Ika Febriana
209021000068
2022
PENGERTIAN PENYEBAB
Congestive Heart Failure (CHF) atau sering disebut juga dengan Kegagalan miokard → akibat sindrom coroner akut dan miokarditis, hipertensi,
Gagal jantung. Kongsetif meruapakan kegagalan pada struktur kardiomiopati, kelainan otot pada jantung → gangguan oksigenasi menyebakan
ruang pompa utama menjadi lebih besar dan otot jantung tidak bekerja semestinya
jantung dalam menyalurkan oksigen keseluruh jaringan,
terjadi penumpukan cairan di paru-paru yang menimbulkan gejala sesak nafas
meskipun tekanan dalam oksigen tersebut normal (Hanura, (dispnea) ( Andiantro, 2019)
2019)..
- Sesak nafas atau dyspneas saat beraktifitas maupun mengklasifikasikan gagal jantung dalam empat kelas,
saat beristirahat meliputi :
- Batuk atau mengi CHF a. Kelas I Aktivitas fisik tidak dibatasi
- Nyeri dada b. Kelas II Aktivitas fisik sedikit dibatasi
- Kelelahan
s c. Kelas III Aktivitas fisik sangat dibatasi
(Dian, 2019) d. Kelas IV Pasien dengan diagnosa kelas IV tidak
dapat melakukan aktivitas fisik apapun
PENATALAKSANAAN
PATOFISIOLOGI
Dx 1.
PERAWATAN JANTUNG AKUT : AKUT( I.02076)
DIAGNOSA Setelah dilakukan perawatan selama 3x24 jam diharapkan irama jantung
membaik dengan kriteria hasil :
KEPERAWATAN
1. Tekanan darah membaik
1. Penurunan curah jantung b.d 2. Pulmonary artery widge pressure membaik
3. Central venous pressure membaik
perubahan kontraktilitas (D.0008) 4. Observasi
Identifikasi karakteristik nyeri dada (meliputi faktor pemicu dan dan
2. Intoleransi aktifitas b.d pereda, kualitas, lokasi, radiasi, skala, durasi dan frekuensi)
FOKUS PENGKAJIAN Monitor EKG 12 sadapan untuk perubahan ST dan T
ketidakseimbangan suplai
KEPERAWATAN Monitor Aritmia( kelainan irama dan frekuensi)
oksigen (0056) Monitor elektrolit yang dapat meningkatkan resiko aritmia( mis.
1. Identitas Pasien kalium, magnesium serum)
2. Alasan masuk RS Monitor enzim jantung (mis. CK, CK-MB, Troponin T, Troponin I)
3. Riwayat Kesehatan Monitor saturasi oksigen
Identifikasi stratifikasi pada sindrom koroner akut(mis. Skor TIMI,
4. Kaji ABCDE pasien Killip, Crusade)
(Airway,Breathing, 5. Terapiutik
Circulation, Exposure.) Pertahankan tirah baring minimal 12 jam
- Kesehatan sekarang Pasang akses intravena
ASKEP
Puasakan hingga bebas nyeri
- Kesehatan lalu CHF Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi ansietas dan stres
- Kesehatan keluarga 6. Edukasi
5. Pola Fungsional Anjurkan segera melaporkan nyeri dada
6. Pemeriksaan Fisik Anjurkan menghindari manuver Valsava (mis. Mengedan sat BAB
atau batuk)
7. Aspek Psikososial
7. Kolbaorasi
8. Pemeriksaan Diagnostik Kolaborasi pemberian antiplatelat, jika perlu
Kolaborasi pemberian antiangina(mis. Nitrogliserin, beta blocker,
calcium channel bloker)
Kolaborasi pemberian morfin, jika perlu
Kolaborasi pemberian inotropik, jika perlu
Kolaborasi pemberian obat untuk mencegah manuver Valsava (mis.,
pelunak, tinja, antiemetik)
Kolaborasi pemberian trombus dengan antikoagulan, jika perlu
Kolaborasi pemeriksaan x-ray dada , jika perlu
(SIKI, 2018)
DX 2.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
MANAJEMEN ENERGI (I. 05178)
Implementasi Keperawatan adalah pengelolaan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam diharapkan aktivitas dapat dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah
dilakukan secara mandiri dengan kriteria hasil : disusun pada tahap perencanaan (Nursalam, 2013).
1. Warna kulit membaik
2. Tekanan darah membaik
3. Frekuensi napas membaik
4. EKG iskemia menurun
5. Observasi
Identifkasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
kelelahan
Monitor kelelahan fisik dan emosional EVALUASI kEPERAWATAN
Monitor pola dan jam tidur
Monitor lokasi dan ketidaknyamanan selama melakukan Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses
aktivitas keperawatan dengan cara melakukan indentifikasi
6. Terapeutik
sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan tercapai
Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (mis. cahaya,
suara, kunjungan)
atau tidak (Nursalam, 2013).
Lakukan rentang gerak pasif dan/atau aktif
Berikan aktivitas distraksi yang menyenangkan
Fasilitas duduk di sisi tempat tidur, jika tidak dapat berpindah
atau berjalan
7. Edukasi
Anjurkan tirah baring
Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap DAFTAR PUSTAKA
Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan gejala kelelahan
1. Doenges, Marilyn C, Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk perencanaan dan
tidak berkurang
Ajarkan strategi koping untuk mengurangi kelelahan pendokumentasian perawatan pasien, Edisi 3 Jakarta: EGC, 1999.
8. Kolaborasi 2. Hudak, Gallo, Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik, Edisi IV, Jakarta, EGC: 1997.
Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan
makanan 3. Price, Sylvia, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit, Edisi 4, Jakarta:
EGC, 1999.
(SIKI, 2018) 4. Smeltzer, Bare, Buku Ajar keperawatan Medical Bedah, Bruner & Suddart, Edisi 8,
Jakarta, EGC, 2001.