Anda di halaman 1dari 21

TUGAS REFERAT

Hyaline Membrane Disease dan


Aspek Radiologisnya
DISUSUN OLEH : CELINE (406162058)
PEMBIMBING : DR. HERMAN W.H, SP.RAD
KEPANITERAAN KLINIK ILMU RADIOLOGI

RUMAH SAKIT ROYAL TARUMA

PERIODE 22 OKTOBER – 24 NOVEMBER 2018

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TARUMANAGARA

JAKARTA

2018
Pendahuluan
Hyaline Membrane Disease (HMD) atau Respiratory Distress
Syndrome (RDS)
Merupakan sindrom gawat napas yang disebabkan defisiensi surfaktan terutama pada bayi
kurang bulan (BKB)
Persentase kejadian RDS :
◦ 5-10% pada BKB
◦ 50% pada bayi dengan berat 500-1500 gram
◦ 60-80% pada bayi yang lahir usia kehamilan <28 minggu
◦ 15-30% pada bayi antara 32-36 minggu
◦ *jarang sekali ditemukan pada bayi yang cukup bulan
Pendahuluan
Sering juga terjadi pada bayi yang lahir dari ibu yang menderita gangguan
perfusi darah uterus selama kehamilan  diabetes, hipertensi, hipotensi, sectio
cesarea & perdarahan antepartum
Tingginya kejadian  penting untuk memahami modalitas diagnosis RDS 
salah satunya radiologi  diagnosis tepat  tatalaksana tepat  cegah
komplikasi
Hyaline Membrane Disease
Hyaline Membrane Disease (HMD) atau Respiratory Distress Syndrome (RDS)  gangguan
napas pada bayi baru lahir yang terjadi segera atau beberapa saat setelah lahir dan menetap
atau menjadi progresif dalam 48-96 jam pertama kehidupan
Terjadi pada BKB (< 37 minggu), BBLR (<2500 gr)
Etiologi  kurangnya surfactant (surfaktan)  diproduksi sejak UK 34 minggu
Selain itu, BKB  alveoli masih kecil & dinding thorax lemah  kesulitan berkembang  kolaps
alveoli  paru-paru menjadi kaku  (compliance) menurun 25% dari normal, pernafasan
menjadi berat, shunting intrapulmonal meningkat  hipoksemia berat, hipoventilasi  asidosis
respiratorik
Surfaktan mengandung 90% fosfolipid dan 10% protein  lipoprotein  menurunkan tegangan
permukaan & menjaga agar alveoli tetap mengembang
Hyaline Membrane Disease
Klasifikasi Frekuensi Nafas Gejala tambahan gangguan napas
Gangguan nafas  60 kali/menit DENGAN Sianosis sentral DAN tarikan dinding dada atau
berat merintih saat ekspirasi
ATAU > 90 DENGAN Sianosis sentral ATAU tarikan dinding dada ATAU
kali/menit merintih saat ekspirasi
ATAU < 30 DENGAN atau TANPA Gejala lain dari gangguan napas
kali/menit
Gangguan nafas 60 – 90 kali/menit DENGAN Tarikan dinding dada ATAU merintih saat ekspirasi.
sedang tetapi Sianosis sentral

TANPA
ATAU > 90 TANPA Tarikan dinding dada atau merintih saat ekspirasi atau
kali/menit sianosis sentral
Gangguan napas 60 – 90 kali/menit TANPA Tarikan dinding dada atau merintih saat ekspirasi atau
ringan sianosis sentral
Kelainan jantung 60 – 90 kali/menit DENGAN Sianosis sentral
kongenital Tetapi
TANPA Tarikan dinding dada atau merintih
Evaluasi Gawat Napas dengan Skor Downes

Total Diagnosis
1-3 Sesak nafas ringan
4-5 Sesak nafas sedang
≥6 Sesak nafas berat
Faktor Risiko HMD
Bayi kurang bulan (BKB)

Kegawatan neonatal seperti


• Kehilangan darah perinatal, aspirasi mekonium, pneumotoraks akibat resusitasi, dll

Bayi dari ibu diabetes mellitus.


• Terjadi keterlambatan pematangan paru sehingga terjadi distress respirasi

Bayi lahir dengan operasi sesar


• Terlambatnya absorpsi cairan paru (Transient Tachypnea of Newborn)

Bayi yang lahir dari ibu yang menderita demam, ketuban pecah dini
• Terjadi pneumonia bakterialis atau sepsis
DIAGNOSIS HMD
Anamnesis PF PP

• Riwayat kurang • 24 jam pertama • Foto thorax


bulan • Sesak, RR > • Lab darah
• Riwayat 60x/menit atau
persalinan <30x/menit
dengan gawat • Grunting
janin • Retraksi dinding
• Riwayat dada
persalinan SC • Sianosis
• Riwayat • Tanda
keluarga prematuritas
Radiologi HMD
Posisi AP dan lateral
Gambaran :
◦ Penurunan pengembangan paru
◦ Konsolidasi keseluruhan yang simetris bergantung pada derajat beratnya penyakit
◦ Air bronchogram  gambaran radiolusen (udara) dalam bronkus diantara opasitas jaringan sekitar
◦ Retikulogranular yang difus bilateral  alveoli yang kolaps, transudasi cairan dari kapler ke interstitial,
dan distensi bronkiolus oleh udara
Radiologi HMD
Berdasarkan tingkat keparahannya dibagi menjadi,
• Ringan
Derajat 1 • kadang normal atau gambaran retikulogranuler, homogen tidak ada
air bronchogram

• Ringan-sedang
Derajat 2
• 1 + air bronchogram. Gambaran air bronchogram

• Sedang-berat
Derajat 3
• 2 + batas jantung-paru kabur

• Berat
Derajat 4
• 3 + white lung
Radiologis HMD

Derajat 2  Ringan-sedang
◦ Gambaran retikulogranuler +
air bronchogram
Radiologis HMD

Derajat 3  Sedang-Berat
◦ Gambaran retikulogranuler +
air bronchogram + batas
jantung paru kabur
Radiologis HMD

Derajat 4  Berat
◦ Gambaran retikulogranuler +
air bronchogram + batas
jantung paru kabur + white
lung
Pemeriksaan Laboratorium HMD
Darah perifer lengkap  tanda-tanda infeksi
Analisa gas darah (AGD)  hipoksemia, asidemia yang berupa
metabolik, respiratorik atau kombinasi, dan saturasi oksigen yang
tidak normal (PaO2 kurang dari 50 mmHg, PaCO2 kurang dari 60
mmHg, saturasi oksigen 92% – 94%, pH 7,31 – 7,45)
TATALAKSANA HMD
Gangguan Nafas Ringan Gangguan Nafas Sedang Gangguan Nafas Berat

• Amati bayi setiap 2-6 • O2 2-3 lpm nasal, bila  Siapkan rujukan ke RS
jam masih sesak O2 4-5 lpm Rujukan
• Beri ASI bila mampu sungkup  Stabilisasi sebelum
menghisap • Puasa merujuk
• Hentikkan O2 bila RR • Antibiotika untuk  Rujukan disertai
30-60x/m kemungkinan ebsar petugas yg mahir
• Amati tanda sepsis atau sepsis resusitasi
perburukan gangguan  Perhatikan Jalan napas
nafas dan Oksigenasi selama
transportasi
TERAPI HMD
1. Ventilasi
2. Sirkulasi
3. Koreksi asidosis
4. Jaga kehangatan suhu bayi sekitar 36,5°C – 36,8°C (suhu aksiler) untuk mencegah
vasokonstriksi perifer
5. Langkah selanjutnya untuk mencari penyebab distres respirasi
6. Terapi pemberian surfaktan
7. Bila tidak tersedia fasilitas NICU segera rujuk ke rumah sakit yang tersedia NICU Pemantauan
KOMPLIKASI HMD
1. Patent Ductus Arteriosus
2. Haemorrhagic Pulmonary Edema
3. Pulmonary Interstitial Emphysema
4. Infeksi
5. Perdarahan intracranial dan leukomalasia periventrikuler
PROGNOSIS HMD
Sangat bergantung pada BBL dan usia kehamilan
◦ Berbanding terbalik dengan kemungkinan timbulnya penyulit
Prognosis baik bila gangguan napas akut dan tidak berhubungan
dengan keadaan hipoksemi yang lama
KESIMPULAN
Pemeriksaan penunjang radiologis berupa radiografi konvensional
Pada gambaran radiologis posisi AP dan lateral menunjukkan gambaran
retikulogranular yang difus bilateral atau gambaran air bronchogram dan paru
yang tidak berkembang
HMD terdiri dari derajat 1 (ringan), derajat 2 (ringan-sedang), derajat 3 (sedang-
berat) dan derajat 4 (berat)
Setelah diagnosis HMD ditegakkan maka terapi dapat segera dilakukan. Dengan
demikian, dapat mengurangi adanya perjalanan penyakit lebih lanjut menjadi
komplikasi sehingga mengurangi angka mortalitas neonatus

Anda mungkin juga menyukai