Disusun Oleh :
Ika Febriana
20902100086
A. Latar Belakang
A. Karakteristik sasaran
1. Jenis kelamin : Laki-laki
2. Usia : 13 Tahun
3. Mode ventilator : Ventilator mekanik dengan mode pcv
4. Hemodinamik : hemodinamik pasien menunjukkan TD : 115/81 mmHg,
HR: 126 x/menit, RR 21 x/menit, Suhu: 36,1oC, Spo2: 100%.
B. Analisa kasus
An.I berusia 13 tahun didiagnosis medis mengalami Gagal napas, Post OP
ligasi perdarahan+debridement H-0, Anemia. Pemeriksaan status kesadaran
diperoleh tingkat kesadaran Sopor GCS: 5 (e: 1, v: 2, m: 2). Untuk tetap memenuhi
kebutuhan cairan dan nutrisi dilakukan pemasangan NGT.
C. Prinsip tindakan menurut teori (sesuai dengan karakteristik sasaran),
Prinsip tindakan diharapkan sesuai dengan standar prosedur yang sudah di
tetapkan dengan menjaga kesterilan dan kebersihan agar pasien terhindar dari
infeksi tambahan karena prosedure tindakan:
1. Aseptik : Segala upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya
mikroorganisme ke dalam tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan
infeksi.
2. Asianotik : Tindakan yang tidak boleh menimbulkan sianosis.
3. Afektif : Tindakan yang dilandaskan gaya atau makna yang menunjukan
perasaan dan emosi.
4. Atraumatik : Tindakan yang mencegah terjadinya trauma.
D. Data hasil pemeriksaan
Setelah dilakukan tindakan pemasangan NGT
Setelah dilakukan tindakan keperawatan di atas, hasil yang dapat dievaluasi
sebatas NGT terpasang dengan benar pada lambung melalui auskultasi. Cairan
keluar dari lambung sebanyak 20 cc berwarna coklat kehitaman. Klien belum
diberikan makanan melalui NGT tersebut, kebutuhan nutrisi terpenuhi, tidak terjadi
aspirasi.
BAB III
METODOLOGI TINDAKAN
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nasogastric tubes (NGT) merupakan selang yang dimasukkan menuju lambung
melalui hidung dan digunakan hanya dalam waktu yang singkat. Pemasangan NGT
dilakukan pada pasien yang tidak sadar dan pasien yang mengalami gangguan saluran
pencernaan atas seperti stenosis esofagus, tumor mulut, faring, maupun laring.
Beberapa fungsi pemasangan NGT pada pasien diantaranya mengeluarkan isi perut
dengan cara menghisap apa yang ada dalam lambung (cairan, udara, darah, racun),
memasukan cairan (memenuhi kebutuhan cairan atau nutrisi), membantu memudahkan
diagnosa klinik melalui analisa subtansi isi lambung.
B. Saran
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan yang
diharapkan, karena masih terbatasnya pengetahuan penyusun. Oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Agha, R., Muhammed RSS. Pneumothorax After Nasogastric Tube Insertion. Journal
of the Royal Society of Medicine Short Reports 2011; 2: 28.
Hartono, Andry. Terapi Gizi san Diet Rumah Sakit. Jakarta : EGC.2006.