Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KESEHATAN GIGI DAN MULUT

Disusun Oleh :
Ledwi Wisi Daely
(P1337420615024)

JURUSAN DIV KEPERAWATAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
Jl. Tirto Agung Pedalangan, Banyumanik, Semarang 50239
Telp. (024) 7460274 E-mail poltekkes-smg@poltekkes-smg.ac.id
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Ajar : Keperawatan Keluarga


Pokok Bahasan : Kesehatan Gigi dan Mulut
Sub Pokok Bahasan : Cara menyikat gigi dengan baik dan benar
Tanggal : 24 Mei 2018
Sasaran : An. A

1. LATAR BELAKANG

Karies gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan jaringan
pendukung gigi yang banyak dijumpai pada anak-anak sekolah dasar di Indonesia,
serta cenderung meningkat setiap dasawarsa. Pada umumnya keadaan kebersihan
gigi anak lebih buruk dan anak lebih banyak makan makanan dan minuman yang
menyebabkan karies dibanding orang dewasa. Anak-anak umumnya senang gula-
gula, apabila anak terlalubanyak makan gula-gula dan jarang membersihkannya,
maka gigi-giginya banyak yang mengalami karies.
Upaya pemeliharaan kesehatan gigi serta pembinaan kesehatan gigi terutama
pada anak usia sekolah perlu mendapat perhatian khusus karena pada usia ini anak
sedang menjalani proses tumbuh kembang. Keadaan gigi sebelumnya akan
berpengaruh terhadap perkembangan kesehatan gigi pada usia dewasa nanti.
Penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada anak salah satunya
adalah faktor perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut.
Peran serta orang tua sangat diperlukan di dalam membimbing, memberikan
pengertian, mengingatkan, dan menyediakan fasilitas kepada anak agar anak dapat
memelihara kebersihan gigi. Selain itu orang tua juga mempunyai peran yang
cukup besar di dalam mencegah terjadinya akumulasi plak dan terjadinya karies
pada anak. Pengetahuan orang tua sangat penting dalam mendasari terbentuknya
perilaku yang mendukung atau tidak mendukung kebersihan gigi dan mulut anak.
Pengetahuan tersebut dapat diperoleh secara alami maupun secara terencana yaitu
melalui proses pendidikan.

2. TUJUAN
2.1 Tujuan Umum

Setelah diadakan penyuluhan, An.A dapat mengetahui kesehatan gigi dan


mulut serta cara menggosok gigi dengan benar

2.2 Tujuan Khusus


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan murid dapat
1. Siswa dapat mengetahui apa itu fraktur.
2. Siswa dapat memahami pengertian pembalutan.
3. Siswa dapat memahami tentang pembidaian.
4. Siswa dapat memahami tentang cara pemasangan balut bidai yang
benar.

3. METODE
1. Ceramah
2. Diskusi dan Tanya Jawab
3. Demonstrasi

4. MEDIA
1. Leaflet
2. Video
3. Materi SAP
4. Alat Peraga
5. SETTING TEMPAT

A : Fasilitator
A
B : Penyaji
C : An A
B

6. STRATEGI PELAKSANA
1. Hari/ Tanggal : Kamis / 24 Mei 2018
2. Pukul : 09.00 WIB
3. Sasaran : An.A

7. SUSUNAN ACARA
N TAHAP WAKT KEGIATAN SASARAN MEDIA
O U PENYULUHAN
1 Pembuk 5 menit 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab Kata-
aan 2. Memperkenalkan diri salam kata
3. Menyampaikan 2. Bertanya atau
tujuan materi mengenai kalimat
4. Menyampaikan perkenalan
pokok bahasan dan tujuan
5. Kontrak waktu 3. Mendengark
an dan
menyimak
2 Pelaksan 15 1. Penyampaian materi 1. Mendengark Video
aan menit 2. Menjelaskan definisi an dan PPT
fraktur dan menyimak
pembidaian 2. Bertanya
3. Menjelaskan mengenai
bagaimana teknik hal-hal yang
pembidaian dengan belum jelas
benar dan
dimengerti
5 menit Tanya Jawab Sesi Tanya Kata-
jawab audien kata
dan pemateri atau
kalimat

15 Demonstrasi Memperagakan Alat


menit teknik Peraga
pembidaian
dengan benar
3 Penutup 5 menit 1. Melakukan evaluasi 1.Sasaran Kata-
2. Menyampaikan dapat kata /
kesimpulan materi menjawab kalimat
3. Mengakhiri pertanyaan
pertemuan dan yang
menjawab salam diajukan
2.Mendengar
3.Memperhati
kan
4.Menjawab
salam
8. EVALUASI
8.1 Persiapan
a. Sasaran dan media disiapkan sebelum proses penyuluhan kesehatan
b. Materi yang digunakan sudah siap
c. Sasaran sudah siap ditempat yang ditentukan

8.2 Proses
a. Proses kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar
b. Sasaran mengerti tentang materi

8.3 Hasil yang diharapkan


Setelah dilakukan kegiatan penyuluhan sasaran mampu :
1. Mengetahui pengertian sikat gig
2. Mengetahui teknik menyikat gigi dengan benar
3. Dapat menyebutkan penyebab karies gigi atau gigi berlubang

9. PERTANYAAN
1. Apa pengertian menyikat gigi ?
2. Bagaimana teknik menyikat gigi dengan benar?
3. Apa saja yang menyebabkan karies gigi atau gigi berlubang?
4. Bagaimana cara mencegah karies gigi?
5. Kapan waktu yang baik untuk menyikat gigi ?

FORMAT EVALUASI

NO. PERTANYAAN YA (*) TIDAK (*)

1. An.A dapat menjelaskan pengertian dari


menyikat gigi
2. An. A mampu memperagakan cara sikat gigi
yang benar
3. An. A mampu menjelaskan penyebab gigi
berlubang
4. An. A memahami cara mencegah karies gigi

5 An. A mengetahui waktu sikat gigi

(*) beri tanda cek ( √ ) sesuai observasi


LAMPIRAN MATERI
KESEHATAN GIGI DAN MULUT
1. Pengertian Kesehatan gigi dan mulut

Kesehatan gigi adalah suatu proses yang dilakukan setiap orang untuk
menjaga gigi dan mulut dalam sehari-hari agar tetap terlihat bersih dan sehat .
Kesehatan gigi dan mulut menurut WHO adalah praktek melakukan penjagaan
kebersihan dan kesehatan mulut dengan cara menyikat dan melakukan flossing
untuk mencegah timbulnya problem pada gigi
.
1.2 Gigi Berlubang
1.2.1 Pengertian Gigi Berlubang

Karies gigi atau yang biasa disebut dengan gigi berlubang ialah
terbentuknya lubang pada gigi karena adanya bakteri Streptococcus Mutans
dan Lactobacilli yang mengubah sisa makanan yang tertinggal di celah-celah
gigi (glukosa dan karbohidrat) menjadi asam melalui proses fermentasi.Asam
yang diproduksi dalam plak akan terus merusak lapisan email gigi. Kemudian,
bakteri akan mengikuti jalan yang sudah dibuat oleh asam dan menginfeksi
lapisan berikutnya, yaitu dentin (bentuk pokok dari gigi yang meliputi
sementum/jaringan gigi yang melindungi dentin pada daerah akar gigi dan
email/bentuk luar yang melindungi dentin pada daerah mahkota gigi). Jika
tidak dirawat, proses pelubangan gigi ini akan terus berjalan sehingga lubang
akan semakin dalam.

1.2.2 Penyebab gigi berlubang

Gigi berlubang disebabkan oleh sisa – sisa makanan yang dibiarkan


menempel di permukaan gigi, lalu oleh kuman, sisa makanan diubah menjadi
asam yang dapat menghancurkan enamel gigi dan menyebabkan adanya
lubang. dalam waktu yang singkat, hasil dari sisa makanan tersebut
membentuk lapisan lengket yang disebut plak.
1.2.3 Akibat gigi berlubang
1. Proses penyakit terus berjalan
2. Sulit mengunyah makanan
3. Gigi mati dan membusuk
4. Nafas menjadi tidak sedap
5. Gigi tanggal
6. Tidur malam terganggu karena sakit pada gigi
7. Nafas menjadi tidak sedap

1.2.4 Cara mencegah gigi berlubang


1 Memelihara kebersihan gigi dan mulut, dengan cara menyikat gigi
setelah makan dan sebelum tidur malam
2 Mengurangi makanan yang manis dan lengket, seperti permen dan
coklat
3 Mengurangi minuman bersoda
4 Memperkuat gigi dengan kalsium dan pengolesan fluor pada gigi
5 Memperbanyak konsumsi buah dan sayur yang mengandung serat
6 Memeriksakan gigi setiap 6 bulan sekali

2. Pengertian Menyikat gigi

Sikat gigi adalah suatu rutinitas yang penting dalam menjaga dan memelihara
kesehatan gigi. Yaitu dengan menyikat semua permukaan gigi dan membersihkan
dari sisa-sisa makanan maupun kotoran lainnya. Kegiatan rutin yang selalu kita
lakukan tiap hari, setidaknya 2 kali sehari kitamenggosok gigi

2.1 Manfaat menyikat gigi


1. Gigi tampak bersih dan putih
2. Mengurangi bau mulut
3. Mencegah sakit gigi (misal karies gigi/gigi berlubang)
4. Memberikan perasaan segar pada mulut

2.2 Akibat tidak menyikat gigi


1. Menyikat gigi merupakan hal yang penting untuk menjaga supaya gigi
kita supaya tetap putih dan bersih. Ketika kita menyikat gigi, akan
membersihkan sisa-sisa makanan yang masih menempel di permukaan
gigi.
2. Apabila kita tidak membersihkannya akan menimbulkan plak. Plak
merupakan suatu lapisan tipis yaitu kumpulan dari bakteri. Plak yang
menumpuk dapat menyebabkan terjadinya karang gigi. Kemudian
terjadilah gigi berlubang.karena bakteri tersebut mengubah gula
menjadi asam. Dan akibat lain apabila tidak menyikat gigi adalah bau
mulut, rentan sakit gigi, dan juga gigi berlubang.

2.3 Teknik menyikat gigi yang baik


1. Pemilihan sikat gigi yang benar

2. Gosok gigi secara benar dan teratur 2x sehari


Gosok gigi yang baik dan benar → sisa makanan dan plak dapat
dibersihkan
a. Pilih sikat gigi yang benar: gagang lurus, kepala sikat sesuai
dengan mulut, bulu sikat lembut karena yang keras dapat membuat
gusi terluka dan menimbulkan abrasi pada gigi, yaitu penipisan
struktur gigi terutama di sekitar garis gusi. Abrasi dapat membuat
bakteri dan asam menghabiskan gigi karena lapisan
keras pelindung enamel gigi telah terkikis. Ganti sikat gigi jika
bulu sikat sudah rusak dan simpan di tempat yang kering sehingga
dapat mengering setelah dipakai. Jangan pernah meminjamkan
sikat gigi kepada orang lain karena sikat gigi mengandung bakteri
yang dapat berpindah dari orang yang satu ke orang yang lain
meski sikat sudah dibersihkan.
b. Gosok seluruh permukaan gigi serta lidah (untuk menyingkirkan
bakteri dan agar napas lebih segar).

c. Untuk gigi atas gerakan sikat dari atas ke bawah dan sebaliknya.

Posisi sikat gigi 45° di daerah perbatasan antara gigi dan gusi. Agar sisa
makananyang mungkin masih menyelip dapat dibersihkan. Gunakan
gerakan yang samauntuk menyikat bagian dalam permukaan gigi.
d. Gosok semua bagian permukaan gigi yang digunakan untuk
mengunyah. Gunakan hanya ujung bulu sikat gigi untuk
membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga bulu sikat
tidak membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan celah-celah
gigi. Ubah posisi sikat gigi sesering mungkin.
e. Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan
posisi tegak dan gerakkan perlahan keatas dan bawah melewati
garis gusi.

2.4 Waktu dan frekuensi menyikat gigi yang baik

Menurut American Dental Association (ADA) menyatakan bahwa


pasienharus menyikat gigi, secara teratur minimal dua kali sehari yaitu
pagi hari setelahsarapan dan malam sebelum tidur. Penelitian
menunjukkan bahwa menyikat gigisekali sehari pada anak, menggunakan
pasta gigi yang mengandung fluor akan mencegah terbentuknya karies
gigi. Menyikat gigi khususnya pada malam hari sangat penting, bertujuan
untuk mencegah plak dan debris (sisa-sisa makanan) yang melekatdi
permukaan gigi setiap malam. Lamanya penyikatan tidak ditentukan,
tetapi biasanya dianjurkan selama 2-3 menit.

3. Kesehatan Mulut
3.1 Gingivitis atau radang gusi
3.1.1 Pengertian Gingivitis
Radang gusi (gingivitis) adalah keadaan di mana terjadi perubahan
struktural pada gusi. Ditandai dengan adanya perubahan bentuk dan warna
pada gusi. Radang gusi disebabkan karena kurang memperhatikan
kebersihan mulut. Jika tidak segera ditanggulangi akan mengakibatkan
enfeksi yang membahayakan anatomi tubuh lainnya.
Radang gusi disebut juga penyakit gusi atau penyakit periondotal,
yang diakibatkan pertumbuhan bakteri di mulut dan yang lebih parah lagi
jika tidak segera diobati maka gigi akan hilang dikarenakan jaringan
mengelilingi gigi. Gusi berdarah bisa disebabkan oleh berbagai hal. Penyebab
yang paling sering adalah adanya plak dan karang gigi (kalkulus) yang menempel
pada permukaan gigi.
Karang gigi tidak hanya melekat pada permukaan gigi yang tampak (terletak di
atasgaris gusi), tapi juga dapat melekat pada permukaan gigi yang tertutup
oleh gusi. Pada permukaan karang gigi biasanya juga terdapat koloni
bakteri. Koloni bakteri pada plak dankarang gigi inilah yang
mengakibatkan kerusakan jaringan penyangga gigi, yang dimulai dari
gingiva (bagian gusi yang dapat kita lihat). Keadaan ini disebut gingivitis
(radang gusi).Karena ada peradangan maka gusi menjadi mudah berdarah apabila
terkena trauma mekanis, misalnya sikat gigi atau tusuk gigi. Jadi, gusi berdarah adalah
tanda awal adanya kerusakan gusi.
Apabila tidak segera ditangani maka karang gigi dapat terus
bertambah sehingga perlekatan gusi pada permukaaan gigi menjadi lepas
dan terbentuk adanya kantung pada gusi(disebut periodontal pocket).
Kondisi ini disertai juga dengan perdarahan gusi dan kerusakantulang
penyangga gigi. Akibatnya bila tidak segera ditangani gigi menjadi goyang
danakhirnya tanggal. Keadaan ini disebut periodontitis.
.
3.1.2 Penyebab Gingivitis
Radang gusi (gingivitis) disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya:
1. Adanya karang gigi,
2. Bakteri,
3. Sisa makanan (plak) pada gigi,
4. Cara menyikat gigi yang salah,
5. Bernafas melalui mulut. Karena bernafas melalui mulut membuat
gigi menjadikering dan gusi mudah teriritasi.
3.1.3 Cara mencegah timbulnya Gingivitis
1. Rajin memperbaiki kebersihan mulut dan berkumur dengan obat
kumur.
2. Rajin menggosok gigi secara benar dan teratur sesuai anjuran
dokter, minimal 2 kalisehari.
3. Bersihkan rongga mulut setiap 3 atau 6 bulan sekali.
4. Bersihkan karang gigi oleh dokter gigi.
5. Banyak minum air putih.
DAFTAR PUSTAKA

Hermawan,Rudi.(2010).Menehatkan Daerah Mulut.Jogjakarta:BukuBiru

Pratiwi,dona drg.(2009).Gigi Sehat dan Cantik.Jakarta:Kompas media

Machfoedz, Ircham drg.(2005).Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil


dan Anak-anak.Yogyakarta:Fitramaya

Novrinda, Herry. 2012. Penyuluhan Kesehatan Gigi dan Mulut. Dept. Ilmu
Kesehatan Gigi Masyarakat-Pencegahan. FKG-UI

Sudiatmoko. 2010. Masalah Kesehatan Mulut dan Gigi. FKM-UNDIP

Purnaji, Henri. 2012. Penelitian Kesehatan Gigi Pada Anak Sekolah Dasar Kelas
4-6 Di SDN 1 Karang Patihan Balong Ponorogo. Keperawatan-Universitas
Muhammadiyah Ponorogo

Anda mungkin juga menyukai