PASIEN
RS KELUARGA KITA
JL. Raya PLP Curug No.8 Km.4 Curug-Tangerang
Telp. 021-59491011, Fax. 021 – 598 2788
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmatnya Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
dapat diselesaikan dengan tepat waktu sesuai dengan kubutuhan
RS.Keluarga Kita.
Pedoman Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) ini yang mulai
dipergunakan pada tahun 2018 meliputi sasaran keselamatan pasien,
standar pelayanan berfokus pasien, standar manajemen rumah sakit,
program nasional dan Integrasi pendidikan kesehatan dalam pelayanan di
rumah sakit.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun yang telah berjuang
untuk menyelesaikan standar ini dengan baik. Ucapan terima kasih juga kami
sampaikan kepada para kontributor yang telah memberikan masukan sangat
berharga.
Wartini , Skep
(Bagian Mut u)
KATA PENGANTAR.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN.
a. Nama Jabatan
b. Hasil Kerja.
c. Uraian Tugas.
d.Tanggung Jawab.
e. Wewenang.
f. Syarat Jabatan.
1. Laporan Harian.
2. Laporan Bulanan.
3. Laporan Tahunan..
BAB XIII PENUTUP
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT KELUARGA KITA
NOMOR …..
TENTANG
PEDOMAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit harus mampu bersaing agar pasien dan keluarganya merasa
aman nyaman dan puas terhadap pelayanan yang diterimanya. Salah satu
strategi yang paling tepat untuk mengimbangi hal tersebut adalah melalui
pendekatan mutu pelayanan yang harus dilaksanakan secara terpadu,
berkelanjutan dan menyeluruh sehingga masyarakat mendapatkan
kepuasan dan memenuhi harapannya.
B. TUJUAN
Tujuan Umum
Tercapainya kepuasan, harapan dan kebutuhan pasien terhadap pelayanan
rumah sakit.
Tujuan Khusus
5. Indikator klinik adalah suatu cara untuk menilai penampilan dari kegiatan
klinik yang terdiri dari :
2) Pelayanan laboratorium
3) Pelayanan radiologi
4) Prosedur bedah
3) Manajemen resiko
8) Manajemen keuangan
9) Pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat
menimbulkan masalah bagi keselamatan pasien, keluarga pasien dan
staf.
D. KEGIATAN PMKP
1. Clinical Pathway
Indikator Mutu Rumah Sakit Keluarga Kita dapat dibagi menjadi Indikator
Area Klinis, Manajerial dan Sasaran Keselamatan Pasien. Pengumpulan
data dilakukan dengan dengan cara survei dan data sekunder yang
disesuaikan dengan indikator mutu.
Tabel 1; Indikator Area Klinis
CARA
N INDIKATOR
PENILAIAN INDIKATOR PENGUMPULA
O MUTU
N DATA
1 Asesmen Angka kelengkapan pengisian Rekam Data sekunder
pasien Medik Pasien
Data sekunder
Angka pengisian Resume Medis
pasien pulang dalam 1x24 jam
Data Sekunder
Angka RM pasien yang double untuk
1 pasien Data Sekunder
CARA
INDIKATOR
NO PENILAIAN INDIKATOR PENGUMPULAN
MUTU
DATA
1 Pengadaan Angka persentase kekosongan Data sekunder
suplai serta obat dan alkes
obat penting
yang
dibutuhkan
secara rutin
2 Pelaporan Persentase limbah padat yang Data sekunder
kegiatan dikelola sesuai SPO
seperti yang Data sekunder
diatur UU dan
Peraturan
3 Manajemen Needle stick injury/ jumlah Data sekunder
risiko petugas tertusuk jarum
CARA
INDIKATOR
NO PENILAIAN INDIKATOR PENGUMPULAN
MUTU
DATA
1 Ketepatan Penerapan Identifikasi min. 2 Observasi
identifikasi parameter pada setiap proses
pasien dengan layanan dengan gelang
benar
2 Meningkatkan Persentase penerapan bukti Observasi
komunikasi komunikasi efektif/ penerapan
efektif Read Back
CARA
INDIKATOR
NO PENILAIAN INDIKATOR PENGUMPULA
MUTU
N DATA
1 Identifikasi Penerapan Identifikasi min. 2 observasi
pasien parameter pada setiap proses
layanan dengan gelang
2 Emergensi observasi
respon time Persentase kumulatif waktu yang
diperlukan sejak kedatangan
< 5 menit pasien gawat darurat sampai
dilayani dokter < 5 menit
3 Waktu Persentase waktu tunggu pasien observasi
tunggu rawat rawat jalan
jalan
4 Penundaan observasi
operasi Persentase delayed ketepatan
jadwal operasi elektif > 1 jam
rawat jalan
b. Manajemen risiko
Kontrak kerja sama adalah surat yang berisi perjanjian kerja antara dua pihak
yang digunakan untuk mengikat kedua pihak dalam bidang investasi sebuah
usaha. Surat kontrak ini memiliki kekuatan hukum apabila di kemudian hari
terdapat penyalahgunaan kontrak sesuai dengan sanksi yang termuat dalam
surat kontrak ini. Evaluasi kontrak kerjasama dievaluasi sekurang-kurangnya
satu bulan sebelum tanggal kontrak berakhir, dilakukan oleh bagian HRD
Rumah Sakit berdasarkan masukan dari unit terkait .
6. Rekrutmen calon karyawan adalah proses mencari dan menyeleksi
guna mendapatkan calon karyawan yang memenuhi kualifikasi dan
kompetensi. Calon karyawan kontrak yang direkrut harus memenuhi
kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan persyaratan pekerjaan yang telah
ditentukan.
7. Diklat PMKP
8. Program PMKP
Program PMKP dijalankan sesuai dengan buku program PMKP oleh masing-
masing unit kerja sesuai dengan pembagian yang telah dilakukan.
Pemecahan masalah
dan peningkatan
Gambar 2. 1. Siklus dan Proses Peningkatan PDCA
Dalam gambar 2.1 tersebut, pengidentifikasian masalah yang akan
dipecahkan dan pencarian sebab-sebabnya serta penetuan tindakan
koreksinya, harus selalu didasarkan pada fakta. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindarkan adanya unsur subyektivitas dan pengambilan keputusan
yang terlalu cepat serta keputusan yang bersifat emosional. Selain itu, untuk
memudahkan identifikasi masalah yang akan dipecahkan dan sebagai
patokan perbaikan selanjutnya perusahaan harus menetapkan standar
pelayanan.
Hubungan pengendalian kualitas pelayanan dengan peningkatan perbaikan
berdasarkan siklus P-D-C-A (Relationship between Control and Improvement
under P-D-C-A Cycle) diperlihatkan dalam gambar 2.
Follow-
up
Corrective
Action
Improvement
Pengendalian kualitas berdasarkan siklus P-D-C-A hanya dapat berfungsi jika
sistem informasi berjalan dengan baik dan siklus tersebut dapat dijabarkan
dalam enam langkah seperti diperlihatkan dalam Gambar 3.
(5) Menyelenggarakan
Pendidikan dan
Memeriksa akibat latihan
pelaksanaan (3)
(4)
Check
Melaksanakan Do
pekerjaan
Tujuan dan sasaran yang akan dicapai didasarkan pada kebijakan yang
ditetapkan. Penetapan sasaran tersebut ditentukan oleh Direktur Rumah
Sakit. Penetapan sasaran didasarkan pada data pendukung dan analisis
informasi.
Metode untuk mencapai tujuan yang dibuat dalam bentuk standar kerja.
Agar dapat dipahami oleh petugas terkait, dilakukan program pelatihan para
karyawan untuk memahami standar kerja dan program yang ditetapkan.
b. Kepuasan Pasien
c. Efisiensi
e. Keamanan Pasien
B. DEFINISI MUTU
C. DEFINISI INDIKATOR
Indikator adalah suatu cara untuk menilai penampilan kerja suatu kegiatan
dengan menggunakan instrumen. Indikator merupakan variabel yang
digunakan untuk memulai suatu perubahan.
1. Indikator yang ideal
Menurut WHO indikator yang ideal mempunyai 4 kriteria yaitu :
a. Sahih (Valid), yaitu benar-benar dapat dipakai untuk mengukur
aspek yang akan dinilai
b. Efficiency;
Kriteria yang digunakan harus dapat diukur dan dihitung untuk dapat menilai
indikator, sehingga dapat sebagai batas yang memisahkan antara mutu baik
dan mutu tidak baik.
6. Standar Yang Digunakan
a. Asesmen pasien
b. Pelayanan laboratorium
c. Pelayanan radiologi
d. Prosedur bedah
k. Riset klinis
g. Manajemen keuangan
Jenis Pelayanan:
E. METODOLOGI PENELITIAN
Metoda penelitian yang digunakan pada survey ini adalah Metoda Deskriptif
Analitik, penelitian Deskriptif Analitik ini dimaksudkan untuk mendapatkan
gambaran tentang mutu pelayanan Rumah Sakit Keluarga Kita.
Proses pengambilan data yang digunakan melalui observasi dan kuesioner,
untuk kuesioner pertanyaan tertulis dajukan kepada responden. Jawaban
diisi oleh responden sesuai dengan daftar isian yang diterima.
F. MATERI PENELITIAN
N
n=
---------------
Rumus menurut Taro Yamane: 1 + N (d)
²
n= jumlah sampel
N= jumlah populasi yang diketahui
d= presisi yang ditetapkan
Contoh:
Diketahui jumlah pasien rawat inap ada 109 orang dengan tingkat presisi
ditetapkan sebesar 10% , maka jumlah sampel yang akan diteliti adalah =
52,15311 .Maka jumlah sampel yang diteliti adalah 53 orang .Menurut
Surakhmad apabila populasi hanya mencapai 100 orang maka sedikitnya
diperlukan 50% dari populasi yang dijadikan sampel.
C. INDIKATOR MUTU
Indikator mutu Rumah Sakit Keluarga Kita meliputi indikator klinik, indikator
manajerial, indikator sasaran keselamatan pasien masing-masing bagian
yang berorientasi pada waktu dan berdasarkan pada efektifitas
(effectivenes), efisiensi (efficiency), keselamatan (safety) dan kelayakan
(appropriateness
D. STRATEGI
Perbaikan mutu yang telah dilakukan diinformasikan kepada staf dan dokter
antara lain melalui :
1. Rapat Staf
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT KELUARGA KITA
2.Lantai II, digunakan untuk Ruang Rawat Kelas III,II,I,I Utama dan VIP,
Ruang Diklat, Ruang SDM, Ruang Marketing, Ruang Akuntansi dan
Keuangan, Gudang Logistik dan Farmasi, Kantor Pimpinan dan Kantor Pusat
PT Cipta Kesehatan Mandiri
1. Lokasi
Rumah Sakit Keluarga Kita berlokasi di Jl. Raya PLP Curug Km. 4, RT 02/05,
Desa Sukabakti, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Banten.
2. Luas Lahan
Luas lahan Rumah Sakit Keluarga Kita adalah 2.101,70 M2.
3. Luas Bangunan
Bangunan fisik Rumah Sakit Keluarga Kita memiliki luas 1.518 M2. Terbagi
menjadi dua lantai
4. Fasilitas Pelayanan
RS Keluarga Kita memberikan beragam jenis pelayanan medis antara lain;
Pada akhir tahun 1960 JCAH tidak lagi hanya menentukan syarat minimal dan
essensial untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada di Rumah Sakit,
namun telah memacu Rumah Sakit agar memberikan mutu pelayanan yang
setinggi-tingginya sesuai dengan sumber daya yang ada. Untuk memenuhi
tuntutan yang baru ini antara tahun 1953-1965 standar akreditasi direvisi
enam kali, selanjutnya beberapa tahun sekali diadakan revisi.
Atas keberhasilan JCAH dalam meningkatkan mutu pelayanan, Pemerintah
Federal memberi pengakuan tertinggi dalam mengundangkan “Medicare
Act”. Undang-undang ini mengabsahkan akreditasi Rumah Sakit menurut
standar yang ditentukan oleh JCAH. Sejak saat itu Rumah Sakit yang tidak
diakreditasi oleh JCAH tidak dapat ikut program asuransi kesehatan
pemerintah federal (medicare), padahal asuransi di Amerika sangat
menentukan utilisasi Rumah Sakit karena hanya 9,3% biaya Rumah Sakit
berasal dari pembayaran langsung oleh pasien.
Sejak tahun 1979 JCAH membuat standar tambahan, yaitu agar dapat lulus
akreditasi suatu Rumah Sakit harus juga mempunyai program pengendalian
mutu yang dilaksanakan dengan baik.
Di Australia, Australian Council on Hospital Standards (ACHS) didirikan
dengan susah payah pada tahun 1971, namun sampai tahun 1981 badan ini
baru berhasil beroperasi dalam 3 Negara bagian. Tetapi lambat laun ACHS
dapat diterima kehadirannya dan diakui manfaatnya dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan sehingga sekarang kegiatan ACHS telah
mencakup semua negara bagian. Pelaksanaan peningkatan mutu di Australia
pada dasarnya hampir sama dengan di Amerika.
Di Indonesia langkah awal yang sangat mendasar dan terarah yang telah
dilakukan Departemen Kesehatan dalam rangka upaya peningkatan mutu
yaitu penetapan kelas Rumah Sakit pemerintah melalui Surat Keputusan
Menteri Kesehatan No.033/Birhup/1972. Secara umum telah ditetapkan
beberapa kriteria untuk tiap kelas Rumah Sakit A, B, C, an D. Kriteria ini
kemudian berkembang menjadi standar-standar. Kemudian dari tahun ke
tahun disusun berbagai standar baik menyangkut pelayanan, ketenagaan,
sarana dan prasarana untuk masing-masing kelas Rumah Sakit. Disamping
standar, Departemen Kesehatan juga mengeluarkan berbagai panduan
dalam rangka meningkatkan penampilan pelayanan Rumah Sakit.
TENTANG
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
BAB I
PENGORGANISASIAN
Pasal 1
BAB II
SISTEM MANAJEMEN DATA
Pasal 2
1. Rumah sakit mempunyai referensi yang dipergunakan untuk
meningkatkan mutu asuhan klinis dan proses kegiatan manajemen lebih
baik.
2. Komite medis dan komite keperawatan mempunyai referensi
peningkatan mutu asuhan klinis terkini.
3. Rumah sakit mempunyai regulasi sistem manajemen data program
PMKP yang terintegrasi.
4. Rumah sakit menyediakan teknologi, fasilitas, dan dukungan lain
untuk menerapkan sistem manajemen data di rumah sakit sesuai dengan
sumber daya yang ada di rumah sakit.
5. Rumah sakit telah melakukan pengumpulan data dan informasi
untuk mendukung asuhan pasien, manajemen rumah sakit, pengkajian
praktik profesional, serta program mutu dan keselamatan pasien secara
menyeluruh
6. Kumpulan data dan informasi disampaikan kepada badan di luar
rumah sakit sesuai dengan peraturan dan perundangan-undangan.
7. Rumah sakit berkontribusi terhadap database ekternal dengan
menjamin keamanan dan kerahasiaan.
BAB III
PELATIHAN PMKP
Pasal 3
Pasal 4
BAB V
PENGUKURAN MUTU
Pasal 5
Pasal 6
BAB VII
ANALISIS DATA
Pasal 7
BAB VIII
VALIDASI DATA
Pasal 8
BAB IX
MANAJEMEN RISIKO
Pasal 9
1. Rumah sakit mempunyai program manajemen risiko
2. Rumah sakit mempunyai da ar risiko di ngkat rumah sakit
3. Rumah sakit telah membuat strategi untuk mengurangi risiko yang
ada,
4. Rumah Sakit telah melakukan analisis efek modus kegagalan / FMEA
setahun sekali pada proses berisiko tinggi yang diprioritaskan.
5. Rumah sakit telah melaksanakan tindak lanjut hasil analisis modus
dampak kegagalan (FMEA).
BAB IX
MONITORING DAN EVALUASI
Pasal 9
adalah nilai K A S I H
a. K omitmen
c. S inergi
d. I ntegritas
”KAMI PEDULI”
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT KELUARGA KITA
LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR UTAMA PT. CIPTA KESEHATAN MANDIRI
NOMOR : 06/CKM/SK/VIII/2019
STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT KELUARGA KITA
GOVERNING BOARD
DIREKTUR
WAKIL DIREKTUR
SPI
MANAJER MANAJER MANAJER
MEDIS DAN KEPERAWATAN UMUM DAN SUMBER DAYA MANUSIA KEUANGAN DAN ADMINISTRASI
Tangerang, 8
Agustus 2019
Trisna Wijaya
Direktur Utama
KETERANGAN/PENGERTIAN.
A. Unit Struktural
1. Direktur
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di RS Keluarga Kita
2. Manager
Adalah pejabat yang membantu Direktur dalam melaksanakan tugas dan
tanggungjawabnya sesuai dengan bidang masing – masing, yaitu
a. Medis : membantu direktur dalam bidang
b. pelayanan medis
c. Pelayanan keperawatan
d. Pelayanan Penunjang Medis : membantu direktur dalam
bidang penunjang medis yaitu, Unit Radiologi, Unit Laboratorium,
Unit Gizi, Unit Farmasi, Umit Rekam Medis
e. Pelayanan SDM dan Umum : membantu direktur dalam bidang
umum
f. Pelayanan Keuangan dan Logistik : membantu direktur dalam
keuangan dan logistik
g. Pemasaran Membantu direktur dalam Pemasaran, Komplain
dan Pelayanan Perusahaan, Asuransi.
3.Supervisi
Unit Kerja adalah suatu wadah struktural yang terdiri dari tenaga ahli
atau profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari rumah sakit baik berfungsi pelayanan maupun pendukung
operasional diberi istilah Unit dan divisi pendukung yang diberi istilah
Bagian. Seluruh Unit dibawah tanggungjawab Manager Medis dan seluruh
Bagian dibawah tanggungjawab Manager Umum Keuangan.Unit Kerja dapat
bertanggungjawab atas satu atau lebih Sub Unit Kerja. Berikut adalah daftar
Unit Kerja :
1. Unit Rawat Jalan.
2. Unit Rawat Inap Ibu
3. Unit Rawat Inap Umum
4. Unit Rawat Inap Anak
5. Unit Rawat Jalan.
6. Unit Kamar Operasi.
7. Unit Farmasi.
a. Unit Laboratorium.
b. Unit Radiologi.
c. Unit Gizi
d. Unit Rekam Medik
e. Bagian Sekertariat
f. Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum
g. Bagian Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit.
h. Bagian Keuangan, Akuntansi Dan Inventory
i. Bagian Pemasaran. Layanan Perusahaan & Asuransi
j. Bagian Humas.
k. Unit Kerja Outsourcing: Cleaning Service, Taman
Panitia
Adalah wadah non struktural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
dibentuk untuk bertanggungjawab terhadap bidang tertentu dalam
rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit
Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien.
Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Panitia Rekam Medik.
Panitia Farmasi dan Therapi.
Panitia Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI PMKP RS KELUARGA KITA
Ketua PMKP
Sekretaris
SUB KOMITE
MANAJEMEN
PENGORGANISASIAN
Persyaratan :
1. Pendidikan minimal S-1 keperawatan dan
yang bekerja di Rumah Sakit Keluarga Kita.
2. Mempunyai minat dan bakat dibidang
manajemen
3. Mengerti dan bertangung jawab dalam
tugasnya
4. Dapat bekerjasama dengan Tim
Kedudukan : Secara administratif bertangung jawab kepada Direktur
5. Uraian tugas :
Wewenang :
Tanggung Jawab :
c) Kualifikasi :
1. Wewenang :
2. Tanggung Jawab :
1) Keluarga Kita
5) Uraian Tugas :
a. Memin
ta laporan pelaksanaan pemantauan program indikator mutu penjaminan
mutu dari unit kerja terkait
b. Tanggung Jawab :
4) Uraian Tugas :
5) Wewenang :
6) Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap pemantauan Program Keselamatan
Pasien
5. Keselamatan Pasien
3.Kualifikasi :
5. Uraian Tugas :
3) M
embuat matrik teknis dan metodologi pemantauan indikator manajemen
resiko
1.Wewenang :
2.Tanggung Jawab :
3. Kualifikasi :
1) Pendidikan minimal D-3 dan S-1 yang bekerja di Rumah Sakit Umum
Keluarga Kita
5. Uraian Tugas :
3)Meminta data dan informasi yang berhubungan dengan mutu unit kerja di
lingkungan Rumah Sakit Umum Keluarga Kita.
7. Tanggung Jawab :
a. Ketua tim mutu dan ketua tim keselamatan pasien adalah orang yang
berbeda
b. Ketua tim keselamatan pasien merupakan bagiam dari tim mutu Laporan
keselamatan pasien dibahas bersama-sama dengan tim mutu RS, dalam
suatu rapat integrasi antara tim Mutu dan tim Keselamatan Pasien.
2. Hubungan antara Mutu dengan Tim Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
a. Ketua tim mutu dan ketua tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
adalah orang yang berbeda
B. MEKANISME KERJA
1. Penanggung Jawab
Bagian mutu Rumah Keluarga Kita bertanggung jawab atas pegelolaan mutu
rumah sakit.
2. Indikator Mutu
Data yang divalidasi adalah data dari indikator mutu klinik. Elemen penting
dari validasi data yang terpercaya mencakup sebagai berikut :
a. Validasi data dilakukan orang kedua yang tidak terlibat
dengan pengumpulan data sebelumya dengan cara menelusuri ke lapangan
untuk melihat bagaimana data dikumpulkan dan dicatat apabila diperlukan
5. Analisa Data
4 KKPRS
5 PPIRS
D3
Keperawatan
IPCN : Herlina
6 KK3RS
2.Sekretaris PMKP
c.Memiliki dedikasi yang tinggi dan bersosialisasi sehngga dapat bekerja baik
dan profesional
2.Anggota PMKP
2. Rapat PMKP
a. Rapat Rutin PMKP setiap Bulan
b. Rapat PMKP setiap 3 bulan/Tri wulan
c. Rapat PMKP Tahunan
BAB XII
PELAPORAN
G. Laporan
a. Disusun oleh staf mutu dan risiko klinis dan
manajerial disampaikan ke Bagian Mutu dan risiko untuk dikoreksi serta
dibuatkan analisa dan saran untuk perbaikan.
b. Bagian mutu menyampaikan laporan yang
telah dikoreksi tersebut ke kepada direktur rumah sakit.
c. Laporan tersebut disusun dalam format
laporan Standar Mutu yang telah ditentukan
d. Direktur rumah sakit beserta Bagian
Mutu/staf memimpin rapat mutu setiap bulan dan membahas hasil evaluasi
dan penilaian indikator mutu serta menentukan prioritas indikator mutu
yang akan diperbaiki.
e. Hasil tersebut di atas akan disampaikan
kembali ke masing-masing bagian untuk ditindak lanjuti melalui PDCA, usul
saran perbaikan.
f. Sistem pelaporan Standar Mutu
dilaksanakan setiap triwulan kepada Direktur.
staf mutu
Supervis
Bagian mutu
or PT Citra
;analisa,usul,saran
Data Indikator ,validasi Direktu Kesehat
perbaikan dan
Mutu data, r an
validasi data bila
perbaika Mandiri
diperlukan
n
unit kerja
Tinda
k
Rapat
lanju
t
C. Laporan Bulanan
Pelaporan Indikator mutu Tri wulan dilakukan oleh bagian mutu setap awal
bulan setelah hasill indikator mutu di rekap , kemudian di cek dan dubuat
dalam bentuk grafik line dan rencana tindak lanjut sesuai dengan PDSA.Bila
sudah selesai di kirim ke direktur RS Keluarga Kita.
E.Laporan Tahunan.
Laporan tahunan Indikator mutu dilakukan oleh bagian mutu setiap akhir
tahun setelah hasill indikator mutu di rekap , kemudian di cek dan dubuat
dalam bentuk grafik line dan rencana tindak lanjut sesuai dengan PDSA.Bila
sudah selesai di kirim ke direktur RS Keluarga Kita.
BULAN :
Period TANGGAL
N TARGE e
O INDIKATOR T analisi
JML
s persentase
NO INDIKATOR PERIODE TARGET JAN FEB MAR APRL DST JML PROSENTASE
MUTU ANALISA 3 /%
BLN
LAPORAN REKAP INDIKATOR MUTU UNIT
Mengetahui
Wartini,Skep
PJ Mutu
ANALISA
UPAYA PERBAIKAN
MASALAH ANALISA SEBAB MASALAN PIC
PLAN DO CHECK ACTION
,
BAB XIII
PENUTUP
Direktur