Oleh :
Nursanti
Sri Ayu Lestari
Amelia
Fitri Yuniar
Liska
Arma Yunita
Dini Adriani
Aswajum Mutahhara
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
F. Pengertia leaflet
G. Tujuan leaflet
H. Pembuatan leaflet
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
SAP (Satuan Acara Penyuluhan) adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan diselenggarakan
termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara. Penyusunan SAP terbagi menjadi tiga
tahap. Tahap pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup. Dewasa ini kegiatan penyuluhan
kesehatan dan promosi kesehatan gencar dilakukan karena untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat dan mencegah penyakit yang menular ataupun berbahaya. Dalam pelaksanaan
penyuluhan kesehatan maupun promosi kesehatan, perlu dibuat SAP (Satuan Acara Penyuluhan)
untuk mempermudah perencanaan kegiatan yang akan dilakukan dan juga berfungsi sebagai acuan
bagaimana acara tersebut akan berjalan. Selain itu SAP juga berfungsi untuk mempermudah dalam
pelaksanaan kegiatan acara yang akan dilakukan.
Dengan demikian, sebelum membuat suatu kegiatan yang sasarannya adalah kelompok atau
masyarakat, terlebih dahulu harus membuat penyusunan SAP agar kegiatan bisa berjalan dengan
baik dan lancer sesuai rencana.
B. Rumusan masalah
PEMBAHASAN
Satuan Acara Penyuluhan adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan diselenggarakan
termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara. Penyusunan Satuan Acara Penyuluhan
terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup. Satuan Acara
Penyuluhan pedoman kerja dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan untuk mencapai tujuan yang
telah dirumuskan
Penyuluhan akan berhasil apabila direncanakan terlebih dahulu dengan cermat, teliti, dan sistematis
dari semua faktor- faktor yang terkait, yaitu :
Menetapkan tujuan.
Penentuan sasaran.
Menyusun materi / isi penyuluhan.
Memilih metoda yang tepat.
Menentukan jenis alat peraga yang akan digunakan.
Penentuan kriteria evaluasi.
Pelaksanaan penyuluhan.
Penilaian hasil penyuluhan.
Tindak lanjut dari penyuluhan.
1.Preventif
Mencegah dari melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan yang telah ditentukan dalam dalam
pedoman.
2.Korektif
Berfungsi sebagai rambu-rambu yang harus ditaati dan sebagai pedoman dalam melaksanakan
penyuluhan.
3.Konstruktif
Memberikan arah secara rinci bagi pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan pendidikan
pengetahuan sasaran.
a. Prinsip Penyusunan Satuan Acara Penyuluhan
1. Relevansi
2. Efektifitas
3. Efisiensi
Efisien dalam memberikan penyuluhan, berarti efisien dalam : waktu, biaya, penggunaan tenaga dan
peralatan (hemat sumber daya).
4. Kontinuitas
Satuan Acara Penyuluhan memiliki saling hubungan antara materi pokok bahasan/sub pokok
bahasan, satu dengan yang lainnya.
5. Komprehensif
Semua kegiatan dan komponen merupakan satu kesatuan yang berinteraksi dan berinterfungsi
secara terpadu dan harmonis dalam rangka mencapai tujuan.
6. Flexibilitas
Tidak kaku, luwes, dapat bertindak dan mempunyai keleluasaan bergerak yang disebabkan oleh
situasi dan kondisi yang tiba-tiba berubah atau sangat diperlukan adanya suatu perubahan.
Tahap kegiatan satuan acara penyuluhan terdiri atas tahap pendahuluan (introduction), tahap
penyajian (presentation), dan tahap penutup (test and follow up). Berikut ini akan diuraikan secara
singkat pengertian tahap tersebut.
1. Tahap Pendahuluan
Tahap pendahuluan adalah tahap persiapan atau tahap awal sebelum memasuki penyajian
materi yang akan disuluhkan. Pada tahap ini penyuluh menjelaskan secara singkat tentang materi
yang akan diajarkan dalam pertemuan tersebut, manfaat materi tersebut dalam kehidupan sehari-
hari, hubungan materi tersebut dengan pengetahuan yang telah diketahui masyarakat, serta tujuan
yang harus dicapai masyarakat pada akhir pertemuan.
Tahap ini dimaksudkan untuk mempersiapkan mental masyarakat agar memerhatikan secara
sungguh-sungguh selama tahap penyajian. Tahap pendahuluan ini biasanya membutuhkan waktu 5
sampai 10 menit atau sekitar 5% dari waktu penyuluhan.
2. Tahap Penyajian
Tahap penyajian merupakan kegiatan belajar mengajar yang utama dalam suatu pengajaran. Di
dalamnya tercakup bagian-bagian sebagai berikut:
1. Uraian (explanation), baik dalam bentuk verbal maupun nonverbal seperti penggunaan
grafik, gambar, benda sebenarnya (realita), model, dan demonstrasi gerak.
2. Contoh dan non-contoh yang praktis serta konkret dari uraian konsep
3. Latihan merupakan praktik bagi masyarakat untuk menerapkan konsep abstrak yang sedang
dipelajari dalam bentuk kegiatan fisik. Sebagian besar (80-90%) dari waktu kegiatan
penyuluhan digunakan dalam tahap penyajian ini.
3. Tahap Penutup
Tahap penutup merupakan tahap terakhir suatu penyuluhan. Tahap ini meliputi 3 kegiatan,
yaitu:
1. Pelaksanaan tes hasil penyuluhan untuk dijawab atau dikerjakan peserta penyuluhan.
Seringkali tes tersebut dilaksanakan secara tidak formal dan tidak tertulis, tetapi diajukan
secara lisan untuk dijawab atau dikerjakan oleh peserta penyuluhan yang ditunjuk sebagai
sampel. Namun tes tersebut dapat juga dijawab atau dikerjakan oleh semua peserta didik
dan hal ini berarti akan menyita waktu pengajaran.
2. Umpan balik yang berupa informasi atau hasil tes
3. Tindak lanjut yang berupa petunjuk tentang apa yang harus dilakukan atau dipelajari peserta
penyuluhan selanjutnya, baik untuk memperdalam materi yang telah dipelajari dalam
pertemuan tersebut maupun untuk mempersiapkan diri dari wabah penyakit yang menular
di lingkungan masyarakat.
Tahap penutup ini hanya membutuhkan waktu sekitar 10-20 menit atau 10-15% dari
waktu pengajaran.
F. Pengertian leaflet
Selebaran atau leaflet adalah Lembaran kertas berukuran kecil mengandung pesan tercetak
untuk disebarkan kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa. Leaflet
merupakan selembar kertas yang berisi tulisan cetak tentang sesuatu masalah khusus untuk suatu
sasaran dan tujuan tertentu dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dan
gambar-gambar yang sederhana. Ukuran leaflet biasanya 20 x 30 cm, berisi tulisan 200 – 400 kata.
Biasanya terdiri dari satu lembar saja dengan cetakan dua muka. Namun yang khas dari leaflet
adalah adanya lipatan yang membentuk beberapa bagian leaflet seolah-olah merupakan panel atau
halaman tersendiri. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa leaflet adalah selebaran
tercetak dengan ukuran kecil yang dilipat, berisikan informasi yang disebarkan kepada umum secara
gratis.
G. Tujuan leaflet
Untuk mengingat kembali tentang hal-hal yang telah diajarkan atau dikomunikasikan
Diberikan sewaktu kampanye untuk memperkuat ide yang telah disampaikan
Untuk memperkenalkan ide-ide baru kepada orang banyak
H. Pembuatan Leaflet
Kesimpulan :
Satuan Acara Penyuluhan adalah seperangkat acara penyuluhan yang akan diselenggarakan
termasuk topik, tempat, sasaran, pemateri, dan konsep acara. Penyusunan Satuan Acara Penyuluhan
terbagi menjadi tiga tahap. Tahap pendahuluan, tahap penyajian dan tahap penutup. Satuan Acara
Penyuluhan pedoman kerja dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan untuk mencapai tujuan yang
telah dirumuskan.
Selebaran atau leaflet adalah Lembaran kertas berukuran kecil mengandung pesan tercetak untuk
disebarkan kepada umum sebagai informasi mengenai suatu hal atau peristiwa. Leaflet merupakan
selembar kertas yang berisi tulisan cetak tentang sesuatu masalah khusus untuk suatu sasaran dan
tujuan tertentu dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat, mudah dimengerti dan gambar-gambar
yang sederhana. Ukuran leaflet biasanya 20 x 30 cm, berisi tulisan 200 – 400 kata. Biasanya terdiri
dari satu lembar saja dengan cetakan dua muka. Namun yang khas dari leaflet adalah adanya lipatan
yang membentuk beberapa bagian leaflet seolah-olah merupakan panel atau halaman tersendiri.
Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa leaflet adalah selebaran tercetak dengan ukuran
kecil yang dilipat, berisikan informasi yang disebarkan kepada umum secara gratis.
DAFTAR PUSTAKA