Anda di halaman 1dari 7

PORTOFOLIO KASUS MEDIKOLEGAL

Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Oleh:

dr. Vandra Prinosa

Pendamping

dr. Dianti Aswita

PROGRAM DOKTER INTERNSIP

RSUD PURI HUSADA TEMBILAHAN – INDRAGIRI HILIR

2013
0
Borang Portofolio

Nama Peserta : dr. Vandra Prinosa

Nama Wahana: RSUD Puri Husada Tembilahan – Indragiri Hilir

Topik : Trauma tumpul et causa KDRT

Tanggal Kasus : 25 September 2013

Nama Pasien : Ny. R Nomor RM : 02.80.93

Tanggal Presentasi : Oktober Pendamping : dr. Dianti Aswita


2013
Tempat Presentasi : RSUD Puri Husada Tembilahan – Indragiri Hilir

Objektif Presentasi :

 Keilmuan  Keterampilan  Penyegaran  Tinjauan Pustaka

 Diagnostik  Manajemen  Masalah  Istimewa

 Neonatus  Bayi  Anak  Remaja  Dewasa  Lansia  Bumil

Deskripsi : Perempuan, 33 tahun, keluhan utama memar. Memar di wajah dan pungung
kanan. Pasien tinggal bersama suami dan anaknya, dan sering mendapatkan
tindakan kekerasan fisik dari suaminya.

Tujuan : menegakkan diagnosis kekerasan dalam rumah tangga serta penatalaksanaan.

Bahan  Tinjauan Pustaka  Riset  Kasus  Audit


Bahasan :
Cara  Diskusi  Presentasi dan Diskusi  Email  Pos
Membahas:

Data Pasien Nama : Ny.R No. Reg: 02.80.93


Nama Ruangan : Perawatan Bedah Telp : - Masuk RS : 25 september
2013
Data Utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :
 Luka-luka dan bengkak dengan rincian :
 Regio frontalis : hematom ukuran  4 cm bentuk linier warna kecoklatan,
hematom ukuran  3 cm bentuk oval warna kecoklatan.
1
 Regio palpebra superior et inferior : hematom dan hiperemis.
 Regio inferior labia oris : hematom ukuran  4 cm.
 Regio punggung dextra : hematome, ukuran  6x5 cm, nyeri, edema.

2. Riwayat Kesehatan/Penyakit :
- Riwayat hipertensi (-)
- Riwayat Diabetes melitus (-)
3. Riwayat Pengobatan : selama sakit pasien tidak pernah berobat.
4. Riwayat Keluarga : -
5. Riwayat Pekerjaan : pasien tidak bekerja
6. Riwayat Lingkungan Sosial dan Fisik : Pasien tinggal bersama suami dan anaknya
Daftar Pustaka :
1. Sjamsuhidajat R, Jong WD. Buku Ajar Ilmu Bedah, Ed/2. Jakarta : EGC, 2005
2. Undang-Undang republik Indonesia No. 23 Tahun 2004, tentang kekerasan dalam
rumah tangga
3. Deskripsi Luka. Diakses dari http://gildamn.blogspot.ca/p/forensik-referat-deskripsi-
luka.html Oktober 2013.

Hasil Pembelajaran:
1. Pemeriksaan fisik pada pasien dengan kekerasan dalam rumah tangga
2. Penatalaksanaan luka
3. Pembuatan Visum et Repertum

Rangkuman Hasil Pembelajaran Portofolio

Subjektif :
Berdasarkan autoanamnesis, selama ini pasien tinggal bersama suaminya. Pasien pasien sering
mendapatkan tindakan kekerasan oleh suami pasien. Pasien mengeluh nyeri pada luka-luka di
wajah dan punggung kanan.

Objektif :
Berdasarkan pemeriksaan fisik diperoleh tanda-tanda vital dalam batas normal (nadi = 87
x/menit, RR = 25 x/menit), terdapat luka-luka dan bengkak dengan rincian :
 Regio frontalis : hematom ukuran  4 cm bentuk linier warna kehijauan, hematom ukuran
 3 cm bentuk oval warna kecoklatan.
 Regio palpebra superior et inferior : hematom dan hiperemis.
 Regio inferior labia oris : hematom ukuran  4 cm.
 Regio punggung kanan: hematome, ukuran  6x5 cm, nyeri, edema.
Assessment :
2
Pasien mengalami luka. Luka merupakan diskontinuitas jaringan yang disebabkan oleh
suatu energi mekanik eksterna. Terminologi cedera sering digunakan secara sinonim dengan
kata luka, malah dapat memberikan maksud yang lebih luas dan tidak hanya membahas
kerusakan yang diakibatkan oleh energi fisik tapi juga kerusakan lain yang diakibatkan oleh
panas, dingin, bahan kimiawi, listrik dan radiasi.
Secara umum, luka atau cedera dibagi kepada beberapa klasifikasi menurut penyebabnya
yaitu, trauma tumpul, trauma tajam, dan luka tembak. Benda tumpul yang sering
mengakibatkan luka antara lain adalah batu, besi, sepatu, tinju, lantai, jalan dan lain-lain.
Kekerasan tumpul dapat terjadi karena 2 sebab yaitu alat atau senjata yang mengenai atau
melukai orang yang relatif tidak bergerak dan yang lain orang bergerak ke arah objek atau alat
yang tidak bergerak. Dalam bidang medikolegal kadang-kadang hal ini perlu dijelaskan,
walaupun terkadang sulit dipastikan. Luka karena kererasan tumpul dapat berbentuk salah satu
atau kombinasi dari luka memar, luka lecet, luka robek, patah tulang atau luka tekan.

Luka Akibat Trauma Tumpul


Variasi mekanisme terjadinya trauma tumpul adalah:
1. Benda tumpul yang bergerak pada korban yang diam.
2. korban yang bergerak pada benda tumpul yang diam.

Luka akibat benda tumpul pada kulit dapat berupa luka lecet dan luka memar. Pada kasus
ini, pasien mengalami luka memar dan lecet pada daerah kepala, wajah, dan punggung kanan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa pasien mengalami trauma benda tumpul.

Memperkirakan umur luka memar :


· Hari ke 1 : terjadi pembengkakan warna merah kebiruan
· Hari ke 2 – 3 : warna biru kehitaman
· Hari ke 4 – 6 : biru kehijauan–coklat
· > 1 minggu-4 minggu : menghilang / sembuh

Pasien memiliki luka memar di dahi (kehijauan), kelopak mata dan paha (kemerahan). Hal
ini menunjukkan bahwa kurang lebih pasien terkena benda tumpul beberapa saat SMRS untuk
daerah kelopak mata dan paha, dan kurang lebih 4-6 hari SMRS untuk daerah dahi.
Kekerasan adalah perbuatan yang dapat berupa fisik maupun non fisik, dilakukan secara
aktif maupun dengan cara pasif (tidak berbuat), dikehendaki oleh pelaku, dan ada akibat yang
3
merugikan pada korban (fisik atau psikis) yang tidak dikendaki oleh korban. Kekerasan bisa
berupa tindakan kekerasan fisik atau kekerasan psikologi.
Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau biasa juga disebut sebagai kekerasan domestik
(domestic violence) merupakan suatu masalah yang sangat khas karena kekerasan dalam rumah
tangga terjadi pada semua lapisan masyarakat mulai dari masyarakat berstatus sosial rendah
sampai masyarakat berstatus sosial tinggi. Sebagian besar korban KDRT adalah perempuan,
apakah istri atau anak perempuan dan pelakunya biasanya ialah suami (walaupun ada juga
korban justru sebaliknya) atau orang-orang yang tersubordinasi di dalam rumah tangga itu.
Kekerasan terhadap anak adalah semua bentuk perlakuan menyakitkan secara fisik
ataupun emosional, peyalahgunaan seksual, pelalaian, ekploitasi komersial ataupun lainnya,
yang mengakibatkan cedera kerugian nyata ataupun potensial terhadap kesehatan anak,
kelangsungan hidup anak, tumbuh kembang anak, atau martabat anak, yang dilakukan
dalam konteks hubungan tanggung jawab, kepercayaan atau kekuasaan.

Aspek Hukum tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga


1. UU No. 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT
2. Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan dan Kerjasama
Pemulihan Korban KDRT
3. Peraturan Presiden No. 65 Tahun 2005 tentang Komisi Nasional Terhadap Perempuan
4. Undang-Undang No. 13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban

Plan :
Diagnosis :
Trauma tumpul et causa kekerasan dalam rumah tangga

Penatalaksanaan :
 Pemebersihan luka denagan NaCl 0,9% dan pemberian betadin
 Antibiotik Ciprofloxcacin 2 X 500 mg
 Analgetik Asam mefenamat 3 X 500 mg
 Vitamin Neurobion 1 X 1

4
Pendidikan :
1. Memberikan informasi mengenai keadaan yang terjadi pada pasien
2. Memberikan penjelasan pada keluarga mengenai perawatan saat pasien di
rumah , dan menjelaskan kapan pasien harus kontrol
3. Menjelaskan mengenai asupan makanan dan minuman yang baik dan
teratur.

Konsultasi :
Menjelaskan secara keseluruhan tentang kondisi pasien dan menganjurkan perlunya
pendampingan oleh psikolog untuk mencegah terjadinya stress pasca trauma.

VISUM ET REPERTUM
Nomor : 452/RSUD-RM/
PRO JUSTITIA
Pada hari Rabu tanggal dua puluh lima bulan Sepetember tahun dua ribu tiga belas Saya yang
bertanda tangan di bawah ini : dr. Vandra Prinosa, Dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah
Puri Husada Tembilahan, atas permintaan dari Kepala Kepolisian Resort Indragiri Hilir
Sektor Kateman dengan suratnya tanggal 25 September 2013 Nomor : VER/13/IV/2013 di
ruangan Rumah Sakit Umum Daerah Puri Husada Tembilahan jam 19.30 WIB, telah
memeriksa seorang Perempuan Bangsa Indonesia Agama Islam menurut keterangan
bernama : Santi Binti Abdul Menurut taksiran berumur tiga puluh tiga tahun, pekerjaan –
Alamat : jalan soebrantas gang meranti 28, kecamatan tembilahan kota, Kab. Inhil-Riau.

HASIL PEMERIKSAAN
 Bengkak di dahi bagian kanan ukuran kurang lebih empat sentimeter warna kecoklatan –
 Bengkak di dahi bagian tengah ukuran kurang lebih tiga sentimeter bentuk oval warna
kecoklatan ---------------------------------------------------------------------------------------------

5
 Bengkak di kelopak mata kanan atas dan bawah berwarna kemerah-merahan --------------
 Bengkak di bibir sebelah bawahukuran kurang lebih empat sentimeter ---------------
 Bengkak dan kemerahan pada punggung kanan ukuran kurang lebih enam kali lima
sentimeter
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------------------------------------------------------------------------------
KESIMPULAN PEMERIKSAAN
Luka lecet dan bengkak pada keterangan di atas akibat trauma tumpul
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
----------------------
Demikian Visum Et Repertum ini diperbuat dengan sebenarnya, mengingat sumpah di waktu
menerima jabatan.

Tembilahan, 25 September 2013

dr. Vandra Prinosa

Anda mungkin juga menyukai