Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN EVALUASI PROGRAM POKOK

PUSKESMAS 
 CAKUPAN DETEKSI DINI KANKER LEHER RAHIM DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS PEKUNCEN

Disusun oleh:
Dienazad Yoga Putri G4A018064
Pembimbing:
dr. Dhini Puspitosari
 
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN KEDOKTERAN UMUM
PURWOKERTO
2019
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pertumbuhan sel yang berlebihan dan tidak terkontrol di sekitar serviks, daerah leher
Kanker Leher Rahim rahim atau mulut rahim.
- Sering dialami wanita usia subur (WUS)
- Kanker ganas oleh HPV (Rasjidi, 2010; Kemenkes, 2015)

WHO INDONESIA Jawa Tengah


2012: 490.502 90-100 / 100.000 1.213 kasus
2015: 528.316 Kasus baru
pertahun

(Riskesdas 2013; Kemenkes RI 2015; IARC, 2018; WHO, 2018).

pencegahan infeksi HPV dengan menghindari faktor risiko dan


Lebih baik mencegah vaksinasi HPV, deteksi dini melalui peningkatan kewaspadaan dan
program skrining yang terorganisasi, diagnosis dan tata laksana,
daripada mengobati serta perawatan paliatif untuk kasus lanjut
(Sari dan Syahrul, 2014)
RUMUSAN MASALAH
– Bagaimana cakupan dan target program Deteksi Dini Kanker Leher rahim di Puskesmas Pekuncen ?
– Bagaimana permasalahan yang terjadi dan faktor apa saja yang mempengaruhi program Deteksi dini kanker leher
rahim di Puskesmas Pekuncen ?
– Bagaimana upaya yang dilakukan untuk meningkatkan cakupan program deteksi dini kanker leher rahim di
Puskesmas Pekuncen ?

TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum Tujuan Khusus

a. Mengetahui pelaksanaan dan keberhasilan program


Deteksi Dini Kanker Leher Rahim di Puskesmas
Pekuncen.
Mampu menganalisa masalah kesehatan b. Menganalisis kekurangan dan kelebihan pelaksanaan
dan metode pemecahan masalah program Deteksi Dini Kanker Leher Rahim di
kesehatan di Puskesmas Pekuncen. Puskesmas Pekuncen.
c. Mencari alternatif pemecahan masalah tidak
tercapainya program cakupan deteksi dini kanker leher
rahim di wilayah kerja Puskesmas Pekuncen..
MANFAAT PENELITIAN

TEORITIS
a. Memberikan informasi kepada pembaca tentang
pentingnya program deteksi dini kanker leher rahim
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi Puskesmas,
khususnya pemegang program kerja deteksi dini
kanker leher rahim dalam melakukan evaluasi
kinerja program Deteksi dini kanker leher rahim di
Puskesmas Pekuncen
c. Sebagai bahan masukan bagi puskesmas untuk PRAKTIS
meningkatkan cakupan angka deteksi dini kanker
a. Mengetahui pelaksanaan dan keberhasilan
leher rahim di Puskesmas Pekuncen
program Deteksi Dini Kanker Leher Rahim di
Puskesmas Pekuncen.
b. Menganalisis kekurangan dan kelebihan
pelaksanaan program Deteksi Dini Kanker
Leher Rahim di Puskesmas Pekuncen.
c. Mencari alternatif pemecahan masalah tidak
tercapainya program cakupan deteksi dini
kanker leher rahim di wilayah kerja
Puskesmas Pekuncen.
Analisis Potensi
Identifikasi isu strategis
Strength

1. Man: tercukupinya jumlah tenaga kesehatan yang berkompeten untuk


pemeriksaan dini kanker leher rahim.
2. Money: Tersedia dana dari APBN, dana BOK, BLUD
3. Materials: Pengadaan sarana prasarana di puskesmas cukup baik,
tersedianya bahan presentasi untuk menunjang sosialisasi.
4. Methods: Pemeriksaan deteksi dini kaknker leher rahim sudah sesuai
dengan SOP.
5. Minutes: Program pelayanan dilaksanakan setiap hari di Puskesmas.
6. Market: Sasaran deteksi dini kanker leher rahim di wilayah kerja
puskesmas I Wangon sudah cukup jelas, yaitu Wanita Usia Subur
(WUS) usia 30-50 tahun
Strength

Proses
P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan)
1. Pendataan dilakukan secara priodik tiap bulan
2. Penyulihan mencakup promosi program pentingnya deteksi dini
kanker leher rahim
3. Sosialisasi terhadap kader dan bidan desa
4. Pemegang program rutin berkoordinasi dengan kepala puskesmas,
dan bidang promkes

P3 (Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian)


5. Rapat koordinasi Puskesmas tiap bulan dan akhir tahun pada Rakor
Puskesmas
6. Data cakupan deteksi dini kanker leher rahim setiap bulannnya
direakpitulasi dan merupakan data yang update
Weakness

Input
1. Pemegeng program multiamanah
2. Kurangnya sarana prasarana yang dapat digunakan dalam
skala besar
3. Pelayanan deteksi dini kanker leher rahim masih pasif
4. Promosi program masih belum terlalu aktif

Proses
5. Semua tenaga kesehatan belum mengikuti pelatihan
deteksi dini kanker leher rahim
6. Belum terciptanya koordinasi yang baik dengan tenaga
ksehatan yang lain di Puskesmas I Wangon.
Opportunity

1. Adanya kader berjumlah 360 orang pada seluruh wilayah


kerja Puskesmas I Wangon
2. Pendanaan untuk program deteksi dini kanker leher rahim
didapatkan dari pemerintah.
3. Adanya jaminan kesehatan yang dapat membantu
masyarakat dalam pemeriksaan IVA test.
4. Banyaknya kegiatan masyarakat yang dapat dijadikan
sarana untuk sosialisasi
Threat

1. Kurang aktifnya masyarakat untuk bertanya kepada tenaga


kesehatan
2. Keterkaita dengan pemeriksaan di organ vital menimbulkan
perasaan malu untuk dilakukan pemeriksaan
3. Kurangnya bantuan/ dukungan lintas sektoral
4. Besarnya target pencapaian program deteksi dini kanker
leher rahim
5. Kurangnya keterlibatan kader dalam mensosialisasikan
deteksi dini kanker leher rahim.
Strategi
Pelatihan bagi Kader Meningkatkan
Kesehatan
Memanfaatkan kegiatan rutin
kerjasama dengan
masyarakat tenaga kesehatan lain
Melaksanakan penyuluhan di puskesmas
dengan pemateri tenaga
kesehatan lain Menjalin kerjasama
Membuat lomba kader dengan faskes lain
Mengoptimalkan agenda Pengajuan anggaran
rapat kordinasi pemegang
program, lintas program dan dana untuk sarana
sektoral prasarana

Meningkatkan Koordinasi
dan Kerjasama Lintas Sektor
Meningkatkan kerjasama
lintas program
Membuat jadwal kegiatan
penyuluhan yang lebih
terjadwal
Pembuatan timeline dan
target
Membuat dokumentasi dta
WUS lengkap dengan kartu
pemeriksaan
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
• Capaian 2017 (4.3%) 2018 (1.8%)
• Permasalahan
o sulitnya mengubah pola pikir masyarakat untuk mau melakukan pemeriksaan yang berkaitan dengan
organ yang sensitif,
o belum adanya sarana prasarana yang bisa digunakan di luar puskesmas dan bisa dilakukan secara
masal,
o kurangnya koordinasi antar tenaga kesehatan dan dinas kesehatan dalam pelayanan dan monitoring
program deteksi dini kanker leher rahim,
o puskesmas masih bekerja secara pasif dalam pelayanan deteksi dini kanker leher rahim,
o kurangnya promosi kesehatan
• Upaya
o meningkatkan kerjasama dengan tenaga kesehatan lain di puskesmas beserta lintas program untuk
mensosialisasikan deteksi dini kanker leher rahim,
o membuat timeline dan jadwal deteksi dini kanker leher rahim yang lebih terjadwal disesuaikan dengan
SDM beserta situasi kondisi di Puskesmas Pekuncen,
o menjalin kerjasama dengan fasilitas kesehatan lain dan lintas sektoral,
o pengajuan anggaran dana untuk sarana prasarana program deteksi dini kanker leher rahim agar dapat
dilaksanakan pemeriksaan di luar puskesmas dan dapat dilakukan secara masal,
o mengoptimalkan kerja kader kesehatan untuk penyuluhan terhadap masyarakat,
o mengoptimalkan agenda rapat koordinasi antar pemegang program, lintas program, dan lintas sektoral
untuk membuat perencanaan yang lebih baik,
o pendataan yang lebih lengkap untuk kriteria WUS yang diperiksa,
o membuat agenda untuk kader semacam lomba untuk mengumpulkan Wanita Usia Subur (WUS) untuk
dilaksanakannya deteksi dini kanker leher rahim.
Saran

1. Puskesmas Pekuncen dan pemegang program harus bisa mempertahankan dan terus
berupaya meningkatkan capaian-capaian yang diraih dengan baik pada program cakupan
deteksi dini kanker leher rahim.
2. Masyarakat khususnya Wanita Usia Subur (WUS) di kecamatan Pekuncen tidak boleh
apatis terkait kanker leher rahim dan hendaknya mencari informasi terkait program deteksi
dini kanker leher rahim di puskesmas pekuncen.
3. Masyarakat khususnya Wanita Usia Subur (WUS) dapat memanfaatkan forum diskusi
seperti rapat koordinasi desa untuk membahas permasalahan tekait kanker leher rahim
dan program deteksi dini kanker leher Rahim.
4. Puskesmas harus lebih aktif dan terjadwal serta memiliki target dalam penyuluhan dan
pelayanan deteksi dini kanker leher Rahim. Penyuluhan yang dilakukan tidak hanya dalam
rapat koordinasi desa, melainkan mengadakan forum yang didalamnya berisi wanita usia
subur.
5. Diperlukannya kerjasama dengan berbagai pihak dari dinas kesehatan, fasilitas kesehatan
lain, dan tokoh masyarakat untuk meningkatkan cakupan deteksi dini kanker leher rahim.

Anda mungkin juga menyukai