedoman_P2_COVID-19__27_Maret2020_TTD1.pdf [cited 2020
Des 11].
P.A. Jumaa. 2015.Hand hygiene: simple and complex.
Purva Mathur. 2018 . Hand hygiene: Back to the basics of infection control”.
Sally F. Bloomfield. 2019. The effectiveness of hand hygiene procedures in
reducing the risks of infections in home and community settings
including handwashing and alcohol-based hand sanitizers.
WHO Guidelines For Hand Hygiene In Health Care. Geneva: World Health
Organization; 2009. Available from:
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/44102/9789241597906_
eng.pdf?sequence=1 [cited 2020 Des 11].
WHO Panduan Interim Anjuran mengenai penggunaan masker dalam
konteks COVID-19. 2020. Available from
https://www.who.int/docs/default-
source/searo/indonesia/covid19/anjuran-mengenai-penggunaan-masker-
dalam-konteks-covid-19-june-20.pdf?sfvrsn=d1327a85_2 [cited 2020
Des 11].
I. Evaluasi
1.      Cara : Tanya jawab
2.      Jenis : Lisan
3.      Waktu : Setelah dilakukan penyuluhan
4.      Soal :

1. Menjelaskan dan mendemonstrasikan mencuci tangan


2. Menjelaskan dan mendemonstrasikan memakai masker
3. Menjelaskan dan mendemonstrasikan menjaga jarak
MATERI PENYULUHAN
1. KONSEP COVID 19
A. Definisi
Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit
mulaidari gejala ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis corona virus
yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala
berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS). Corona virus Disease 2019 (COVID-19)
adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya
pada manusia.
B. Etiologi
Virus penyebab COVID-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona
adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian
menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke
manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi
sumber penularan COVID-19 ini masih belum diketahui.
C. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala
gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa
inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada
kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala
klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam, dengan
beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen
menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru.
D. Suspek penderita
Berikut suspect penderita COVID-19 :
1) Pasien Dalam Pengawasan(PDP)
a. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yaitu
demam (≥38̊C) atau riwayat demam disertai salah satu gejala atau
tanda penyakit pernapasan seperti batuk atau sesak nafas atau sakit
tenggorokan atau pilek atau pneumonia ringan hingga berat dan
tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang
meyakinkan dan pada 14 hari terakhir sebelum timbul
gejalamemiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara atau
wilayah yang melaporkan transmisi lokal
b. Orang dengan demam (≥38̊C) atau riwayat demam atau ISPA dan
pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala memiliki riwayat
kontak dengan kasus konfirmasi COVID-19.
c. Orang dengan ISPA berat atau pneumonia berat yang
membutuhkan perawatan di rumah sakit dan tidak ada
penyebablain berdasarkan gambaran klinis yang meyakinkan.
2) Orang Dalam Pemantauan (ODP)
a. Orang yang mengalami demam (≥38̊C) atau riwayat demam atau
gejala gangguan sistem pernapasan seperti pilek atau sakit
tenggorokan atau batuk dan tidak ada penyebablain berdasarkan
gambaran klinis yang meyakinkan dan pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di
negara atau wilayah yang melaporkan transmisi lokal
b. Orang yang mengalami gejala gangguan sistem pernapasan seperti
pilek/sakit tenggorokan atau batuk dan pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus
konfirmasi COVID-19.
3) Orang Tanpa Gejala (OTG)
Seseorang yang tidak bergejala dan memiliki risiko tertular dari
orang konfirmasi COVID-19. Orang tanpa gejala (OTG) merupakan
kontak erat dengan kasus konfirmasi COVID-19.
2. KONSEP MENCUCI TANGAN
A. Definisi
Menurut jurnal “Hand hygiene: Back to the basics of infection
control” Cuci tangan adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari dengan menggunakan air ataupun
cairan lainnya oleh manusia dengan tujuan untuk menjadi bersih, sebagai
bagian dari ritual keagamaan, ataupun tujuan tujuan lainnya. ( Purva
Mathur, 2018 ).
Menurut Jurnal “Hand hygiene: simple and complex” Cuci tangan
merupakan membersihkan tangan dengan air mengalir ataupun cairan lain
seperti handcrup dengan upaya yang direkomendasikan untuk mencegah
penyakit. (P.A. Jumaa, 2015).
Menurut Jurnal “The Effectiveness Of Hand Hygiene Procedures
In Reducing The Risks Of Infections In Home And Community
Settings Including Handwashing And Alcohol-Based Hand Sanitizers
Cuci tangan adalah menggosok kedua pergelangan tangan dengan kuat
secara bersamaan menggunakan zat pembersih yang sesuai dan dibilas
dengan air mengalir dengan tujuan menghilangkan mikroorganisme
sebanyak mungkin. (Sally F. Bloomfield, 2019)
B. Moment cuci tangan
a. Moment Cuci Tangan Sehari – Hari
Menurut Jurnal “The Effectiveness Of Hand Hygiene Procedures
In Reducing The Risks Of Infections In Home And Community
Settings Including Handwashing And Alcohol-Based Hand
Sanitizers” waktu  penting melakukan cuci tangan sehari-hari yaitu saat
1) setelah menggunakan toilet
2) setelah mengganti popok bayi
3) setelah menangani makanan mentah
4) sebelum menyiapkan dan menangani makanan matang atau siap saji
makanan
5) sebelum makan makanan atau memberi makan anak-anak
6) setelah kontak dengan permukaan yang terkontaminasi
7) setelah menangani hewan peliharaan dan hewan peliharaan; d setelah
menyeka atau meniup hidung atau bersin ke dalam tangan
8) setelah menangani jaringan yang ( BAB ataupun BAK )
9) setelah kontak dengan darah atau cairan tubuh (mis. muntah dan
lainnya)
10) sebelum dan sesudah membersihkan luka
11) sebelum bertemu dengan pasien
(Sally F. Bloomfield, 2019)
b. Moment Cuci Tangan Rumah Sakit
Menurut “Wold Health Organization (WHO) 2009” waktu  penting
melakukan cuci tangan di rumah sakit yaitu :
1) Sebelum kontak dengan pasien
2) Sebelum melakukan tindakan Aseptik
3) Setelah terkena cairan tubuh pasien
4) Setelah kontak dengan pasien
5) Setelah kontak dengan lingkungan sekitar luar pasien
C. Manfaat cuci tangan
Wirawan (2013) menjelaskan bahwa manfaat mencuci tangan selama 20
detik yaitu sebagai berikut:
1) Mencegah risiko tertular flu, demam dan penyakit menular lainnya sampai
50%.
2) Mencegah tertular penyakit serius seperti hepatitis A, meningitis dan lain-
lain.
3) Menurunakan risiko terkena diare dan penyakit pencernaan lainnya sampai
59%.
4) Jika mencuci tangan sudah menjadi kebiasaan yang tidak bisa
ditinggalkan, sejuta kematian bisa dicegah setiap tahun.
5) Dapat menghemat uang karena anggota keluarga jarang sakit
D. Teknik cuci tangan
Menurut Jurnal “The Effectiveness Of Hand Hygiene Procedures In
Reducing The Risks Of Infections In Home And Community Settings
Including Handwashing And Alcohol-Based Hand Sanitizers” langkah –
langkah cuci tangan yaitu :
1) Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan lengan memakai air
yang mengalir, ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak
tangan secara lembut
2) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3) Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih
4) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan atau
mengunci
5) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.
Bersihkan kedua pergelangan tangan secara bergantian dengan cara memutar,
kemudian diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih
yang mengalir lalu keringkan memakai handuk atau tisu. (Sally F. Bloomfield,
2019)
Mencuci tangan tangan dengan sabun dan air dengan menuangkan 1-3 ml
sabun dan mengosoknya selama 45-60 detik kemudian keringkan dengan
handuk, untuk penggunaan anti septic hanya memerlukan waktu 20-30 detik.
3. KONSEP MEMAKAI MASKER
A. Definisi
Masker adalah perlindungan pernafasan yang digunakan sebagai
metode untuk melindungi individu dari menghirup zat-zat bahaya atau
kontaminan yang berada di udara, perlindungan pernafasan atau masker
tidak dimaksudkan untuk menggantikan metode pilihan yang dapat
menghilangkan penyakit, tetapi digunakan untuk melindungi secara
memadai pemakainya (Cohen & Birdner, 2012).
Masker secara luas digunakan untuk memberikan perlindungan
terhadap partikel dan aerosolyang dapat menyebabkan bahaya bagi sistem
pernafasan yang dihadapi oleh orang yang tidak memakai alat pelindung
diri, bahaya partikel dan aerosol dari berbagai ukuran dan sifat kimia yang
berbeda dapat membahayakan manusia.
B. Manfaat
Masker dapat digunakan baik untuk melindungi orang yang sehat
(dipakai untuk melindungi diri sendiri saat berkontak dengan orang yang
terinfeksi) atau untuk mengendalikan sumber (dipakai oleh orang yang
terinfeksi untuk mencegah penularan lebih lanjut) (WHO, 2020).
Kemungkinan manfaat penggunaan masker oleh orang sehat di
masyarakat umum meliputi (WHO, 2020) :
1) Penurunan kemungkinan risiko pajanan dari orang yang terinfeksi
sebelum mengalami gejala
2) Penurunan kemungkinan stigmatisasi orang-orang yang mengenakan
masker untuk mencegah infeksi kepada orang lain (pengendalian
sumber) atau orang yang merawat pasien COVID-19 di tempat
nonklinis
3) Membuat orang merasa dapat mengambil peran dalam membantu
menghentikan penyebaran virus
4) Mengingatkan orang untuk mematuhi langkah-langkah lain (seperti
menjaga kebersihan tangan, tidak menyentuh hidung dan mulut).
Namun, hal ini juga dapat memberikan efek sebaliknya.
5) Kemungkinan manfaat sosial dan ekonomi. Di tengah kekurangan
global masker bedah dan APD, mendorong masyarakat untuk membuat
masker kain sendiri dapat mendorong usaha pribadi dan kesatuan
masyarakat. Selain itu, produksi masker nonmedis dapat menjadi
sumber pendapatan bagi orang-orang yang dapat membuat masker di
komunitasnya. Masker kain juga dapat menjadi bentuk ekspresi budaya,
sehingga mendorong penerimaan meluas akan langkah-langkah
perlindungan secara umum. Jika digunakan kembali secara aman,
masker kain akan mengurangi beban biaya dan limbah serta
berkontribusi pada keberlanjutan.
C. Macam-macam masker
Adapun jenis masker dan cara penggunaanya (WHO, 2020) :
1) MASKER BEDAH / SURGICAL MASK (Tenaga Medis & orang sakit)

Penggunaan masker bedah hanya disarankan bagi tenaga kesehatan


yang bertugas difasilitas kesehatan, dan masyarakat umum yang sedang
sakit  untuk mencegah terjadinya penularan kuman kepada orang
lain.  Masker ini hanya digunakan sekali pakai.

2) MASKER N95 (Tenaga Medis Yang Kontak Langsung dengan Pasien)

Masker ini disarankan untuk mencegah penularan Virus. Harganya


lebih mahal, dan disarankan untuk tenaga medis yang kontak langsung
dengan pasien.
3) MASKER KAIN (Orang Sehat)

Masker kain ini dapat digunakan oleh masyarakat yang sehat saat
berada ditempat umum dan berinteraksi dengan orang lain. Masker ini
dapat dicuci dan diganti setelah 4 jam pemakaian.

D. Pemeliharaan Masker
Semua masker harus diganti jika basah atau terlihat kotor; masker
yang basah tidak boleh digunakan untuk waktu yang lama. Lepaskan
masker tanpa menyentuh bagian depan masker dan jangan sentuh mata atau
mulut setelah melepaskan masker. Buang masker atau simpan masker di
kantong yang dapat ditutup rapat sampai masker dapat dicuci dan
dibersihkan. Setelah itu, segera bersihkan tangan. Masker non-medis harus
sering dicuci dan ditangani dengan hati-hati agar tidak mengontaminasi
barang-barang lain. Jika lapisan kain masker terlihat lusuh, buang masker
tersebut (WHO, 2020).
E. Tatacara menggunakan masker yang benar
Adapun tatacara menggunakan masker yang baik dan benar adalah
sebagai berikut (WHO, 2020) :
1) Sebelum memasang masker, cuci tangan pakai sabun dan air mengalir
(minimal 20 detik) atau bila tidak tersedia, gunakan cairan pembersih
tangan (minimal alkohol 60%).
2) Pasang masker untuk menutupi mulut dan hidung dan pastikan tidak
ada sela antara wajah dan masker.
3) Hindari menyentuh masker saat digunakan; bila tersentuh, cuci tangan
pakai sabun dan air mengalir minimal 20 detik atau bila tidak ada,
cairan pembersih tangan (minimal alkohol 60%).
4) Ganti masker yang basah atau lembab dengan masker baru. Masker
medis hanya boleh digunakan satu kali saja. Masker kain dapat
digunakan berulang kali.
5) Untuk membuka masker: lepaskan dari belakang. Jangan sentuh bagian
depan masker; Untuk masker 1x pakai, buang segera di tempat sampah
tertutup atau kantong plastik. Untuk masker kain, segera cuci dengan
deterjen.
6) Untuk memasang masker baru, ikuti poin pertama.

4. KONSEP MENJAGA JARAK (PHYSICAL CONTACT/PHYSICAL


DISTANCING DAN SOCIAL DISTANCING)
Pembatasan sosial adalah pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam
suatu wilayah. Pembatasan sosial ini dilakukan oleh semua orang di wilayah
yang diduga terinfeksi penyakit. Pembatasan sosial berskala besar bertujuan
untuk mencegah meluasnya penyebaran penyakit di wilayah tertentu (Kemenkes
RI, 2020).
Pembatasan sosial berskala besar paling sedikit meliputi (Kemenkes RI,
2020) :
1) Meliburkan sekolah dan tempat kerja
2) Pembatasan kegiatan keagamaan dan/atau pembatasan kegiatan di tempat
atau fasilitas umum
3) Mengurangi interaksi sosialnya dengan tetap tinggal di dalam rumah
maupun pembatasan penggunaan transportasi publik.
Pembatasan sosial dalam hal ini adalah jaga jarak fisik (physical
distancing), yang dapat dilakukan dengan cara (Kemenkes RI, 2020) :
1)Dilarang berdekatanatau kontak fisik dengan orang mengatur jarak minimal 1
meter, tidak bersalaman, tidak berpelukan dan berciuman.
2)Hindari penggunaan transportasi publik (seperti kereta, bus, dan angkot) yang
tidak perlu, sebisa mungkin hindari jam sibuk ketika berpergian.
3)Bekerja dari rumah (Work From Home), jika memungkinkan dan kantor
memberlakukan ini.
4)Dilarang berkumpul massal di kerumunan dan fasilitas umum.
5)Hindari bepergian ke luar kota/luar negeri termasuk ke tempat-tempat wisata.
6)Hindari berkumpul teman dan keluarga, termasuk berkunjung/bersilaturahmi
tatap muka dan menunda kegiatan bersama. Hubungi mereka dengan telepon,
internet, dan media sosial.
7)Gunakan telepon atau layanan online untuk menghubungi dokter atau fasilitas
lainnya.
8)Jika sakit, dilarang mengunjungi orang tua/lanjut usia. Jika tinggal satu
rumah dengan penderita, maka hindari interaksi langsung dengan mereka.
9)Untuk sementara waktu, anak sebaiknya bermain sendiri di rumah.
10) Untuk sementara waktu, dapat melaksanakan ibadah di rumah.

DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian


Coronavirus Disesase (Covid-19). Avalaible from :
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/download/REV-
04_Pedoman_P2_COVID-19__27_Maret2020_TTD1.pdf [cited 2020 Des 11].
P.A. Jumaa.2015.Hand hygiene: simple and complex.
Purva Mathur.2018 . Hand hygiene: Back to the basics of infection control”.
Sally F. Bloomfield.2019.The effectiveness of hand hygiene procedures in reducing
the risks of infections in home and community settings including handwashing
and alcohol-based hand sanitizers.
WHO Guidelines For Hand Hygiene In Health Care. Geneva: World Health
Organization; 2009. Available from:
https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/44102/9789241597906_eng.p
df?sequence=1 [cited 2020 Des 11].
WHO Panduan Interim Anjuran mengenai penggunaan masker dalam konteks
COVID-19. 2020. Available from https://www.who.int/docs/default-
source/searo/indonesia/covid19/anjuran-mengenai-penggunaan-masker-dalam-
konteks-covid-19-june-20.pdf?sfvrsn=d1327a85_2 [cited 2020 Des 11].

Anda mungkin juga menyukai