PERDARAHAN SUBKONJUNGTIVA
Pembimbing :
dr. Agah Gadjali, SpM
dr. Gartati Ismail, SpM
dr. Henry A Wibowo, SpM
dr. H. Hermansyah, SpM
dr. Mustafa K Shahab, SpM
Disusun oleh :
Miftahul Choir (1102010165)
I. Identitas
Nama : TN. MM
Umur : 23 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Tanggal Lahir : 11 Mei 1993
Suku Bangsa : Jawa
Agama : Islam
Pekerjaan : Anggota Brimob
Status : Belum menikah
Alamat : Kelurahan Baru Pasar Rebo
Jakarta Timur
Tanggal Pemeriksaan : 24 Oktober 2017
II. Anamnesis
Keluhan Utama:
Mata kanan merah sejak 7 hari SMRS
Keluhan Tambahan:
Mata kanan terasa nyeri
OD OS
Normal ke segala arah : Normal ke segala arah:
Mekanisme muscular
- ODS
OD OS
Mekanisme muscular Normal ke segala arah :
sentral
Kornea
Jernih
Ulkus (-)
Jernih
Ulkus (-) sentral
Iris Kripte (+) Infiltrate (-)
Sikatriks (-)
Infiltrate (-)
Sikatriks (-) Kripte (+)
Bilik mata depan Bulat jernih berada di Bulat jernih berada di
Sinekia (-) sentral
Kripte (+)
sentral
Kripte (+)
Sinekia (-)
Iris
Sinekia (-) Sinekia (-)
Pupil bulat, diameter
Pupil
3mm, letak bulat, diameter 3mm,
bulat, diameter 3mm, letak bulat, diameter 3mm,
sentral, letak sentral,
sentral, letak sentral,
Jernih Jernih
Lensa Shadow test (-) Shadow test (-)
Tidak dievaluasi Tidak dievaluasi
Vitreus
Lensa Fundus
Jernih Tidak dievaluasi Tidak dievaluasi Jernih
Shadow test (-) Shadow test (-)
Vitreus Tidak dievaluasi Tidak dievaluasi
VI. Diagnosis
Kerja:
Perdarahan subkonjungtiva e.c benturan benda tumpul
VII. Diagnosis
banding:
Keratitis
VIII.
PENATALAKSANAAN
Rencana
Cendo Polygran 3 dd gtt OD
Terapi
Transamin 2 x 1 tab
Menjelaskan cara
pemakaian obat dan
pentingnya mengunakan
Edukasi obat dengan teratur
Pasien Menjelaskan pentingnya
menjaga higenitas kedua
mata tidak menggunakan
kontak lens
Rencana Evaluasi klinis pasien
Monitor / Evaluasi higienitas mata
Evaluasi pasien
IX. PROGNOSIS
Quo Ad Vitam : Ad Bonam
Quo Ad Sanacitionam : Ad
Bonam
Konjungtiva palpebralis
melapisi permukaan posterior
kelopak mata dan melekat erat
ke tarsus
Di tepi superior dan inferior
tarsus, konjungtiva melipat ke
posterior (pada forniks superior
dan inferior) dan membungkus
jaringan episklera menjadi
B.
DEFINISI
Perdarahan subkonjungtiva terjadi akibat
pecahnya pembuluh darah yang terdapat pada
atau di bawah konjungtiva, seperti arteri
konjungtiva dan arteri episklera Pecahnya
pembuluh darah ini dapat disebabkan
Anemia Hiperten
si
Obat-obat Arteriosclerosi
tertentu s
C. EPIDEMIOLOGI
Gangguan perdarahan
(jika terjadi berulang pada pasien usia muda
tanpa adanya riwayat trauma atau infeksi)
termasuk penyakit hati atau hematologik
diabetes,
SLE,
parasit dan defisisensi vitamin C.
Hipertensi
Manuver
Valsalva (seperti
batuk, tegang,
muntah-
muntah, bersin).
Traumatik (terpisah
atau berhubungan
dengan perdarahan
retrobulbar atau
ruptur bola mata)
Beberapa infeksi sistemik dapat
menyebabkan perdarahan subkonjungtiva,
termasuk septikemia, demam tifoid, kolera,
riketsia, malaria, dan virus (influenza,
smallpox, measles dll).
Pemeriksaa
n Fisik
dilakukan dengan memberi tetes
mata proparacaine (topikal anestesi)
jika pasien tidak dapat membuka
mata karena sakit dan curiga etiologi
lain jika nyeri terasa berat atau
terdapat fotofobia.
I. DIAGNOSIS
BANDING
Keratitis
J.
PENATALAKSANA
AN
Perdarahan subkonjungtiva biasanya
tidak memerlukan pengobatan.
Pengobatan dini pada perdarahan
Terapi subkonjungtiva ialah dengan kompres
Suportif dingin.
.
M. PROGNOSIS