Anda di halaman 1dari 9

Laporan Directly Observed Treatment Shortcourse

(DOTS) Dengan Tindakan Pemberian Nutrsis Melalui NGT


Pada Pasien di Ruang Rawat Inap CVCU RSUP Dr. M.
Djamil Padang

Disusun Oleh :
1. Hazipa Yuerfa
2. Keken Erva Nanda
3. Reren Yulandari

Preceptor Akademik Preceptor Klinik

( Ns. Hendria Putra, M.Kep, Sp. KMB ) ( Ns. Riri Desriani, S.Kep )

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN GAWAT DARURAT (PPKGD)


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
STIKES ALIFAH PADANG
TA. 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
seluruh rahmat dan nikmatnya kepada kita semua sehingga penulis dapat
menyelesaikan pembuatan makalah Karya Ilmiah yang berjudul “Laporan Directly
Observed Treatment Shortcourse (DOTS) Dengan Tindakan Pemberian Nutrisi
Melalui NGT Pada Pasien di Ruang Rawat Inap CVCU RSUP Dr. M. Djamil
Padang” .Penulis sadar masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki dalam
membuat laporan ini.
Walaupun demikian penulis sudah berusaha dengan maksimal demi
kesempurnaan penyusunan laporan ini. Kritik dan saran yang sifatnya membangun
sangat diharapkan bagi penulis guna untuk kesempurnaan penulisan laporan
selanjutnya.
Dapat kesempatan ini, penulis haturkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
1. Ns. Hendria Putra, M.Kep, Sp. KMB, selaku preceptor akademik dan Ns. Riri
Desriani S.Kep selaku preceptor klinik.
2. Orang tua kami yang banyak memberikan dukungan baik moril maupun
materil.
3. Semua pihak yang tidak dapat saya rinci satu persatu yang telah membantu
dalam proses penyusunan laporan ini.
Dimana pihak yang telah mendukung penulis sehingga dapat menyelesaikan
laporan ini. Penulis berharap semoga laporan ini bisa bermanfaat serta dapat
membantu bagi perkembangan STIKes Alifah Padang.

Padang, 03 Januari 2023

Kelompok
BAB I
PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang

Kebutuhan dasar manusia merupakan fokus dalam asuhan keperawatan.


Bagi pasien yang mengalami gangguan kesehatan, maka kemungkinan ada satu atau
beberapa kebutuhan dasar pasien yang akan terganggu. Kebutuhan dasar manusia
dibagi menjadi kebutuhan fisik, psikologis dan sosial. Kebutuhan fisik harus
dipenuhi lebih dahulu karena merupakan kebutuhan yang terbesar meliputi nutrisi,
istirahat, oksigen, eliminasi, kegiatan seksual, oleh karena itu perawat harus
memiliki kemampuan dan pengetahuan cara pemenuhan kebutuhan dasar manusia,
dengan memantau dan mengikuti perkembangan kemampuan pasien dalam
melaksanakan aktifitas kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan dasar
terutama pasien imobilisasi.
Pemberian diet adalah suatu tindakan untuk menjaga nutrisi tetap seimbang.
Nutrisi merupakan bagian penting dalam tubuh manusia, karena nutrisi sangat
mempengaruhi proses metabolisme (biokimia) di dalam tubuh manusia, baik berupa
anabolisme (membangun) atau katabolisme (pemecah). Dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi ada sistem yang berperan di dalamnya yaitu sistem pencernaan
yang terdiri atas saluran pencernaan dan organ asesoris, saluran pencernaan dimulai
dari mulut sampai usus halus bagian distal. Sedangkan organ asesoris terdiri dari
hati, kantong empedu dan pankreas.
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan makanan dan metabolisme tubuh
serta faktor- faktor yang mempengaruhinya. Secara umum faktor yang
mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah faktor fisiologis untuk kebutuhan
metabolisme dasar, faktor patologis seperti adanya penyakit tertentu yang
menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor sosio-ekonomi
seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
Pasien koma atau pasien dengan gangguan mengunyah, pemberian diet
dilakukan melalui selang NGT yang dilakukan oleh perawat atau keluarga pasien.
Pengetahuan akan prosedur pemberian menjadi hal yang penting untuk memberikan
nutrisi pada pasien, (Asmadi, 2018).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian NGT?
2. Apa tujuan dari pemasangan NGT?
3. Bagaimana indikasi dari pemasangan NGT?
4. Bagaimana kontraindikasi dari pemasangan NGT?
5. Apa pengertian memberikan akan melalui NGT ?
6. Apa tujuan dari memberikan nutrisi melalui NGT
7. Bagaimana prosedur pelaksanaan pemasangan NGT?
8. Apa saja yang prinsip pemberian nutrisi melalui NGT?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian NGT
2. Untuk mengetahui tujuan dari pemasangan NGT
3. Untuk mengetahui Bagaimana indikasi dari pemasangan NGT
4. Untuk mengetahui Bagaimana kontraindikasi dari pemasangan NGT
5. Untuk mengetahui pengertian memberikan nutrisi melalui NGT
6. Untuk mengetahui tujuan dari memberikan nutrisi melalui NGT
7. Untuk mengetahui Bagaimana prosedur pelaksanaan pemasangan NGT
8. Untuk mengetahui prinsip pemberian nutrisi melalui NGT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian

NGT adalah kependekan dari Nasogastric tube. alat ini adalah alat yang

digunakan untuk memasukkan nutsrisi cair dengan selang plastik yang dipasang

melalui hidung sampai lambung.

Ukuran NGT diantaranya di bagi menjadi 3 kategori yaitu:

1. Dewasa ukurannya 16-18 Fr

2. Anak-anak ukurannya 12-14 Fr 3

3. Bayi ukuran 6 Fr, (Asmadi, 2018).

B. Tujuan dari Pemasangan NGT

1. Memberikan nutrisi pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang mengalami
kesulitan menelan
2. Mencegah terjadinya atropi esophagus/lambung pada pasien tidak sadar.
3. Untuk melakukan kumbang lambung pada pasien keracunan
4. Untuk mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau
pendarahan pada lambung

C. Indikasi Pemasangan NGT

1. Klien yang tidak dapat makan/menelan atau klien tidak sadar

2. Klien yang terus-menerus tidak mau makan sehingga membahayakan jiwanya,

misalnya klien dengan gangguan jiwa.

3. Klien yang muntah terus-menerus


4. Klien yang tidak dapat mempertahankan nutrisi oral adekuat

5. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), Premature, dismatur

6. Pasien yang keracunan

7. Pasien yang muntah darah

8. Pasien Pra atau Post operasi esophagus atau mulut

D. Kontraindikasi pemasangan NGT

1. Pada pasien yang memiliki tumor di rongga hidung atau esophagus

2. Pasien yang mengalami cidera serebrospinal

E. Pemberian Nutrisi Melalui NGT

Pemberian nutrisi melalui NGT merupakan tindakan pemberian nutrisi pada


pasien yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara mandiri.
F. Tujuan Pemberian Nutrisi Melalui NGT

1. Untuk memperbaiki atau mempertahankan status nutrisi

2. Untuk memberikan obatMemenuhi kebutuhan nutrisi pasien  

3.  Mempertahankan fungsi usus

4. Mempertahankan integritas mucosa saluran cerna

5. Memberikan obat-obatan dan makanan langsung ke dalam saluran pencernaan

6. Mempertahankan fungsi-fungsi imunologik mukosa saluran cerna

G. Prinsip Pemberian Nutrisi Melalui NGT

a. Makanan yang dapat diberikan adalah makanan cair, makanan yang diblender
halus, dan formula khusus makanan enteral.

b. Residu lambung harus dicek sebelum memberikan makanan. Residu > 50 cc,
tunda pemberian sampai 1 jam. Jika setelah 1 jam jumlah residu tetap, kolaborasi
dengan dokter untuk program selanjutnya.

c. Hindari mendorong makanan untuk mencegah iritasi lambung. Kecepatan yang


direkomendasikan adalah pemberian dengan ketinggian sekitar 45 cm dari
abdomen.
d. Perhatikan interaksi obat dengan makanan, terutama dengan susu jika ada
pemberian obat per oral.
H. Persiapan Pemberian Nutrisi Melalui NGT

1. Cairan makanan
2.Spuit 50cc
3.Gelas
4.Tissue
5.Kresek atau tempah sampah
I. Prosedur Pemberian Nutrisi Melalui NGT

1. Mencuci tangan

2. Menyiapkan alat disamping tempat tidur

3. Mengkaji adanya alergi makanan, bising usus, masalah-masalah yang berkaitan


dengan pemberian makanan melalui NGT (muntah, diare, konstipasi, kekauan perut).

4. Menyiapkan makanan dan obat (jika ada) yang akan diberikan. Sesuai dengan
terapi medik.

5. Membantu klien dalam posisi fowler di tempat tidur atau duduk di kursi. Jika posisi
duduk merupakan kontra indikasi bagi klien, posisi miring kanan dengan kepala
agak tinggi boleh dilakukan, jika pasien bisa duduk

6. Mengecek penempatan/kepatenan NGT: menempatkan kateter tip dalam keadaan


tertutup pendorongnya di ujung selang NGT. Aspirasi isi lambung, kemudian cek
PH.

7. Mengecek NGT sudah terpasang sesuai


8. Memberikan makanan via NGT :
Bolus/intermiten feeding/ metode menggunkan spuit
1. Klem selang dengan cara menekuk ujung selang dengan menggunakan
tangan yang tidak dominan, melepaskan kateter tip dari selang dengan
tangan non dominan, kemudian lepaskan pendorongnya dari kateter tip.

2. Memasukkan kembali suntikan tanpa pendorongnya di ujung selang.


Tangan yang tidak dominan tetap mengklem selang. Meninggikan ujung
selang sekitar 18 inchi atau 45 cm dari abdomen klien.

3. Memasukkan makanan/formula ke dalam suntikan sampai penuh,


kemudian buka klem selang sehingga makanan masuk melalui selang
perlahan-lahan.

4. Mengisi kembali kateter tip ketika makanan/formula dalam suntikan


sebelumnya masih sedikit (jangan sampai kosong benar)
b. Contineus drip method/ metode gravitasi

1. Menghubungkan selang dengan pengaturan kecepatan aliran, (seperti


selang infus) dengan botol makanan. Mengalirkan makanan/formula
sampai ke ujung selang atau keluar sedikit. Atur klem, gantung botol
makanan/formula sekitar 12 inch atau 30 cm dari hidung.
2. Menghubungkan selang dari botol dengan NGT, kemudian membuka
klem dan mengatur aliran.

9. Setelah makanan/formula habis, membilas dengan air putih 60 ml,


menyisakan air tetap berada di selang NGT. Melepaskan tip dari selang
NGT, lalu mengklem dan menutup selang NGT.

10. Membantu klien mengatur posisi yang nyaman sesuai keinginan klien,
setelah 30 menit pemberian makanan.

11. Merapikan dan membersihkan alat

12. Mencuci tangan

13. Mengevaluasi respon klien

14. Merencanakan tindak lanjut

15. Melakukan dokumentasi tindakan dan hasil


DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. (2018). Teknik Prosediral Keperawatan : Konsep dan Aplikasi kebutuhan


Klien gawat darurat : Jakarta : Salemba Medika.
Alimul, azis. (2018). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia 2. Jakarta : Salemba
Medika.
Bare, Brenda. (2019). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth
Edisi 8. Jakarta : EGC.

Anda mungkin juga menyukai