INTERNSIP
Disusun Oleh :
dr. Yenti
Pembimbing :
Pendamping :
dr. Azharul Yusri, Sp.OG
dr. Aisah Bee
2017
KATA PENGANTAR
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan laporan kasus ini. Penyusun sadar bahwa
dalam laporan kasus ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan,
untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
agar dalam masa berikutnya dapat lebih baik lagi.
Penulis
Yenti
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 22
LAPORAN KASUS
............................................................................................ 15
STATUS PASIEN
I. Identitas
Nama : Ny. S
Umur : 44 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status pernikahan : Sudah menikah
Agama : Islam
Alamat : Jl. Rintis Gang Rambutan
Pekerjaan : IRT
Tanggal Masuk : 13 Oktober 2017
No. RM : 06.98.37
II. Anamnesis
Keluhan Utama :
Pasien datang dengan keluhan badan lemah
Riwayat Penyakit Sekarang :
- Badan lemah dirasakan 2 jam Sebelum masuk rumah
sakit.
- Pasien Tidak selera makan 4 hari ini dan hanya makan
1 sendok nasi.
- Pasien juga mengeluh nyeri Ulu hati + 4 hari ini
- Buang air kecil (BAK) seperti air teh atau pekat.
- Pasien sudah satu bulan mengkonsumsi obat tyroid.
- Perut juga mengeluh mata kuning 1 bulan ini
- Mual dan muntah ada
- Pasien juga mengeluhkan Jantung sering berdebar-
debar
Riwayat Penyakit Dahulu :
Struma nodul toksik
Riwayat Pengguanaan Obat:
- PTU 3x100 mg
- Propanolol 1x100 mg
- Cetirizin 2x10 mg
V. Diagnosis Kerja
VII. Penatalaksanaan
IVFD Rl 20 gtt/menit
Curvit 3x1
Urdefalk 3x250 mg
Paracetamol 3x500 mg
PTU 3x100 mg
Propanolol 3x10 mg
VIII. Prognosis
Ad bonam
Follow Up
PENDAHULUAN
2. Tiroidektomi
Prinsip umum: Operasi baru dikerjakan kalau keadaan pasien
eutiroid, klinis maupun biokimiawi. Operasi dilakukan dengan
tirodektomi subtotal dupleks mensisakan jaringan seujung ibu jari, atau
lobektomi total termasuk ismus dan tiroidektomi subtotal lobus lain.
Komplikasi masih terjadi di tangan ahli sekalipun, meskipun mortalitas
rendah. Setiap pasien pascaoperasi perlu dipantau apakah terjadi remisi,
hipotiroidisme atau residif.
3. Iodium radioaktif (radio active iodium - RAI)
Untuk menghindari krisis tiroid lebih baik pasien disiapkan
dengan OAT menjadi eutiroid, meskipun pengobatan tidak mempengaruhi
hasil akhir pengobatan RAI. Dosis RAI berbeda-beda, ada yang bertahap
untuk membuat eutiroid tanpa hipotiroidisme, ada yang langsung dengan
dosis besar untuk mencapai hipotiroidisme kemudian ditambah tiroksin
sebagai subsitusi. Kekhawatitan bahwa radiasi menyebakan karsinoma,
leukimia, tidak terbukti. Dan satu-satunya kontra indikasi ialah graviditas.
Komplikasi ringan kadang terjadi tiroiditis sepintas.