Anda di halaman 1dari 23

UKGM INOVATIF

drg.Nisa Muthiah,M.Kes
UKGS - (PEDOMAN UKGS KEMENKES)

• Upaya kesehatan masyarakat yang ditujukan untuk memelihara, meningkatkan


kesehatan gigi dan mulut seluruh peserta didik di sekolah binaan yang
ditunjang dengan upaya kesehatan perorangan berupa upaya kurati︎f bagi
individu (peserta didik) yang memerlukan perawatan kesehatan gigi dan
mulut.
• kegiatan yang terencana, terarah dan berkesinambungan
• Intervensi perilaku dan lingkungan;
• surface protec︎tion, fissure sealant, scalling, penambalan dengan metode ART
(Atraumati︎c Restora︎tive Treatment) technique, pencabutan, aplikasi fluor
atau kumur-kumur dengan larutan yang mengandung fluor 

TUJUAN

•Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ︎tindakan peserta didik


dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut. 


•Meningkatnya peran serta guru, dokter kecil, orang tua dalam


upaya promoti︎f-preven︎tif. 


•Terpenuhinya kebutuhan pelayanan medik gigi dan mulut bagi


peserta didik yang memerlukan. 


SASARAN
1.Sasaran primer: peserta didik (murid sekolah) TK–SD-SMP-SMA dan sederajat 


2.Sasaran sekunder: guru, petugas kesehatan, pengelola pendidikan, orang tua murid serta
UKS di seti︎ap jenjang. 


3.Sasaran ter︎tier: 


• Lembaga pendidikan mulai dari ︎tingkat pra sekolah sampai pada sekolah lanjutan ︎tingkat
atas, termasuk perguruan agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya. 


• Sarana dan prasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan. 


• Lingkungan, yang melipu︎ti:


• Lingkungan sekolah

• Lingkungan keluarga

• Lingkungan masyarakat
TAHAPAN

Paket 1 - minimal; screening awal, penyuluhan,

Paket 2 - standar; pelatihan,surface protection

Paket 3 - optimal; pelatihan lanjut, surface protection / fissure


sealant, rujukan
FOKUS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

! Pergeseran sasaran upaya promotif dan preventif


dari usia sekolah ke usia dini:
!  Partisipasi menurun pd program sekolah 


!  Temuan Caufild "intervensi usia dini memberikan manfaat


pada penurunan risiko karies di masa yg akan datang. 


!  Intervensi pd usia sekolah relatif terlambat 



Challenges:
Preventive counseling and Preventive intervention

!  Apakah
DHE saja dpt memberikan efek membaiknya
status kesehatan gigi di Indonesia? 


!  Apakah
model tambal cabut gratis dapat mengatasi
masalah kesehatan gigi di Indonesia?
! Too many cavities, too many kids 


!  Inadequate sources of dental manpower (assuming the present strategy of late 


intervention) 


! Too much money (not enough money is available) 


! There will never be enough dentist to provide care to all people/infants and pre/ school children. 

PROGRAM INOVATIF

Peningkatan kesehatan melalui pengendalian faktor risiko

Intervensi promotif - preventive :

Konsep dini — > surveillance dan proteksi dini

Pemberdayaan (individu, kelompok/komunitas)

Kelompok (umur, komunitas) — > cth: kelompok bumil, klp ibu


dgn balita, PAUD, Posbindu (kelompok Lansia), kelompok pekerja
UKGS INOVATIF

Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini, yaitu teknologi

mo︎tivasi untuk membangkitkan peran serta masyarakat dan teknologi

pencegahan dan perlindungan gigi untuk memotong mata rantai karies.


UKGS INOVATIF
• Pendekatan sosial ke sekolah

• Survei/Pemeriksaan Gigi seluruh anggota sekolah


• Loka karya:

Pemaparan hasil survei

Membuat rencana kerja/kegiatan 


• KIE (Komunikasi,Informasi,Edukasi) kesehatan gigi keluarga dan


perawatan gigi guru2 dan petugas sekolah 


• DHE dan penjelasan program ke orang tua 


• Program UKGS murid sekolah


CONTOH KEGIATAN UKGS INOVATIF
USIA SD (SERPONG MODEL-LAB IKG-KOMUNITAS FKG UI)

Screening

DHE dengan poster , role playing

Sigiber siswa 5 menit setiap sebelum mulai pelajaran (21-30 hari)

SP, FS, FMR

Dokter kecil
SINGLE RINSE TECHNIQUE
TOOTH BRUSHING
Menyikat seluruh permukaan gigi

Berkumur 1x

Menyikat 16 permukaan gigi

Meludah dan buang ke dalam gelas (siswa melapor jika gelas


berwarna kemerahan atau tercampur darah)

Dipimpin guru terlatih


SINGLE RINSE TECHNIQUE
TOOTH BRUSHING

Single rinse technique tdk berbeda signifikan dg NRT


(Risqa, dkk JUI 2009, IJOH 2011)
5 menit SGB dlm kelas setiap hari lebih efektif
membentuk kebiasaan dan berpotensi mencegah
karies gigi.
SIKAT GIGI MASSAL VS SIGIBER
Sikat Gigi Massal:

! Tidak ada target perubahan
! Bersifat seremonial

! Peserta hanya sebagai obyek
Sikat Gigi Bersama :
!  Target perubahan berupa: Keterampilan, sikap/ 

kebiasaan dan pencegahan karies dan gingivitis 


!  Terprogram dan berkelanjutan 


!  Peserta sebagai mitra (subyek-obyek)


! 5 menit SGB dlm kelas setiap hari lebih efektif
membentuk kebiasaan dan berpotensi mencegah karies gigi.

OUT COME —> SIGIBER

DILAKUKAN SAAT PELATIHAN


MELATIH
2-3 KALI

MEMBIASAKAN Setiap hari selama 21-30 hari

PENCEGAHAN KARIES DAN Setiap hari setelah makan siang atau


GINGIVITIS pagi hari sebelum pelajaran dimulai
MELATIH DHE UNTUK GURU SEKOLAH
(2-3 KALI)
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN SIGIBER UNTUK SISWA
1 gelas plastik transparan
sikat gigi
pasta gigi
air kumur matang
oleskan pasta gigi secukupnya
• dipimpin guru (yg telah dilatih) setiap hari sebelum mulai pelajaran
selama 21-30 hari — > evaluasi
• lebih rapi dan teratur
contoh UKGS inovatif

UNTUK
EVALUATE

Anda mungkin juga menyukai