Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DI SDN JODIPAN MALANG

Oleh:

Kelompok 7A

1. Umi Harikah Novianti (1201100029)


2. Wahyu Agung Pribadi (1201100030)
3. Aprilia Puspita N (1201100031)
4. Intan Rizki Andini (1201100032)

Tingkat 3A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MALANG
MARET 2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN

DI SDN JODIPAN MALANG

Oleh:

Kelompok 5B

1. Sheilia Oktavia R (1201100078)


2. Aghnia Anggie P (1201100079)
3. Feri Dwi Setiawan (1201100080)
4. M.Asad C.Umam (1201100081)

Tingkat 3B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MALANG
MARET 2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN

DI SDN JODIPAN MALANG

Oleh:

Kelompok 15B

1. Diana Zahrotun Nisa (1201100119)


2. Ghea Maharani R (1201100121)
3. Rindang Fahmawati (1201100122)

Tingkat 3B

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN MALANG
MARET 2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

I. Latar Belakang
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus investasi untuk
keberhasilan pembangunan bangsa. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk
mencapai Indonesia sehat yaitu keadaan dimana setiap orang hidup dalam
lingkungan yang sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat, serta mempunyai
akses terhadap pelayanan kesehatan.
Perilaku hidup bersih dan sehat adalah sekumpulan perilaku yang
dipraktikkan atas dasar kesadaran atas hasil pembelajaran yang menjadikan
seseorang dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan
aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. PHBS dilakukan melalui
pendekatan tatanan yaitu : PHBS di rumah tangga, PHBS di sekolah, PHBS di
tempat kerja, PHBS di institusi kesehatan dan PBHS di tempat umum.
Data profil kesehatann Indonesia tahun 2009 menyebutkan bahwa baru
64,41% sarana yang telah dibina kesehatan lingkungannya, yang meliputi
institusi pendidikan (67,52%), tempat kerja (59,15%), tempat ibadah (58,84%),
fasilitas kesehatan (77,02%) dan sarana lain (62,26%). Hal ini menunjukkan
bahwa pembinaan PHBS di tatanan-tatanan selain rumah tangga masih belum
berjalan sebagaimana mestinya.

II. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan, audiens atau siswa-siswi SDN Jodipan
Malang dapat mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

III.Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah mengikuti penyuluhan peserta dapat:
1. Memahami pengertian PHBS
2. Memahami penerapan PHBS di sekolah
3. Mengetahui manfaat diterapkannya PHBS
IV.Pelaksanaan Kegiatan
1. Topik : Penyuluhan PHBS
2. Sasaran : Siswa-siswi SDN Jodipan Malang
3. Metode : Penyampaian materi dan diskusi
4. Media dan Alat : Leaflet, LCD
5. Pelaksanaan Kegiatan
a. Tanggal :
b. Waktu :
c. Tempat :

V.Kegiatan Penyuluhan
No. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
1. Tahap Pembukaan 1. Menjawab salam
1. Moderator membuka 2. Mendengarkan
acara dan memberi
salam
2. Perkenalan
2. Tahap Pelaksanaan 1. Mendengarkan
1. Menjelaskan
pengertian PHBS
2. Menjelaskan
penyebab
menurunnya
kebersihan
3. Menjelaskan
dampak menurunnya
kebersihan
4. Menjelaskan cara
mengatasi
menurunnya
kebersihan
3. Tahap Penutup 1. Menjawab
1. Menanyakan pertanyaan
kembali materi yang 2. Menjawab salam
telah dijelaskan
2. Salam

VI.Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan SAP
b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan sesuai degan waktu yang telah ditetapkan
b. Peserta mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
c. Peserta berperan aktif selama penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengerti dan memahami tentang materi yang telah
dijelaskan
Materi

I. Pengertian
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan sekumpulan perilaku
yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil dari pembelajaran yang
menjadikan seseorang dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.
PHBS di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru, dan
masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau, dan mampu mempraktikkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan sekolah
sehat. Sekolah sehat adalah sekolah yang mampu menjaga dan meningkatkan
kesehatan masyarakat sekolah dan untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan
kecerdasan anak sekolah melalui berbagai upaya kesehatan.

II. Penerapan PHBS


Penerapan PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak seiring dengan
munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah yang
umumnya berkaitan dengan PHBS. Penerapan PHBS menurut Syaroni (2007)
antara lain:
1. Menanamkan nilai-nilai untuk ber-PHBS kepada siswa dilakukan di
luar jam pelajaran (ekstrakurikuler) seperti:
- Kerja bakti dan lomba kebersihan kelas
- Aktivitas kader kesehatan sekolah (dokter kecil)
- Pemeriksaan kualitas air secara sederhana
- Pemeliharaan jamban sekolah
- Pemeriksaan jentik nyamuk di sekolah
- Mempraktikkan cuci tangan dan gosok gigi yang baik dan benar
- Pembudayaan olahraga yang teratur
- Pemeriksaan rutin kebersihan kuku, rambut, telinga, dan gigi.
2. Membimbing hidup bersih dan sehat melalui konseling
3. Kegiatan penyuluhan dan latihan keterampilan dengan melibatkan
peran serta aktif siswa, guru dan orang tua melalui penyebaran leaflet
dan membuat majalah dinding.
III. Manfaat Penerapan PHBS di Sekolah
1. Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat sehingga peserta didik,
guru, dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai
gangguan dan ancaman penyakit.
2. Meningkatnya semangat proses belajar mengajar yang berdampak
pada prestasi belajar siswa
3. Citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga
mampu menarik minat orang tua (masyarakat)
4. Menjadi contoh sekolah sehat bagi daerah lain.
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
CUCI TANGAN 6 LANGKAH

Topik : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


Sub Topik : Cuci tangan 6 langkah
Sasaran : Siswa kelas 1-5 SDN Jodipan Malang
Tempat : Kelas
Hari/Tanggal :
Waktu :
Penyuluh : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Malang

I. Tujuan Instruksional
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, siswa kelas 1-5 SDN Jodipan
Malang mampu mengerti, memahami, dan dapat mempraktikkan tentang
cuci tangan yang benar dan sehat.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang cara cuci tangan
yang benar dan sehat peserta dapat:
a. Menjelaskan pengertian dan pentingnya mencuci tangan pakai sabun
b. Menyebutkan tujuan cuci tangan
c. Menjelaskan waktu yang tepat untuk mencuci tangan
d. Mendemonstrasikan cara mencuci tangan pakai sabun dengan benar.

II. Metode

Ceramah, demontrasi, diskusi/Tanya jawab

III. Media

LCD dan leaflet


IV. Materi
(Materi Terlampir)

V. Kegiatan Penyuluhan
No. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Waktu
1. Tahap Pembukaan 1. Menjawab salam
1. Moderator membuka 2. Mendengarkan
acara dan memberi
salam
2. Perkenalan
2. Tahap Pelaksanaan 1. Mendengarkan

1. Menjelaskan pengertian
dan pentingnya mencuci
tangan pakai sabun
2. Menyebutkan tujuan cuci
tangan
3. Menjelaskan waktu yang
tepat untuk mencuci
tangan
4. Mendemonstrasikan
cara mencuci tangan
pakai sabun dengan
benar.
3. Tahap Penutup 1. Menjawab
1. Menanyakan kembali pertanyaan
materi yang telah 2. Menjawab salam
dijelaskan
2. Salam
VI. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan SAP
b. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan sesuai degan waktu yang telah ditetapkan
b. Peserta mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
c. Peserta berperan aktif selama penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mengerti dan memahami tentang materi yang telah
dijelaskan
Materi

I. Pengertian

Mencuci tangan adalah menggosok air dengan sabun secara bersama-sama


seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas kemudian dibilas di
bawah aliran air.

Mencuci tangan menurut DEPKES (2007) adalah proses yang secara


mekanis melepaskan kotoran dan debris dari kulit tangan dengan menggunakan
air dan sabun.

II. Tujuan Mencuci Tangan


1. Supaya tangan bersih
2. Membebaskan tangan dari kuman dan mikroorganisme lain
3. Menghindari masuknya kuman ke dalam tubuh

III. Waktu Yang Tepat Untuk Mencuci Tangan


1. Sebelum dan sesudah makan untuk menghindari masuknya kuman ke
dalam tubuh
2. Setelah buang air besar
3. Setelah bermain
4. Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan-kegiatan lain

IV. Langkah-langkah Cuci Tangan Yang Baik Dan Benar


1. Gulung lengan baju samapai atas pergelangan tangan
2. Lepaskann cincin, jam tangan,dan perhiasan tangan lain
3. Basahi tangan sampai sepertiga lengandi bawah air mengalir
4. Ambil sabun cair dan ratakan pada tangan yang telah dibasahi
5. Gosok bagian telapak tangan dengan telapak tangan yang lain lalu
masukkan jari-jari tangan ke sela-sela jari tangan yang lain
6. Pindahkan telapak tangan kanan ke punggung tangan kiri, tanpa saling
melepaskan lalu masukkan jari-jari tangan kanan ke sela-sela tangan kiri.
Lakukan pada tangan yang sama
7. Lakukan penggosokan kuku dengan gerakan mengunci
8. Bersihkan jempol dengan menggenggamnya dengan tangan yang lain lalu
diputar-putar
9. Jari tangan menguncup, lalu gosok memutar ke kanan dan kiri pada
telapak tangan yang lain
10. Bilas tangan di bawah air yang mengalir.

Anda mungkin juga menyukai