Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN MINI PROJECT

Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu terhadap Kejadian


Kehamilan Risiko Tinggi dengan Kekurangan Energi
Kronis di Puskesmas Kartini

Oleh : dr. Sitiayu Anisa Gultom

Dokter Pendamping :
dr. Eva Taruli Siagian

UPTD PUSKESMAS KARTINI


KOTA PEMATANG SIANTAR
2021
01
Pendahuluan
Latar Belakang
- Penyebab Kematian Ibu :
Perdarahan, infeksi, dan tekanan darah
tinggi.
- 28% kematian ibu karna perdarahan
- KEK dan Anemia  perdarahan dan
infeksi  kematian Ibu

Kekurangan Energi Kronis (KEK) : lingkar lengan atas


kurang dari 23,5cm, atau penambahan berat badan < 9 kg
Target SDGs 2030 : AKI selama masa kehamilan.
<70/100.000 kelahiran hidup
Ibu hamil BBLR  Deteksi dini
AKI di Indonesia KEK, risiko risiko dengan
1 177/100.000 BBLR 4,27 x kematian Antenatal Care
kelahiran hidup rutin

AKI di Singapura
Kejadian KEK dipegaruhi oleh : jarak kelahiran, pendidikan,
2 2-3/100.000
kelahiran hidup
dan pengetahuan ibu
Rumusan Masalah Tujuan Penelitian
“Apakah tingkat pengetahuan ibu adalah
faktor risiko terhadap kejadian kehamilan
risiko tinggi dengan kekurangan energi Tujuan Tujuan
kronis (KEK) di Puskesmas Kartini kota Umum Khusus
Pematang Siantar?”
Mengetahui kejadian Mengetahui hubungan tingkat
kehamilan risiko tinggi pengetahuan ibu hamil terhadap
dengan kekurangan energi kejadian kehamilan risiko tinggi
Manfaat Penelitian kronis berdasarkan tingkat dengan kekurangan energi kronis
pengetahuan ibu di Puskesmas Kartini, Kota
Pertimbangan kebijakan Pematang Siantar, Sumatera
dan proker terkait gizi Utara
ibu hamil

Pkm Tenaga Peneletian


kesehatan selanjutnya
Kartini

Acuan untuk Menambah wawasan dan


edukasi gizi ibu pengembangan penelitian
hamil selanjutnya
02
Tinjauan Pustaka
Kehamilan Risiko Tinggi
Kehamilan yang mempunyai kemungkinan lebih besar terjadi komplikasi persalinan dengan resiko
lebih besar pula untuk terjadi kematian, kesakitan, kecacatan, ketidakpuasan, dan ketidaknyamanan pada
ibu atau bayi baru lahir bila dibandingkan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas normal.

Komplikasi Ibu Hamil dengan Risiko Tinggi


Sehubungan dengan kondisi Ibu Sehubungan dengan penyakit Sehubungan dengan Riwayat
Persalinan
- Perdarahan berulang - Sesak Napas, kejang, koma - Perdarahan berulang
- Kesulitan dlm persalinan - Perdarahan berulang - Robekan dalam rahim
- Kelelahan dlm persalinan - Penurunan daya tahan tubuh - Kesulitan dlm persalinan
- Kecacatan ibu dan janin - Kesulitan dlm persalinan - Kematian ibu dan janin
- Kematian ibu dan janin - Kematian ibu dan janin
Interpretasi :
1. Jumlah skor 2 : Kehamilan
Risiko Rendah (KRR)
2. Jumlah skor 6-10 :
Kehamilan Risiko Tinggi
(KRT)
3. Jumlah skor >12 : kehamilan
Risiko Sangat Tinggi
(KRST)
Evaluasi Nutrisi dalam
Kehamilan
Memantau status
nutrisi sebelum dan Klasifikasi wanita hamil Penambahan Berat Badan (Kg)
saat hamil Prepregnant BMI Total (kg) Laju
(kg/bulan)
Food BMI Lab
Underweight (<19,8) 12,7 – 18,2 2,3
Recall & darah :
LLA HB Normoweight (19,8 – 28,8) 11,3 – 15,9 1,8
Overweight (28,1 – 29,0) 6,8 – 11,4 1,2
Menggali informasi TR I & III : 11 g/dL
Obese (>29,0) 6,8 0,9
mengenai kebiasaan TR II : 10, 5 g/dL
makan Twin gestation 15,9 – 20,4 2,7
Kebutuhan Kalori Ibu Hamil
Total kalori yang diperlukan wanita selama hamil 1900-2700kcal/hari. Kekurangan karbohidrat  defek
neurologis pada janin. Protein dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin, pertumbuhan plasenta, meningkatkan
volume darah ibu, pertumbuhan uterus dan payudara, serta memproduksi kolostrum. Kurang Protein  Kecil
Masa Kehamilan. Lemak menyediakan asam lemak untuk mielinisasi sel saraf dan absorbsi vitamin larut
lemak pada janin.

Karbohidrat Lemak
50 – 60% Protein 30%
20%
Rekomendasi Kebutuhan Nutrisi Harian
Nutrisi Tidak Hamil Hamil 1. Saat hamil ibu alami anemia
15 – 18 tahun 19 – 24 tahun 25 – 50 fisiologis  butuh zat besi untuk
tahun imbangi ekspansi volume darah ibu
Protein (g) 44 48 50 60 2. Suplementasi as. folat sebelum
Kalsium (mg) 1200 1200 800 1200 hamil dan 2 bulan pertama
Fosfor (mg) 1200 1200 800 1200 kehamilan  cegah defek neural
Magnesium (mg) 300 280 280 300
tube.
Besi (mg) 15 15 15 30
Zinc (mg) 12 12 12 15
Vitamin A (µg RE) 800 800 800 800
Vitamin D (µg) 10 10 5 10 Dosis Zat besi : 30–60 mg zat besi
Vitamin E (mg α-TE) 8 8 8 10 elemental
Vitamin C (mg) 80 80 60 70 Asam folat : 400 μg (0.4 mg)
Thiamine (mg) 1,1 1,1 1,1 1,5 Frekuensi Satu suplemen tiap hari
Riboflavin (mg) 1,3 1,3 1,3 1,6 Durasi Sepanjang kehamilan dan sedini
Niacin (mg NE) 15 15 15 17 mungkin diberikan
Vitamin B4 (mg) 1,5 1,6 1,8 2,2
  Semua wanita hamil ; dapat juga
Asam Folat ( µg) 180 180 180 400
Target diberikan pada semua wanita pada
Vitamin B12 ( µg) 2 2 2 2,2
usia
Subur
Setting Semua tempat
tempat
Rekomendasi Kebutuhan Nutrisi Harian
  1,5 – 2,0 g kalsium elemental/hari (1g   Hingga 10 000 IU vitamin A (dosis harian)
  kalsium elemental sama dengan 2,5 g  
atau
Dosis kalsium karbonat atau 4,0 g kalsium Dosis
sitrate. Hingga 25 000 IU vitamin A (dosis mingguan)
Frekuensi Tiap hari, dengan total dosis perhari Frekuensi Tiap hari atau tiap minggu

dibagi dalam 3 kali pemberian. Durasi Minimal dari minggu ke 12 kehamilan


Durasi Dari minggu ke 20 kehamilan hingga hingga persalinan
akhir kehamilan Target Semua wanita hamil
  Semua wanita hamil, terutama yang   Daerah dengan prevalensi buta senja > 5%
Target beresiko tinggi mengalami hipertensi Setting tempat
gestational pada wanita hamil atau pada anak
Setting tempat Daerah dengan asupan kalsium rendah usia 24-59 bulan

1. Kalsium dibutuhkan sebanyak 1200 mg/hari terutama pada trimester ke 3 untuk


perkembangan tulang janin, mencegah hipertensi gestational dan eklampsia
2. Kebutuhan vitamin A paling tinggi pada masa trimester 3 karena pada saat tersebut merupakan
pertumbuhan janin yang paling cepat. Kelebihan vit A  teratogenikmenimbulkan kelainan
pada urogenital, malformasi telinga, celah palatum, dan defek neural tube.
KEK Kehamilan Pendapatan
Keluarga
Pelayanan
Kesehatan
Asupan
Pengetahuan
KEK  keadaan ibu menderita kekurangan makanan Makanan
yang berlangsung menahun (kronik) yang
mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu Pendidikan
secara relatif atau absolut satu atau lebih zat gizi.

gn
su
ng
Gizi kurang kronik disebabkan karena tidak

La
mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup atau infeksi Ketersediaan

k
td
Pangan
makanan yang baik dalam periode/kurun waktu yang

or
kt
lama untuk mendapatkan kalori dan protein dalam Fakto

Fa
jumlah yang cukup, atau disebabkan menderita r L a ng
s u ng
muntaber atau penyakit kronis lainnya.

Faktor-Faktor yang
mempengaruhi KEK
Penilaian Status Gizi Ibu Hamil KEK
Ibu Hamil dengan KEK yang Hasil pengukuran LLA
memliki LLA <23,5 cm dengan
beberapa kriteria sbb :
- < 23,5 cm : risiko KEK
Cara Mengukur LLA - > 23, 5 cm : tidak risiko KEK
- BB ibu sebelum hamil <42 kg
- TB Ibu < 145 cm
- IMT sebelum hamil <17 - Tetapkan posisi bahu dan siku
- Ibu menderita anemia Hb <11 - Letakkan pita antara bahu dan siku
g/dL - Tentukan titik tengah lengan
- Lingkarkan pita LLA pada titik
tengah lengan
- Pita jangan terlalu ketat dan longgar
- Baca skala pengukuran dengan
benar
03
Metode
Peneliatian
01 02 03
Tempat dan Waktu
Desain Penelitian Subjek Penelitian
Peneliatian
Deskriptif kuantitatif Pkm. Kartini, Seluruh ibu hamil yang
dengan cross-sectional Nov 2020 – Jan 2021 dtg ANC pada Nov 2020 –
Jan 2021

04 05 06
Kriteria Inklusi dan
Besar Sampel Variabel Penelitian
Eksklusi
Inklusi : dtg untuk ANC rutin, bersedia Purposive sampling dan Bebas : usia ibu saat hamil, tingkat pendidikan
Ekslusi : tidak bisa baca tulis, menolak memenuhi kriteria inklusi ibu, status pekerjaan
Terikat : status gizi ibu hamil

07 08
Instrumen Teknik Analisis Data
Buku KIA, microtoise, SPSS
Kuesioner
04
Hasil dan
Pembahasan
Karakteristik Ibu Hamil di Wilayah Kerja Pkm. Kartini
Karakteristik Frekuensi (n) Persentase (%)
Umur    
<20 tahun 2 8% Tingkat
20 – 35 tahun 18 72% Persentase
Pengetahuan Jumlah
> 35 tahun 5 20% (%)
Tingkat Pendidikan     tentang Gizi
Dasar ( SD,SMP) 8 32% Baik 10 40%
Menengah (SMA/SMK) 12 48%
5 20% Cukup 6 24%
Tinggi ( D3/Strata 1)
Status Pekerjaan     Buruk 9 36%
Bekerja 9 36% Total 25 100%
Tidak bekerja 16 64%
Total 25 100%

Ibu Hamil Jumlah Persentase (%)


KEK 17 68%
Tidak KEK 8 32%
Total 25 100%
Usia Ibu Hamil Tingkat pendidikan
Sebagian besar ibu 48% ibu hamil berada
hamil (72%) berusia ditingkat pendidikan
menengah (SMA/SMK)
20 35 tahun

Status Pekerjaan Tingkat Pengetahuan


64% ibu hamil tidak 40% ibu hamil memiliki
bekerja pengetahuan gizi yang baik

Kejadian KEK
68% ibu hamil menderita KEK
Kejadian KEK Kehamilan Jumlah  
Pengetahuan
N % p-value Koef.
ibu tentang
KEK Tidak KEK Kotin
gizi
gensi
  n % N % 0,0001 0,561
Baik 4 23,53 6 75 10 40
Cukup 5 29,41 1 12,5 6 24
Kurang 8 47 1 12,5 9 36
Terdapat hubungan
Total 17 100 8 100 25 100 dengan keeratan sedang
(56%)

75% 29,4% 47%

Pengetahuan Pengetahuan Pengetahuan


Baik, tidak KEK Cukup, KEK Kurang, KEK
Tingkat Pengetahuan Gizi Ibu Hamil di
Wilayah Kerja Pkm Kartini
- Pengetahuan gizi kehamilan baik  mayoritas SMA/SMK
- Ibu dengan tingkat pendidikan yang tinggi  mudah untuk menerima dan mencerna
informasi
- Ibu dengan gizi yang baik, kemungkinan akan memenuhi kebutuhan gizi yang baik
untuk bayinya.
- Pengetahuan kurang tidak mengetahui makanan apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi
nutrisi selama kehamilan
- Ibu dengan pengetahuan yang baik mengerti dengan benar betapa diperlukannya peningkatan
energi dan zat gizi yang cukup akan membuat janin tumbuh dengan sempurna
Kejadian KEK di Wilayah Kerja Pkm
Kartini
- KEK yang dialami responden dapat disebabkan kurangnya pengetahuan tentang gizi
sehingga mempengaruhi perilakunya dalam memilih makanan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya.
- Pendidikan formal dari ibu rumah tangga sering kali mempunyai asosiasi yang positif
dengan pengembangan pola-pola konsumsi makanan dalam keluarga.
- Beberapa studi menunjukkan bahwa jika tingkat pendidikan dari ibu meningkat
maka pengetahuan nutrisi dan praktik nutrisi bartambah baik.
Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil dengan
Kejadian KEK di Wilayah Kerja Pkm Kartini

- Nilai p-value sebesar 0,0001 menunjukkan bahwa p-value < 0,05, yang artinya ada
hubungan pengetahuan ibu hamil tentang gizi kehamilan dengan kejadian KEK pada
kehamilan di Wilayah Kerja Puskesmas Kartini.
- Sesuai dengan penelitian sebelumnya di Pekanbaru (2014) dan Langsa (2015)
- Sesuai dengan teori Soekirman (2000) bahwa pengetahuan gizi ibu hamil merupakan
salah satu faktor penyebab ibu hamil mengalami KEK. Pengetahuan tentang gizi
kehamilan sangat penting bagi pemenuhan nutrisi selama kehamilan. Bagi ibu hamil,
kebutuhan nutrisi bukan hanya untuk dirinya sendiri namun juga untuk janin yang
dikandungnnya.
05
Kesimpulan
dan Saran
Kesimpulan
- Sebagian besar ibu hamil dengan usia dewasa awal (20-35
tahun), tingkat pendidikan menengah (SMA,SMK), dan tidak
bekerja.
- Sebagian besar memiliki tingkat pengetahuan yang baik
tentang gizi kehamilan.
- Ada hubungan pengetahuan ibu hamil tentang gizi kehamilan
dengan kejadian KEK kehamilan
- Keeratan hubungan kategori sedang yang artinya kejadian
KEK pada ibu hamil 56% disebabkan oleh tingkat
pengetahuannya, dan sisanya kemungkinan disebabkan oleh
faktor lain seperti penyakit infeksi, jumlah asupan makanan,
ketersediaan pangan dan pendapatan.
Saran
- Pkm Kartini : meningkat program ANC rutin dan program
PMT pada ibu hamil
- Tenaga Kesehatan : memotivasi ibu hamil untuk menerapkan
pengetahuan mengenai gizi kehamilan.
Terima Kasih!
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon and infographics
& images by Freepik.
Lampiran
Lampiran

dr. Sitiayu Anisa Gultom


Lampiran

Anda mungkin juga menyukai