HIPERBILIRUBINEMIA
Disusun Oleh :
dr. Mediani Nurdianty Sari
1. IKTERUS FISIOLOGIS
Ikterus yang timbul pada hari ke 2-3
Ikterus tampak jelas pada hari ke 5 dan 6 dan menghilang pada hari ke 10
2. IKTERUS PATOLOGIS
Riwayat keluarga
Ibu pasien mengatakan bahwa anak keduanya juga mengalami hal serupa.
Riwayat kehamilan
Selama kehamilan, ibu dikatakan tidak ada keluhan dan tidak ada tanda-tanda
kelainan. Kehamilan ini adalah kehamilan keempat ibu pasien. Ibu pasien rutin
melakukan ANC di bidan setiap bulan. USG pada usia kehamilan 4 & 7 bulan di
dr. Sp. OG. Umur kehamilan 9 bulan. Nyeri BAK disangkal, keputihan disangkal,
gerak anak terasa baik. Riwayat penyakit Ibu seperti tekanan darah tinggi,
kencing manis, penyakit jantung, dan asma tidak ada. Ibu pasien tidak
menggunakan obat-obatan kecuali yang diberikan dibidan.
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum : Tampak sakit sedang
• Kesadaran : Komposmentis
• GCS : E4 V5 M6
• Nadi : 115x/menit
• Napas : 26x/menit
• Suhu : 36,5 oC
• Tinggi Badan : 48 cm
• Berat badan : 2800 gram
Status Generalisata
• Kepala : Normocephali, UUB datar.
• Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (+/+), pupil bulat isokor 2mm/2mm,
refleks cahaya (+/+)
Telinga : Bentuk normal simetris, secret (-/-), nyeri tekan (-/-)
Hidung : Napas cuping hidung (-), keluar cairan (-)
Leher :Pembesaran KGB (-), benjolan (-)
Toraks
• Pulmo :
• Inspeksi : bentuk dinding dada simetris, ukuran normal, pergerakan dinding dada simetris, retraksi sela iga (-),.
• Palpasi : Pergerakan dinding dada simetris
• Perkusi : sonor pada kedua lapang atas, tengah dan bawah paru.
• Auskultasi : Suara nafas vesikuler pada lapangan paru kanan dan kiri, wheezing -/-, ronkhi (-/-), stridor (-/-)
Cor : BJ I – II regular, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
• Inspeksi : Distended (-)
• Auskultasi : bising usus (+) normal
• Perkusi : timpani
• Palpasi : Hepar tidak teraba, Lien tidak teraba, turgor N
Ekstremitas : akral hangat (+), edema (-), sianosis (-), deformitas (-), Kramer V
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSIS KERJA
Hiperbilirubinemia
PENATALAKSANAAN
• Rencana Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah lengkap dan bilirubin
• Rencana Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
– IVFD D10% 8 tetes mikro
– Pasien dan keluarga diberi edukasi mengenai
penyakit yang diderita pasien dan
penatalaksanaannya.
– Fototerapi 2x24 jam
– ASI diberikan setiap 2 jam
PROGNOSIS
• Quo Ad Vitam : Dubia Ad bonam
• Quo Ad functionam : Dubia Ad bonam
• Quo Ad sanationam : Dubia Ad bonam
PEMBAHASAN
TEORI KASUS
• Ikterus merupakan deskolorasi kuning • Pasien berusia 4 hari
pada kulit, membran mukosa, dan
sklera akibat peningkatan kadar dengan keluhan badan
bilirubin dalam darah.Warna kuning
tersebut tampak pada sklera, membran kuning sejak 1 hari yang lalu
mukosa, wajah, frenulum, palmar dimulai dari wajah hingga ke
creases, yang meluas sesuai arah
sefalokaudal ke dada, perut, kemudian seluruh tubuh, ibu pasien
ekstremitas. mengatakan bahwa ASI
• Ikterus fisiologis timbul pada hari ke 2-
3, tidak mempunyai dasar patologis yang diberikan kepada
• Faktor yang mempengaruhi ikterus pasien sangatlah kurang,
salah satunya adalah rendahnya asupan
ASI karena ASI yang sedikit
keluarnya.
TEORI KASUS
• Jika ikterus dari wajah hingga • Pada pemeriksaan fisik
telapak tangan dan telapak kaki ditemukan sklera ikterik dan
termasuk Kramer V, dan perkiraan Kramer V, lain- lain dalam batas
bilirubin pada aterm > 15 mg/dL normal
• Pemeriksaan bilirubin serum • Pemeriksaan penunjang
merupakan baku emas penegakan didapatkan bilirubin total 22
diagnosis ikterus serta untuk mg/dL, lain-lain dalam batas
menentukan perlunya intervensi normal
lebih lanjut. Umumnya yang
diperiksa adalah bilirubin total
dengan nilai normal 0-1 mg/dL
TEORI KASUS
• Pemberian cairan dengan dosis rumatan Terapi yang diberikan adalah:
• Indikasi terapi sinar salah satunya
adalah bayi cukup bulan dengan kadar • IVFD D10% 8 tetes mikro
bilirubin >15 mg/dL. Lama terapi sinar
adalah selama 24 jam terus-menerus, • Fototerapi 2x24 jam
istirahat 12 jam, bila perlu dapat • ASI diberikan setiap 2 jam
diberikan dosis kedua selama 24 jam.
• Pemberian ASI dilakukan tiap 2-3 jam
DAFTAR PUSTAKA
•
• Richard E., et al. 2003. Nelson Textbook of Pediatrics 17th ed. Philadelpia: WB Saunders Company.
• Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1985.
• ”Perinatologi”, dalam: Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak jilid 2. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia,
• American Academy of Pediatrics. 2004. Clinical Practice Guideline. Management of hyperbilirubinemia in the
newborn infant 35 or more weeks of gestation. Pediatrics 114:297316.
• WHO. 2003. Managing newborn problems:a guide for doctors, nurses, and midwives. Departement of
Reproductive Health and Research. Geneva: World Health Organization.
• Martin CR, Cloherty JP. 2004. Neonatal Hyperbilirubinemia. In: Cloherty JP, Eichenwald EC, Stark AR, editors.
Manual of Neonatal Care, 5th edition. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.
• Hamid, H.A. 2000. “Ikterus Neonatorum”, dalam: Suraatmaja, S., Soetjiningsih (eds), Pedoman Diagnosis dan Terapi
Ilmu Kesehatan Anak RSUP Sanglah, Denpasar, cetakan II, Lab/SMF Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran
UNUD/RSUP Sanglah.
• Kosim, M.S., Santosa, G.I., dkk. 2004. Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak, edisi I, Ikatan Dokter Anak
Indonesia, Jakarta, hal.296-300, 61-63.