Anda di halaman 1dari 3

CONGESTIVE HEART FAILURE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


086/PPK/YMD 00 1/3

Ditetapkan Direktur,
PANDUAN PRAKTIK Tanggal Terbit
KLINIS
(PPK) 13/06/2018
(dr. M. Chudri Wardana)
PENGERTIAN Sndrom klinis yang ditandai dengan gejala dan tanda
abnormalitas struktur dan fungsi jantung yang menyebabkan
kegagalan jantung untuk memenuhi kebutuhan oksigen
metabolisme tubuh.
ANAMESA 1. Cepat lelah saat aktifitas ringan (mandi, jalan <300m,
naik tangga)
2. Sesak nafas saat terlentang, malam hari atau pada saat
beraktifitas, tidur lebih nyaman menggunakan bantal
yang tinggi
3. Bengkak pada tungkai bawah dekat dengan mata kaki
4. Riwayat menderita penyakit jantung atau dirawat dengan
gejala diatas.
PEMERIKASAAN 1. Sesak nafas, frekuensi nafas > 24x/menit saat istirahat.
FISIK 2. Frekuensi nadi > 100x/menit, nadi kecil dan cepat
3. Iktus cordis bergeser ke lateral pada palpasi
4. Peningkatan tekanan vena jugularis
5. Hepatomegali
6. Edema tungkai bawah dekat dengan mata kaki
7. Asites
KRITERIA 1. Kriteria mayor :
DIAGNOSTIK  Sesak saat tidur terlentang ( orthopnoe )
 Sesak pada malam hari ( paroxysmal nocturnal
dsypnoe )
 Peningkatan tekanan vena jugularis
 Ronki basah halus
 Pembesaran jantung
 Edema paru
 Gallop S3
 Waktu sirkulasi memanjang > 25 detik
 Penurunan BB karena respons dengan
pengobatan
 Refluks hepatojugular
CONGESTIVE HEART FAILURE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
086/PPK/YMD 00 2/3

KRITERIA 2. Kriteria minor :


DIAGNOSTIK  Edema tungkai bawah (biasanya dekat dengan
mata kaki)
 Batuk malam hari
 Sesak nafas saat aktifitas lebih dari sehari-hari
 Pembesaran hati
 Efusi pleura
 Takikardia
NB : apabila terdapat 1 gejala mayor dan 2 minor atau 3 gejala
minor sudah dapat memenuhi kriteria diagnostik gagal jantung.
DIAGNOSIS KERJA Gagal Jantung Kronik
DIAGNOSIS 1. Asma bronkial
BANDING 2. PPOK
3. Uremia
4. Volume overload
PEMERIKSAAN 1. Pemeriksaan laboratorium :
PENUNJANG  DL, Ur/Cr, GDS, elektrolit, OT/PT
2. Pemeriksaan radiologi : foto thoraks
3. Pemeriksaan EKG, Ekokardiografi.
TERAPI 1. Diuretik :
 Furosemid oral / IV bila tanda dan gejala kongesti
masih ada, dengan dosis 1 mg/kg BB atau lebih.
2. ACE inhibitor (atau ARB bila batuk) bila tidak ada kontra
indikasi; dosis dinaikan bertahap sampai dosis optimal
tercapai
3. Beta blocker dosis kecil bila tidak ada kontra indikasi,
dosis naik bertahap Bila dosis sudah optimal tetapi laju
nadi masih cepat (>70x/menit), dengan:
 Irama sinus, dapat ditambahkan Ivabradin mulai
dosis kecil 2x2,5mg, maksimal 2 x 5mg.
 Irama atrialfibrilasi
 Respons ventrikel cepat serta fraksi ejeksi
rendah, tetapi fungsi ginjal baik, berikan digoxin
dosis rumat 0,25mg pagi.
4. Mineralocorticoid Receptor Blocker (Aldosterone
Antagonist) dosis kecil bila tidak ada kontraindikasi.

CONGESTIVE HEART FAILURE


No. Dokumen No. Revisi Halaman
086/PPK/YMD 00 3/3

EDUKASI 1. Kepatuhan minum obat


2. Kepatuhan diet rendah garam, rehabilitasi jantung
3. Cara atasi apabila terjadi perburukan sesak nafas
4. Timbang berat badan dan lingkar perut
5. Kontrol tekanan darah, dan nadi
PROGNOSIS Ad vitam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
KEPUSTAKAAN 1. Anil Chandraker A. Heart Failure. In: Fauci A, Kasper D,
Braunwald E, Hauser S, Jameson J, Loscalzo J, editors.
Harrison’s Principles of Internal Medicine. 18 th ed. United
States of America; The McGraw-Hill Companies, 2012.
Chapter 234
2. Pangabean M. gagal jantung. Dalam: Alwi I, Setiati S,
Setiyohadi B, Simadibrata M, Sudoyo AW, editors. Buku
Ajar Ilmu penyakit dalam Jilid III Edisi IV. Jakarta: Interna
Publishing; 2006; Hal 1513-1514.
3. Alwi I, Salim S, Hidayat R, Kurniawan J, Tahapary D,
editors. Panduan Praktik Klinis Penatalaksanaan di Bidang
ilmu Penyakit Dalam. Indonesia. Interna Publishing. 2015.
P594-605.

Anda mungkin juga menyukai