Anda di halaman 1dari 38

PRESENTASI KASUS

DHF

Oleh:
Lerian Ferdika
annisa raz pandia

PEMBIMBING:
d r . M i s r i a n i , S P, P D
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Gustina Susanti
• Jenis kelamin : Perempuan
• Usia : 22 tahun
• Pekerjaan : Mahasiswa
• Alamat : Batu Bedulang
• Agama : Islam
• Status perkawinan : Belum menikah
• No. Rekam medis : 0-60-04-128
• Tgl masuk RS : 20/5/2019
• Tgl pemeriksaan : 20/5/2019
ANAMNESA

Keluhan utama

Demam
Telaah:
• Demam Tinggi sejak ± 2 hari sebelum masuk ke
Rumah sakit, demam tinggi dan bersifat tiba – tiba,
pasien merasakan lemas, pusing, mual, muntah, nyeri
ulu hati,tidak nafsu makan karena mulut terasa pahit,
nyeri kepala bagian depan, nyeri pada tulang, serta
sendi .
• Riwayat penyakit dahulu : Tidak Ada

• Riwayat penyakit keluarga: Tidak Ada

• Riwayat Penggunaan obat : Ada (Paracetamol).

• Riwayat Alergi : Riwayat alergi obat dan


makanan disangkal.
 PEMERIKSAAN FISIK

• Keadaan Umum
• Kesadaran : Compos Mentis
• Tekanan Darah : 100/50 mmHg
• Temperatur : 39,5 °C
• Pernafasan : 20 x/menit
• Nadi : 89x/menit
• Tinggi Badan : 159 cm
• Berat Badan : 55 kg
 PEMERIKSAAN FISIK
• Kepala dan Leher

Kepala Leher
Inspeksi Inspeksi
Rambut : Hitam, Distribusi merata K. Limfe : Tidak ada kelainan
Wajah : Tidak ada kelainan Posisi trakea : Midline
Alis mata : Tidak ada kelainan
Bulu mata : Tidak ada kelainan
Mata : Dekstra Sinistra
Anemis : - -
Ikterik : - -
Hidung : Tidak ada kelainan
Bibir : Sianosis (-)
Lidah : Tidak ada kelainan
 PEMERIKSAAN FISIK
Thorax Depan
Inspeksi Palpasi
• Bentuk : Simetris Fremitus taktil :
• Penggunaan otot bantu nafas :
Tidak ada Regio Dekstra Sinistra
• Ictus cordis : Tidak terlihat Atas Normal Normal
Tengah Normal Mengeras
Bawah Normal Normal
Ictus cordis : Normal
 PEMERIKSAAN FISIK
• Thorax Depan
Perkusi Auskultasi
Paru Paru
 Lapangan paru kanan sonor • Suara pernafasan :
memendek, lapangan paru kiri sonor Dekstra Sinistra
 Batas Relatif : ICS V linea Vesikular: + +
midclavicula dextra
 Batas Absolut : ICS VI linea • Suara tambahan : tidak ada
midclavicula dextra suara tambahan
Jantung
 Batas jantung atas : ICS II linea
parasternalis sinistra
 Batas jantung kiri : ICS V 1 jari ke Jantung
arah medial linea midclavicularis • Bunyi Jantung : BJ I > BJ II
sinistra • Bunyi Tambahan : Tidak Ada
 Batas jantung kanan : ICS V linea para
parasternalis dextra
 PEMERIKSAAN FISIK
• Thorax Belakang
Inspeksi Palpasi
Fremitus taktil :
Bentuk : Simetris
Venektasi : Tidak ditemukan Regio Dekstra Sinistra
Atas - -

Perkusi
Normal Tengah - -
Bawah - -
Auskultasi
Suara pernafasan :
Dekstra Sinistra
Vesikular: + +

Suara tambahan :

Regio Dekstra Sinistra


Atas - -

Tengah - -
Bawah - -
 PEMERIKSAAN FISIK
• Abdomen
Inspeksi
Simetris (+), Distensi (-), venektasi (-), Ascites (-)

Auskultasi
Peristaltik Usus (+) normal

Palpasi
Distensi (-), Nyeri tekan (-)
Hepar : Tidak teraba
Lien : Tidak teraba
Ginjal : Tidak teraba

Perkusi
Tympani (+)
 PEMERIKSAAN FISIK
• Ekstremitas

Atas Bawah
Bengkak : Tidak ada Bengkak: Tidak ada
Merah : Tidak ada Merah : Tidak ada
Pucat : Tidak ada Pucat : Tidak ada
Clubbing finger : Tidak ada Tremor : Tidak ada
Tremor : Tidak ada
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

Hematologi

Hemoglobin 11,6(L) 12-16 g/dl

Hematokrit 33,9(L) 35-47 %

Eritrosit 3.90 3,8-5,2 10^6/ul

Leukosit 2,65 3,6-11 10^3/ul

Trombosit 85(H) 150-440 10^3/ul

Golongan Darah - - -

Metabolisme Karbohidrat

Kadar Gula Darah Sewaktu - <200 mg/100ml


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

Faal Ginjal
Ureum - 12-16 mg/dl

Creatinin -(L) 0,45-0,75 mg/dl


Uric Acid - 2,4-5,7 mg/dl

Faal Hati
Bilirubin Total - 0,1-1,0 mg/dl

Bilirubin Direct - 0,1-1,0 mg/dl

Alkali Phospatase - 30-120 U/L

SGOT 36 0-35 U/L

SGPT 42 0-35 U/L


FOLLOW UP
Tanggal Hasil
20-5-2019 S : Nyeri perut (+), Mual (+), Pusing (+), Mencret (+)
O :TD= 110/70MMHG,
HR= 80x/i
RR =20x/i
T= 36,7C
A:
P : Tutofusin 20 gtt/i,, Inj Cefotaxime 1gr/ 8j, Ranitidine / 12
jam
Sotatic 2x1, Paracetamol 3x1, Sohobion 1x1
21-05-2019 S : Demam (+), Mual (+), Pusing (+), nyeri ulu hati (+),Nyeri
kepala (+), Nyeri Tulang dan sendi (+)
 
O :TD= 90/53 MMHG,
HR= 86x/i
RR =87 x/i
T= 36,5C
A : DBD
P : Rl 20gtt/I, Inj. Cefotaxime/ 8j , Omeprazol 2x1, Paracetamol
3x1, Sorate 2x1, Sohobion 1x1
FOLLOW UP
22-5-2019 S : Demam (-),Lemas (+)

O :TD= 101/55MMHG,
HR= 70x/i
RR =22x/i
T= 37,0C
A : DHF

P : Rl 20gtt/I, Inj. Cefotaxime/ 8j,Omeprazol 2x1


Paracetamol 3x1,Sorate 2x1, Sohobion 1x1

23-5-2019 S : Demam (+), Lemas (+)


 
O :TD= 110/70MMHG,
HR= 80x/i
RR =20x/i
T= 37,5C
A : DHF
P : Rl 20gtt/I, Inj. Cefotaxime/ 8j, Paracetamol 3x1, Sorate 2x1
Mp 4 2x1 , Curcuma 1x1
FOLLOW UP
24-5-2019 S: Damam (+),Lemas (+)
O :TD= 110/80MMHG,
HR= 85x/i
RR =22x/i
T= 36,0C
A : DHF

P : Rl 20gtt/I,Inj. Cefotaxime/ 8j, Sorate 2x1


Mp 4 2x1 ,Curcuma 1x1

25-5-2019
S: Nyeri perut (-), Mual (-), Pusing (-), Mencret(-), demam(-)
O : TD= 140/80 MMHG
HR= 80x/i
RR =23x/i
T= 36,0 C
A: DHF
P: priksa DR ulang, jika Trombosit meningkat > 100.000 maka
PBJ

 26-4-2018 PBJ
DIAGNOSIS

• Diagnosa Banding :
– DHF
– Demam thypoid
• Diagnosa Kerja :
– DHF
PENATALAKSANAAN
• Non Farmakologis :
• Bed rest
• Farmakologis :
• RL 20 gtt/menit
• Cefotaxime 1g/8 jam
• Paracetamol 3x1
• Omeprazol 2x1
• Sorate 2x1
• Curcuma 1x1
PROGNOSIS
• Quo ad Vitam : ad bonam
• Quo ad Functionam : ad bonam
• Quo ad Sanationam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA

DHF
DEFINISI
Demam Dengue (dengue fever) adalah penyakit yang disebabkan
oleh group B Arthropod borne viruses
(arboviruses) melalui penularanya dari nyamuk Aedes aegypti
terutama sering menyerang remaja atau orang dewasa, dengan tanda
klinis demam tinggi, ruam (rash), sakit kepala yang hebat, bintik-
bintik perdarahan (petekie) spontan
ETIOLOGI
- Penyakit DBD disebabkan ole virus dengue dari kelompok Arbovirus
B, yaitu arthropod-borne virus yang disebabkan oleh artropoda.
Ada empat serotype yaitu :
-DEN-1
-DEN-2
-DEN-3
-DEN-4
KLASIFIKASI
• DD: Demam disertai 2 atau lebih tanda sakit kepala, nyeri retro-
orbital, myalgia, arthralgia.
• DBD 1 : Gejala diatas ditambah uji bendung positif timbul petechie.
• DBD 2 : Gejala ditambah adanya perdarahan spontan seperti
epistaksis, hematemesis, melena.
• DBD 3 : Didapatkan adanya kegagalan sirkulasi (kulit dingin dan
lembab gelisah.
• DBD 4 : Syok berat disertai dengan tekanan darah dan nadi tidak
teratur
EPIDEMIOLOGI
- Demam dengue ditemukan di Manila Filipina pada tahun 1953 dan
selanjutnya menyebar ke berbagai negara.
- Indonesia pertama kali pada tahun 1968.
* Surabaya jumlah penderita 58 orang dengan kematian 24 orang
(41,3%), tetapi konfirmasi virologis baru didapat pada tahun 1972. dan
mencapai puncaknya pada tahun 1988 dengan insidens 13,45 % per
100.000 penduduk.
CARA PENULARAN
- Terdapat tiga faktor yang memegang peranan pada penularan infeksi
virus dengue, yaitu mausia, virus dan vektor perantara. Virus dengue
ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes Aegypt, Aedes
albopictus, Aedes polynesiensis. Nyamuk Aedes aegypt mengandung
virus dengue pada saat menggigit manusia, dalam tubuh nyamuk virus
berkembang selama 8-10 hari di kelenjar saliva nya, dan jika nyamuk
ini menggigit manusia maka virus dengue akan dipindahkan ke tubuh
manusia tersebut.
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
- Demam selama 2-7 hari tanpa sebab yang jelas
- Manifestasi perdarahan dengan tes rumple leade
(+), mulai dari petekie (+) sampai perdarahan
spontan seperti epistaksis, hematemesis atau
melena
- Hasil pemeriksaan trombosit menurun ( normal:
150.000-300.000) hematokrik meningkat (normal:
pria< 45, wanita < 40).
- Akral dingin, gelisah, tidak sadar.
PEMERIKSAAN FISIK
- Pemeriksaan tanda vital
- hepatomegali teraba 2 sampai 4 cm dibawah arcus costae
- Uji tourniquet : uji klinis untuk menentukan kecendrungan
perdarahan pada pasien. Tes positif jika ada 10 atau lebih petechie per
inci.
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
• LAB
• Leukosit
• Trombosit
• Hematrokrit
• Hemostatis
• Protein/ abumin
• SGOT/SGPT
• Ureum kretainin
• IgM dan IgG
• NS-1
RADIOLOGI
FOTO THORAX dan USG.
Didapatkan :
efusi pleura.
Asites
DIAGNOSIS
• Kriteria diagnosis (WHO, 1997)
A. Kriteria Klinis
-Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas dan
berlangsung terus-menerus selama 2-7 hari.
-Terdapat manifestasi perdarahan.
-hepatomegaly
-syok
B. Kriteria LAB
-Trombositopenia (<100.000/mm3 )
- Hemokonsentrasi (Ht meningkat >20%)
DIAGNOSIS BANDING
• Demam Thyfoid
• Campak
• Influenza
• Leptospirosis
• Chikungunya
• malaria
• Idiopathic thrombositopenia
PENATALAKSANAAN
Tidak ada terapi yang spesifik untuk demam dangue,
prinsip utama terapi DHF adalah Terapi suportif yang
adakutat.
Non farmakologi
- Mempertahankan volume cairan tubuh dengan cara di
berikan cairan kristaloid sebanyak 10-20ml/kgBB., di
evaluasi selama 15-30 menit.
• Tirah baring
• Suplai makanan terpenuhi : Makanan lunak.
PENATALAKSANAAN
Farmakologi
- Simtomatis dari gejala yang ditimbulkan
- Diberikan antibiotic untuk mengatasi jika pada pada pasien ditemukan infeksi
skunder .

* Pencegahan
- Kegiatan ini meliputi:
A. Pembersihan jentik
- Program pemberantasan sarang nyamuk (PSN)
- Larvasidasi
- Pengasapan (fogging)
B. Pencegahan gigitan nyamuk
- Menggunakan klambu
- Menggunakan obat nyamuk
KOMPLIKASI
- DSS (Dengue sindrom shock)
- Shock Hipovolemik
PROGNOSIS
Prognosis DHF sangat beragam dipengaruhi oleh
antibody yang didapat secara pasif atau infeksi
sebelumnya

Angka kematianpada DHF terjadi 40-60% dengan


syok, namun dengan penaganan yang intensitf dan
adekuat maka angka kematian pada pasien DHF <1%.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai