Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH PUBLIC SPEAKING


PENYULUHAN TENTANG CARA DAN METODE MENGGOSOK
GIGI YANG BAIK DAN BENAR DI SDN 13 KAPALO KOTA

Disusun Oleh:
Raka Maulana
1410861025
Dosen Pengampu
Yesi Puspita, M.Si
Dr. Ernita Arief, M.Si

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDALAS
2016
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dam karunia-Nya
kepada penulis sehingga dapat dengan baik menyelesaikan praktikum mata kuliah public
speaking ini. Salawat beriring salam juga terus kita ucapkan kehadirat nabi besar Muhammad
SAW yang telah membawa nur illahi pengetahuan kepada kita semua.
Selama praktikum dan penyusunan laporan ini, penulis memperoleh bantuan dan
bimibingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti ingin menyampaikan rasa
penghargaan kepada seluruh pihak yang telah membantu peneliti yang tidak mungkin disebutkan
satu per satu.
Peneliti menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan , baik dari segi ini
maupun dalam pelaksanaan praktikum. Untuk itu saran dan kritikan sangat diharapkan demi
kesempurnaan di masa yang akan datang. Semoga laporan praktikum ini bisa bermanfaat bagi
berbagai pihak.
Padang, Mei 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini, pengetahuan yang terus berkembang dan teknologi yang merajalela
sepertinya telah membuat banyak sekali ketertinggalan dalam pelaksanaan sosialisasi secara
verbal tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat. Salah satunya adalah kesehatan gigi dan
mulut. Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian dari kesehatan tubuh yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan yang lainnya, sebab kesehatan gigi dan mulut akan mempengaruhi
kesehatan tubuh keseluruhan. Upaya dibidang kesehatan gigi perlu mendapat perhatian,
untuk menunjang kesehatan yang optimal. Pencapaian derajat kesehatan yang optimal, salah
satunya perlu dilakukan pada anak usia sekolah dasar.
UU RI No. 23 Tahun 1992 tentang kesehatan pasal 38 menyatakan bahwa Penyuluhan
masyarakat diselenggarkan guna meningkatkan pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan
kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dan aktif berperan serta dalam upaya kesehatran.
Berdasarkan UU tersebut, kita sebagai masyarakt Indonesia wajib melaksanakan kegiatan
penyuluhan kesehatan tentang hidup bersih dan sehat.
Akibat kurangnya sosisalisasi tersebut banyak sekali muncul penyakit penyakit mulut dan
gigi di kalangan anak-anak. Berdasarkan sebuah penelitian yang menyatakan kemampuan
menyikat gigi secara baik dan benar merupakan faktor yang cukup penting untuk
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk
melakukan sosialiasi tentang cara menyikat gigi kepada anak SDN 13 Kapalo Koto, Padang.

1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1) Untuk Memberikan sosialisasi tentang kebiasaan hidup bersih dan sehat, khususnya
tentang cara menggosok gigi yang bersih dan benar.

2) Untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa/i SDN 13 Kapalo Koto tentang


menggosok gigi yang baik dan benar.
3) Untuk memenuhi tugas mata kuliah public speaking.
1.3 Manfaat
Manfaat penelitian ini adalah
1.3.1. Manfaat teoritis

Sebagai bahan yang bisa digunakan dalam ilmu komunikasi,

khususnya komunikasi penyuluhan dan komunikasi kesehatan.


Memberikan gambaran tentang pengetahuan menggosok gigi yang

benar dikalangan anak anak


Pemenuhan mata kuliah public speaking
Menambah pengetahuan dan wawasan berfikir peneliti dalam ilmu
kesehatan masyarakat serta menambah keterampilan dalam

melakukan kegiatan public speaking.


1.3.2. Manfaat Praktis

Memberikan informasi tentang kebiasaan menggosok gigi yang


baik dan benar.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Public Speaking.
Menurut Ys. Gunadi (Mulyana;2011) public speaking adalah komunikasi yang
dilakukan secara lisan menganai suatu hal atau topik di hadapan banyak orang
dengan tujuan mempengaruhi , mengajak, mengubah opini, memberikan
penjelasan dan informasi kepada masyarakat di temat teretentu.
2.2 Komunikasi Kesehatan
Komunikasi secara harfiah berasal dri bahasa latin: Communis yang
berarti keadaan yang biasa membagi. Dengan kata lain komunikasi adalah suatu
proses dan upaya dalam membangun pengertian.Komunikasi menurut Lasswell
( Mulyana;2010 ) adalah proses yang menggambarkan siapa mengatakan apa
dengan cara apa, kepada siapa dengan efek apa. Jadi komunikasi adalah
pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara komunikator dan komunikan
yang ditujukan untuk mengubah tingkah laku.
Kesehatan berasal dari kata sehat. Yang dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia berarti baik dan prima dalam kondisi jasmani dan rohani. Komunikasi
kesehatan menurut Lilliweri adalah penyampaian pesan kesehatan oleh
komunikator melalui saluran media tertentu pada komunikan dengan tujuan
untulk mendorong perilaku manusia

demi tercapainya kesejahteraan sebagai

kekuatan yang mengarah kepada keadaan sehat secara fisik dan rohani.
2.3 Menggosok Gigi
Dalam penelitian Drg. Andita Gina ( Safitri;2010 ) mengatakan bahwa menggosok
atau menyikat gigi adalah rutinitas membersihkan gigi dengan cara menggosokan
sikat dan memberikan odol atau bahan pembersih gigi secsra langsung kepada
gigi dengan cara dan metode tertentu. Drg. Andita Gina juga mengatakan bahwa
menggosk gigi dengan teratur, maka kesehatan gigi dan mulut akan terjaga
dengan baik dan benar.
2.4 SDN 13 Kapalo Koto

SD N 13 Kapalo Koto adalah salah satu sekolah dasar yang terletak di Provinsi Sumatera
Barat, padang. Sekolah ini menggunakan Agama Islam sebagai pegangan utama pendidikan
Agamanya . SD ini beralamat di Jln. Kapalo Koto, Pauh.
SD ini bisa dibilang tidak terlalu luas. SD yang terdiri dari 10 kelas ini bisa dibilang tidak
terlalu luas. Namun kesan saat kita baru memasuki SD ini adalah segar karena banyak tanaman
kecil yang ditanam baik di pot ataupun taman mini. Selain itu, SD ini bisa dibilang salah satu SD
yang bersih dan rapi karena beberapa faktor yang lansgung terlihat. Yang pertama adalah tata
letak tong sampah yang teratur, tong sampah milik SD 13 juga sudah dikelompokkkan menjadi
tong sampah organik dan anorganik. Anak anak yang menuntut ilmu disana juga memiliki
kesadaran yang tinggi terhadap sampah. Kebersihan WC juga sangat diperhatikan disana.
Tingkat kesadaran tentang menggosok gigi juga masih bagus. Dilihat dari pegalam pribadi
penulis saat menanyakan tentang hal tersebut

BAB III
METODE
3.1 Teknik Praktikum Public Speaking
3.1.1 Metode verbal
Komunikasi verbal menurut Mulayana (2010 ; 260)adalah hampir semua rancanagan
wicara yang kita lontrakna baik secara sengaja ataupun tidak disengaja.Pada praktikum public
speaking kali ini, penulis menggunakan metode Ekstemporaneous dalam penyampaian materi.
Metode Ekstemporaneous ( Haris; 2002 ) ada;ah metode yang siebut juga metode using note.
Berbicara dengan membuat garis besar berupa point point dan menjadikannya acuan/supporting
point atau landasan dalam beribicara dan tidak membacakan kata demi kata. Adapun keuntungan
dalam menggunakan metode ini adalah
(1) kontk antara pembicara dan pendengar lebih baik (2) pesan yang fleksibel dan tidak
kaku. Namun ada juga beberapa kekurangan dibali penggunaan metode ini yaitu (1)
kemungkinan menyimpang dari topik (2) kesukaran memilih kata kata.
3.1.2

Metode Non-Verbal

Menurut Mulyana (2010; 343) adalah semua isyarat yang bukan kata kata. Pada
praktikum public speaking kali ini penulis menggunakan alat bantu sehingga disebut penggunaan
komunikasi non-verbal. Alat bantu yang digunakan adalah gambar-gambar yang menunjang
penyampaian materi saat melakukan penyuluhan. Seperti Gambar, alat bantu, dll.

BAB IV
PEMBAHASAN

Dalam penelitian Drg. Andita Gina ( Safitri;2010 ) mengatakan bahwa menggosok atau
menyikat gigi adalah rutinitas membersihkan gigi dengan cara menggosokan sikat dan
memberikan odol atau bahan pembersih gigi secsra langsung kepada gigi dengan cara dan
metode tertentu. Drg. Andita Gina juga mengatakan bahwa menggosk gigi dengan teratur, maka
kesehatan gigi dan mulut akan terjaga dengan baik dan benar.
Menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur adalah kegiatan rutin sehari-hari,
tujuannya untuk menghilangkan partikel makanan, dan menjaga gusi supaya bersih, membantu
untuk menyingkirkan plak yang menyebabkan pembusukan, dan membuat napas menjadi segar.
Sikat gigi yang tepat dan rutin dapat mencegah gusi dan karies gigi.Hampir semua orang berpikir
bahwa mereka tahu bagaimana cara untuk menyikat gigi mereka, namun pada kenyataannya,
banyak orang yang tidak menyikat gigi dengan benar. Orang-orang lebih memilih produk
pemutih gigi, sikat gigi dan benang tanpa benar-benar mengetahui bagaimana cara
menggunakannya dengan benar.
Cara-cara yang perlu diperhatikan ketika menggosok gigi :
1.Cara menyikat harus dapat membersihkan semua deposit pada permukaan gigi dan gusi
secara baik, terutama saku gusi dan ruang interdental.
2.Gosok gusi dan gigi depan selama beberapa detik dalam gerakan melingkar
3.Cara menyikat gigi harus tepat dan efisien.
4.Frekuensi menyikat gigi maksimal 3 X sehari setelah makan pagi, makan siang dan sebelum
tidur malam, atau minimal 2 X sehari setelah makan pagi dan sebelum tidur malam.
5.sikat dengan cepat sepanjang permukaan karet atau wajah atas gigi Anda
6.dan di akhiri berkumur mulut
8

7.Waktu yang tepat untuk menyikat gigi seharusnya tidak lebih dari 2 menit
8.Ketika mulai menyikat gigi, tidak harus menggunakan tekanan pada gigi dan gusi. Anda juga
harus memastikan bahwa Anda membersihkan permukaan makanan juga.
9.Gunakan pasta gigi yang tepat.
Anda bisa memilih pasta gigi yang bisa mencegah sakit gigi, menghilangkan sensitivitas, dan
radang gusi.
Yang perlu di perhatikan dalam memilih sikat gigi :
1.Pastikan sikat gigi mudah dan nyaman saat digunakan.
2.Jika Anda ingin mencoba jenis baru sikat gigi, minta saran dokter gigi.
Ada sebuah ungkapan kesehatan bahwa kondisi gigi yang baik adalah penting untuk
mewujudkan tubuh yang sehat secara keseluruhan. Menggosok gigi yang benar di lakukan
setidak nya selama 2 menit minimal 2 kali sehari.Adapun waktu menggosok gigi yang paling
penting untuk tidak di lewatkan adalah pada malam hari sebelum tidur. Akan lebih baik lagi jika
anda dapat menggosok gigi setiap habis makan (tapi,perlu di perhatikan,untuk menghindari
terjadi nya korosi gigi,setidak nya tunggulah 1 jam setelah makan,pen).
Pembersihan sela2 gigi dengan benang gigi juga juga perlu di lakukan sedikit nya sehari
sekali. Pastikan bahwa sikat gigi dan gusi dengan posisi kepala sikat membentuk sudut 45 derajat
di daerah perbatasan antara gigi dengan gusi.Gerakkan sikat dengan lembut dan memutar. Sikat
bagian luar permukaan setiap gigi atas dan bawah dengan posisi bulu sikat 45 derajat berlawanan
dengan garis gusi agar sisa makanan yang mungkin masih menyelip dapat di bersihkan.
Perhatikan beberapa hal penting mengenai cara menggosok gigi yang baik :
1. Gunakan gerakan yang sama untuk menyikat bagian dalam permukaan gigi.
2. Gosok semua bagian permukaan gigi yang di gunakan untuk mengunyah. Gunakan hanya
ujung bulu sikat gigi untuk membersihkan gigi dengan tekanan ringan sehingga bulu sikat tidak
membengkok. Biarkan bulu sikat membersihkan celah2 gigi. Rubah posisi sikat gigi sesering
mungkin.
9

3. Untuk membersihkan gigi depan bagian dalam, gosok gigi dengan posisi tegak dan gerakkan
perlahan ke atas dan bawah melewati garis gusi.
4. Sikat lidah untuk menyingkirkan bakteri dan agar nafas lebih segar.
5. Pilihlah sikat gigi dengan bulu sikat yang lembut karena yang keras dapat membuat gusi
terluka dan menimbulkan abrasi pada gigi, yaitu penipisan struktur gigi terutama di sekitar garis
gusi. Abrasi dapat membuat bakteri dan asam menghabiskan gigi karena lapisan keras pelindung
enamel gigi telah ter-kikis.
6. Ganti sikat gigi jika bulu sikat sudah rusak dan simpan di tempat yg kering sehingga dapat
mengering setelah di pakai.
7. Jangan pernah meminjamkan sikat gigi anda kepada orang lain karena sikat gigi mengandung
bakteri yang dapat berpindah dari orang yang satu ke yang lain meski sikat sudah di bersihkan.

Selain hal diatas kita juga harus memperhatika apa yang dipakai oleh anak anka baik mer
sikat gigi juga merk pasta gigi yang dipakainya. Ada beberapa penyakit yang menyebabkan kita
harus menjaga untuk menyikat gigi dengan teratur yaitu :
1) Bau Mulut
Bau Mulut ( adalah hasil dari fermentasi anaerobik partikel makanan oleh bakteri gram
negatif di dalam mulut yang menghasilkan senyawa belerang atsiri seperti hidrogen sulfida dan
merkaptan metil. aktor-faktor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan berlebih dari bakteri
penyebab halitosis termasuk penurunan aliran saliva (misalnya, karena penyakit parotis, sindrom
Sjgren, dan penggunaan antikolinergik. Makanan atau rempah-rempah tertentu, setelah
pencernaan juga mengeluarkan zat berbau ke paru-paru yang lalu dihembuskan. Sebagai contoh,
bau bawang, jengkol dan petai dapat membuat nafas berbau hingga 2 atau 3 jam setelah
dikonsumsi.
2) Gigi berlubang dan sakit gigi

10

Sakit gigi yaitu rasa nyeri pada gigi. Sakit gigi disebabkan oleh berbagai masalah pada
gigi dan rahang, seperti karies gigi, gingivitis atau penyakit rahang, dan masih banyak lagi. Sakit
gigi juga merupakan gejala penyakit jantung, seperti angina. Sakit gigi dapat mengakibatkan
penyakit jantung dan stroke. Setidaknya, sakit gigi dapat menyebabkan kepala pusing dan tidak
nyenyak tidur.
Sakit gigi biasanya merujuk kepada rasa sakit di sekitar gigi atau rahang terutama sebagai
akibat dari kondisi gigi. Dalam banyak kasus, sakit gigi disebabkan oleh masalah gigi, seperti
rongga gigi, gigi retak, suatu akar gigi terekspos, atau penyakit gusi. Namun, gangguan dari
(bersama Temporo-mandibula) sendi rahang juga dapat menyebabkan sakit yang disebut sebagai
"sakit gigi". Tingkat keparahan sakit gigi dapat berkisar dari ringan hingga kronis, tajam dan
menyiksa. Rasa sakit dapat diperburuk oleh mengunyah atau dingin atau panas. Sebuah ujian
lisan menyeluruh, yang mencakup gigi X-ray, dapat membantu menentukan apakah sakit gigi
datang dari masalah gigi atau rahang dan penyebabnya.
Kadang-kadang, sakit gigi mungkin disebabkan oleh masalah yang tidak berasal dari gigi
atau rahang. Sakit di sekitar gigi dan rahang dapat gejala penyakit jantung (seperti angina atau
serangan jantung ), telinga (seperti eksternal infeksi telinga atau bagian dalam), dan sinus (udara
bagian-bagian dari tulang pipi). Misalnya, sakit angina (pasokan darah beroksigen yang tidak
memadai ke otot jantung karena penyempitan pembuluh darah ke jantung) biasanya terletak di
bagian dada atau lengan. Namun, pada beberapa pasien dengan angina, rasa sakit sakit gigi atau
rahang adalah satu-satunya gejala dari masalah hati mereka. Infeksi dan penyakit telinga dan
sinus juga dapat menyebabkan rasa sakit di sekitar gigi dan rahang. Oleh karena itu, evaluasi
oleh dokter gigi dan dokter kadang-kadang diperlukan untuk mendiagnosis penyakit medis yang
menyebabkan sakit gigi.
3) Karang gigi
Karang gigi atau karies gigi ( Oktrianda; 2011) terbuat dari plak dan zat kapur yang berada di air
liur. Plak sendiri terdiri dari lapisan bening di gigi ( perikel ) dan kuman. Di dalam mulut kita
terdapat lebih dari 350 jenis kuman yang dapat menyebabkan karies. Jika di gigi atau sela-sela
gigi terdapat banyak makanan yang tidak di bersihkan maka kuman akan mencerna makanan
tersebut, lama-kelamaan akan menyebabkan karang gigi.

11

Karang gigi melekat erat dengan gigi dan hanya bisa di bersihkan dengan scaller, atau alat
ekstraktor oleh dokter gigi.Warna karang gigi mula-mula kuning, lama-kelamaan dapat berwarna
coklat atau kehitaman sesuai dengan kebiasaan seperti merokok atau minum kopi.Karang gigi
dapat menyebabkan gigi goyang dan mudah tanggal karena penurunan gusi, gusi bengkak, gusi
berdarah terutama saat menyikat gigi, dan halitosis (bau mulut), serta karang gigi dapat
menyebabkan gigi berlubang.
4) Gusi berdarah
Gusi Berdarah adalah keadaan dimana gusi mengalmi pendarahan baik karena luka maupun
sensitifitas gusi itu sendiri.

12

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakn penulis, didapatkan kesimpulan
sebagai berikut :
1. Tingkat pengetahuan tentang metode menggosok gigi sudah baik, namun jarang
disosialisasikan dan diulang.
2. Tingkat pemilihan odol, pasta gigi, dan obat kumur-kumur masih rendah dikalangan
anak anak.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil uraian yang telah penulis ungkapkan diatas, diharapkan :
1. Pemerintah dapat lebih mennegakkaan penyuluhan hidup sehat terutama menggosok
gigi kepada anak anak.
2. Guru-guru SD juga wajib melakukan cek ataupun sosialisasi kepada muridnya
tentang hal hal yang berbau gosok gigi.
3. Jika praktikum ini dilakukan lagi, perlu adanya survey ulang dan kesiapan diri dan
mental dalam menyampaikan materi.

DAFTAR PUSTAKA
Aro, lilliwiri. 2008. Dasar dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Haris, Abdul. 2001. Dasar Public Speaking. Jakarta: Gramedia.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar.2010. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya .
Mulyana,Deddy, Anwar Arifin, dkk. 2011. Ilmu Komunikasi Sekarang dan
TantanganMasa Depan. Jakarta :Kencana.

13

Oktirianda,Bedi. 2011. Hubungan Waktu, Teknik Menggosok Gigi, Jenis Makanan Yang
Dikonsumsi Dengan Kejadian Karies Gigi. Padang: Universitas Andalas.
Safitri, Kiki Hardiansyah. 2010. Pengaruh Pendidikan kesehatan dengan cara menggosok gigi
yang baik dan benar (metode demonstrasi) terhadap tindakan menggosok gigi pada
siswa
kelas IV dan V di SD pertiwi Padang. Padang: Universitas Andalas.
http://ikelas.com/sekolah.153481/sd-negeri-13-kapalo-koto diakses pada tanggal 14 Mei 2016.
https://sites.google.com/site/dentalhealthcomunityevhyedward/menggosokgigi diakses pada
tanggal 15 Mei 2016.

14

Anda mungkin juga menyukai