Anda di halaman 1dari 11

PROSEDUR TINDAKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI MEMBERIKAN

MAKANAN MELALUI NGT, MERAWAT NGT, PEMBERIAN OBAT SESUAI


TERAPI PEMBERIAN INSULIN

NAMA KELOMPOK: 6

ZAKINAH ULFAH

KHAERUNNISA

ANDI SRI RAHMANIAR

SITI NUR JAENAH

ANDI ARNIS ZAINAL

ADISAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


2024

KATA PENGANTAR

Dengan ini kami panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas keperawatan medikal
bedah yang berjudul “ PROSEDUR TINDAKAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
MEMBERIKAN MAKANAN MELALUI NGT, MERAWAT NGT, PEMBERIAN OBAT
SESUAI TERAPI PEMBERIAN INSULIN”

Makalah ini penulis susun untuk menambah ilmu serta untuk memenuhi salah satu tugas
dalam mata kuliah “keperawatan medikal bedah”. Penulis menyadari bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca.

Dengan tersusunnya makalah ini semoga bermanfaat, khususnya bagi penulis dan
pembaca pada umumnya. Untuk itu kami sampaikan terima kasih apabila ada kurang
lebihnya penulis minta maaf.

Makassar, 02 Januari 2024

Kelompok 6
PEMBAHASAN MATERI

1. Pemberian makanan melalui NGT


Pengertian
NGT (naso gastric tube) adalah salah satu jenis selang yang digunakan untuk
keperluan medis dan dimasukkan dari hidung langsung ke lambung. Penggunaan
NGT di rumah sering dibutuhkan untuk pasien yang menggunakan NGT secara
jangka panjang. Tujuannya adalah agar pasien dapat menerima asupan yang
diperlukan dan mencegah terjadinya komplikasi lain.
Tujuan Pemasangan NGT
 Memasukkan makanan cair/obat-obatan cair.
 Mengeluarkan cairan/isi lambung & gas yang terdapat di dalam lambung,
misalnya mengeluarkan darah pada pasien yang mengalami muntah darah atau
pendarahan pada lambung.

Manfaat NGT

Dua manfaat utama NGT adalah pemberian nutrisi sementara bagi pasien dan gastric
suctioning (mengeluarkan isi perut).Pemasangan NGT tidak membutuhkan operasi
dan dapat dilakukan dengan cepat serta cenderung aman bagi kebanyakan orang. NGT
sangat berguna terutama pada kondisi darurat. NGT digunakan untuk memasukkan
cairan tertentu ke perut atau untuk mengeluarkannya. Pemasangan NGT yang paling
umum adalah untuk memasukkan makanan dan obat-obatan sementara waktu untuk
pasien. NGT juga bisa digunakan untuk mengeluarkan isi perut sehingga tekanan
berkurang atau untuk mengeluarkan racun.

a) Sebagai Tube Feeding atau Sonde


NGT bisa membantu memberikan nutrisi khusus dan obat-obatan langsung ke
dalam perut pasien. Biasanya cara ini dilakukan jika pasien tidak mendapat nutrisi
cukup dengan konsumsi makanan dan minuman secara oral. NGT juga dipasang
untuk pasien dengan kondisi tertentu yang mempengaruhi selera makan atau
kemampuan mengunyah dan menelan. Kondisi-kondisi yang mungkin butuh
pemasangan NGT untuk pemberian nutrisi sementara waktu adalah:
 Kesulitan menelan atau disfagia
 Kanker di area kepala atau leher
 Pasien tidak sadarkan diri
 Malnutrisi
 Peningkatan tekanan abdomen, NGT berfungsi untuk mengurangi tekanan
dalam perut
 Penggunaan alat bantu napas atau intubasi endotrakeal
b) Mengeluarkan Isi Perut
NGT bisa digunakan oleh dokter untuk mengeluarkan isi perut pasien sebagai
tindak pencegahan maupun prosedur darurat medis. Contohnya ketika pasien
overdosis obat atau menelan racun. Selain itu jika terjadi kondisi medis yang
menyebabkan perut pasien terlalu penuh dan menggembung, NGT bisa digunakan
untuk mengeluarkan isi perut sehingga tekanan berkurang dan mencegah
regurgitasi (naiknya cairan lambung dan makanan ke tenggorokan). Beberapa
kondisi yang membutuhkan NGT untuk mengeluarkan isi perut antara lain:
 Gastroparesis
 Sumbatan pada usus halus
 Perdarahan organ pencernaan bagian atas
 Saat operasi saluran pencernaan
 .Keracunan

Jenis-Jenis NGT

Ada 2 jenis NGT, menyesuaikan dengan fungsi utamanya.

a) Single Lumen
Selang single lumen memiliki satu kanal sempit yang berfungsi untuk
memasukkan obat-obatan dan nutrisi secara satu arah ke dalam perut pasien.
Diameter selang didesain kecil dengan pertimbangan kenyamanan pasien,
karena selang single lumen kemungkinan digunakan selama beberapa minggu.
b) Double Lumen
NGT double lumen atau lumen ganda didesain secara khusus untuk menyedot
keluar cairan, tetapi juga bisa digunakan untuk keperluan medis lainnya.Sesuai
namanya, NGT double lumen memiliki 2 saluran dengan ukuran berbeda.
Saluran yang lebih lebar berfungsi untuk menghisap, sedangkan saluran
berukuran lebih sempit berfungsi sebagai ventilasi tekanan hisap. Desain ini
mencegah terjadinya tekanan pada dinding perut saat proses penyedotan
dilakukan.

Tindakan prosedur

Alat dan bahan

Menyiapkan alat (Selang NGT, Jelly, Bengkok, Plester, Klem, Pinset anatomi,
sthetescope, Spuit 10 cc, handuk, perlak)

Prosedur

Berikut adalah prosedur tindakan memberikan makanan melalui NGT (Nasogastric


Tube) yang sesuai dengan Standard Operating Procedure (SOP):

Persiapan:

a. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.


b. Kenakan sarung tangan secara steril.
c. Siapkan semua peralatan yang diperlukan, seperti alat pemberi makanan,
segala bentuk penghubung, penghisap, dan makanan yang diberikan.
d. Pastikan bahwa pasien dalam posisi duduk tegak atau setengah duduk (30-45
derajat), kecuali ada kontraindikasi medis.

Verifikasi:

Verifikasi identitas pasien dengan menggunakan minimal dua identifikasi yang


berbeda, misalnya nama lengkap dan tanggal lahir.

Pemberian makanan melalui NGT:

a. Jelaskan prosedur kepada pasien, jika pasien sadar dan mampu berkomunikasi.
b. Cek posisi NGT dengan cara memeriksa tanda-tanda visual secara objektif
(seperti gambaran di radiologi) atau pemeriksaan klinis (seperti aspirasi
gastric). Pastikan NGT berada di posisi yang benar dan tidak ada kebocoran.
c. Bersihkan mulut dan hidung pasien, khususnya di sekitar lubang nares,
menggunakan air hangat atau pembersih antiseptik.
d. Klem semua saluran tabung pasien sebelum hubungkan alat pemberi makanan
ke NGT.
e. Hubungkan alat pemberi makanan ke NGT dengan hati-hati. Pastikan tidak
ada kebocoran dan hubungan yang ketat.
f. Buka klem pada NGT dan berikan makanan yang telah dipersiapkan melalui
alat pemberi makanan secara perlahan. Menggunakan gravitasi atau alat
pengatur aliran sesuai dengan instruksi medis.
g. Pastikan tidak ada rasa sakit, sesak napas, atau ketidaknyamanan pada pasien
selama dan setelah pemberian makanan.
h. Setelah selesai memberikan makanan, klem kembali saluran tabung pasien dan
cabut alat pemberi makanan dengan hati-hati.
i. Berikan perawatan mulut dan hidung pasien setelah makanan diberikan.
j. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.
k. Evaluasi, menanyakan keadaan pasien setelah dilakukan tindakan

2. Perawatan NGT
Pengertian
Perawatan ngt merupakan suatu tindakan keperawatan dalam memelihara ngt agar
tetap bersih dari rongga mulut hingga lambung
Tujuan
 Untuk menghindari tumbuhnya mikroorganisme atau babteri didalam selang
ngt
 Mencegah infeksi
 Menjaga kebersihan rongga mulut

Persiapan alat

a) Air
b) Hepafix
c) Sabun
d) Waslap
e) Sikat gigi atau spatel
f) Pasta gigi
g) Bengkok
h) kasa dalam Kong

Prosedur
Tahap pera interaksi
1. Baca catatan keperawatan dan catatan media
2. Siapkan ruangan
3. Tetapkan tujuan dilakukannya perosedur
4.siapkan alat alat dan obat
5.cuci tangan
Tahap orientasi
1. Memberi salam kepada pasien dan sapa nama pasien
2. menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan
3. Menanyakan persetujuan kesiapan pasien
Tahap kerja
1. Menggunakan sarung tangan
2. Nilai kembali penempatan selang sebelum memberikan makan, cairan atau obat
obatan dan pada setiap pergantian untuk pemberian makan secara continue
3. Bilas selang dengan 30 ml air setiap sudah makan dan pemberian obat obatan
4.nilai adanya iritasi atau pecahnya kulit. Rekatkan ulang setiap hari dan pada daerah
yang berlainan untuk menghindari penekanan konstan pada atau daerah hidung. Cuci
dengan lembut daerah sekitar hidung dengan air dan sabun berisikan perawatan nasal
setiap hari dan jika diperlukan
5. Berikan perawatan mulut setiap 2 jam dan jika dibutuhkan (cuci mulut dengan air,
sikat gigi bersihkan lidah, gigi, gusi, pipih dan membran mukosa). Jika pasien sedang
membersihkan mulut ingatkan untuk tidak menelan air. Jika pasien tidak sadar bias
diberikan menggunakan spatel dan kasa
Tahap terminasi
1.mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan
2. Berpamitan dengan pasien
3. Membebaskan alat
4. Mencuci tangan
5. Mencatat kegiatan dilembar catatan keperawatan
3. Pemberian obat sesuai terapi, pemberian insulin
Insulin adalah hormon yang diproduksi oleh pankreas dan berperan dalam
mengatur kadar gula dalam darah. Insulin membantu mengontrol metabolisme
glukosa di dalam tubuh sehingga mengatur level gula darah agar tetap dalam kisaran
normal. Pemberian insulin dapat dilakukan pada individu dengan diabetes tipe 1 atau
diabetes tipe 2 yang tidak dapat dikontrol dengan pengobatan oral atau non-insulin.
Diabetes tipe 1 adalah kondisi di mana pankreas tidak mampu memproduksi insulin
sedangkan diabetes tipe 2 adalah kondisi di mana tubuh tidak merespons insulin
dengan baik.
Pemberian insulin dilakukan melalui suntikan yang dapat dilakukan sendiri oleh
pasien (self-injection) atau oleh tenaga medis. Insulin bisa diberikan secara subkutan,
yaitu disuntikkan di bawah kulit dengan jarum insulin yang cukup halus. Sudah ada
berbagai jenis insulin yang tersedia dengan berbagai kecepatan kerja dan waktu
bertahan di dalam tubuh. Hal ini memungkinkan pasien dan dokter untuk memilih
jenis insulin yang sesuai dengan kebutuhan setiap individu.
Pemberian insulin bertujuan untuk menjaga kadar gula darah dalam kisaran
normal dan mencegah terjadinya komplikasi jangka panjang yang berhubungan
dengan diabetes seperti gangguan pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah.
Insulin juga dapat membantu mengontrol berat badan, mengurangi ketosis (produksi
keton yang tinggi dalam darah), dan meningkatkan dan mempertahankan kualitas
hidup pasien diabetes.

Prosedur tindakan
Prosedur tindakan pemberian insulin sesuai dengan Standard Operating Procedure
(SOP) adalah sebagai berikut:
Persiapan
 Pastikan bahwa insulin yang akan diberikan adalah yang benar, sesuai dengan
resep dokter dan dengan dosage yang tepat.
 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau gunakan handsanitizer.
 Siapkan peralatan yang diperlukan, Insulin pen, Jarum insulin pen, Sarung
tangan bersih, Alcohol swab, Kassa steril, Bengkok, Tempat sampah jarum,
Hand rubsabun cuci tangan
Identifikasi pasien
 Pastikan identitas pasien dengan bertanya nama lengkap dan tanggal lahir.
 Bandingkan dengan label pada insulin yang akan diberikan untuk memastikan
kesesuaian.
Instruksi pemberian insulin
 Jelaskan kepada pasien atau orang yang merawat pasien langkah-langkah yang
akan dilakukan, termasuk tujuan, manfaat, dan efek samping pemberian
insulin.
 Terangkan bahwa insulin akan diberikan melalui suntikan subkutan dan
tindakan ini akan dilakukan dalam area tertentu, seperti lengan, perut, atau
paha.
 Pastikan pasien atau orang yang merawat pasien telah memahami instruksi dan
memberikan persetujuan sebelum dilakukan pemberian insulin.

Pelaksanaan pemberian insulin


 Bersihkan area yang akan disuntik dengan kapas alkohol menggunakan
gerakan memutar dari tengah ke pinggiran.
 Biarkan alkohol mengering secara alami.
 Pasang jarum suntik ke dalam insulin sesuai dengan petunjuk produsen.
 Menggunakan teknik aseptik, ambil jumlah dosis yang benar dari insulin.
 Genggam jaringan kulit dan tusuk jarum ke dalam lemak subkutan secara
tegak lurus 90 derajat.
 Injeksikan insulin dengan perlahan dan stabil tanpa menarik jarum keluar.
 Setelah selesai, keluarkan jarum dari kulit.
 Oleskan kapas alkohol pada lokasi suntikan dan lakukan sedikit tekanan untuk
mencegah pendarahan.
 Tempatkan jarum suntik yang telah digunakan ke dalam wadah pembuangan
jarum yang aman.

Tahap terminasi

 mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan


 Berpamitan dengan pasien
 Membebaskan alat
 Mencuci tangan
 Mencatat kegiatan dilembar catatan keperawatan

DAFTAR PUSTAKA

American Diabetes Association. (2021). Insulin injection steps. Diakses pada 25 Oktober
2021, dari https://www.diabetes.org/diabetes/medication-management

Centers for Disease Control and Prevention. (2020). Injection Safety: Give the Right Dose.
Diakses pada 25 Oktober 2021, dari
https://www.cdc.gov/injectionsafety/providers/provider_faqs_specific_drugs_injections.html

National Health Service. (2020). How to inject insulin. Diakses pada 25 Oktober 2021, dari
https://www.nhs.uk/conditions/type-1-diabetes/treatment/how-to-inject-insulin/

Clinical Care Standards for Enteral Nutrition: Supporting Documentation (2013). Australian
Commission on Safety and Quality in Health Care.

Enteral Nutrition: Administration of tube feeds. Nursing Guidelines. Queensland Health.

American Diabetes Association. Insulin Basics.


https://www.diabetes.org/healthy-living/medication-treatments/insulin-other-injectables/
insulin-basics
Mayo Clinic. Insulin Therapy.
https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/insulin-therapy/about/pac-20385024

Anda mungkin juga menyukai