Anda di halaman 1dari 7

NASO GASTRIC TUBE (NGT)

Definisi NGT
Selang Naso Gastric Tube atau NGT adalah suatu selang yang dimasukkan melalui hidung sampai ke
lambung. Sering digunakan untuk memberikan nutrisi dan obat-obatan kepada seseorang yang tidak
mampu untuk mengkonsumsi makanan, cairan, dan obat-obatan secara oral. Juga dapat digunakan
untuk mengeluarkan isi dari lambung dengan cara disedot.

Tujuan Pemasangan NGT


a) Mengeluarkan isi perut dengan cara menghisap apa yang ada dalam lambung
(cairan,udara,darah,racun)
b) Memasukan cairan( memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi)
c) Membantu memudahkan diagnosa klinik melalui analisa subtansi isi lambung.
d) Persiapan sebelum operasi dengan general anaesthesia.
e) Menghisap dan mengalirkan untuk pasien yang sedang melaksanakan operasi
pneumonectomy untuk mencegah muntah dan kemungkinan aspirasi isi lambung sewaktu recovery
(pemulihan dari general anaesthesia).

Nutrisi Enteral
Nutrisi Enteral merupakan pemberian nutrient melalui saluran cerna dengan menggunakan sonde (tube
feeding). Nutrisi enteral direkomendasikan bagi pasien-pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan
nutrisinya secara volunter melalui asupan oral. Pemberian nutrisi enteral dini (yang dimulai dalam 12
jam sampai 48 jam setelah pasien masuk ke dalam perawatan intensif (ICU) lebih baik dibandingkan
pemberian nutrisi parenteral.
Manfaat dari pemberian nutrisi enteral antara lain:
a) Mempertahankan fungsi pertahanan dari usus.
b) Mempertahankan integritas mukosa saluran cerna.
c) Mempertahankan fungsi-fungsi imunologik mukosa saluran cerna.
d) Mengurangi proses katabolic.
e) Menurunkan resiko komplikasi infeksi secara bermakna.
f) Mempercepat penyembuhan luka.
g) Lebih murah dibandingkan nutrisi parenteral.
h) Lama perawatan di rumah sakit menjadi lebih pendek dibandingkan dengan

28
Nutrisi Parenteral
Pasien-pasien yang dapat diberikan nutrisi enteral adalah mereka yang tidak bisa makan, tidak dapat
makan, dan tidak cukup makan (ASPEN, 1998). Biasanya, adanya bunyi usus dan flatus merupakan
indikator bahwa saluran cerna berfungsi, khususnya pada pasien-pasien paska pembedahan.
Berkurangnya ataupun hilangnya bunyi usus tidak perlu sampai menghambat pemberian nutrisi enteral
(Lewis et al 2001).Sebaliknya, adanya bunyi usus juga tidak menjamin bahwa pemberian nutrisi enteral
bisa sukses, misalnya pada pasien-pasien dengan Intractable diarrhea.

Indikasi dan Kontraindikasi


1) Indikasi
Pasien dengan distensi abdomen karena gas,darah dan cairan.
Keracunan makanan minuman.
Pasien yang membutuhkan nutrisi melalui NGT.
Pasien yang memerlukan NGT untuk diagnosa atau analisa isi lambung.
2) Kontraindikasi
 Klien dengan sustained head trauma, maxillofacial injury, atau anterior fossa skull fracture.
Memasukan NGT begitu saja melalui hidung maka potensial akan melewati criboform plate, ini akan
menimbulkan penetrasi intracranial.
 Klien dengan riwayat esophageal stricture, esophageal varices, alkali ingestion juga beresiko untuk
esophageal penetration.
 Klien dengan Koma juga potensial vomiting dan aspirasi sewaktu memasukan NGT, pada tindakan
ini diperlukan tindakan proteksi seperti airway dipasang terlebih dahulu sebelum NGT.

Komplikasi yang Disebabkan Oleh NGT


a. Komplikasi mekanis
Sondenya tersumbat.
Agar sonde tidak tersumbat perawat atau pasien harus teratur membersihkan sonde dengan
menyemprotkan air atau teh sedikitnya tiap 24 jam, bila aliran nutrisi enteral sementara terhenti, sonde
harus dibersihkan setiap 30 menit dengan menyemprotkan air atau teh.
Dislokasi sonde,

29
karena ketidaksempurnaan melekatkatnya sonde dengan plester di sayap hidung. Agar sonde tidak
mengalami dislokasi sonde harus dilekatkan dengan sempurna di sayap hidung dengan plester yang
baik tanpa menimbulkan rasa sakit, posisi kepala pasien harus lebih tinggi (+ 30°).

Pengkajian
a. Pengkajian pada pasien yang akan dilakukan pemasangan NGT meliputi:
1. Biodata klien: Nama, jenis kelamin, usia, pekerjaan,tingkat pendidikan, Diagnosa
medis,Tanggal admission.
2. Riwayat kesehatan: Riwayat Masa lalu klien, Riwayat kesehatan keluarga dan Riwayat
kesehatan klien saat ini.
3. Kondisi kesehatan saat ini, lakukan pemeriksaan fisik:
Kesadaran umum: Allert/letargic, (regular/irregular),Pulse rate,Blood pressure.
Tanda-tanda Vital: Respiration(regular/irregular),Respiration rate,Pulse rate,Blood pressure.
Head to too; Apakah terdapat trauma di bagian kepala; nasophageal trauma,skull fracture,maxilo
fracture,cervical fracture,disphagia,atresia oesophagus, naso-oro-pharyngeal burn.apakah terdapat
paresthesia, hemipharesis, Apakah terdapat alat bantu pernafasan

Pengkajian Secara Umum


Pengkajian harus berfokus pada Instruksi dokter tentang tipe slang dan penggunaan slang, Ukuran
slang yang digunakan sebelumnya, jika ada, Riwayat masalah sinus atau nasal, Distensi abdomen,
nyeri atau mual.

Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang sering muncul pada pasien dengan pemasangan NGT adalah Gangguan
pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan dan Gangguan Rasa Nyaman : mual muntah.

Perencanaan Secara Umum


Perencanaan untuk pemasangan NGT sesuai dengan tujuan dan manfaat tindakan dan indikasi
kontraindikasi. Perencanaan keperawatan yang bertujuan untuk menghindari beberapa komplikasi :

Dokumentasi
Catat hal-hal berikut pada lembar dokumentasi:
1. Tanggal dan waktu insersi selang.

30
2. Waktu dan jumlah drainase.
3. Ukuran dan tipe selang.
4. Toleransi klien terhadap prosedur.

31
PEMASANGAN NASO GASTRIK TUBE (NGT)

Pengertian Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk menilai kemampuan mahasiswa dalam memasukkan
slang / pipa makanan ke dalam lambung melalui hidung

Tujuan Untuk mengetahui kemampuan mahasiswa keperawatan yang akan melaksanakan praktek klinik di
RS dalam:

1. Mengeluarkan isi lambung


2. Untuk memasukkan makanan atau minuman sesuai dengan waktunya guna
mencukupi kebutuhan tubuhnya
3. Untuk pengobatan kasus-kasus tertentu (hematemesis melena, keracunan)
Kebijakan

Prosedur a. PERSIAPAN ALAT


1. Slang NGT (ukuran disesuakan dengan pasien)
2. Jely / pelumas
3. Plester
4. Kantong penampung
5. Pipa penyambung (untuk menyambung NGT ke kantong penampung)
6. Sput 10 cc tanpa jarum
7. Stetoskop
8. Handscoen
9. Bengkok
10. Pinset anatomis
11. Penjepit slang NGT
12. Handuk
13. Tissue
14. Gunting
15. Waskom berisi air masak

b. PERSIAPAN PASIEN DAN LINGKUNGAN


1. Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya tentang tindakan yang akan dilakukan
2. Menutup lingkungan dengan korden / sketsel

c. PELAKSANAAN
1. Alat-alat didekatkan ke pasien
2. Menjelaskan tentang prosedur tindakan yang akan dilakukan pada pasien
3. Meletakkan perlak dialasi handuk dibawah kepala pasien sampai bahu
4. Mengatur posisi tidur dengan kepala diekstensikan
5. Petugas cuci tangan
6. Pasang handscoen
7. Mengukur panjang NGT dari pangkal hidung ke telinga bawah sampai prosesus xypoideus

32
dan memberi batas
8. Mengolesi jeli / pelumas pada pipa lambung / NGT sepanjang 7 – 10 cm
9. Memasukkan pipa lambung ke salah satu lubang hidung secara perlahan-lahan sampai batas
yang telah ditentukan sambil memperhatikan reaksi dari pasien dan anjurkan pasien untuk
menelan ludah
10. Mengetes selang NGT masuk lambung / tidak dengan cara:
a. Menghisap cairan lambung dengan spuit 10 cc, bila keluar sisa makanan berarti
pemasangan sudah betul.
b. Memasukkan udara 5 – 10 cc ke dalam selang NGT / NSV, kemudian didengarkan di
daerah lambung dengan stetoskop, bila terdengar bunyi semburan (brus) berarti
pemasangan betul
c. Ujung selang NGT / NSV dimasukkan ke dalam waskop yang berisi air matang, bila tidak
timbul gelembung udara maka pemasangan sudah betul
11. Fiksasi selang NGT di daerah hidung dengan plester
12. Sambung selang NGT dengan pipa penampung dan hubungkan dengan kantong
penampung, nila untuk NSV, jepit selang NSV supaya tidak ada udara yang masuk
13. Jelaskan tentang hasil pemasangan selang NGT / NSV dan apa yang boleh dilakukan oleh
pasien
14. Rapikan pasien
15. Alat-alat dibereskan
16. Petugas cuci tangan
17. Catat dilembar observasi

33
DAFTAR PUSTAKA
ADA Pocket Guide to Enteral Nutrition. American Dietetic Association, 2006.
http://en.wikipedia.org/wiki/Nasogastric_intubation.
http://e-learning-keperawatan.com/2009/01/tindakan-pemasangan-nasogastric-tube.html.
http://bedahumum.com/bu/index.php?option=com_content&view=article&id=26
:pemasangan-nasogastric-tube-ngt&catid=3:artikel&Itemid=5.
http://athearobiansyah.blogspot.com/2008/06/pemasangan-slang-nasogastrik-ngt.ht
Kusyati, E., et.al. (2006). Keterampilan dan Prosedur Laboratorium Keperawatan Dasar. EGC; Jakarta.

34

Anda mungkin juga menyukai