Anda di halaman 1dari 3

RENJATAN ANAFILAKSIS

No. Dokumen: Revisi: Halaman:


040/PPK/YANMED 00 1

Ditetapkan:
PANDUAN Tanggal Terbit: Direktur
PRAKTEK KLINIK
2 Juni 2013
Dr. Jocelyn Adrianto, MARS

Keadaan gawat darurat yang ditandai dengan hipotensi/penurunan tekanan


PENGERTIAN darah sistolik < 90mmHg akibat respons hipersensitivitas tipe I (adanya reaksi
antigen dengan antibody Ig E)
Timbul kemerahan disertai gatal dan bengkak pada bagian kulit stelah
ANAMNESIS
menggunakan obat atau makanan, bersin-bersin , kecemasan, mual muntah.
Kedaan umum tKulit atau jaringan mukosa kemerahan disertai papul eritem
PEMERIKSAAN
dengan sesak napas atau tekanan darah rendah. Pruritus, oedem pada mukosa
FISIK
atau bibir.
Hipotensi, takikardi, akral dingin, oliguria yang dapat disertai gejala klinis
lain berupa:
a. Reaksi sistemik ringan: rasa geli/gatal serta hangat, rasa penuh di mulut
dan tenggorokan, hidung tersumbat dan terjadi edema di sekitar mata,
kulit gatal, mata berair, bersin-bersin, onset biasanya 2 jam setelah
KRITERIA
paparan antigen
DIAGNOSIS
b. Reaksi sistemik sedang: seperti reaksi sistemik ringan, ditambah spasme
bronkus dan atau edema saluran napas, sesak, batuk, mengi, angioedema,
urtikaria menyeluruh, mual, muntah, gatal, badan terasa hangat, gelisah,
onset seperti reaksi anafilaktik ringan
RENJATAN ANAFILAKSIS

No. Dokumen: Revisi: Halaman:


040/PPK/YANMED 00 2

Ditetapkan:
PANDUAN Tanggal Terbit: Direktur
PRAKTEK KLINIK
2 Juni 2013
Dr. Jocelyn Adrianto, MARS

c. Reaksi sistemik berat: terjadi mendadak, seperti reaksi sistemik ringan dan
sedang yang bertambah berat. Spasme bronkus, edema laring, suara serak,
stridor, sesak napas, sianosis, henti napas. Edema dan hipermotilitas
saluran cerna sehingga sakit menelan, kejang perut, diare dan muntah.
Kejang uterus, kejang umum. Gangguan kardiovaskular, aritmia jantung,
koma.
DIAGNOSIS
Renjatan kardiogenik, renjatan hipovolemik
BANDING
PEMERIKSAAN
Darah rutin, ureum, kreatinin, elektrolit, analisa gas darah, EKG
PENUNJANG
1. Untuk renjatan:
a. Adrenalin larutan 1:1000 0.3-0.5 ml subkutan/ intramuscular pada
lengan atas atau paha. Bila renjatan anafilaksis disebabkan oleh
sengatan serangga berikan suntikan adrenalin kedua 0.1-0.3 ml pada
tempat sengatan kecuali bila sengatan di kepala, leher, tangan dan
TERAPI kaki. Terapi dapat dilanjutkan dengan infuse adrenalin 1 ml (1mg)
dalam dekstrosa 5% 250cc dimulai dengan kecepatan 1 ug/menit dapat
ditingkatkan sampai 4ug/menit sesuai keadaan tekanan darah. Hati-
hati pada orang tua dengan kelainan jantung atau gangguan
kardiovaskuler lainnya.
RENJATAN ANAFILAKSIS

No. Dokumen: Revisi: Halaman:


040/PPK/YANMED 00 3

Ditetapkan:
PANDUAN Tanggal Terbit: Direktur
PRAKTEK KLINIK
2 Juni 2013
Dr. Jocelyn Adrianto, MARS

b. Pasang tourniquet proksimal dari suntikan atau sengatan serangga,


dilonggarkan 1-2 menit setiap 10 menit
c. Oksigen bila sesak, mengi, sianosis 3-5 l/menit dengan sungkup atau
kanul nasal
d. Antihistamin intravena, intramuscular atau oral
e. Rawat pasien di ICU bila dengan tindakan di atas tidak membaik,
dilanjutkan dengan terapi:
1) IVFD Dekstrosa 5% dalam 0.45% NaCl 2-3 l m2/ permukaan tubuh
2) Dopamin 0.3-1.2 mg/kgBB/jam bila tekanan darah tidak membaik
3) Kortikosteroid 7-10mg hidrokortison/kgBB intravena dilanjutkan 5
mg/kgBB tiap 6 jam, yang dihentikan setelah 72 jam.
f. Bila disertai spasme bronkus maka pasien diberikan inhalasi beta 2
agonis. Jika spasme bronkus menetap aminofilin 4-6 mg/kgBB
dilarutkan dalam NaCl 0.9% 10 ml diberikan perlahan-lahan dalam 20
menit, bila perlu dilanjutkan dengan infuse aminofilin 0.2-1.2
mg/kgBB/jam.
g. Bila disertai edema hebat saluran napas atas maka pasien dilakukan
intubasi dan trakeostomi
h. Pemantauan paling sedikit 24 jam

EDUKASI Menghindari bahan atau makanan yang menimbulkan reaksi

PROGNOSIS Tergantung organ yang terlibat dan beratnya gejala

KEPUSTAKAAN Panduan Pelayanan Medik, PAPDI, 2009

Anda mungkin juga menyukai