Anda di halaman 1dari 29

Kajian Kurikulum Jurusan Keperawatan Gigi

Ini adalah usulan Kurikulum Jurusan Keperawatan Gigi yang diusulkan oleh Program Studi
DIII Kesehatan Gigi Jurusan Kesehatan Gigi Politeknik Kesehatan Depkes Semarang. Kami
sangat mengharapkan usulan sejenis atau masukan dari DPD PPGI ataupun institusi
pendidikan / JKG yang lain untuk menyempurnakan kurikulum dan terbentuknya body of
knowledge Perawat Gigi Indonesia
Kajian Kurikulum Jurusan Keperawatan Gigi
A. Latar Belakang

Berdasarkan SKRT 2004 39 % penduduk Indonesia kelompok umur >15 tahun


menderita penyakit gigi dan mulut, hanya 28 % diantaranya yang menerima perawatan
gigi dari perawat gigi, dokter gigi dan dokter gigi spesialis, 72 % belum menerima
perawatan gigi. Dari 26.122 penduduk kelompok umur > 15 tahun yang bekerja di sektor
kesehatan hanya 1 % (362), dan dari 362 tenaga kesehatan 16 % diantaranya perawat dan
sebagian besar berada di Puskesmas (22%) yang tersebar di seluruh wilayah negara
Indonesia. Karena Indonesia merupakan negara berkembang sehingga petugas kesehatan
khususnya kesehatan gigi belum tersebar secara merata sesuai standar. Pada daerah
tertentu ada Puskesmas yang belum memiliki tenaga dokter gigi sehingga karena
kebutuhan lapangan / permintaan masyarakat sehingga perawat gigi banyak berperan. Di
sisi lain dengan semakin majunya perkembangan ilmu kedokteran gigi maka profesi
dokter gigi semakin terspesialisai sehingga pelayanan kesehatan gigi yang di berikan oleh
dokter gigi umum (general practice) mengalami gambaran “semu” antara profesi dokter
gigi dan perawat gigi. Karena keadaan tersebut maka institusi pendidikan kesehatan yang
mendidik profesi dokter gigi dan perawat gigi perlu mempertimbangkan kompetensi yang
dimiliki dan keadaan di lapangan.

Institusi pendidikan di Indonesia yang mendidik perawat gigi adalah Jurusan


Kesehatan Gigi. Proses belajar mengajar di Jurusan Kesehatan Gigi mengacu pada
kurikulum berbasis kompetensi tahun 2003 berdasarkan Kepmenkes Nomor
HK.00.06.1.2.1190.1. Nama institusi pendidikan perawat gigi yaitu Jurusan Kesehatan
Gigi diusulkan diubah menjadi Jurusan Keperawatan Gigi berdasarkan hasil pertemuan
tanggal 24 Juni 2008 di Bapelkes Cilandak Jakarta antara organisasi profesi perawat
gigi yaitu Persatuan Perawat Gigi Indonesia dan dihadiri oleh pejabat dilingkungan
Depkes (Badan PPSDM, Pusdiknakes, Pusrenakes, Puspronakes, Tim penyusunan
kurikulum tenaga kesehatan) serta wakil institusi pendidikan (JKG Jakarta) dan Ketua
Forum Komunikasi JKG. Pada pertemuan tersebut dijabarkan antara lain Perawat Gigi
masuk dalam rumpun keperawatan tetapi perawat gigi bukan perawat (nurse), hal tersebut
berdasarkan Surat Keputusan Menkes Nomor 1035/Menkes/SK/IX/1998 tentang Perawat
Gigi. Kategori kelompok keperawatan adalah perawat, bidan dan perawat gigi.
Keuntungan perawat gigi termasuk dalam kelompok keperawatan tetapi bukan
perawat (nurse) :

1. Perawat Gigi sebagai profesi yang mandiri


2. Memenuhi kebutuhan program yang ditentukan Pemerintah dalam pelayanan asuhan
kesehatan gigi dan mulut

3. Perawat Gigi sebagai mitra kerja Dokter Gigi

4. Perawat Gigi dapat memberikan pelayanan asuhan sesuai dengan ilmu yang dimililiki

5. Perawat Gigi dapat menjalankan tugas, tanggung jawab sesuai dengan profesinya

6. Perawat Gigi dapat mengembangkan jati dirinya

7. Perawat Gigi dapat mengembangkan karir sesuai dengan profesinya

8. Meningkatkan percaya diri pada Perawat Gigi

Menindaklanjuti usul perubahan nama Jurusan Keperawatan Gigi dan mengacu


pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan terkini serta tuntutan
peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat perlu adanya kurikulum pendidikan
keperawatan gigi. Draft kurikulum jurusan keperawatan gigi yang akan disusun
mempertimbangkan dan mengacu pada :

1. PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.


2. Surat Keputusan Menkes Nomor 1035/Menkes/SK/IX/1998 tentang Perawat Gigi

3. Surat Keputusan Menkes Nomor 1019/Menkes/SK/VII/2000 tentang Registrasi dan


Izin Kerja Perawat Gigi.

4. Surat Keputusan Bersama Menkes dan Kesos dan Kepala BKN No. 728/MENKES/
KESOS/ SKB/ VII/ 2001 dan No. 32A Tahun 2001 tentang petunjuk pelaksanaan
jabatan fungsional perawat gigi dan angka kreditnya.

5. Surat Keputusan MENPAN No. 22/KEP/M.PAN/4/2001tentang Jabatan Fungsional


Perawat Gigi dan angka kreditnya

6. Surat Keputusan Menkes No. 1208/MenKes /SK/ XI/2001 tentang petunjuk teknis
pelaksanaan jabatan fungsional perawat gigi
7. Surat Keputusan Menkes Nomor : 1192/MENKES/PER/X/2004 tanggal 19 Oktober
2004 tentang jenis pendidikan Diploma di bidang kesehatan

8. Surat Keputusan Menkes Nomor 284/MENKES/IV/2006 tanggal 21 April 2006


tentang Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut.

9. Surat Keputusan Menkes Nomor 378/Menkes/SK/III/2007 tanggal 27 Maret 2007


tentang Standar Profesi Perawat Gigi dan Kode Etik Perawat Gigi.

10. Undang-undang Praktek Kedokteran Nomor 29 Tahun 2004.

Penyusunan draft kurikulum Jurusan Keperawatan Gigi disusun berdasarkan rekomendasi


hasil evaluasi kurikulum DIII Kesehatan Gigi tahun 2003 pada tanggal 21 Juni 2008 di Hotel
Ungaran Cantik Kab. Semarang yang dilakukan oleh Jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes
Depkes Semarang dengan melibatkan institusi pelayanan kesehatan gigi di puskesmas, rumah
sakit, Dinas Kesehatan tingkat kabupaten/kota, Dinas Kesehatan tingkat provinsi, organisasi
PPGI dan PDGI, Pejabat di lingkungan Politeknik Kesehatan Depkes Semarang serta
menyerap aspirasi daerah tentang kebutuhan kompetensi lokal dan rekomendasi
pendayagunaan lulusan. Selain itu juga perlu dipertimbangkan jenjang pendidikan perawat
gigi yang ada yaitu :

DIV Perawat Gigi Pendidik

DIV Gigi Komunitas

DIV Perawat Gigi Spesialistik

DIV Perawat Gigi Spesialistik Bedah Mulut dan Orthodontie

DIV Perawat Gigi Spesialistik Prosthodontie

B. Tujuan

Tersusunnya kurikulum Jurusan Keperawatan Gigi.

C. Kompetensi dan unjuk kerja perawat gigi Indonesia berdasarkan Standar Profesi
Perawat Gigi dan Kode Etik Perawat Gigi

Kompetensi Unjuk Kerja

Upaya Peningkatan Kesehatan Gigi dan 1. Peningkatan derajat kesehatan


Mulut gigi dan mulut
2. Pembentukan kader kesehatan
1. Mampu menyuluh dalam upaya gigi
meningkatkan derajat kesehatan gigi
dan mulut 3. Adanya media komunikasi
2. Mampu melakukan pelatihan kader dan komunikan memahami
kesehatan gigi pesan

3. Mampu membuat dan menggunakan


media komunikasi

Upaya Pencegahan Penyakit Gigi 1. Identifikasi indeks OHI-S,


DMFT, deft, PTI, dan CPITN
1. Mampu melakukan pemeriksaan
gigi dan mulut 2. Komunikan mampu menyikat
2. Mampu menginstruksikan teknik gigi dengan teknik dan waktu
menyikat gigi yang baik yang benar
3. Pasien terbebas dari kalkulus
1. Mampu melakukan skaling
4. pasien terbebas dari plak
2. Mampu melakukan membersihkan ekstrinsik staining dan
plak ekstrinsik, staining dan kalkulus
kalkulus

Kegiatan Penyembuhan Penyakit Gigi 1. Mengurangi penderitaan


pasien untuk dilakukan
1. Mampu melakukan tindakan tindakan lebih lanjut
pengobatan darurat sesuai standar
pelayanan. 2. Gigi susu yang lubang
2. Mampu melakukan penambalan gigi tertumpat dengan baik
susu dua bidang dengan bahan
tumpatan amalgam / sewarna gigi. 1. Gigi tetap yang lubang
tertumpat dengan baik
3. Mampu melakukan penambalan gigi
tetap dua bidang dengan bahan 1. Gigi susu tercabut tanpa sakit
tumpatan amalgam / sewarna gigi.
1. Gigi tetap akar tunggal
4. Mampu melakukan pencabutan gigi tercabut tanpa sakit
susu dengan topical anaesthesi atau
infiltrasi anaesthesi 1. Pasien tertangani denganbaik
5. Mampu melakukan pencabutan gigi
tetap akar tungal dengan infiltrasi
anaeshesi

6. Mampu melakukan perawatan pasca


tindakan

Kegiatan Mendiagnosa Penyakit Gigi 1. Dapat menunjukkan tanda-


tanda penyakit gigi dan mulut
1. Mampu mengidentifikasi tanda-
2. Dapat menentukan jenis
tanda penyakit gigi dan mulut penyakit pada gigi dan mulut
2. Mampu mendiagnosa penyakit gigi
dan mulut 3. Pasien mengerti dan mau
untuk dilakukan perawatan
3. Mampu melakukan komunikasi
terapeutik 4. Pasien mengerti dan mau
untuk dilakukan perawatan
4. Mampu mengelola pasien mulai dari
tahap orientasi pelaksanaan sampai
terminasi

Kegiatan Manajerial 1. Menjelasakan ruang lingkup


bisnis kesehatan gigi.
1. Mampu mengenal bisnis kesehatan
gigi 2. Komunikasi, menyusun
uraian tugas , mengelola
1. Mampu mengenal bisnis kesehatan waktu
gigi 3. Pengelolaan dokumen pasien
tertata rapi, mudah diakses
1. Mampu mengelola dokumen di sesuai aturan.
klinik gigi
4. Rancangan sistem
1. Mampu menguasai sistem inventarisasi pengiriman dan
inventarisasi, pengiriman dan peneriaman barang
penerimaan barang
5. Tersusun desain alur klaim
1. Mampu mengetahui ruang lingkup beberapa jenis asuransi
asuransi kesehatan kesehatan

2. Mampu memahami sistem finansial 6. Dapat menjelaskan jenis-jenis


pelayanan perbankan, pajak
1. Mampu mengetahui hukum dan etik penghasilan, anggaran
dalam praktek kesehatan gigi kebutuhan klinik

7. Bekerja sesuai hukum dan


etik kehatan gigi.

Melakukan Higiene Kesehatan Gigi 1. Melakukan personal hygiene

1. Mampu melakukan hygiene petugas 1. Sterilisasi dengan berbagai


kesehatan gigi dan mulut metode
2. Sterilisasi alat-alat kesehatan gigi
2. Instrumen kesehatan gigi
1. Mampu memelihara alat-alat selalu siap digunakan
kesehatan gigi
3. Komposisi klinik rapi,
2. Mampu melakukan hygiene ergonomis, nyaman
lingkungan kerja
Melakukan Penelitian Karya tulis ilmiah yang benar dan
Mampu membuat karya tulis ilmiah sesuai aturan

Kegiatan Tambahan 1. Desai perjanjian lisan dan


tertulis
1. Mampu menguasai sistem
perjanjian dengan pasien 2. Rekam medik lengkap, rapi,
2. Mampu mencatat rekam medik mudah diakses

3. Mampu mempersiapkan kebutuhan 3. Alat, bahan, obat tersusun


dokter gigi pada prosedur pelayanan rapi mudah dijangkau siap
kesehatan gigi untuk digunakan.

D. Draft Keilmuan Keperawatan Gigi

Berdasarkan kajian pada peraturan pemerintah yang telah diterbitkan dan masukan
pada kegiatan evaluasi kurikulum yang telah dilaksanakan oleh Jurusan Kesehatan Gigi
Semarang serta kajian terhadap kurikulum DIII Keperawatan dan kajian terhadap kursus
keperawatan gigi di Malaysia, maka dapat di susun draft keilmuan Keperawatan Gigi
sebagai berikut :

1. Ilmu Pengetahuan Umum


1. Agama

2. Pancasila

3. Kewarganegaraan

4. Bahasa Indonesia

2. Ilmu Pengetahuan Dasar

1. Bahasa Inggris

2. Anatomi Umum dan Fisiologi

3. Mikrobiologi

4. Ilmu Obat-obatan

5. Gizi

6. Fisika Medik
7. Pengendalian Infeksi

8. Ilmu Penyakit Umum

3. Ilmu Pengetahuan Perilaku

1. Psikologi

2. Sosiologi

3. Etika Profesi

4. Ilmu Kesehatan Masyarakat

5. Epidemiologi

6. Komunikasi Terapeutik

4. Ilmu Pengetahuan Gigi

1. Pemeliharaan dan Perawatan Alat

2. Anatomi Gigi

3. Penyakit Gigi dan Mulut

4. Pengawetan Gigi

5. Perlindungan Khusus

6. Pencabutan Gigi

7. Ilmu Bahan Gigi

8. Asistensi Kedokteran Gigi

5. Ilmu Keperawatan Gigi

1. Kebutuhan Dasar Manusia

2. Asuhan Keperawatan Gigi

3. Diagnosa Keperawatan Gigi

4. Dokumentasi Keperawatan Gigi


5. Keperawatan Gigi Anak Prasekolah

6. Keperawatan Gigi Anak Sekolah

7. Keperawatan Gigi Remaja dan Dewasa

8. Keperawatan Gigi Lansia

9. Keperawatan Gigi Spesialistik

10. Keperawatan Gigi Penderita Keadaan Khusus

11. Keperawatan Gawat Darurat

12. Pendidikan Kesehatan Gigi

6. Ilmu Manajemen

1. Manajemen Kesehatan

2. Asuransi Kesehatan Gigi

3. Sistem Informasi Kesehatan

4. Komputer

7. Karya Tulis Ilmiah

1. Metodologi Penelitian

2. Statistik dasar

8. Program Pengayaan

1. Media Komunikasi

2. Kewirausahaan

3. Olah Raga

4. Bahasa dan Seni

Struktur keilmuan tersebut perlu dipertimbangkan dari sisi jenjang pendidikan perawat gigi
yaitu untuk DIII, DIV atau yang lebih tinggi. Pada penjambaran selanjutnya akan di paparkan
adalah draft kurikulum DIII Keperawatan Gigi sedangkan untuk jenjang pendidikan yang
lebih tinggi melalui kajian yang lain.

E. Draft struktur program DIII Keperawatan Gigi


SKS
Kode
Mata Kuliah
MK
Teori Praktek Jumlah

MPK : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian

KG
Agama 2 2
101

KG
Kewarganegaraan 2 2
102

KG
Bahasa Indonesia 2 2
103

KG
Pancasila 2 2
104

KG
Bahasa Inggris 1 1 2
104

Jumlah 9 1 10

MKK : Mata Kuliah Keilmuan Keterampilan

KG Anatomi Umum dan Fisiologi


1 1 2
201

KG Mikrobiologi
1 1 2
202

KG Ilmu Obat-obatan
1 1
203

KG Gizi
1 1
204

KG Fisika Medik
1 1 2
205

KG Pengendalian Infeksi
1 2 3
206

KG Ilmu Penyakit Umum


1 1
207

KG Psikologi
1 1
208
KG Sosiologi
1 1
209

KG Etika Profesi
1 1 2
210

KG Ilmu Kesehatan Masyarakat


1 1
211

KG Epidemiologi
1 1
212

KG Sistem Informasi Kesehatan


1 1 2
213

KG Komputer
1 1 2
214

KG Metodologi Penelitian
1 1 2
215

KG Statistik dasar
1 1 2
216

KG Manajemen Kesehatan
2 2
217

KG Anatomi Gigi
1 1 2
218

Jumlah 19 11 30

MKB : Mata Kuliah Keahlian Berkarya

KG Pemeliharaan dan Perawatan Alat


1 2 3
301

KG Penyakit Gigi dan Mulut


1 1
302

KG Pengawetan Gigi
1 1 2
303

KG Perlindungan Khusus
1 1
304

KG Pencabutan Gigi
1 1
305

KG Ilmu Bahan Gigi


1 1 2
306

KG Asistensi Kedokteran Gigi


1 1 2
307
KG Komunikasi Terapeutik
1 2 3
308

KG Kebutuhan Dasar Manusia


1 2 3
309

KG Diagnosa Keperawatan Gigi


1 2 3
310

KG Dokumentasi Keperawatan Gigi


1 2 3
311

KG Media Komunikasi
1 2 3
312

Jumlah 12 15 27

MPB : Mata Kuliah Pengembangan Berkarya

KG Asuhan Keperawatan Gigi


2 3
401

KG Keperawatan Gigi Anak Prasekolah


5 5
402

KG Keperawatan Gigi Anak Sekolah


6 6
403

KG Keperawatan Gigi Remaja dan Dewasa


6 6
404

KG Keperawatan Gigi Lansia


6 6
405

KG Keperawatan Gigi Spesialistik


5 5
406

KG Keperawatan Gigi Penderita Keadaan Khusus


5 5
407

KG Keperawatan Gawat Darurat


1 1 2
408

KG Pendidikan Kesehatan Gigi


1 2 3
409

KG Kewirausahaan
1 1 2
410

KG Asuransi Kesehatan Gigi


1 2
411

Jumlah 6 37 43
MBB : Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat

KG
KTI 3 3
501

KG
Praktek Kerja Lapangan 3 3
502

KG
Magang 0
503

Jumlah 0 6 6

Jumlah Total = MPK+MKK+MKB+MPB+MBB 46 70 116

Perbandingan Teori dan Praktek 40% 60%

F. Distribusi Mata Kuliah program DIII Keperawatan Gigi

SKS
Kode
Mata Kuliah
MK
Teori Praktek Jumlah

Semester I

KG
Agama 2
101 2

KG
Pancasila 2
104 2

KG Ilmu Obat-obatan
1 1
203

KG Anatomi Umum dan Fisiologi


1 1 2
201

KG Mikrobiologi
1 1 2
202

KG Komputer
1 1 2
214

KG Fisika Medik
1 1 2
205

KG Anatomi Gigi
1 1 2
218

KG
Bahasa Inggris 1 1 2
105

KG Pemeliharaan dan Perawatan Alat I


1 1 2
301
KG Etika Profesi
1 1 2
210

KG Psikologi
1 1
208

Jumlah 14 8 22

Semester II

KG
Kewarganegaraan 2 2
102

KG Pengendalian Infeksi I
1 1 2
206

KG Sosiologi
1 1
209

KG Manajemen Kesehatan
2 2
217

KG Pengawetan Gigi
1 1 2
303

KG Ilmu Bahan Gigi


1 1 2
306

KG Komunikasi Terapeutik I
1 1 2
308

KG Penyakit Gigi dan Mulut


1 1
302

KG Pencabutan Gigi
1 1
305

KG Diagnosa Keperawatan Gigi


1 2 3
310

KG Perlindungan Khusus
1 1
304

KG Gizi
1 1
204

KG Ilmu Kesehatan Masyarakat


1 1
211

KG
Asuransi Kesehatan Gigi 1
411 1

Jumlah 16 6 22
Semester III

KG
Bahasa Indonesia 2
103 2

KG Sistem Informasi Kesehatan


1 1 2
213

KG Statistik dasar
1 1 2
216

KG Asuhan Keperawatan Gigi


2 2
401

KG Keperawatan Gigi Anak Prasekolah I


2 2
402

KG Keperawatan Gigi Anak Sekolah I


2 2
403

KG Keperawatan Gigi Remaja dan Dewasa I


2 2
404

KG Media Komunikasi I
1 1 2
312

KG Asistensi Kedokteran Gigi


1 1 2
307

KG Dokumentasi Keperawatan Gigi


1 1 2
311

KG Kebutuhan Dasar Manusia I


1 1 2
309

KG Pemeliharaan dan Perawatan Alat I


1 1
301

KG Pendidikan Kesehatan Gigi I


1 1 2
409

Jumlah 11 14 25

Semester IV

KG Metodologi Penelitian
1 1 2
215

KG Komunikasi Terapeutik II
1 1
308

KG Pengendalian Infeksi II
1 1
206
KG Media Komunikasi II
1 1
312

KG Dokumentasi Keperawatan Gigi


1 1
311

KG Keperawatan Gigi Anak Prasekolah II


2 2
402

KG Keperawatan Gigi Anak Sekolah II


2 2
403

KG Keperawatan Gigi Remaja dan Dewasa II


2 2
404

KG Keperawatan Gigi Lansia I


3 3
405

KG Keperawatan Gigi Spesialistik I


2 2
406

KG
Keperawatan Gigi Penderita Keadaan Khusus I 2 2
407

KG Pendidikan Kesehatan Gigi I


1 1
409

KG Kebutuhan Dasar Manusia II


1 1
309

KG Keperawatan Gawat Darurat


1 1 2
408

KG Ilmu Penyakit Umum


1 1
207

Jumlah 3 21 24

Semester V

KG Kewirausahaan
1 1 2
410

KG Epidemiologi
1 1
212

KG Keperawatan Gigi Anak Prasekolah III


1 1
402

KG Keperawatan Gigi Anak Sekolah III


2 2
403

KG Keperawatan Gigi Remaja dan Dewasa III


2 2
404
KG Keperawatan Gigi Lansia II
3 3
405

KG Keperawatan Gigi Spesialistik II


2 2
406

KG
Keperawatan Gigi Penderita Keadaan Khusus II 3 3
407

KG
K T I (proposal) 1
502 1

Jumlah 2 15 17

Semester VI

KG
K T I (hasil) 2
502 2

KG
Praktek Kerja Lapangan 4
504 4

KG
Magang 0
503 0

Jumlah 0 6 6

Jumlah Total SKS Smt I s/d VI 46 70 116


G. Daftar Rujukan

1. PP No. 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan.


2. Surat Keputusan Menkes Nomor 1035/Menkes/SK/IX/1998 tentang Perawat Gigi

3. Surat Keputusan Menkes Nomor 1019/Menkes/SK/VII/2000 tentang Registrasi dan


Izin Kerja Perawat Gigi.

4. Surat Keputusan Bersama Menkes dan Kesos dan Kepala BKN No. 728/MENKES/
KESOS/ SKB/ VII/ 2001 dan No. 32A Tahun 2001 tentang petunjuk pelaksanaan
jabatan fungsional perawat gigi dan angka kreditnya.

5. Surat Keputusan MENPAN No. 22/KEP/M.PAN/4/2001tentang Jabatan Fungsional


Perawat Gigi dan angka kreditnya

6. Surat Keputusan Menkes No. 1208/MenKes /SK/ XI/2001 tentang petunjuk teknis
pelaksanaan jabatan fungsional perawat gigi

7. Surat Keputusan Menkes Nomor : 1192/MENKES/PER/X/2004 tanggal 19 Oktober


2004 tentang jenis pendidikan Diploma di bidang kesehatan

8. Surat Keputusan Menkes Nomor 284/MENKES/IV/2006 tanggal 21 April 2006


tentang Standar Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut.

9. Surat Keputusan Menkes Nomor 378/Menkes/SK/III/2007 tanggal 27 Maret 2007


tentang Standar Profesi Perawat Gigi dan Kode Etik Perawat Gigi.

10. Undang-undang Praktek Kedokteran Nomor 29 Tahun 2004.

G. Penutup

Kajian ini merupakan kajian awal sehingga perlu kajian lebih lanjut agar bentuk
keilmuan (body of knowledge) bagi perawat gigi menjadi sempurna diantaranya untuk jenjang
pendidikan DIV atau yang lebih tinggi. Kritik dan saran kami harapkan untuk kesempurnaan
rancangan keilmuan keperawatan gigi ini.

Semarang, 23 Juni 2008

Ketua Program Studi DIII Kesehatan Gigi


Jurusan Kesehatan Gigi

Politeknik Kesehatan Depkes Semarang

t.t.d

Suwarsono, S.Pd,S.Si.T,M.Pd

NIP. 140 229 622


About these ads
Memuat...

Terkait

Pendidikan Perawat GigiIn "Pendidikan"

Pendidikan Tenaga Kesehatan Gigi Selain Dokter Gigi di New South Wales, Australia With 29
comments

Pendidikan Lanjutan Perawat GigiIn "Pendidikan"

This entry was posted on Jumat, Juli 18th, 2008 at 8:11 am and is filed under Pendidikan. You can follow any
responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.

Post navigation

« Previous Post Next Post »

29 Balasan ke Kajian Kurikulum Jurusan Keperawatan Gigi

1. choybuccuq mengatakan:

20 Agustus 2008 pukul 9:28 pm

tulisannnya dillengkapi lagi yeahhhhh…


kalo perlu ada daftra nama perawat gigi ada datanya..alamat tempoat kerja atau apoa
aja pokoke pereawat gigi
bisa nggak……???
bravo perawat gigi…..

Balas

2. pratiwi mengatakan:

10 September 2008 pukul 12:02 pm

thanks kuikulumx pak.

Balas
3. ferdi JKG Poltekkes Depkes kupang mengatakan:

24 Oktober 2008 pukul 12:05 pm

JKG harus segera menyusun kurikulum yang baru,sesuai standar profesi pelayan
kesehatan gigi,sebab kurikulum 2003 belum menjawab semua kebutuhan masyarakat
bidang kesgilut.seperti pencabutan gigi dengan infiltrasi anasthesi dan penambalan 2
bidang.tq salam….

Balas

4. ery mengatakan:

29 November 2008 pukul 1:22 pm

Mengenai kompetensi,,yang sy mw tanyakan tntng anasthesi infiltrasi dan pencabutan


akar tunggal,,untk JKG d Poltekkes Depkes Pontianak sampai saat sekarang
mahasiswa Tingkat III semester V blm mendapatkan Kompetensi tersebut.dan
Tentang mata kuliahnya pun jauh sekali dengan draft struktur mata kuliah Poltekkes
Depkes yang ada.

Balas

5. ADRIAN mengatakan:

21 Desember 2008 pukul 12:36 pm

TERUS GIMANA DENGAN KODE ETIK DAN KOMPETENSI DIV Perawat Gigi
Spesialistik Prosthodontie

Balas

6. Remon mengatakan:

27 Februari 2009 pukul 1:17 am

Kurikulum kayak gini hanya berupaya menghadirkan euforia sesaat, contoh ilmu
pencabutan gigi hanya teori….mana prakteknya, kalau gini kompetensi inti yang ada
di standar profesi perawat gigi tidak akan tercapai

Balas

7. nyoman sukadana mengatakan:

8 Juni 2009 pukul 8:37 pm

sekarang sudah ada S1 keperawatan gigi FKG UGM yang tentunya kita tidak bisa
menutup mata terhadap hal tersebut, mohon koment dari teman2 perawat gigi

Balas
o Tuti mengatakan:

24 Juli 2009 pukul 11:13 pm

S1 keperawatan gigi FKG UGM sdh tdk menerima dr jalur D3 kes gigi…
Jadi????

Balas

o Made Sukadana,SKM mengatakan:

25 Maret 2013 pukul 9:39 am

lam kenal.aku dari lampung bli…biar aja man.ambil positifnya aja.khan malah
ada tempat buat kita kalo pingin melanjutkan ke S1.ya dak

Balas

8. DJEMBAR WIBOWO mengatakan:

27 Agustus 2009 pukul 2:23 pm

Teman-teman saya lulusan SPRG Depkes Jakarta tahun 1987, sampai skrng saya msh
bekerja pada Dinas Kesehatan KAb.Fakfak Papua Barat, saya lanjut D3 AKPER
karena blm ada D3 Kes. Gigi, kemudian lanjut S1 FKM-UI ambil Jurusan Informatika
Kesehatan, namun keahlian sy di bidang Kesehatan Gigi masih terus sy lakukan
karena kebutuhan masyarakat, sy prihatin dgn lulusan Perawat Gigi yg sekarang2 ini
kemampuannya sangat-sangat terbatas, sangat rentan jika ditempatkan di daerah 2
terpencil yg memerlukan kompetensi lebih….tolong PPGI bisa manganalisis masalah
ini.

Balas

o KUKUH RISWANTO, S.Sos mengatakan:

1 Oktober 2009 pukul 7:14 pm

setuju pak…
saya sprg’95 jkt,
didaerah masyarakat tidak peduli perawat gigi atau bukan, yang mereka
mengerti perawat gigi bisa segala hal, bukan spesialis pembuat rujukan…
Exo cuma Infil, dan GS,Con’s 1 bidang.,SP sudah kerjaannya pasti diajarkan,
Promotif apalagi. tapi didaerah exo terus, bahkan gigi M3,di daerah yang
bukan pedalaman aja masih seperti itu, (Banyumas selatan)apalagi di
tempatnya bapak ya…
kurikulum ditujukan buat diperkotaan, memang pas (mungkin), di pedesaan …
walaupun aku tidak di BPGigi lagi / sudah alih profesi tapi diriku masih
terkadang di perlukan di BPgigi, karena GIGI yang telah membesarkan
diriku.. PPGI teruslah bekarya…Akupun juga masih eksis di DPD II ya
walaupun anggota, tapi aku dukung terus..
Balas

9. Mad Sukadana mengatakan:

7 September 2009 pukul 10:21 am

saya perawat gigi dengan segudang pengalaman yang telah saya lalui,baik
berhubungan dengan gigi maupun kes lainnya

Balas

10. ayu mengatakan:

17 September 2009 pukul 9:00 am

saya ingin tahu tentang “perawat gigi sebagai mitra dokter gigi”. Apa bentuk unjuk
kerjanya? apakah hanya pada yankes yg bukan kewenangan perawat gigi, ataukah
setiap kali bekerja bersama dikatakan mitra? mata kuliah apa yg menunjukkan
kemitraan tsb. terima kasih sebelumnya

Balas

11. sovie bessie mengatakan:

25 September 2009 pukul 9:52 am

berbicara soal kompetensi perawat gigiyang ada,,,,,


terkadang itu hanya menjadi teori belaka.
berdasarkan pengalaman, di daerah2 terpencil yg di pegang perawat gigi,, mereka
bekerja tdk hanya melakukan tindakan penambalan gigi dua bidang + pencabutan gigi
dg TA + infiltrasi tapi jga Blok anasthesi……
sdng kan utk kurikulum D3 keperawatan gigi yg ada hx sebatas Infil. gmana??

Balas

12. shule al ayubi mengatakan:

12 Februari 2010 pukul 9:33 pm

cerita mati klo perwt mitra dokter,yg ada hanya perwt gigi tukang cuci alat dokter gigi

Balas

13. sri nurahmi mengatakan:

15 Februari 2010 pukul 8:55 pm

kurilkulumnya baru yah…

Balas
14. nana mengatakan:

3 Maret 2010 pukul 1:20 pm

sebenernya profesi keperawatan gigi tu prospek kerjanya ke depan gimana sih?bgus


ga? tolong dong,.para perawat gigi cerita!!saya mw msk univ jadi bth byk msukan ttg
jrusan2,.,dan kebetulan saya tertarik dengan profesi keperawatan gigi,.,tapi saya g
terlalu tahu ttg prospek k dpnnya.

Balas

15. panji mengatakan:

27 Maret 2010 pukul 8:08 pm

ilmu keperawatan gigi d UGM kan masih baru dibuka taun kemarin,,lha bedanya
keperawatan gigi sama keperawatan apa?tyus prospeknya gmna?
apa gag kalah saing sama yg ambil jurusan dokter giginya langsung?
tyus klo pgen ambil kedokteran giginya apa iya harus sekolah lagi?
mohon balasannya

Balas

16. angga mengatakan:

14 April 2010 pukul 12:39 am

bagaimana jika kurikulum dibuat otonom, user on demand. berdasarkan kebutuhan


masyarakat setempat. karena bener apa kata teman2 sejawat lainnya, tidak semua
daerah bisa disamaratakan unjuk kerjanya, karena tiap daerah beda kebutuhan, beda
sarana, dan prasarana. kec. pemerintah menyanggupi untuk menempatkan tenaga
medis gigi pada daerah2 terpencil minimal untuk 1 tenaga medis gigi tersebut harus
mengabdi 15 tahun baru boleh dikeluarkan surat ijin praktik pribadinya pada wilayah
diluar penempatannya… ;)

Balas

17. angga mengatakan:

14 April 2010 pukul 12:42 am

yah karena kl tidak *diketatkan* begitu, begitu keluar surat saktinya… pada rame2
deh milih mundur dari pemerintahan yang ngga menguntungkan karena terpencil
banget tempatnya… beralih membuka praktik praktik mandiri semuaa… pada
numpuk pada ngumpul diperkotaan

Balas

18. woee mengatakan:


5 Mei 2011 pukul 9:51 pm

ini kan persatuan perawat gigi indonesia.. kenapa tdk dibahas sama sekali mengenai
keperawatan gigi yang S1?saya juga butuh informasi mengenai yg S1.perbedaan dg
D3 apa ya?

Balas

o oollaa mengatakan:

30 Maret 2012 pukul 10:08 am

saya S1 PSIKG UGM, beda nya dari d3, S1 itu lebih paa leilmuan nya,
sedangkan yang d3 lebih ke praktis nya..|dari hasil kuliah etika

Balas

19. medi mengatakan:

17 Juni 2011 pukul 12:40 pm

bolehkah saya mendapatkan info detail ttg program tahun ajaran baru ( tanggal dan
biAYA)?
tKS.

Salam
Medi

Balas

20. Syti Sy mengatakan:

28 Juni 2011 pukul 6:20 pm

Trus gimana tentang SIPPnya kok gak muncul2 padahal qu dengar dari dulu dah di
godok

Balas

21. densarchitect mengatakan:

11 Februari 2012 pukul 7:25 am

perawat gigi PNS yang melanjutkan studi ke diploma 4, terkendala dengn angka
kredit, karena angka kredit (PAK) perawat gigi saat ini hanya sampai pada diploma 3.
bagaimana ini? peningkatan SDM selalu digembar-gemborkan agar PRG tidak
tertinggal dalam pendidikan. Tolong bagi dewan pengurus PPGI, perhatikan nasib
kami. percuma kalau PRG PNS melanjutkan pendidikan, tetapi untuk fungsional tidak
bisa disesuaikna. bagi rekan2 PRG yang ingin melanjutkan ke jenjang diploma 4,
silahkan dikaji lagi untung ruginya. setiap manusia yg menuntut pendidikan, pasti
ingin hidup lebih sejahtera secara finansial, bukan hanya bertambah ilmunya ( ??? )
saja. matur nuwun

Balas

22. eddy rahman mengatakan:

19 September 2013 pukul 9:58 pm

apakah benar s1 keperawatan tidak masuk dalam rumpun profesi perawat gigi?
soalnya saya dari d3 kep.gigi trus nyambung ke s1 kep.gigi angkatan pertama dan
terakhir……..

Balas

23. aska syara mengatakan:

11 Desember 2013 pukul 3:50 pm

Benarkah dari D3 gigi bisa lanjut ke S1 gigi ? Krn dgr2 S1 gigi di UGM hny
menerima yang lulusan dari umum…

Balas

24. ira kasmira mengatakan:

15 Januari 2014 pukul 2:50 pm

assalamualaikm, mu tanya, klo dari DIII mu lanjut ke S1 KEPERAWATAN GIGI,


tesnya jalur pa y? cara daftar nya gmn? mhon informasinya.
terima kasih

Balas

25. IYolanisa mengatakan:

20 Juni 2014 pukul 7:03 pm

Reblogged this on World Weird Web ☮.

Balas

Tinggalkan Balasan

 Arsip
o Oktober 2009

o September 2009

o Agustus 2009
o Desember 2008

o Juli 2008

 Kategori
o Kegiatan

o Lain-lain

o Pendidikan

o Uncategorized

The Contempt Theme.


Blog pada WordPress.com.

Ikuti

Follow “Persatuan Perawat Gigi Indonesia”

Get every new post delivered to your Inbox.

Bergabunglah dengan 58 pengikut lainnya.

Ditenagai oleh WordPress.com

Anda mungkin juga menyukai