Anda di halaman 1dari 1

Pembimbing :

Sriwahyuni, S.kep, N.s,


M.kep

MEMASUKAN MAKANAN DAN MINUMAN


MELALUI NGT

A.Pengertian
NGT (Nasogastric Tube) adalah alat yang
digunakan untuk memasukkan nutsrisi cair
dengan selang plastic yang dipasang melalui
hidung sampai lambung.
B.Tujuan
1. Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
2.Memperthankan fungsi usus dan fungsi
imunologik saluran cerna
3.Mempertahankan integritas mukosa saluran
cerna
4.Memeberikan obat-obatan dan makanan
langsung kedalam saluran pencernaan pasien
yang tidak sadarkan diri / kesulitan menelan
C.Alat & Bahan
1. Handscoon
2.NGT dalam tempatnya
3.Jelli / lubricant
4.Corong
5.Stetoskop
6.Spuit 20-50 cc
7.Handuk
8.Plester dan gunting
9.Bengkok

Informasih Tambahan
Indikasi :
1.Pasien yang tidak sadar (koma)
2.Pasien yang susah menelan
3.Pasien yang terus menerus tidak mau makan
sehingga dapat membahayakan jiwanya
(Gangguan Jiwa)
4.Pasien yang muntah terus menerus
5.Bayi dengan BBLR dan Premature.
Kontarindikasi:
1.Pada pasien yang memliki tumor di rongga
hidung atau esophagus
2.Pasien yang mengalami cidera serebrospinal
3.Pasien dengan trauma cervical
4.Pasien dengan fraktur facialis

Nama

ZALMIATI
NIM
:
14220130020
Kelas
: B1

D.Prosedur Kerja
1.Menjelaskan prosedur tindakan
2.Mendekatkan alat
3.Mencuci tangan lalu memakai
handscoon
4.Cek kondisi lubang hidung
pasien , perhatikan adanya
sumbatan
5.Posisikan klien semi fowler tinggi
/ kepala tempat tidur di tinggikan
30
6.Pasang handuk didada pasien
untuk menjaga kebersihan kalau
pasien muntah
7.Letakkan bengkok di dekat
pasien
8.Setelah selesai tandai selang
dengan plaster untuk batas
selang yang akan dimasukkan
9.Olesi jelly pada NGT sepanjang
10-20 cm
10.Instruksikan pada pasien
bahwa selang akan dimasukan
dan instruksikan pada pasien
untuk mengatur posisi ekstensi
11.Masukkan selang dengan
pelan-pelan
12.Jika sudah masuk cek lagi
apakah selang benar-benar
masuk lambung atau trakea
dengan memasukkan angin
sekitar 5-10 cc dengan spuit.
13.Jika sudah sampai lambung
akan ada cairan lambung yang
teraspirasi
14.Kemudian fiksasi dengan
plester pada hidung,
15.Evaluasi pasien setelah

Referensi
Eni Kusyati CWCS. dkk. 2013.
Keterampilan & Prosedur
Laboratorium Keperawatan Dasar,
Edisi 2. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai