TENTANG KESEHATAN
2.Konservasi Gigi
a. Kemampuan mengidentifikasi karies gigi
Pasal dan
93 menyeleksi
kasus-kasus untuk dilakukan perawatan.
Menyatakan bahwa :
b. Kemampuan melakukan preparasi kavitas dan penumpatan gigi
(gigi sulung dan gigi tetap pada semua kelas kavitas kecuali kelas IV
(1) Pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan
menggunakan almagam, silikat, dsb) menggunakan untuk
high speed atau
low speed.
c. memelihara dan meningkatkan
Kemampuan untuk memahami dan menggunakan bahan derajat kesehatan
tumpatan.
masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan
d. Kemampuan untuk membersihkan dan memoles
gigi, gigi tumpatan.
e. Terampil menggunakan rubber dam.
pencegahan penyakit gigi, pengobatan penyakit
gigi, dan
Pasal 94
MEMUTUSKAN :
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA Menetapkan :
STANDAR PELAYANAN ASUHAN KESEHATAN GIGI Kedua : Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi
DAN MULUT dan Mulut dimaksud dalam Diktum Kesatu
sebagaimana terlampir dalam Lampiran
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Keputusan ini.
Menimbang : a. bahwa pelayanan asuhan kesehatan Ketiga : Standar sebagaimana dimaksud dalam
gigi dan mulut adalah merupakan pelayanan diktum Kedua digunakan sebagai acuan oleh
profesional yang diberikan oleh perawat gigi perawat Gigi dalam melakukan pekerjaan pelayanan
kepada perorangan dan masyarakat; kesehatan gigi dan mulut.
b. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu Keempat : Menteri, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi
pelayanan kekesehatan gigi dan mulut diperlukan dan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
adanya suatu Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan melakukan pembinaan dan pengawasan
Gigi dan Mulut yang ditetapkan dengan Keputusan pelaksanaan standar pelayanan asuhan kesehatan
Menteri Kesehatan; gigi dan mulut ini dengan mengikutsertakan
Organisasi Profesi sesuai dengan fungsi dan
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun tugasnya masing-masing.
1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun
1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Kelima : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal
Nomor 3495); ditetapkan.
a. Standar Penjaringan Data Kesehatan Gigi dan 6. Standar Hygiene Kesehatan Gigi :
Mulut.
a. Standar Higiene Petugas Kesehatan Gigi dan
b. Standar Pemeriksaan OHIS. Mulut.
MUKADIMAH Pasal 5
Mengingat profesi perawat gigi merupakan tugas Setiap Perawat Gigi Indonesia agar menjalin kerja
mulia yang tidak terlepas dari fungsi kemanusiaan sama yang baik dengan tenaga kesehatan
dalam bidang kesehatan, maka perlu memiliki
suatu kode etik yang dijiwai oleh nilainilai Pancasila lainnya.
dan Undang-undang Dasar 1945. Seorang perawat
gigi dalam menjalankan profesinya perlu membawa Pasal 6
diri dalam sikap dan tindakan yang terpuji. Baik
dalam hubungannya terhadap penderita, Setiap Perawat Gigi Indonesia wajib bertindak
masyarakat, teman sejawat, maupun profesinya. sebagai motivator dan pendidik masyarakat.
Dengan Rachmat Tuhan Yang Maha Esa serta
didorong keinginan luhur untuk mewujudkan Pasal 7
martabat, wibawa dan kehormatan profesi perawat
Setiap Perawat Gigi Indonesia wajib berupaya
gigi, maka Perawat Gigi yang bergabung dalam
wadah Persatuan Perawat Gigi Indonesia ( PPGI ) meningkatkan kesehatan gigi dan mulut
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11